Mengacu pada Undang-undang tentang perbankan Nomor 10 Tahun 1998 (pasal 1), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Show
Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan Bank umum karena BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian. Tugas Bank Perkreditan RakyatSecara umum cara tugas Bank Perkreditan Rakyat dengan Bank Umum hampir sama, namun tetap ada perbedaannya. Scope yang boleh dilakukan Bank Perkreditan Rakyat lebih sedikit dibandingkan dengan bank umum dalam menyediakan pelayanan untuk nasabah . Berikut beberapa tugasnya :
Baca Juga : Apa itu Bank Perkreditan Rakyat Fungsi Bank Perkeditan Rakyat1. Memberi pengetahuan terhadap masyarakat luas tentang perbankanSaat ini masyarakat masih awam tentang fungsi dan juga tugas utama BPR. Apalagi untuk mereka yang tinggal desa, mereka masih takut untuk menyimpan uangnya di bank. Kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk menyimpannya di rumah saja. Oleh karena itu BPR berfungsi memberikan edukasi mendasar pada masyarakat terkait sistem perbankan. 2. Membuat Pemerataan Kesempatan Untuk Membuka UsahaDi Era digital, banyak anak muda yang mempunyai ide bisnis yang kreatif. Implementasi dari ide tersebut memerlukan modal keuangan yang cukup. Oleh karena itulah BPR hadir sebagai penyedia modal atau dana untuk mereka. 3. Mempercepat Pembangunan di DesaBPR memang lebih banyak di bangun di desa. Untuk itu, fungsi lain dari BPR adalah membantu mempercepat pembangunan yang ada di dalam suatu desa. Sehingga, seluruh desa yang ada di Indonesia tidak lagi ketinggalan zaman karena kekurangan informasi terkait dunia usaha. 4. Menyediakan Layanan PerbankanFungsi utama lainnya dari BPR adalah menyediakan pelayanan perbankan yang bisa digunakan oleh setiap warga. Layanan perbankan ini bisa berbentuk tabungan perseorangan, ataupun memberikan layanan pinjaman dana untuk mereka yang memerlukan modal pinjaman usaha. Baca Juga : Profil Perusahaan Bank Universal BPR
Lihat Foto KOMPAS.com – Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem pembayaran Indonesia. Sebab sistem pembayaran Indonesia sepenuhnya diatur atau ditetapkan oleh Bank Indonesia. Alasan kenapa Bank Indonesia mengatur penuh sistem pembayaran karena adanya keterkaitan yang erat antara kebijakan-kebijakan di bidang sistem pembayaran dengan sistem moneter dan perbankan. Seperti yang kita tahu bahwa Bank Indonesia merupakan otoritas moneter di Indonesia. Tugas utama Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran Indonesia. Dilansir dari artikel jurnal Analisis Pengaruh Instrumen Pembayaran Non-Tunai terhadap Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia (2018) karya Nastiti Ninda Lintangsari, dijelaskan bahwa demi menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran, Bank Indonesia melakukan kebijakan yang berfokus pada empat aspek yaitu: Peningkatan keamanan bertujuan untuk menjaga kepercayaan masyarakat akan berbagai alternatif alat pembayaran yang bisa digunakan masyarakat dalam kegiatan ekonomi yang dilakukannya. Baca juga: Jenis-Jenis Alat Pembayaran Peningkatan efisiensi bertujuan untuk menciptakan efisiensi secara nasional baik bagi industri sistem pembayaran maupun bagi masyarakat pengguna karena tidak harus mempunyai banyak alat pembayaran dalam melakukan berbagai transaksi pembayaran.
Bank Indonesia berupaya untuk memperluas cakupan layanan sistem pembayaran sehingga dapat lebih luas dan merata ke seluruh wilayah Indonesia. Bank Indonesia berupaya meningkatkan perlindungan konsumen agar masyarakat pengguna jasa sistem pembayaran dapat semakin terlindungi. Selain itu, agar tidak ada lagi masyarakat yang berada pada posisi lemah akibat kekurangan informasi atas manfaat dan risiko dari alat pembayaran yang digunakan. Baca juga: Komponen-Komponen dalam Sistem Pembayaran Peran Bank Indonesia yang lainnyaSelain membuat kebijakan di atas, Bank Indonesia juga memiliki peran yang lainnya dalam sistem pembayaran.
