Cara mengatasi napas grok-grok pada bayi 1 bulan

Napas bayi berbunyi biasanya bukan hal yang berbahaya. Namun, Bunda tetap perlu waspada, terutama jika napas bayi berbunyi disertai sesak napas, batuk, demam, dan bayi tampak lemas. Kondisi seperti ini bisa jadi membutuhkan penanganan segera.

Napas bayi berbunyi bisa terjadi karena paru-paru dan saluran pernapasan Si Kecil yang masih perlu waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang berbeda dengan rahim.

Cara mengatasi napas grok-grok pada bayi 1 bulan

Bunyi napas bayi ini mungkin membuat orang tua khawatir. Namun, sebenarnya kondisi ini tidak berbahaya. Biasanya, kondisi ini berlangsung selama beberapa minggu. Seiring ia tumbuh semakin besar, bunyi napas akan menghilang dengan sendirinya.

Perbedaan Napas Bayi Berbunyi yang Normal dan Tidak

Umumnya, napas bayi berbunyi yang terjadi sesekali merupakan hal yang normal. Bunyi napas pada bayi ini bisa disebabkan karena saluran pernapasan bayi yang masih sempit dan bayi belum bisa batuk atau mengeluarkan lendir di saluran napas seperti pada anak-anak dan orang dewasa.

Pada bayi yang baru lahir, hal tersebut membuat lendir dalam hidung mudah terjebak dan menghambat aliran udara, sehingga bayi jadi mengeluarkan bunyi saat bernapas.

Jenis suara yang normal terjadi pada bayi adalah:

  • Suara seperti kumur-kumur, terjadi karena air liur yang terkumpul di bagian mulut dan tenggorokannya
  • Suara seperti mengendus, terjadi saat bayi sedang tidur nyenyak
  • Suara cegukan karena bayi yang baru lahir rentan mengalami cegukan ketika ia minum susu terlalu banyak atau cepat maupun karena menelan banyak udara
  • Suara seperti siulan, terjadi karena saluran hidung bayi masih sempit sehingga mengeluarkan suara siul ketika menarik napas

Meski demikian, napas berbunyi pada bayi terkadang bisa menandakan bahwa ada gangguan pada sistem pernapasannya. Berikut ini adalah tipe bunyi napas pada bayi yang perlu diwaspadai:

Bunyi napas mendengkur

Bunyi napas mendengkur disebut juga dengan stridor. Kondisi ini biasanya terjadi ketika ada sumbatan atau penyempitan pada saluran napas bayi.

Bunyi napas bayi ini biasanya disebabkan oleh epiglotitis, croup, kelainan bawaan lahir pada pita suara dan tenggorokan, atau masuknya benda asing pada saluran napas bayi.

Selain bunyi napas yang berbeda dari biasanya, bayi dengan stridor juga bisa mengalami batuk, suara serak, sesak napas, dan demam.

Bunyi napas mengi

Bunyi napas mengi adalah bunyi napas yang terdengar seperti melengking dengan nada tinggi. Berbeda dengan bunyi seperti siulan yang normal, bayi dengan bunyi napas mengi biasanya akan tampak sesak, lemas, batuk-batuk, dan perlu bersusah payah untuk bernapas.

Bunyi napas mengi biasanya disebabkan oleh peradangan atau infeksi pada saluran napas, misalnya karena pneumonia dan bronkiolitis. Infeksi yang terjadi biasanya disertai dengan demam dan batuk pilek. Jika tidak terdapat demam, bunyi napas mengi pada bayi kemungkinan disebabkan oleh alergi.

Penanganan Napas Bayi Berbunyi

Jika napas Si Kecil berbunyi, tetapi ia tampak normal, tidak rewel maupun lemas, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk membantunya bernapas lebih lancar, yaitu:

1. Mengeluarkan lendir dari hidungnya

Bunda bisa mengeluarkan lendir dari hidung Si Kecil dengan alat pengisap lendir khusus bayi. Untuk membantu mengencerkan dahak atau lendirnya, Bunda bisa meneteskan beberapa tetes larutan saline (air garam steril) sebelum mengeluarkan lendirnya.

