Berikut ini yang bukan merupakan ciri ciri kata baku adalah

Ilustrasi menulis menggunakan kata baku dan tidak baku sesuai KBBI. Foto: Unsplash

Istilah kata baku dan tidak baku menunjukkan bahwa adanya ragam bahasa yang terus berkembang. Penggunaan kata-kata ini biasanya digunakan sesuai dengan konteks yang telah disepakati, seperti dalam dunia pendidikan, penulisan teks resmi, hingga birokrasi.

Kata baku dan tidak baku sendiri telah diatur dan memiliki standar yang tertera dalam beberapa sumber berikut, di antaranya meliputi:

  • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI);

  • Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia;

  • Pedoman Ejaan yang Disempurnakan;

  • Pedoman Umum Pembentukan Istilah.

Untuk melihat apakah kata baku yang digunakan sudah baik dan sesuai ketentuan atau tidak, yaitu dengan cara melihat sumber-sumber yang telah disebutkan di atas.

Lantas, apa sebenarnya pengertian dari kata baku dan tidak baku? Bagaimana ciri-ciri dan contohnya? Agar lebih memahaminya, simak uraian lengkapnya berikut ini.

Penulisan surat resmi wajib menggunakan kata baku sesuai dengan kaidah yang telah dibakukan. Foto: Unsplash

Dikutip berdasarkan buku Be Smart Bahasa Indonesia oleh Ismail Kusmayadi dkk (2008: 69), kata baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah yang telah dibakukan.

Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, artinya memiliki kaidah dan aturan yang tetap. Atas dasar inilah, kata baku digunakan sebagai acuan resmi dalam kaidah bahasa, agar masyarakat memiliki rujukan ragam bahasa yang sama.

Kata baku mendukung empat fungsi, tiga di antaranya bersifat simbolik dan satu lagi bersifat objektif. Keempat fungsi tersebut di antaranya, yaitu:

  • Fungsi pembawa kewibawaan;

  • Fungsi sebagai kerangka acuan.

Ilustrasi menulis surat dengan menggunakan kata-kata baku. Foto: Unsplash

Ragam pemakaian bahasa seperti kata baku tercipta, karena dalam konteks komunikasi, penutur akan mempertimbangkan lawan bicara, isi pembicaraan, dan kondisi pembicaraan. Adapun ciri-ciri kata baku, di antaranya meliputi:

  1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah tertentu;

  2. Tidak dipengaruhi bahasa asing;

  3. Pemakaian imbuhan pada kata bersifat eksplisit;

  4. Pemakaian kata sesuai dengan konteks kalimat;

  5. Kata baku bukan kata rancu;

  6. Tidak mengandung pleonasme (majas yang bermakna sama untuk menegaskan suatu hal).

Penggunaan kata tidak baku umumnya digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Foto: Unsplash

Pengertian Kata Tidak Baku

Berdasarkan buku Master Bahasa Indonesia: Panduan Tata Bahasa Indonesia (2015: 23), kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku, yang penggunaanya tidak sesuai aturan dan kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya kata atau bahasa yang tidak baku, yaitu sebagai berikut.

  • Pemakai bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata-kata yang dimaksud.

  • Pemakai terpengaruh oleh orang yang biasa menggunakan kata tidak baku.

  • Pemakai bahasa tidak baku akan selalu ada, karena tidak mau memperbaiki kesalahannya sendiri.

Ketidakbakuan sebuah bahasa tidak hanya ditentukan dari penulisan yang tidak sesuai pedoman, tetapi juga terjadi karena penulisan dan pengucapan yang salah, serta susunan kalimat yang tidak sesuai.

Ciri-Ciri Kata Tidak Baku

Kata tidak baku juga dapat diidentifikasi dengan ciri-ciri sebagai berikut, yaitu:

  1. Umumnya digunakan dalam bahasa sehari-hari;

  2. Dipengaruhi bahasa daerah dan bahasa asing tertentu;

  3. Dipengaruhi dengan perkembangan zaman;

  4. Bentuknya dapat berubah-ubah;

  5. Memiliki arti yang sama, meski terlihat beda dengan bahasa baku.

Penulisan dengan menggunakan kata tidak baku dapat berubah-ubah bentuknya. Foto: Unsplash

Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

Di antara banyaknya banyak kata baku yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berikut ini contoh kata-kata baku dan tidak baku yang penggunaannya sering keliru dalam kehidupan sehari-hari.

(Kata Baku) - (Kata Tidak Baku)

  • Silaturahmi - silaturahim

  • Kedaluwarsa - kadaluarsa/kadaluwarsa

  • Memengaruhi - mempengaruhi

  • Mengonsumsi - mengkonsumsi