Berikut yang tidak termasuk dalam unsur-unsur teks resensi adalah

Jakarta -

Resensi merupakan pertimbangan atau pembicaraan mengenai suatu karya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), resensi adalah ulasan atau pembicaraan suatu karya.

Kesimpulannya, resensi diartikan sebagai cara untuk menghargai tulisan atau menilai karya orang lain dengan memberikan komentar secara objektif sesuai dengan kualitasnya.

Berbagai jenis karya sastra yang dapat dijadikan resensi berdasarkan objeknya adalah resensi novel, dan cerpen. Sedangkan, berdasarkan objek tanggapannya bisa berupa film, drama, lagu, lukisan, buku ilmu pengetahuan, dan karya lainnya, seperti dikutip buku Bahasa Indonesia SMA Kelas XI yang ditulis oleh Suherli, dkk.

Adanya jenis objek yang ada juga membuat informasi yang kita dapatkan akan bermacam-macam. Misalnya, dalam meresensi novel atau cerpen, informasi yang didapatkan meliputi alur, penokohan, latar, dan hal-hal lainnya yang terdapat dalam buku.

Pembuat resensi disebut peresensi. Tugas peresensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca, mengenai suatu karya apakah layak dibaca atau tidak.

Meresensi sebuah buku haruslah bersifat objektif, sesuai dengan kualitas isinya. Adanya resensi, juga dapat menarik keinginan pembaca untuk membaca dan mengapresiasinya.

Tujuan Resensi

Tujuan dari resensi secara umum adalah:

  • Sebagai pengantar dan pemandu bagi pembaca atau khalayak yang menikmati suatu karya secara lebih ringkas.
  • Memberi pertimbangan pemahaman keunggulan dan kelemahan suatu karya.
  • Memberikan tanggapan atas isi buku sebagai informasi kepada calon pembacanya.
  • Memberi sebuah masukan berupa kritikan dan saran pada pembuat karya.

Unsur-unsur Resensi

Dikutip dari modul Bahasa Indonesia oleh Sutji Harijanti, M.Pd, adapun hal-hal yang dapat diulas dalam resensi adalah kualitas bahasa, isi, penampilan, unsur-unsur, dan manfaat bagi para pembacanya.

Unsur- unsur yang harus dipahami dalam resensi adalah sebagai berikut:

  • Judul resensi
    Judul resensi haruslah selaras/sesuai dan memuat keseluruhan isi resensi.
  • Identitas
    Identitas buku berisi informasi yang mencakup mengenai judul, jenis buku (fiksi dan non-fiksi), nama penulis/pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan ke-, tebal halaman, dan ukuran buku.
  • Pendahuluan
    Pendahuluan sering disebut juga sebagai pembuka, biasanya mengemukakan tema maupun deskripsi singkat suatu buku. Bagian ini merupakan landasan berpikir dari peresensi.
  • Isi resensi
    Isi resensi meliputi sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan buku, kelemahan buku, tinjauan bahasa, dan kesalahan cetak. Jika yang diresensi adalah buku novel, maka dalam menuliskan sinopsisnya peresensi harus mengemukakan unsur-unsur yang berhubungan dengan masalah, watak, latar cerita, dan lainya.
  • Penutup
    Penutup resensi merupakan sebuah simpulan. Bagian ini peresensi akan mengemukakan hal-hal maupun nilai penting yang diperolehnya terhadap novel untuk para pembaca.

Kaidah Kebahasaan Teks Resensi

Untuk mengetahui kebahasaan suatu teks resensi, tentu kita perlu membaca secara menyeluruh digunakan dalam teks resensi.

Kaidah-kaidah kebahasaan teks resensi diantaranya:

  • Banyak menggunakan konjungsi penerangan. Contohnya: bahwa, yakni, yaitu.
  • Dalam teks resensi juga sering ditemukan konjungsi temporal. Contohnya: semenjak, kemudian, akhirnya.
  • Banyak menggunakan konjungsi penyebab. Contohnya: seperti karena, sebab.
  • Terdapat pernyataan saran, dengan menggunakan pernyataan-pernyataan yang mengandung rekomendasi pada bagian akhir. Hal ini ditandai dengan penggunaan kata seperti, seharusnya, hendaknya.
  • Menggunakan kata kerja mental. Contohnya: menarik, menyukai, menikmati, menyadari, mengejutkan, memikat, dan bahagia.
  • Adanya kata serapan. Beberapa kata dalam bahasa Indonesia, menyerap unsur dari berbagai bahasa baik itu bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Salah satunya, penulisan kata serapan haruslah ditulis sesuai dengan cara pengucapan yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Contohnya: cek bukan check (Inggris), tim bukan team (Inggris), dan taksi bukan taxi (Inggris).

