Cara memeriksa SISTEM PENGISIAN motor yang paling benar adalah

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

Pada uraian maeri kal ini penulis membahas maeri pemeriksaan dan perbaikan sistem pengisian sepeda motor, komponen yang diperiksa antara lain: pemeriksaan tegangan pengisian, pemeriksaan kebocoran arus, pemeriksaan kumparan generator (alernator), dan pemeriksaan regulator/rekifier, untuk lebih jelasnya silahkan anda baca artikel ini.


a. Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian1) Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja normal.2) Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter (skala voltmeter) seperti pada gambar di bawah:

Standar tegangan pengisian pada putaran 5.000 rpm:

13,0 – 16, 0 V (Suzuki)14,0 – 15,0 V (Honda)14,5 V (Yamaha)3) Baterai dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar. Lihat bagian 3 (menemukan sumber-sumber kerusakan) untuk menentukan kemungkinan penyebab yang terjadi jika hasil tegangan pengisian tidak sesuai dengan standar.

Cara memeriksa SISTEM PENGISIAN motor yang paling benar adalah


Catatan:a) Jangan memutuskan hubungan baterau kabel manapun juga pada sistem pengisian tanpa mematikan kunci kontak terlebih dahulu karena bisa merusak alat uji dan komponen listrik.

b) Pastikan baterai berada dalam kondisi baik sebelum melakukan pemeriksaan sistem pengisian.


b. Pemeriksaan Kebocoran Arus1) Matikan kunci kontak (putar ke posisi OFF) lalu lepaskan kabel negatif dari terminal baterai.2) Hubungkan jarum positif (+) ampermeter ke kabel negatif baterai (massa) dan jarum negatif (-) ke terminal negatif baterai seperti gambar di bawah:Standar kebocoran arus : maksimum 1 A

3) Jika kebocoran arus melebihi standar yang ditentukan, kemungkinan terjadi korslet pada rangkaian sistem pengisian. Periksa dengan melepas satu persatu sambungansambungan pada rangkaian sistem pengisian sampai jarum penunjuk ampermeter tidak bergerak.

Cara memeriksa SISTEM PENGISIAN motor yang paling benar adalah

c. Pemeriksaan Kumparan Generator (Alternator)
1) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan koil/kumparan pengisian (charging coil) dengan massa seperti gambar di bawah:

Cara memeriksa SISTEM PENGISIAN motor yang paling benar adalah


Standar tahanan kumparan pengisian (pada suhu 200C):0,2 – 1,5 ohm (Ω) untuk Honda Astrea0,3 - 1,1 Ω (Honda Supra PGM-FI)0,6 - 1,2 Ω (Suzuki Shogun)0,32 – 0,48 Ω (Yamaha Vega)2) Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang ditentukan, ganti kumparan stator alternator (koil pengisian).Catatan:a) Warna kabel koil pengisian setiap merek sepeda motor berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.

b) Pengukuran tahanan tersebut bisa dilakukan dengan kumparan stator dalam keadaan terpasang.


d. Pemeriksaan Regulator/Rectifier
1) Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa konektor terhadap terminal-terminal yang longgar atau berkarat.

2) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan pada terminal konektor regulator/rectifier seperti gambar di bawah:

Cara memeriksa SISTEM PENGISIAN motor yang paling benar adalah

Catatan:a) Warna kabel pada konektor regulator/rectifier setiap merek sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.b) Standar tahanan (spesifikasi) pada konektor regulator/rectifier setiap merek sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.

c) Tabel 3 berikut ini adalah contoh spesifikasi tahanan dan tegangan (voltage) regulator/rectifier sepeda motor Honda Tiger

Cara memeriksa SISTEM PENGISIAN motor yang paling benar adalah

3) Jika tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti regulator/rectifier dengan yang baru.


Page 2

Jakarta - Banyak yang mengeluh dan bertanya lewat email tentang sistem kelistrikan, masalah yang sering terjadi adalah aki drop sehingga kinerja sistem kelistrikan terganggu. Apa yang rusak dan apa yang harus dilakukan? Yuk kita bahas.