2. Menjaga kebersihan dan kelembapan udara

Jaga udara di sekitar Si Kecil agar tetap bersih dan lembap. Bila perlu, Bunda bisa menggunakan alat pelembap udara (humidifier), terutama bila menggunakan AC dalam ruangan.

Hindarkan Si Kecil dari paparan polusi, seperti asap rokok, kendaraan bermotor, atau asap pembakaran sampah. Hindarkan juga Si Kecil dari parfum karena dapat mengiritasi saluran pernapasannya.

3. Menidurkan bayi dalam posisi yang tepat

Selalu letakkan Si Kecil dalam posisi telentang ketika tidur. Hal ini untuk menghindari terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

4. Memberikan lebih banyak ASI

Berikan ASI lebih sering karena ASI mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh yang dapat mencegah Si Kecil terkena infeksi. Pemberian ASI yang cukup juga dapat mencegah Si Kecil mengalami dehidrasi.

Bunda perlu waspada dan segera bawa Si Kecil ke dokter atau IGD terdekat bila napasnya berbunyi disertai dengan tanda-tanda berikut ini:

  • Bernapas lebih dari 60 kali dalam semenit
  • Tampak kesulitan bernapas. Tandanya adalah jika ia mendengus terus-menerus dan lubang hidungnya kembang kempis saat bernapas
  • Mengeluarkan suara serak bernada tinggi dan batuk terus-menerus
  • Otot-otot di dada dan leher tampak naik turun atau tertarik kencang saat bernapas
  • Napas bayi terhenti selama lebih dari 10 detik
  • Bibir, mulut, dan kulit bayi tampak kebiruan, yang menandakan bahwa kadar oksigen dalam tubuhnya mulai berkurang
  • Tidak nafsu maka.
  • Terlihat lesu
  • Demam

Meski napas bayi berbunyi umumnya adalah kondisi yang normal, Bunda tetap perlu waspada dan mengenali napas berbunyi pada bayi yang disebabkan oleh kondisi berbahaya. Bila Bunda ragu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

Fit

Napas Grok-grok pada Bayi, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Foto: Penyebab napas grok-grok pada bayi. (celebrities.id/Ilustrasi/Pixabay)

JAKARTA, celebrities.id - Napas grok-grok pada bayi harus lebih diperhatikan orang tua ketika napas bayi disertai dengan sesak, batuk, demam dan kondisi bayi tampak lemas.

Kondisi ini membuat bayi menjadi tidak nyenyak dan kadang menyebabkan wajahnya memerah karena kesulitan bernapas. Umumnya napas grok-grok pada bayi terjadi akibat adanya penumpukan lendir di saluran pernapasan.

Baca Juga : 5 Rekomendasi Kado untuk Bayi Baru Lahir, Dijamin Terpakai

Kondisi ini memang umum terjadi, karena saluran pernapasannya belum berkembang sempurna. Biasanya kondisi ini berlangsung selama beberapa minggu. Setelah bayi semakin besar, bunyi tersebut akan menghilang dengan sendirinya.

Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (22/3/2022) Celebrities.id telah merangkum napas grok-grok pada bayi serta penyebab dan cara mengatasinya, seperti berikut:

Penyebab Napas Grok-grok pada Bayi

Adanya  Lendir pada Saluran Tenggorokan

Adanya lendir yang ada pada hidung atau tenggorokan bisa menjadi pemicu suara grok grok saat bayi bernapas. Di usia yang masih kecil, bayi memang belum memiliki kemampuan untuk membuang lendir.

Baca Juga : 1,7 Juta Bayi di Indonesia Belum Diimunisasi, Kenapa?

Jika lendir ini turun ke tenggorokan biasanya suaranya akan semakin aneh seperti suara berkumur. Produksi lendir yang berlebihan dan membuat saluran pernapasan tersumbat ini biasanya diakibatkan oleh alergi.

Laringomalasia

Keadaan lainnya yang menyebabkan napas bayi berbunyi adalah laringomalasia, biasanya terdeteksi pada bayi baru lahir. Suara cenderung melengking dan bertambah nyaring saat berbaring.