Contoh Hasil Resensi Novel

Judul : Filosofi KopiPenulis : Dewi "Dee" LestariPenerbit : Trudee Books & GagasMedia Tahun Terbit : 2006Halaman : xi, 134 halaman ·

Jumlah Halaman : 134 Halaman

Sinopsis

Cerita utama dalam buku Filosofi Kopi bercerita tentang Ben dan Jody. Ben merupakan seorang barista, yang handal dalam meramu maupun meracik kopi. Ben dan Jody mendirikan suatu kedai kopi yang disebut 'Filosofi Kopi: Temukan Diri Anda Di Sini.'
Ben telah memberikan sebuah gambaran singkat mengenai filosofi kopi, dari setiap ramuan kopi yang disuguhkan di kedai tersebut. Kedai menjadi sangat ramai yang penuh dengan pengunjung.

Suatu hari, seorang ada pria kaya menantang Ben untuk membuat sebuah ramuan kopi, yang apabila kopi itu diminum akan membuat kita menahan napas karena saking takjubnya, hingga dapat berkata "hidup ini sempurna". Kemudian, Ben pun berhasil membuatnya dengan ramuan kopi yang disebut Ben's Perfecto. Ramuan tersebut telah menjadi minuman terenak, hingga pada suatu saat ada seorang pria datang dan mengatakan bahwa rasa kopi tersebut hanya "lumayan enak", dibandingkan kopi yang pernah dicicipinya di suatu lokasi di Jawa Tengah.

Ben dan Jody yang penasaran, kemudian langsung menuju lokasi tersebut. Sampai akhirnya mereka menemukan secangkir kopi tiwus, yang disuguhkan oleh pemilik warung gubuk di daerah tersebut. Ben dan Jody mencoba meminum kopi tersebut, tanpa berbicara sedikitpun. Kopi tersebut memiliki rasa yang sempurna dengan cerita serta filosofi yang menarik. Ben yang merasa gagal, lalu kembali ke Jakarta dengan putus asa. Untuk mencari tahu cara mengibur temannya, Jody kembali menemui pemilik warung yang ada di Jawa Tengah tersebut. Sepulangnya dari sana, Jody pun menghidangkan Ben segelas kopi tiwus dengan sebuah kartu bertuliskan "Kopi yang anda minum hari ini adalah kopi tiwus, walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya".

Akhirnya Ben pun sadar, bahwa dia selama ini mengambil jalan hidup yang salah, dan menyadari bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna. Dengan demikian, Ben kembali melanjutkan perjuangan serta hobinya di kedai filosofi kopi.

PenilaianKeunggulan: Dapat memberikan pesan moral yang penuh makna. Seperti pengaruh positif dari sesuatu yang penuh perjuangan.

Kekurangan: Kekurangan dari novel ini adalah terdapat beberapa bagian yang menimbulkan kesan monoton, walaupun buku ini berisi kumpulan prosa.

Kesimpulan
Buku ini sebaiknya dibaca untuk usia SMA ke atas, karena dalam buku ini banyak memberikan pelajaran pesan moral, serta pengaruh positif.

Simak Video "Sahabat Sebut Hilman Hariwijaya Sempat Alami Stroke Ringan"



(pal/pal)

Merdeka.com - Resensi adalah sebuah istilah yang mungkin pernah Anda dengar, berkaitan dengan karya tulis, film, dan lain sebagainya. Resensi memiliki makna dasar “memeriksa, mencermati, meninjau atau melihat kembali” sesuatu.

Dengan pengertian dasar tersebut, objek resensi lantas tidak hanya terbatas pada buku tetapi dapat berupa film, drama, pameran, dan berbagai bentuk/tampilan tulisan.

Resensi dapat diartikan sebagai kegiatan menilai, membahas, mengkritik atau mengungkapkan kembali isi dalam sebuah karya, dengan cara menjelaskan data-data, sinopsis, serta kritikan.

Sementara, pengertian resensi menurut KBBI adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku. Sedangkan secara etimologi, resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin recensio, recensere atau revidere, yang memiliki arti mengulas kembali atau melihat kembali.

Dalam bahasa Inggris, resensi dikenal dengan istilah review. Penting untuk mengetahui unsur-unsur resensi saat hendak mengulas suatu karya. Resensi yang baik harus memiliki unsur-unsur resensi yang lengkap dan jelas.

Unsur-unsur resensi terdiri dari identitas karya, ulasan, analisis, hingga evaluasi sebuah karya. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai unsur-unsur resensi yang perlu diketahui, dilansir dari Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai suatu ulasan mengenai nilai dari sebuah karya atau buku. Sedangkan menurut W.J.S. Poerwadarminta, pengertian resensi adalah suatu pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, serta memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca, dimiliki, atau dibeli.

Berikut yang tidak termasuk dalam unsur-unsur teks resensi adalah

©2019 Merdeka.com/Pexels

Selain kedua ahli tersebut, Yus Rusyana juga mengemukakan pengertian resensi sebagai suatu tulisan mengenai buku pengetahuan, sastra, kamus, ensiklopedia, dan sebagainya yang mengikhtisarkan, menggambarkan, menjelaskan, dan menilai buku. Panuti Sudjiman juga menyampaikan bahwa pengertian resensi adalah pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.