“Prinsipnya pengisian harus seimbang dengan pengeluaran,” buka Sriyono, instruktur di Astra Honda Training Center (AHTC). Dianalogikan seperti sebuah bak air, air yang mengucur dari kran harus seimbang dengan yang dipakai. “Kalau lebih besar yang dari kran akan over charge, sebaliknya kalau lebih kecil ya low charge atau drop,” lanjut pria yang akrab disapa Sri ini.

Nah mengapa bisa drop? Jika enggak ada tambahan aksesori kelistrikan seperti klakson atau lampu, bisa dipastikan sistem kelistrikan yang bermasalah. “Karena pabrikan sudah mendesain pengisian sesuai kebutuhan, kalau enggak ada masalah tentu enggak drop,” lanjutnya.

Pengecekan diawali dari voltase baterai (VB). “Yang normal tegangan minimal 12,4 Volt (gbr.1), kalau di bawah itu wajib dicas,” jelasnya. Sri melanjutkan, saat beli aki tegangan wajib dicek karena jika dibiarkan di dalam kemasan, setiap hari aki kehilangan tegangan 0,01 Volt. Makanya kalau terjualnya lama pasti sudah drop tuh.
Pemeriksaan selanjutnya adalah voltase pengisian (VP). Pakai AVO meter yang disetel di Volt (V), lalu hubungkan ke kutub aki saat mesin hidup (gbr.2). “Normal jika tegangan di atas VB dan di bawah 15,5 volt,” papar pria yang tinggal di Depok, Jabar ini. Jika enggak artinya aki atau kiprok tak normal.
Jika tegangan berada di angka lebih dari 14,5 Volt (gbr.3), menunjukkan pengisian juga tak normal, terjadi over charge. “Mungkin massa dari regulator lepas, sehingga arus berlebih tak bisa dibuang ke massa,” terangnya.
Setelah voltase pengisian, pemeriksaan selanjutnya arus pengisian. Masih pakai AVO meter tapi posisi Ampere (A). Kali ini mesti lepas kutub positif aki. Hubungkan positif AVO ke kabel sedang negatif ke kutub aki, lalu nyalakan mesin (gbr.4). “Saat stasioner kisaran 0,7 A, lalu maksimal 2,8 A dan stabil 2,6 A,” tunjuk Sriyono yang percobaan pakai Spacy PGM-Fi.
Terakhir yang diperiksa adalah kebocoran arus. Kali ini AVO meter diposisikan di mili Ampere (mA), lalu kutub aki yang dilepas yang negatif. Kabel positif AVO ke kabel sedang negatif AVO ke kutub aki (gbr.5). Oh iya pemeriksaan harus saat kontak off. “Maksimal kebocoran yang diperbolehkan 0,5 mA,” lanjut pria yang berkantor di Sunter, Jakut ini.

Kebocoran terjadi jika ada korslet, sehingga arus terbuang dengan sendirinya secara cepat. Mesti cari satu per satu kabel yang korslet. Kalau kebocoran di bawah 0,5 mA, periksa tahanan sepul. Normalnya kisaran 0,2-1 Ohm.
Kiprok
Dalam sistem pengisian regulator/rectifier atau yang biasa disebut kiprok punya peran sangat sentral. Fungsinya sebagai regulator sekaligus penyearah. Pertama penyearah tegangan dari AC jadi DC, lalu mengatur agar pengisian tak berlebihan. Kalau berlebih dibuang ke massa.

