Cedera olahraga merupakan cedera yang terjadi pada sistem otot dan rangka tubuh saat berolahraga karena suatu ketidaksengajaan (kecelakaan) atau karena sebuah kesalahan. Cedera saat berolahraga biasanya terjadi akibat rutinitas latihan yang berlebihan, kurangnya pemanasan, ataupun karena tingkat stress yang tinggi. Cedera olahraga yang paling sering terjadi yaitu sprain dan/atau strain (keseleo dan/atau terkilir), serta cramp (kram). Show Apa itu sprain dan/atau strain?Sprain dan/atau strain adalah dua tipe kerusakan atau cedera jaringan lunak. Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, kedua istilah tersebut diterjemahkan sebagai satu kata yang sama, yaitu ‘keseleo’ dan/atau ‘terkilir’. Tapi, sebenarnya keduanya memiliki definisi yang berbeda. Sprain adalah cedera pada sendi yang melibatkan robeknya ligamen dan kapsul sendi. Sedangkan strain adalah cedera otot atau tendon (urat). Apa gejala sprain dan/atau strain?Gejala keduanya hampir mirip, namun ada terdapat sedikit perbedaan. Berikut gejala sprain dan strain
Bagaimana cara mengatasi sprain dan/atau strain?Untuk tindakan pertama mengatasi kondisi keduanya, dibutuhkan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) atau dalam Bahasa Indonesia adalah Istirahat, Es Kompresi, Elevasi. Secara lengkap, cara mengatasi sprain dan strain adalah dengan menghentikan aktivitas, mengistirahatkan anggota tubuh yang cedera, kompres es pada area cedera selama 15 menit setiap dua jam dengan menggunakan handuk di antara kulit dengan es, kompresi atau perban secara ketat area cedera, mengarah dari bawah ke atas, dan elevasi (angkat) anggota tubuh yang cedera agar lebih tinggi dari posisi jantung. Apa itu cramp?Cramp atau kram bisa terjadi akibat salah satu otot mengalami kontraksi di luar kehendak atau kontraksi yang tak terkontrol. Kondisi ini disebut dengan istilah spasme, ketika hal ini terjadi cukup kuat dan berkelanjutan, risiko kram pun meningkat. Saat kram menyerang, otot akan terlihat atau bisa teraba, terasa keras, dan nyeri. Apa gejala cramp (kram)?Berikut beberapa gejala kram:
Bagaimana cara mengatasi cramp (kram)?Ada beberapa cara untuk mengatasi kram mendadak yang terjadi. Saat otot kram, segera regangkan (stretching) bagian otot tersebut. Kram pada kaki dapat ditangani dengan memilih posisi yang pas, misalnya berbaring sambil meluruskan kaki. Setelah itu, minta seorang teman untuk menarik telapak kaki ke arah kepala. Kram juga bisa terjadi pada tangan, misalnya akibat terlalu banyak menulis atau menekan tangan. Kondisi ini bisa diatasi dengan merelaksasikan otot-otot tangan, salah satunya dengan menekan tangan secara lembut ke arah dinding dengan jari menghadap ke bawah. Anda juga bisa merendam atau mengompres bagian yang kram dengan air hangat, dan konsumsi air putih untuk mengatasi dehidrasi. Pijatan ke arah jantung pada otot yang mengalami kram untuk membantu proses relaksasi. Itulah pengertian, gejala, dan cara mengobati (pertolongan pertama) sprain, strain, dan cramp. Jika telah melakukan pertolongan pertama namun tak kunjung sembuh, segera pergi ke dokter agar segera mendapatkan pengobatan. Artikel direview oleh dr. Anita Suryani, Sp.KO (Spesialis Kedokteran Olahraga RS EMC Sentul).
Pada bahu Anda terdapat empat otot besar yang bertugas untuk menopang dan menjaga sendi-sendi bahu. Maka, bahu adalah bagian yang rawan cedera apabila Anda melakukan olahraga seperti berenang, push up, bulutangkis, atau bisbol di mana sendi bahu menjadi tumpuan pergerakan lengan Anda. Pergerakan sendi bahu yang berulang-ulang secara intens akan menyebabkan otot-otot bahu kelelahan dan membengkak atau sobek. Ketika Anda mengalami cedera ini, hentikan pergerakan pada lengan dan bahu Anda. Untuk meredakan nyeri, kompres bagian bahu yang terasa sakit dengan es dan diamkan selama 15 sampai 20 menit. Kalau rasa sakit sudah berkurang dalam waktu beberapa hari, kompres dengan kain panas atau oleskan salep panas untuk melemaskan otot-otot yang kaku dan nyeri. 5. Kram ototJenis cedera olahraga ini sering terjadi, terutama jika Anda langsung berolahraga secara intens tanpa melakukan pemanasan dan peregangan otot yang tuntas. Kram otot bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi biasanya saat berolahraga kram akan muncul pada kaki. Ketika kram menyerang, otot Anda mengalami kontraksi tiba-tiba sehingga Anda akan merasakan nyeri dan bagian tubuh yang diserang kram akan sulit digerakkan selama beberapa detik atau menit. Kram otot bisa mengancam nyawa jika terjadi saat berenang karena Anda berisiko tenggelam. Saat kram menyerang, usahakan untuk tetap tenang dan jangan panik. Lakukan peregangan ringan pada bagian yang kram dan pijat dengan lembut sambil terus Anda gerak-gerakkan. Setelah kram hilang, jangan langsung melanjutkan olahraga. Biarkan otot-otot Anda beristirahat dulu. 6. Cedera lututCedera lutut sering terjadi pada atlet lari, sepak bola, basket, voli, dan olahraga cabang atletik yang banyak bertumpu pada lutut. Biasanya ditandai dengan rasa nyeri pada tempurung lutut yang disertai dengan bunyi seperti retakan atau patahan. Jenis cedera olahraga ini bisa terjadi karena kecelakaan seperti jatuh dan terbentur atau karena gerakan yang tidak lazim dan terlalu lama melakukan gerakan dengan lutut sebagai tumpuan. Pada beberapa kasus, sendi pada lutut mengalami pergeseran sehingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Menyembuhkan cedera lutut butuh perawatan yang intens. Anda sebaiknya beristirahat total agar lebih cepat pulih. Posisikan lutut agar selalu terangkat, misalnya dengan mengganjal pakai bantal tinggi saat Anda berbaring. Untuk membantu mengurangi rasa sakit, kompres dengan es. Namun, jika cedera Anda tidak membaik setelah perawatan berhari-hari, konsultasikan pada tenaga kesehatan profesional. 7. Cedera sikuBagi Anda yang sering berolahraga seperti bulutangkis, tenis, golf, voli, atau angkat beban, berhati-hatilah supaya tidak mencederai siku Anda yang sering menjadi tumpuan. Cedera siku terjadi karena peradangan otot yang terus-menerus digunakan untuk bergerak dan menahan beban. Anda pun akan merasakan sakit ketika menggerakan dan mengangkat lengan atau tangan. |