Kondisi ini terjadi karena ada kelebihan jaringan di sekitar laring dan tidak berbahaya. Umumnya, laringomalasia akan hilang dengan sendirinya ketika anak menginjak usia 2 tahun.

Terdapat Infeksi Virus atau Bakteri

Orangtua perlu perhatikan saat nafas bayi tersengal-sengal dan berbunyi disertai dengan demam.

Ini bisa jadi dipicu oleh infeksi bakteri atau virus seperti pneumonia yang membuat bayi mengeluarkan suara serak. Suara tidak beraturan juga akan terdengar saat dideteksi dengan stetoskop.

Cara Mengatasi Napas Grok-grok pada Bayi

Posisikan Tidur Bayi dengan Tepat

Pastikan bayi tidur dalam posisi tepat. Selalu tempatkan bayi dalam posisi telentang. Sebisa mungkin jangan memaksanya tengkurap, terlebih saat kemampuannya untuk membolak-balikan tubuh belum ada.

Di samping bisa mengatasi napas bayi bunyi, hal ini juga disarankan untuk menghindari terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), akibat terganggunya pernapasan ketika tidur dengan posisi keliru.

Jika Dibutuhkan Oleskan Balsam Bayi

Orangtua juga bisa mengoleskan Transpulmin, balsam khusus anak/balita ke bagian dada, punggung dan leher bayi untuk melegakan pernapasannya dan membuatnya lebih nyaman.

Transpulmin adalah balsam dengan kandungan yang cocok untuk kulit usianya dan telah dipercaya selama lebih dari 30 tahun. Kombinasi bahan eucalyptus dan ekstrak chamomile Transpulmin bantu meringankan napas grok-grok dan gangguan pernapasan lainnya yang disebabkan oleh hidung tersumbat.

5 Rekomendasi Kado untuk Bayi Baru Lahir, Dijamin Terpakai


Page 2

Fit

Napas Grok-grok pada Bayi, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Foto: Penyebab napas grok-grok pada bayi. (celebrities.id/Ilustrasi/Pixabay)

Orangtua juga bisa mencoba mengeluarkan lendir dari hidung bayi dengan alat penghisap lendir khusus bayi.

Untuk membantu mengencerkan dahak atau lendirnya, orangtua bisa meneteskan beberapa tetes larutan saline (air garam steril) sebelum mengeluarkan lendirnya.

Berikan ASI yang Cukup

Kandungan ASI terdapat zat pembentuk kekebalan tubuh yang bisa mencegah infeksi pada si kecil.

Baca Juga : 12 Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi, Mudah!

Selama bayi mau menyusui dengan lahap, maka suara napas bayi grok grok bisa hilang karena asupan ASI yang tercukupi.

Saline Drop

Obat tetes seperti larutan saline atau nasal spray bayi bisa menjadi cara membersihkan hidung yang aman.

Tentunya, pilih yang sesuai dengan usia bayi/balita. Tujuan penggunaannya adalah untuk membantu mengencerkan lendir yang kental dan melegakan saluran pernapasan, sehingga tidak berbunyi grok-grok.

Pergunakan Humidifier

Pelembab udara atau humidifier akan membantu menghidrasi udara, sehingga membantu meredakan napas bayi yang berbunyi grok-grok.

Berjemur di Bawah Sinar Matahari Pagi

Berjemur dibawah sinar matahari pagi membawa banyak manfaat bagi si bayi, salah satunya untuk menghilangkan napas bunyi grok-grok.

Baca Juga : 7 Arti Mimpi Menggendong Bayi Menurut Primbon Jawa

Jemur bayi selama 5 hingga 10 menit setiap hari. Adapun waktu terbaiknya adalah di atas jam 9 pagi, karena sinar UVB yang kaya akan vitamin D ada di jam tersebut.

Pergunakan Aspirator Hidung

Orangtua juga bisa membantu mengeluarkannya dengan bantuan aspirator hidung atau penyedot ingus.

Saluran hidung dan napas bayi sedang berkembang ke paru-paru, jadi harus dilakukan secara perlahan-lahan.

