Berikut ini cara penggambaran tokoh secara tidak langsung

RINGTIMES BALI – Berikut pembahasan soal untuk mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 10 halaman 234.

Pembahasan soal halaman 234 ini, akan membahas mengenai penggambaran watak tokoh secara langsung menjadi tidak langsung.

Diharapkan dengan adanya pembahasan soal ini, dapat membantu para siswa kelas 10 ketika belajar mata pelajaran bahasa Indonesia di rumah secara mandiri.

Segera kita simak pembahasan soal bahasa Indonesia kelas 10 halaman 234, sebagaimana yang dilansir dari Buku Sekolah Elektronik pada Rabu, 9 Februari 2022.

Baca Juga: Hak dan Kewajiban Warga Negara, Keluarga, Sekolah, Masyarakat, Pembahasan Materi PKn Kelas 10 Halaman 154

Kegiatan

1. Mengubah cara penggambaran watak tokoh secara langsung menjadi tidak langsung dari beberapa tokoh seperti B.J Habibie, Ardian Syaf, dan Jokowi.

Pembahasan: contoh penggambaran watak tokoh secara langsung menjadi tidak langsung adalah sebagai berikut.

a. Cara langsung: B.J Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggan bagi banyak orang di Indonesia.

Sumber: Buku Sekolah Elektronik


Page 2

Cara tidak langsung: “bagi saya, bapak adalah sosok yang layak dianut. Pribadinya yang santun dan gayanya yang merakyat sungguh layak diteladani generasi muda,” tutur salah seorang mantan staf Habibie.

Baca Juga: Prediksi Soal PAS UAS PKN Kelas 10 Semester 2, Pilihan Ganda Terbaru 2022

b. Cara langsung: bapak Ardian Syaf adalah sosok panutan bagi dunia dan khususnya negeri kita Indonesia buat para pecinta maupun pembuat komik.

Cara tidak langsung: “pak Ardian adalah sosok panutan bagi dunia dan khususnya negeri kita Indonesia buat para pecinta maupun pembuat komik,” tutur seorang sahabat dekat Ardian semasa kuliah di universitas Negeri Malang dulu.

c. Cara langsung: Jokowi dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan tidak neko-neko.

Bahkan hingga ketika dia sudah menjadi presiden RI.

Baca Juga: Soal Uji Kompetensi PKN Kelas 10 Semester 2 PG Bab 5 Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Cara tidak langsung: “pak Jokowi itu orangnya sederhana, nggak neko-neko. Bahkan hingga ketika dia sudah menjadi presiden RI,” ujar Johan, tetangga dekat Jokowi di Solo.

Itulah pembahasan soal bahasa Indonesia kelas 10 halaman 234 mengenai penggambaran watak tokoh secara langsung menjadi tidak langsung.

Tetap semangat belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh bapak maupun ibu guru.

Sumber: Buku Sekolah Elektronik


Page 3

Berikut ini cara penggambaran tokoh secara tidak langsung

Pembahasan soal bahasa Indonesia kelas 10 halaman 234 /Pixabay/Pexels

4. Berikutnya, berlatihlah untuk mengubah cara penggambaran watak tokoh secara langsungmenjadi tidak langsung. Kerjakan dengan menggunakan contoh dalam tabel berikut ini. Cara Tidak Langsung Cara LangsungB. J habibie adalah salah satu tokoh panutandan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di“Bagi saya, bapak adalah sosok yanglayak dianut. Pribadinya yang santun

BAGAIMAN CARA MENGGAMBARAN WATAK

TOKOH DI DALAM CERITA ?

Oleh : Khatijah, S.Pd

Guru SMPN 1 Tapen Bondowoso Jawa Timur

#TantanganGurusiana

Tantangan Hari Ke-10

Ketika kita akan menulis cerita, kita bisa menggunakan beberapa teknik atau cara menyampaikan perwatakan tokoh yang ada di dalam cerita yang kita tulis. Perwatakan atau penokohan di dalam cerita adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh cerita. Jenis perwatakan ada dua jenis yaitu penokohan lahir dan penokohan batin. Penokohan lahir adalah penggambaran watak tokoh dari segi fisiknya, misalnya warna kulitnya, tinggi badannya, bentuk hidungnya, cara berjalannya dan lain-lain. Sedangkan penokohan batin yaitu penggambaran sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh, misalnya rajin, malas, penakut, pembohong, dermawan, pelit dan lain-lain.

Menurut beberapa sumber yang penulis baca ada beberapa cara pengarang menggambarkan watak tokoh. Yang pertama penggambaran secara langsung dari pengarang. Dalam hal ini pengarang sera langsung menjelaskan perwatakan tokoh di dalam ceritanya. Yang kedua pengaranga menggambarkan watak secara tidak langsung. Penggambaran watak tokoh secara tidak langsung bisa melalui dialog antartokoh, bisa melalui ucapan tokoh itu sendiri, bisa juga melalui penjelasan tokoh lain, dan melalui tingkah lakunya.

