Berikut merupakan komentar yang baik terhadap buku yang dibaca adalah a buku si kancil

Suara.com - Dongeng Legendaris Si Kancil yang Cerdik, Materi Belajar dari Rumah TVRI.

Program Belajar dari Rumah yang ditayangkan TVRI hari ini, Jumat 1 Mei 2020 diisi oleh beberapa tayangan hiburan yang mendidik, mulai dari film anak dan remaja, musik, parenting dan dongeng anak.

Nah, dongeng anak yang ditayangkan TVRI dalam program Belajar dari Rumah ini ada Pani si Kelelawar dan Cerita si Kancil yang legendaris di Indonesia.

Dalam dongeng anak Indonesia, kancil dikenal sebagai binatang yang pandai dan cerdik.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Bertahan di Udara dan 4 Berita Populer Kesehatan Lainnya

Ada banyak cerita Kancil yang berhasil meloloskan diri dari bahaya berkat kecerdikannya itu.

Dari sekian banyak cerita tentang si Kancil, berikut 3 dongeng si Kancil yang mengandung pesan moral yang diolah dari dongengceritarakyat.com.

Tiga dongeng atau cerita si kancil yang legendaris ini menarik dibaca para siswa yang kini banyak berada di rumah aja, karena diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran virus Corona Covid-19.

Si Kancil Bertemu Buaya


Pada suatu hari Kancil sedang berjalan-jalan di hutan. Tiba-tiba perutnya terasa lapar. Lalu ia melihat ada banyak buah segar yang ada di seberang sungai deras. Kancil pun bingung, bagaimana caranya ia dapat melewati sungai untuk mendapatkan makanan.

Akhirnya, Kancil menemukan ide cemerlang untuk dapat menyeberangi sungai. Lalu Kancil pun memanggil seekor buaya yang tinggal di dalam sungai.

"Hey buaya keluarlah, aku punya kabar gembira"

Baca Juga: Lupakan Mantan! Kisah Model Bikini Dapat 50 Lamaran Pernikahan Setiap Pekan

Mendengar suara Kancil, akhirnya seekor buaya keluar dan mendekati Kancil.

"Ada apa Kancil, kau mengganggu tidurku!" sahut sang buaya.

"Aku akan membagikan banyak daging segar untuk kalian" kata Kancil dengan wajah ceria.

"Di mana daging itu?" jawab buaya dengan raut wajah buasnya.

"Sepertinya dagingnya cukup banyak, kau harus memanggil teman-temanmu untuk memakannya juga.

Akhirnya buaya besar itu memanggil kawanan buaya yang lain. Setelah semua berkumpul, Kancil meminta mereka untuk berbaris rapi.

"Untuk apa kami harus berbaris?" tanya sang buaya

"Aku harus menghitung berapa jumlah kalian untuk membagikan daging secara merata"

Kancil pun berhasil meyakinkan mereka dan buaya-buaya tersebut membuat barisan seperti membentuk sebuah jembatan.

"Baik aku akan mulai menghitung, satu... dua... tiga..." kata Kancil sambil menginjak satu per satu buaya melewati aliran sungai yang deras.

Kancil pun berhasil menyebrangi sungai dengan melewati sekumpulan buaya itu. Setelah itu ia tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha sebenarnya aku tak membawa daging sedikit pun, aku hanya ingin kalian berbaris agar aku dapat menyeberang sungai. Ternyata mudah sekali memanfaatkan kalian!" kata Kancil

Sekelompok buaya tersebut akhirnya marah dan hendak memakan Kancil. Tetapi sudah terlambat karena Kancil sudah lari menjauh dari mereka.

Cerita ini membuktikan bahwa kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan.

Selanjutnya: Si kancil Bertemu Harimau dan Ular ...

Parenting

Tim HaiBunda   |   Haibunda

Jumat, 15 Jan 2021 18:31 WIB

Jakarta -

Cerita Fabel adalah cerita tentang binatang yang berlaku seolah seperti manusia. Salah satu cerita fabel yang sangat populer ialah cerita kancil dan buaya. Kancil dalam dunia kisah fabel terkenal sebagai hewan yang cerdik dan lincah, sering kali hewan lainnya atau manusia di kisah tersebut tertipu dan terperdaya olehnya.

Kisah Kancil dan Buaya

Dikisahkan pada suatu hari yang terik kancil merasa haus dan kelaparan, tubuhnya terasa lemah setelah seharian tak menemukan makanan, hingga ia tiba di suatu sungai yang airnya cukup dalam dan cukup deras arusnya. Di seberang sungai tersebut ia melihat ada tanaman mentimun sedang berbuah, makanan kesukaannya. Ia pun sangat gembira dan berniat segera menyeberangi sungai dan makan mentimun segar di seberang sungai.


Namun tiba-tiba datang seekor buaya, yang menghadang dan berniat memakannya. Kancil pun mundur ketakutan, tapi rasa laparnya makin menyiksanya. Sehingga ia pun berpikir keras.

