Jakarta - Setiap sila yang terdapat dalam Pancasila mengandung nilai dasar yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia. Bagaimana sifat nilai dasar Pancasila tersebut? Show Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VIII karya Simanjuntak, Pancasila sebagai ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, melainkan reformatif, dinamis, dan terbuka. Dalam hal ini, ideologi Pancasila bersifat aktual dan dinamis. Ideologi Pancasila juga antisipatif, sesuai perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan dinamika aspirasi masyarakat. Secara umum, nilai dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka dikelompokkan menjadi tiga. 1. Nilai dasar Pancasila Sifat nilai dasar Pancasila merupakan hakikat dari kelima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai pancasila termasuk nilai dasar yang bersifat universal. Sehingga, dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Daftar nilai dasar ideologi Pancasila secara resmi dan sah tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 merupakan norma dasar yang menjadi tertib hukum tertinggi, sebagai sumber hukum positif, dan berkedudukan fundamental. 2. Nilai instrumental Pancasila Nilai instrumental merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran, serta lembaga pelaksanaannya. Nilai ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar Pancasila. Sebagai contoh perubahan pada peraturan perundang-undangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. 3. Nilai praksis Pancasila Nilai praksis merupakan perwujudan dari nilai instrumental yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sama seperti halnya nilai instrumental, nilai praksis juga berkembang dan disesuaikan dengan perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat. Berikutnya adalah pengamalan yang tidak lepas dari sifat nilai dasar Pancasila
(kri/row) Ilustrasi Nilai Praksis Pancasila Foto: PixabayAda beberapa nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka, salah satunya adalah nilai praksis Pancasila. Ini menjadi nilai yang bersifat nyata dan mengacu pada kehidupan sehari-hari. Pancasila sendiri merupakan dasar filsafat negara sekaligus sumber dari segala sumber hukum di Tanah Air. Pancasila menjadi acuan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila mengandung lima nilai penting, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyaratan, dan Keadilan. Lantas, apa itu nilai praksis Pancasila? Untuk mengetahui jawabannya, simak pembahasan berikut ini. Apa Itu Nilai Praksis Pancasila?Mengutip buku Pancasila yang ditulis oleh Dwi Sulisworo, Tri, dkk. (2012), nilai praksis sendiri merupakan realisasi cita-cita dalam kehidupan setelah diproses dengan norma atau kebijakan yang dibuat. Nilai praksis sifatnya nyata dan selalu memiliki kesenjangan dengan nilai dasar. Apabila terjadi kesenjangan antara nilai dasar dan nilai praksis, maka yang seharusnya berperan adalah dimensi normatif. Sementara itu Hadi Wiyono dan Isworo dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan SMP VIII, memaparkan bahwa nilai praksis Pancasila adalah realisasi dari nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi pengamalan yang sifatnya nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam realisasi praksis ini, penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta aspirasi masyarakat. Ilustrasi Nilai Praksis Pancasila Foto: PixabayContoh Sikap Positif untuk Mewujudkan Nilai Praksis PancasilaMengutip buku Sukses USBN Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs, ada banyak contoh sikap positif yang bisa dipraktikkan untuk mewujudkan nilai praksis Pancasila, antara lain adalah:
|