Di bawah ini penulis berikan contoh-contoh paragraf yang menggambarkan pengarang menyampaikan penjelasan watak tokoh secara langsung maupun secara tidak langsung.

Yang pertama contoh cara penggambaran watak tokoh cerita secara langsung.

Senja itu Anindita sendirian di teras rumah. Sepasang kursi dengan ukuran kecil tertata rapi. Satu kursi panjang yang bentuknya mirip sofa menjadi pilihan Anindita sebagai tempat duduk. Tidak seperti biasanya senja saat itu sangat gelap. Hujan yang sejak siang tak henti membuat cuaca terasa dingin. Angin pun bertiup kencang. Sesekali suara guntur gemuruh bersahutan diiringi dengan suara air yang jatuh di genting rumah. Anindita adalah seorang gadis penakut. Ia tidak berani masuk ke dalam rumah. Ayah ibunya pun belum juga pulang. Ditambah listrik padam yang membuat suasana di dalam rumah gelap gulita. Anindita semakin takut karena ia membayangkan dalam suasana seperti itu ada sesuatu yang diam-diam memerhatikannya.

Dalam contoh di atas pengarang menjelaskan bahwa tokoh Anindita penakut. Nah, itu yang disebut dengan penggambaran watak tokoh secara langsung.

Selain penggambaran watak tokoh secara langsung, pengarang juga bisa menggarkan watak tokoh cerita melalui dialog antartokoh. Di bawah ini adalah ontoh penggambaran watak tokoh melalui diaolg antartokoh.

“Anindita itu anak yang penakut, mosok di rumah sendirian saja tidak berani,’ kata Bu Erna ibunda Anindita. Bu Mimin hanya tersenyum mendengar cerita Bu Erna. Ia kemudian teringat Asty anaknya. “Kalau Asty nggak seperti itu. Ia tidak pernah takut walaupun saya tinggal sendirian di rumah,” sahut Bu Mimin. Mereka berdua pun asyik menceritakan aanknya masing-masing.

Dari kutipan di atas kita dapat mengetahui watak Anindita yang penakut dan Asty yang tidak penakut/pemberani dari dialog antara Bu Erna dan Bu Mimin.

Di bawah ini adalah contoh penggambaran watak tokoh dengan cara menggambarkan dari ucapan tokoh itu sendiri.

“ Ayolah, Nak jangan tidur terus, kamu kan mau ujian, Sayang, ayo belajar!” Ujar Bu Galuh kepada Fajar anaknya yang dilihatnya terlalu santai dalam menghadapi ujian. Fajar tidak menjawab. Ia hanya diam membisu. Ia tidak segera bangun dari tidurnya, bahkan ia membetulkan letak selimutnya itu. “ Lho, dikasih tahu kok malah tidur lagi, ayo setengah jam lagi harus bangun terus belajar ya, Nak,” lanjut Bu Galuh.

Pembaca mengetahui watak Bu Galuh sabar dan lemah lembut dari ucapan-ucapan yang disampaikan kepada tokoh lain yaitu Fajar. Contoh kata-kata yang mewakili ucapan Bu Galuh saban lemah lembut yaitu kata “Nak, dan Sayang”

Penggambaran watak yang lain dapat disampaikan melalui tingkah laku atau kebiasan-kebiasan yang dilakukan oleh tokoh. Berikut ini contoh penggambaran watak tokoh melalui tingkah lakunya.

Arman melompat ke atas meja yang berada di posisi paling belakang di kelas itu.. Dilihatnya semua temannya menatap kearahnya. Ia tidak peduli. Ia diingatkan oleh teman-temannya agar segera turun dari meja itu. Tetapi ia justru menari-nari sambil tertawa terbahak-bahak. Tak lama kemudian seorang Bapak guru memasuki ruang kelas itu. Arman terkejut, spontan ia melompat bermaks turun dari meja, tetapi ia jatuh terguling-guling di lantai kelas itu

Pada contoh terakhir kita tahu watak Arman yang nakal dan tidak sopan dari tingkah lakunya.

Itulah beberapa contoh cara pengarang menyampaikan perawatakan tokoh cerita. Kita bisa memilih yang mana yang kita sukai untuk diterapkann di dalam menggabarkan watak tokoh dalam cerita yang kita tulis.

Bondowoso, 24 Januari 2020


Berikut ini cara penggambaran tokoh secara tidak langsung

CARA PENGARANG MENGGAMBARKAN WATAK TOKOH DALAM CERPEN/NOVEL

17. Bacalah kutipan cerita Berikut!

“Namaku Aini,” Aini mengulurkan tangan sambil menyebut namanya. 

“O, iya,” jawab gadis yang belakangan diketahui bernama Deswita itu. Tampaknya anak baru itu agak malas menyambut perkenalan Aini. 

“Jika kamu butuh informasi tentang sekolah ini, aku bisa bantu, kok,” lanjut Aini. 

“Maaf, deh. Aku tahu dengan siapa aku harus berteman di kelas baruku ini,” Deswita menjawab sambil sedikit menaikkan alis matanya.


