You're Reading a Free Preview Show
Februari 26, 2022 | Soal EHB BKS Sejarah Peminatan | |
Bacalah teks di bawah ini dengan cermat! Penyimpangan Demokrasi Terpimpin Tahun 1959, Presiden Soekarno mengganti sistem demokrasi liberal dengan sistem demokrasi terpimpin yang berlaku sampai tahun 1965. Ketika sistem ini diberlakukan, kekuasaan presiden menja faktanya, sistem demokrasi ini menyimpang dari UUD 1945 dan Pancasila. Penyimpangan itu antara lain adalah :
Berdasarkan informasi dalam teks diatas, bentuk penyimpangan yang dilakukan pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin terhadap pelaksanaan demokrasi adalah ….. A. Presiden menggangkat anggota MPRS yang seharusnya dipilih melalui pemilu oleh rakyat B. DPR bersama presiden bersama-sama menyusun dan menetapkan GBHN sebagai landasan negara C. Presiden membentuk dan memilih anggota DPRGR setelah membubarkan DPR hasil pemilu 1955 D. dalam setiap pengambilan kebijakan presiden meminta pertimbangan kepada DPAS E. Presiden memegang penuh otoritas kekuasaan dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen Pembahasan : Materi secara lengkap mengenai Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin bisa kalian simak pada video berikut ini: Kunci Jawaban: Berdasarkan informasi dalam teks diatas, bentuk penyimpangan yang dilakukan pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin terhadap pelaksanaan demokrasi adalah ….. A. Presiden menggangkat anggota MPRS yang seharusnya dipilih melalui pemilu oleh rakyat, dan C. Presiden membentuk dan memilih anggota DPRGR setelah membubarkan DPR hasil pemilu 1955 Untuk kisi kisi EHB BKS Tahun 2022 bisa klik DI SINI Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih
Jakarta - Pada periode 1959 sampai 1966 dikenal sebagai periode Demokrasi Terpimpin (Guided Democracy). Periode ini berlangsung pada 5 Juli 1959 - 11 Maret 1966. Periode Demokrasi Terpimpin dimulai dengan lahirnya Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Dekrit Presiden dibuat setelah Konstituante tidak dapat menyelesaikan tugasnya untuk membentuk undang-undang dasar tetap sehingga tidak menguntungkan bagi perkembangan ketatanegaraan, seperti dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas VIII SMP/MTs oleh Aim Abdulkarim. Dekrit Presiden memuat ketentuan pokok sebagai berikut:1. Menetapkan pembubaran konstituante2. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali bagi segenap bangsa Indonesia 3. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Agung Sementara (DPAS) dalam waktu singkat. Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959 disambut baik oleh rakyat dan didukung oleh TNI AD. Dekrit Presiden juga dibenarkan oleh Mahkamah Agung dan DPR yang bersedia bekerja terus dalam rangka menegakkan UUD 1945. Pada periode ini, pemerintah Indonesia menganut sistem Demokrasi terpimpin. Penyimpangan pada masa demokrasi terpimpin tahun 1959 sampai 1966 yaitu:1. Menafsirkan Pancasila terpisah-pisah, tidak dalam kesatuan bulat dan utuhPeriode Demokrasi Terpimpin didasarkan pada penafsiran dari sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Tetapi, Presiden Soekarno saat itu menafsikan terpimpin dengan arti "pimpinan terletak di tangan pemimpin besar revolusi." 2. Pengangkatan presiden seumur hidupUUD 1945 mengatur presiden untuk memimpin pemerintahan selama lima tahun. Tetapi, Ketetapan MPRS No. III/1965 mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup, seperti dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan Pancasila, Demokrasi, dan Pencegahan Korupsi oleh A. Ubaedillah. 3. Presiden membubarkan DPR hasil Pemilu 1955Kebijakan ini membuat hilangnya pengawasan dari lembaga legislatif terhadap eksekutif. 4. Konsep Pancasila berubah menjadi konsep Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis)5. Bergesernya makna Demokrasi Terpimpin menjadi pemusatan kekuasaan pada PresidenDalam pelaksanaan periode Demokrasi Terpimpin cenderung terjadi pemusatan kekuasaan pada Presiden atau Pemimpin Besar Revolusi. Hal ini menjadi pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi dengan lahirnya absolutisme dan terpusatnya kekuasaan pada pemimpin, serta hilangnya kontrol sosial. 6. Pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif yang cenderung memihak komunisPada masa Demokrasi Terpimpin terjadi kecenderungan pemihakan pada Blok Timur atau RRC. 7. Manipol USDEK yang dibuat Presiden menjadi GBHNManipol USDEK (manifesto politik, undang-undang dasar, sosialisme Indonesia, demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin, dan kepribadian Indonesia) dijadikan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1960. USDEK dibuat oleh Presiden Soekarno, sedangkan GBHN harusnya dibuat oleh MPR. Penyalahgunaan makna demokrasi di masa lalu salah satunya yaitu "Demokrasi Terpimpin" di masa Orde Lama pada 1959 sampai 1966 yang melahirkan kepemimpinan absolut. Setelah periode tersebut, "Demokrasi Pancasila" di era Orde Baru juga mematikan partisipasi rakyat dan menjadikan Pancasila sebagai alat politik kekuasaan. Kedua penyalahgunaan makna demokrasi di atas memunculkan keinginan publik di masa Reformasi untuk tidak melabeli demokrasi dengan atribut apapun. Nah, jadi pada periode1959 sampai 1966 dikenal sebagai periode Demokrasi Terpimpin (Guided Democracy). Semoga mudah dipahami, ya detikers! Simak Video "Megawati Ingin Perbaiki Tendensi Bung Karno Komunis" (twu/pal) MUHAMMAD FARIZAN Penyimpangan Demokrasi Terpimpin terhadap UUD 1945: 1. Pembentukan MPRS: Presiden Soekarno membentuk sendiri MPRS melalui Penetapan Presiden No. 3 Tahun 1959. Padahal, seharusnya MPRS dipilih melalui pemilihan umum (pemilu) yang sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. 2. Pengangkatan presiden seumur hidup: 3. Konfrontasi dengan Malaysia: 4. Indonesia melaksanakan Politik Mercusuar: Politik mercusuar adalah politik yang mengagungkan kemegahan Indonesia di mata dunia luar, seperti: a) Pembangunan Stadion Senayan Jakarta. b) Penyelenggaraan pesta olahraga negara-negara Nefo di Jakarta yang disebut Ganefo. 5. Indonesia membagi kekuatan politik dunia menjadi dua: a) Nefo (New Emerging Forces), yaitu negara-negara baru penentang imperialisme dan kapitalisme. b) Oldefo (Old Established Forces), yaitu negara-negara Barat yang menganut imperialisme dan kapitalisme. 6. Lembaga-lembaga negara mempunya inti Nasionalisme Agama Komunis (Nasakom): 7. Prosedur pembentukan DPAS: 8. Prosedur pembentukan MPRS: Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) adalah cikal bakal Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), lembaga tertinggi negara Republik Indonesia. MPRS dibentuk berdasarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang dikeluarkan oleh Presiden RI Soekarno. Tugas MPRS adalah mengesahkan GBHN. Dalam sidangnya MPRS sudah mengeluarkan beberapa kebijakan antara lain, Penetapan manifesto politik sebagai GBHN, Pentapan garis garis besar pembangunan nasional berencana tahap 1 (1961-1969), Menetapkan presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup. 9. Kedudukan MPR di bawah presiden: 10. Prosedur pembentukan DPAS: 11. Prosedur pembentukan DPRGR: |