Bank Indonesia berperan sebagai bank sentral di Indonesia yang memiliki berbagai tugas sebagaimana diatur dalam Undang‑Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan diperbarui terakhir dalam Undang‑Undang Nomor 6 Tahun 2009. Sesuai dengan undang-undang tersebut, tugas bank sentral adalah:
Tugas bank sentral berbeda di setiap negara. Merujuk buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi, terdapat lima tugas utama bank sentral. Tugas bank sentral adalah sebagai berikut. 1. Sebagai Bank bagi PemerintahBank sentral bertindak sebagai badan keuangan yang memiliki tugas utama menyimpan uang yang dimiliki pemerintah dan pemerintah menggunakan jasa bank sentral untuk membayar serta mengirimkan uang kepada pemerintah daerah dan departemen-departemen pemerintah yang lain. Baca JugaBank sentral disebut juga "bank bagi bank" (banker's bank) atau "sumber pinjaman terakhir" (lender of last resort). Artinya, bank sentral merupakan bank bagi bank-bank lainnya dan menjadi sumber terakhir pinjaman jika bank umum tidak dapat memperoleh pinjaman dari sumber lainnya. Bank sentral disebut sebagai bank bagi bank-bank lainnya karena jasa yang diberikan kepada bank umum sama sifatnya dengan jasa bank umum kepada masyarakat. Selain itu, bank umum dapat meminjam uang dari bank sentral jika bank umum tersebut mengalami kekurangan cadangan dana. Lembaga keuangan, termasuk bank umum, merupakan perusahan yang mencari keuntungan dari pinjaman dan tabungan. Untuk memperoleh keuntungan maksimal, lembaga tersebut meminjamkan sebanyak mungkin uangnya kepada perusahaan dan perorangan. Jika tujuan unu terlalu ditekankan, timbul akibat buruk bagi masyarakat dan perekonomian. Oleh sebab itu, tugas bank sentral adalah mengawasi dan memberi petunjuk mengenai kebijakan yang perlu diterapkan. Baca JugaMempertahankan kestabilan nilai kurs mata uang asing merupakan salah satu usaha untuk menciptakan kestabilan ekonomi. Maka dari itu, perlu keseimbangan antara ekspor dengan aliran masuknya modal dan impor dengan aliran keluarnya modal. Misalnya, bank sentral akan menaikkan tingkat bunga karena muncul tekanan yang akan menurunkan nilai kurs mata uang asing. Dengan tingkat bunga yang tinggi, menyimpan uang di bank menjadi lebih menguntungkan. Hal ini berarti mencegah aliran modal ke luar dan akan menarik aliran modal masuk. Oleh sebab itu, diperlukan bank sentral sebagai pengawas. Baca JugaMata uang yang beredar dalam perekonomian dikeluarkan oleh bank sentral. Pemerintah memberi kekuasaan kepada bank sentral untuk mencetak uang agar kegiatan ekonomi berjalan lancar. Bank sentral dapat menentukan besarnya jumlah uang yang harus disediakan pada waktu tertentu dan pertambahan jumlah uang agar kegiatan ekonomi berjalan lancar. Baca JugaBerdasarkan buku Pengantar Ilmu Ekonomi, terdapat tiga wewenang bank sentral sebagai berikut. 1. Kewenangan membuat kebijakan moneterBank sentral berwenang untuk menentukan dan menetapkan tingkat diskonto, jumlah cadangan minimal bank umum, serta kebijakan pembiayaan atau kredit. Selain itu, bank sentral berwenang menetapkan dan menentukan target moneter dengan mengevaluasi tingkat inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Bank sentral selaku pembuat kebijakan moneter juga berwenang dalam mengendalikan moneter tanpa dibatasi kegiatan pasar terbuka di pasar uang. 2. Kewenangan mengatur sistem pembayaranBank sentral mengatur sistem pembayaran melalui tiga cara:
3. Kewenangan mengatur dan mengawasi perbankanBank sentral dalam mengatur dan mengawasi perbankan memiliki empat wewenang, yaitu:
Tugas dan Wewenang Bank Indonesia Sebagai Bank SentralTujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini perlu ditopang dengan tiga pilar utama, yaitu kebijakan moneter dengan prinsip kehati-hatian, sistem pembayaran yang cepat dan tepat, serta sistem perbankan yang dan keuangan yang sehat. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai tugas:
Baca JugaDalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk:
Demikian penjelasan tentang tugas dan wewenang Bank Indonesia sebagai bank sentral. |