Selain mengetahui pengertian resensi dari para ahli di atas, penting juga untuk mengenali strukturnya. Struktur resensi mencakup:

  1. Identitas. Mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, serta ukuran buku.
  2. Orientasi. Bagian ini umumnya terletak di paragraf pertama. Isinya berupa penjelasan tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi.
  3. Sinopsis. Sebuah ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi karya.
  4. Analisis. Paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, serta alur.
  5. Evaluasi. Sebuah paparan mengenai kelebihan dan kekurangan suatu karya.

3 dari 4 halaman

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai unsur-unsur resensi, yang terdiri dari 7 bagian:

1. Informasi tentang karya yang diulas

Unsur-unsur resensi yang pertama adalah informasi lengkap tentang karya yang diulas. Ini meliputi judul, penulis/pemilik karya, penerbit, tanggal publikasi, jumlah halaman, harga, edisi, volume, dan informasi dasar lainnya.

2. Pembuka

Pengulas harus menulis pembuka yang kuat untuk menawarkan panduan tentang isi ulasan lainnya dan untuk mendorong pembaca membaca lebih lanjut. Pembuka yang menarik bisa memaparkan informasi seperti tujuan karya, menghindari memberikan latar belakang yang luas tentang penulis atau subjek, dan menggunakan kata kerja aktif.

3. Deskripsi Konten

Unsur selanjutnya yang sangat penting adalah deskripsi konten. Setelah membuat pembuka yang menarik, kamu bisa mulai mendeskripsikan konten yang kamu resensi. Deskripsi meliputi plot, sudut pandang, keahlian pembuat karya, audiens yang dituju. Pada bagian ini, hindari mengomentari format atau pengeditan materi kecuali jika tidak biasa atau dilakukan dengan buruk.

4. Evaluasi

Evaluasi dalam unsur-unsur resensi mencakup seberapa baik pembuat karya menyajikan karyanya. Evaluasi ini harus lebih dari sekadar bahasa hambar seperti baik, menarik, atau mengecewakan untuk menjelaskan karya tersebut.

Evaluasi juga meliputi apakah penulis menyajikan argumen yang meyakinkan jika karyanya merupakan nonfiksi, apakah penulis menyajikan plot yang kohesif dan pengembangan karakter jika karyanya fiksi, dan apa yang membuat cerita dan bahasanya menarik atau tidak menarik.

5. Perbandingan

Dalam unsur resensi kamu juga bisa memberi perbandingan. Kamu bisa menyatakan bagaimana materi dibandingkan dalam bentuk dan konten dengan item sejenis lainnya. Peresensi harus merekomendasikan alternatif jika karya yang diresensi dinilai tidak baik.

6. Rekomendasi

Peresensi juga harus bisa memberi pernyataan bahwa sebuah karya terekomendasi atau tidak.

7. Bahasa resensi

Dalam menulis resensi kamu bisa menggunakan kalimat-kalimat aktif. Berhati-hatilah untuk tidak mengulangi bahasa yang ditemukan dalam materi promosi. Kamu perlu menghindari klise dan jargon, penulisan yang lebih memperhatikan review itu sendiri daripada item yang sedang direview.

Hindari juga pilihan bahasa yang berlebihan, baik positif atau negatif, yang dapat merusak pemahaman pembaca tentang keadilan ulasan, ahasa kosong (bagus, menarik) yang tidak benar-benar menunjukkan nilai karya.

4 dari 4 halaman

Terdapat tiga jenis resensi berdasarkan isinya. Meski demikian, jenis resensi ini tidak baku dan bisa diterapkan secara bersamaan dalam suatu resensi. Berikut jenis-jenis resensi yang perlu diketahui:

1. Resensi Informatif. Resensi yang isinya hanya informasi tentang hal penting dari keseluruhan isi buku secara umum.

2. Resensi Deskriptif. Resensi yang membahas secara detail setiap bagian atau babnya.

3. Resensi Evaluatif. Resensi yang sangat detail, dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isinya kritis serta objektif untuk menilai isi buku. Resensi ini banyak menyajikan penilaian presensi tentang isi buku atau hal yang berkaitan dengan buku tersebut.

Sementara itu, saat seseorang membuat resensi buku atau film tentunya mereka memiliki tujuan. Adapun tujuan resensi adalah sebagai berikut;

  • Membantu pembaca untuk paham gambaran serta penilaian umum sebuah hasil karya dengan ringkas.
  • Memberi pemahaman serta informasi dengan komprehensif pada pembaca, mengenai karya yang diresensi.
  • Memahami kelebihan dan kelemahan karya yang diresensi.
  • Memahami latar belakang serta alasan sebuah karya dibuat.
  • Memberi masukan pada pembuat karya berupa kritik dan saran.
  • Mengajak pembaca mendiskusikan karya yang diresensi.
  • Menguji kualitas karya dan membandingkan dengan karya lain.