Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata—entah di awal, di akhir, di tengah, atau gabungan di antara tiga imbuhan itu—untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk
, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
Di samping itu, terdapat pula imbuhan yang merupakan serapan dari bahasa asing, yaitu: -i ; -iah; -man ; -wan ; -wati ; -iyah ; - is ; -sasi ; -isme.
Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:
Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya, setelah diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
Contoh:
Fungsi imbuhan adalah:
Imbuhan pen- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif.
Makna yang dikandung awalan peN- bermacam-macam antara lain:
Awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:
Makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara lain:
Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelesapan-pelesapan imbuhan ber-. Perhatikan kalimat berikut:
Bentuk-bentuk tanpa ber- seperti pada contoh di atas merupakan pemakaian kalimat yang tidak baku. Hal tersebut antara lain merupkan unsur pengaruh dari bahasa daerah. Kalimat-kalimat tersebut seharusnya diucapkan:
Apabila awalan me- dihubungkan dengan kata dasar (bahasa Inggris: word stem, root word) dengan fonem awal tertentu, terjadi variasi bentuk, yakni me-, mem-, men, meng-, dan meny-. Kaidah imbuhan men-Imbuhan meN- apabila ditambahkan pada kata dasar berfonem awal vokal, /k/, /h/, /g/, /kh/ berubah menjadi meng- Contoh:
Jika imbuhan meN- ditambahkan pada kata dasar dengan fonem awal /l/, /m/, /n/, /ng/, /ny/, /r/, /y/, atau /w/, bentuknya berubah menjadi me-
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang berfonem awal /c/, /d/, /j/, /sy/ atau /t/ bentuknya berubah menjadi men-
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /b/, /p/, atau /f/, bentuknya berubah menjadi mem-
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /s/ bentuknya berubah menjadi meny- .
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang bersuku satu, bentuknya berubah menjadi menge-.
Jika dirasakan masih baru, proses peluluhan kata-kata yang berasal dari bahasa asing tidak berlaku. Namun, jika kata dasar itu tidak asing lagi, proses penggabungan mengikuti kaidah yang umum.
Jika kata kerja berkata dasar tunggal direduplikasi, kata dasarnya diulangi dengan mempertahankan peluluhan konsonan pertamanya.
Makna awalan meN- adalah sebagai berikut:
Fonem /p/ menjadi luluh ke dalam fonem /m/. Namun, peluluhan tidak terjadi jika fonem /p/ adalah permulaan dari prefiks per- atau kata dasarnya mulai dengan per- atau pe- tertentu.
Penulisan yang benar untuk makna ‘membuat jadi lebih tinggi’ adalah mempertinggi atau meninggikan bukan mempertinggikan. Awalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan (me-(N)) yang bermakna aktif. Contoh: di- + baca -> dibaca ; di- + ambil = diambil ; di- + jual = dijual Jika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, waktu dan lain-lain maka penulisannya dipisah. Contoh: di siang hari, di malam hari, di sekolah, di rumah Imbuhan ter- menyatakan makna sebagai berikut:
Awalan se- mengalami variasi-variasi makna, yakni sebagai berikut:
Awalan per- berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada kata dasar yang diawali huruf /r/
Awalan per- juga berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada kata dasar yang tersusun atas huruf-huruf berikut:
Contoh:
Imbuhan per- berubah menjadi pel- apabila ditambahkan pada bentuk dasar ajar
Pada umumnya akhiran –an membentuk kata benda misalnya, pukulan, manisan, satuan, ratusan. Makna akhiran –an adalah sebagi berikut:
Fungsi
Perbedaan-perbedaan
Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak. Misalnya, kepandaian, kecepatan, keindahan, kesehatan. Konfiks ke-an memiliki makna sebagai berikut:
Konfiks pe(n) –an mempunyai variasi bentuk pe-an, pem-an, peng-an, peny-an. Makna konfiks pe(N)-an adalah sebagai berikut:
Makna konfiks per-an adalah sebagai berikut:
Konfiks se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk kata keterangan. Contoh: se-nya + putih -> seputih-putihnya ; se-nya + pintar -> sepintar-pintarnya Konfiks se-nya menyatakan superlatif atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai. Contoh: seputih-putihnya = seputih mungkin ; sepintar-pintarnya = sepintar mungkin. Fungsi
Khusus untuk –nya, selain sebagai klitika atau kata ganti orang, juga berfungsi sebagai imbuhan. Fungsi imbuhan –nya adalah sebagai berikut:
Pemakaian –nya pada kata rumah dan sepeda adalah tidak perlu karena rujukannya sudah dinyatakan langsung. Perhatikan kalimat di bawah ini:
|