Lalu ia punya ide. Ia berkata kepada buaya yang hendak menyantapnya. Ia bertanya kepada buaya tersebut apakah ia sangat lapar sehingga akan memangsa dirinya. Si buaya menjawab bahwa sebenarnya ia tidak terlalu lapar karena habis memangsa ular yang cukup besar, namun kancil baginya adalah camilan.

Lalu kancil punya ide cemerlang, ia mengatakan kepada buaya bahwa pada saat ini dirinya sedang dalam kondisi lapar. Sehingga tubuhnya kurus kering, jika ia bisa memakan mentimun di seberang sungai maka badannya akan membesar dan makin gemuk sehingga bahkan bisa dimakan beramai-ramai oleh si buaya dan teman-temannya.

Lalu ia meminta si buaya untuk memanggil teman-temannya dan berbaris di sepanjang sungai agar bisa ia hitung jumlahnya. Si buaya pun lalu memanggil teman-temannya dan mereka pun berbaris rapi di sepanjang sungai yang terbentang hingga ke bagian seberang tempat lahan mentimun itu ada. Kancil pun lantas menginjak barisan buaya itu, satu per satu sambil menghitungnya.

Setelah sampai pada buaya yang ada di barisan terakhir maka ia pun melompat dan sampai di seberang sungai. Lalu ia berkata agar para buaya tenang menunggu di sungai sambil berendam menyejukkan diri di dinginnya air sungai pada saat hari siang yang terik tersebut. Sementara ia akan menyantap mentimun segar yang ada terlebih dulu agar badannya bisa segera membesar. Sang kancil pun lalu memakan mentimun tersebut dengan tenang dan lahapnya tanpa khawatir akan dikejar buaya hingga sampai ke daratan.

Berikut merupakan komentar yang baik terhadap buku yang dibaca adalah a buku si kancil
ilustrasi dongeng/ Foto: iStock

Setelah ia merasa kenyang, lalu ia berkata kepada para buaya yang menantinya. Ia berkata bahwa sepertinya masih memerlukan waktu yang lebih lama agar tubuhnya bisa besar dan cukup bagi semua buaya tanpa harus berebut. Jadi ia pun berpamitan kepada para buaya tersebut dengan alasan ia mau mencari makanan lainnya dulu supaya badannya bisa menjadi makin besar. Lalu ia pun segera berlari dengan cepat meninggalkan sungai dan para buaya tersebut.

Pelajaran Kisah Kancil dan Buaya

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini ialah kekuatan badan akan kalah dengan kecerdasan otak. Namun tentunya hal ini harus dimanfaatkan untuk suatu tujuan yang baik ya, Bun. Dalam kisah ini kancil mampu menyelamatkan dirinya dari mangsa buaya dan sekaligus mampu mengubah ancaman dan halangan justru menjadi peluang dan sarana guna mencapai maksud dan tujuannya. Oleh karenanya penting sekali memiliki kecerdasan berpikir, agar bisa survive dan sukses dalam hidup. (PK)

Simak juga video dari cerita Bunda Susy Susanti berikut yang terpaksa memanggil pulang ketiga anaknya dari luar negeri karena pandemi COVID-19:

Berikut merupakan komentar yang baik terhadap buku yang dibaca adalah a buku si kancil
Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

(ziz/ziz)

Berikut merupakan komentar yang baik terhadap buku yang dibaca adalah a buku si kancil

Berikut merupakan komentar yang baik terhadap buku yang dibaca adalah a buku si kancil
Lihat Foto

Vivo Indonesia

Ilustrasi buku cerita

KOMPAS.com - Menurut Pawit M. Yusuf dalam Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2007), buku adalah koleksi tercetak terbuat dari bahan kertas sebagai media rekam informasi.

Setelah membaca sebuah buku, pembaca pasti memiliki penilaian atas buku yang ia baca. Penilaian tersebut dapat diungkapkan melalui komentar.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komentar diartikan sebagai ulasan atau tanggapan atas berita, pidato, dan sebagainya (untuk menerangkan atau menjelaskan).

Bila kita melihat sampul buku, terdapat beberapa kutipan berisi komentar terhadap buku tersebut.

Komentar di sampul biasa ditulis oleh orang berpengaruh atau yang dapat menaikkan minat pembaca terhadap buku tersebut. Komentar harus relevan dengan buku.

Baca juga: Daftar Buku Tertua di Dunia

Contoh komentar buku fiksi

“Sebuah contoh fiksi etnografis yang digarap dengan baik” –Pertanggungjawaban Dewan Juri Sayembara Novel DKJ 2018

Komentar tersebut dimuat dalam sampul novel Orang-orang Oetimu karya Felix K. Nesi. Novel Orang-orang Oetimu terbit berkat sayembara prosa Dewan Kesenian Jakarta pada 2018. Maka komentar juri jadi relevan untuk dimuat.

“Aku suka Dilan-nya Kak Pidi Baiq. Baru beli tapi sudah aku baca dua kali lho. Buku yang menyenangkan, jadi ingin kenal Dilan,” tulis Viny JKT48 dalam twitternya.

Berbeda dengan contoh sebelumnya, komentar di atas sangat subjektif. Komentar itu dimuat dalam sampul belakang novel Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1991. Viny JKT48 tidak ada kaitannya sama sekali dengan kisah dalam novel.