12 Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi, Mudah!

Editor : Simon Iqbal Fahlevi


Page 3

Fit

Napas Grok-grok pada Bayi, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Foto: Penyebab napas grok-grok pada bayi. (celebrities.id/Ilustrasi/Pixabay)

JAKARTA, celebrities.id - Napas grok-grok pada bayi harus lebih diperhatikan orang tua ketika napas bayi disertai dengan sesak, batuk, demam dan kondisi bayi tampak lemas.

Kondisi ini membuat bayi menjadi tidak nyenyak dan kadang menyebabkan wajahnya memerah karena kesulitan bernapas. Umumnya napas grok-grok pada bayi terjadi akibat adanya penumpukan lendir di saluran pernapasan.

Baca Juga : 5 Rekomendasi Kado untuk Bayi Baru Lahir, Dijamin Terpakai

Kondisi ini memang umum terjadi, karena saluran pernapasannya belum berkembang sempurna. Biasanya kondisi ini berlangsung selama beberapa minggu. Setelah bayi semakin besar, bunyi tersebut akan menghilang dengan sendirinya.

Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (22/3/2022) Celebrities.id telah merangkum napas grok-grok pada bayi serta penyebab dan cara mengatasinya, seperti berikut:

Penyebab Napas Grok-grok pada Bayi

Adanya  Lendir pada Saluran Tenggorokan

Adanya lendir yang ada pada hidung atau tenggorokan bisa menjadi pemicu suara grok grok saat bayi bernapas. Di usia yang masih kecil, bayi memang belum memiliki kemampuan untuk membuang lendir.

Baca Juga : 1,7 Juta Bayi di Indonesia Belum Diimunisasi, Kenapa?

Jika lendir ini turun ke tenggorokan biasanya suaranya akan semakin aneh seperti suara berkumur. Produksi lendir yang berlebihan dan membuat saluran pernapasan tersumbat ini biasanya diakibatkan oleh alergi.

Laringomalasia

Keadaan lainnya yang menyebabkan napas bayi berbunyi adalah laringomalasia, biasanya terdeteksi pada bayi baru lahir. Suara cenderung melengking dan bertambah nyaring saat berbaring.

Kondisi ini terjadi karena ada kelebihan jaringan di sekitar laring dan tidak berbahaya. Umumnya, laringomalasia akan hilang dengan sendirinya ketika anak menginjak usia 2 tahun.

Terdapat Infeksi Virus atau Bakteri

Orangtua perlu perhatikan saat nafas bayi tersengal-sengal dan berbunyi disertai dengan demam.

Ini bisa jadi dipicu oleh infeksi bakteri atau virus seperti pneumonia yang membuat bayi mengeluarkan suara serak. Suara tidak beraturan juga akan terdengar saat dideteksi dengan stetoskop.

Cara Mengatasi Napas Grok-grok pada Bayi

Posisikan Tidur Bayi dengan Tepat

Pastikan bayi tidur dalam posisi tepat. Selalu tempatkan bayi dalam posisi telentang. Sebisa mungkin jangan memaksanya tengkurap, terlebih saat kemampuannya untuk membolak-balikan tubuh belum ada.

Di samping bisa mengatasi napas bayi bunyi, hal ini juga disarankan untuk menghindari terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), akibat terganggunya pernapasan ketika tidur dengan posisi keliru.

Jika Dibutuhkan Oleskan Balsam Bayi

Orangtua juga bisa mengoleskan Transpulmin, balsam khusus anak/balita ke bagian dada, punggung dan leher bayi untuk melegakan pernapasannya dan membuatnya lebih nyaman.

Transpulmin adalah balsam dengan kandungan yang cocok untuk kulit usianya dan telah dipercaya selama lebih dari 30 tahun. Kombinasi bahan eucalyptus dan ekstrak chamomile Transpulmin bantu meringankan napas grok-grok dan gangguan pernapasan lainnya yang disebabkan oleh hidung tersumbat.

5 Rekomendasi Kado untuk Bayi Baru Lahir, Dijamin Terpakai