Cara pengarang menggambarkan watak tokoh Deswita pada kutipan cerita tersebut adalah ….

A. diceritakan tokoh lain

B. penggambaran fisik

C. tingkah laku tokoh

D. dialog antartokoh. 

Kunci jawaban: D

Pembahasan

Pendeskripsian watak tokoh Deswita dalam kutipan cerita tersebut diungkapkan melalui dialog antartokoh (opsi D).  Tokoh Deswita berdialog dengan Aini. 

RINGKASAN MATERI

Cara Penggambaran atau Pendeskripsian Watak Tokoh dalam Cerita

Pengarang dapat menyampaikan watak tokoh melalui cara langsung dan tidak langsung. Penyampaian watak secara langsung (analitik) adalah melalui pengarang itu sendiri. Pengarang akan mendeskripsikan seorang tokoh melalui penjelasan berupa kalimat-kalimat. Cara ini mempermudah pembaca memahami karakter tokoh karena penyampaian watak-wataknya dilakukan secara tersurat. 

Penyampaian watak secara tidak langsung adalah melalui percakapan antartokoh, pikiran tokoh, tindakan tokoh, serta pendapat tokoh lain. Dengan cara ini, pembaca mau tidak mau harus berpikir sedikit lebih keras untuk memahami karakter tokoh, karena watak-wataknya disampaikan secara tersirat. 

Cara pengarang menggambarkan watak tokoh melalui:

a. Penjelasan langsung dari pengarang (tertulis) bahwa tokohnya berwatak baik, marah, sadis, dengki, dan sebagainya

b. Cara tidak langsung


       Dialog antartokoh


       Tanggapan/reaksi dari tokoh lain terhadap tokoh utama


       Pikiran-pikiran dalam hati tokoh


       Lingkungan di sekitar tokoh atau penampilan tokoh (rapi, bersih, teratur)                    


       Bentuk fisik tokoh


       Tingkah laku, tindakan tokoh atau reaksi tokoh terhadap suatu masalah


Contoh Pendeskripsian Watak Tokoh dalam Cerita


1.    “Sebelum subuh mereka telah bangun. Siti Rubiyah ikut bangun pagi dan memasak kopi dan makanan pagi untuk mereka. Buyung merasa berat dalam hatinya berangkat. Dia teringat Siti Rubiyah yang ditinggalkan sendiri dengan Wak Hitam yang masih sakit. Kemarin malam panasnya naik lagi hingga dia mengerang-ngerang sepanjang malam dan sepanjang malam terdengar dia tak tertidur.” (Harimau! Harimau! Muchtar Lubis)


Watak Buyung seorang yang perhatian dan peduli kepada orang lain dideskripsikan pengarang dalam kutipan tersebut dengan ....pikiran-pikiran tokoh


2.    “Aku merasa ringan, kini aku sudah menceritakan kepada kalian di depan Wak Katok beban dosa yang selama ini menghimpit hatiku dan kepalaku. Aku sudah mengakui dosa-dosaku, dan tolonglah doakan supaya Tuhan suka kiranya mengampuni dosa-dosa Wak Katok ...”. Pak Balam mendekatkan kedua belah telapak tangan seperti orang berdoa, dan mulutnya komat-kamit. Pak Haji bertakbir, perlahan-lahan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!” (Harimau-Harimau,Muchtar Lubis)


Watak Pak Balam dalam kutipan tersebut adalah jujur, yaitu dia mengakui dosa yang telah diperbuatnya di depan teman-temannya. Pengarang melukiskan watak tokoh melalui dialog atau percakapan antartokoh


3.      “Apa yang kurasa aneh, bahwa ibu tak menampakkan kesuraman wajah dan kesedihan hati menjelang saat-saat perpisahan dengan ayah, seakan-akan berlawanan dengan wataknya yang halus. Apakah ia memang hendak menyembunyikan air matanya, agar ia tidak tampak sebagai orang yang sedang kehilangan pegangan? Karena bila kau memandangnya, matanya tampak bersinar cerah.”


Pendeskripsian watak tokoh ibu di atas diuraikan melalui ....reaksi/tanggapan dari tokoh lain


4.    “Sukri menanti bis melintas di halte. Dia gemas melihat skuter melintas. Dia benci melihat kendaraan itu. Dia raba pisau belati di pinggangnya. Dia buka pintu pagar rumah Sumarni. Dia lihat skuter itu. Dia lihat Sumarni menerima pemuda pengendara skuter di ruang tamu. Dia melompat ke balik semak-semak bunga mawar. Dia dengarkan percakapan Sumarni dan pemuda pengendara skuter di ruang tamu.


“Kau cantik Sumarni. Baru saja aku melihatmu, aku telah mencintaimu. Benarkah bahwa kau belum mempunyai kekasih?” (Sukri Membawa Pisau Belati, Hamsad Rangkuti)


Pendeskripsian bahwa watak Sukri ”seorang penuh curiga” dalam kutipan tersebut dapat diketahui melalui ... . tindakan tokoh

Posted in UN SMP on December 06, 2018 by MuhZuhri | 2 comments