Sistem dalam pengisian ada 2, yaitu 1 phase dan 3 phase. 1 phase terdiri lagi jadi gelombang setengah dan penuh. Ciri setengah pakai 1 dioda, sementara yang penuh pakai 4 dioda. Nah yang 3 phase cirinya dari sepul keluar 3 kabel, makanya dalam 1 kali putaran tiap 120 derajat keluar satu kali pengisian. “Dipakai seperti di Vario 125 dan PCX, makanya kendati pakai idle stop aki enggak drop,” terang pria berkulit sawo matang ini. (motor.otomotifnet.com) 

Cara Memeriksa Dan Merawat Sistem Pengisian Pada Motor – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai bagaimana cara memeriksa dan merawat sistem pengisian pada motor, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini:

Untuk menentukan roda gigi magnet dan generator AC dalam kondisi baik, voltase pengisian diukur dan pengisiannya dievaluasi, pengevaluasian dibuat dengan mengukur nilai tahanan antara ke dua ujung terminal dari kumparan generator, rectifier dan regulator.

Memeriksa Kebocoran Aki

(Ini dilakukan sebelum memeriksa lainnya) Matikan saklar pengapian, seperti ditunjukkan pada ilustrasi, hubungkan tester antara terminal ( – ) battery dan kabel ( – ) jika jarum bergerak melewati nilai standar, mungkin terjadi hubungan pendek pada sirkuit listrik tersebut.

Memeriksa Roda Gigi Magnet Dan Generator Pengisi AC

Adapun memeriksa roda gigi magnet dan generator pengisi AC diantaranya yaitu:

Memeriksa Tegangan Pengisian

Jika roda gigi magnet menggunakan tegangan regulator, ukurlah voltage DC ke terminal aki (ke terminal ( + ) dan (-) dengan putaran mesin 5000 rpm, pastikan berada pada nilai standar (saklar dimmer harus disetel pada posisi HI).

Untuk generator AC, ukur voltage DC antara terminal ( + ) dari relay starter atau terminal ( + ) aki dan ground pada putaran mesin 5000 rpm, pastikan berada pada nilai standar ( saklar dimmer harus disetel pada posisi HI ). Nilai yang diukur harus sesuai dengan nilai standar ( saklar dimmer harus disetel pada posisi HI ).

Memeriksa Kumparan Stator

Gunakan multi tester ukur nilai tahanan antara ke dua terminal, kumparan stator menggunakan tegangan rendah tetapi punya kabel yang kuat, sehingga jarang rusak. Periksa sambungan-sambungan yang disolder, hubungkan pendek dan masalah lainnya.

Memeriksa Rectifier

Untuk rectifier ukur konduktivitas antara terminal-terminalnya gunakan multi tester. Tester harus menunjukkan adanya hubungan satu polaritas searah, bila mesin dihidupkan tanpa battery, tegangan listrik akan meningkat dan dapat menyebabkan kerusakan permanen, jadi berhati-hatilah.

Memeriksa Regulator ( Regulator Tegangan )

  • Pemeriksaan dengan menggunakan pocket tester
    Periksalah konduktivitas antara terminal-terminal regulator dengan pembungkusnya, dimana seharusnya tidak terjadi hubungan. Pemeriksaan ini harus dilakukan berulang kali dengan menggunakan jarum pengetes ( + ) dan ( – ) secara bergantian.
  • Pemeriksaan dengan menggunakan battery
    Karena beberapa sirkuit listrik seperti tahanan dan dioda sender tidak dapat diperiksa dengan menggunakan pocket tester, maka pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara berikut ini. Hubungkan sebuah bohlam ( 3-10w ) ke battery dan periksalah dengan cara mengikuti petunjuk, memang dengan cara ini tidak dapat mengetahui nilai tegangan sebenarnya setidaknya bohlam yang digunakan menunjukkan nilai tegangan yang setara atau lebih dari tegangan battery.

Memeriksa Regulator Rectifier

Regulator rectifier adalah gabungan dari sebuah regulator dan rectifier yang disatukan dalam satu unit, gunakan pocket tester dan periksa konduktivitas dan nilai tahanan antara terminal-terminal kabelnya.

Cara memeriksa SISTEM PENGISIAN motor yang paling benar adalah

Demikianlah pembahasan mengenai Cara Memeriksa Dan Merawat Sistem Pengisian Pada Motor semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