Berikut ini adalah dampak negatif dari diberlakukannya Free Trade area

Berikut ini adalah dampak negatif dari diberlakukannya Free Trade area

Berikut ini adalah dampak negatif dari diberlakukannya Free Trade area
Lihat Foto

World Atlas

peta benua asia

KOMPAS.com - China Asean Free Trade Area (CAFTA) merupakan perjanjian multilateral yang bertujuan untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN dan China.

Gagasan pendirian CAFTA berawal dari keinginan negara-negara ASEAN dan China untuk melakukan kerja sama dalam sektor perdagangan demi pertumbuhan ekonomi. 

Proses pendirian CAFTA berlangsung secara bertahap melalui perundingan dan negosiasi antara kepala negara China dan ASEAN. Proses perundingan berlangsung secara intensif dari tahun 2001 hingga 2007.

CAFTA secara resmi terbentuk setelah penandatanganan perjanjian China-Asean Free Trade Area pada KTT ASEAN tahun 2007 di Filipina. Meskipun CAFTA telah terbentuk pada tahun 2007, realisasi pelaksanaan perjanjian baru dimulai pada awal tahun 2010.

Baca juga: MEE : Sejarah, Tujuan dan Program

Pada awal pembentukannya, CAFTA memiliki tujuh negara anggota yaitu, Malaysia, Filipina, China, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Pada tahun 2012, Brunei Darussalam, Myanmar, Vietnam, Laos, dan Kamboja baru mulai bergabung dengan CAFTA.

Dalam jurnal Strategi China dalam pelaksanaan China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) (2006) karya Anastasia Laura dkk, pembentukan CAFTA bertujuan untuk :

  • Meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi antara negara-negara anggota
  • Liberalisasi perdagangan barang dan jasa
  • Menciptakan sistem transparansi perdagangan untuk mempermudah pengawasan
  • Meningkatkan daya saing pasar industri

Program CAFTA

Dilansir dari website resmi ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA, untuk mencapai tujuannya, CAFTA menerapkan beberapa program utama, yakni :

  1. Menerapkan sistem perdagangan bebas
  2. Peningkatan akses pasar barang dan jasa
  3. Mempermudah peraturan dan ketentuan investasi
  4. Melaksanakan konferensi rutin antar negara anggota

Baca juga: WTO: Sejarah, Tujuan, Fungsi dan Struktur

Indonesia dan CAFTA

Indonesia mulai bergabung dalam CAFTA pada awal tahun 2010. CAFTA memberikan banyak dampak, baik positif maupun negatif sebagai berikut:

Dampak positif dari CAFTA untuk Indonesia, adalah:

  1. Harga produk barang dan jasa semakin murah karena penghapusan bea masuk
  2. Meluasnya pasar ekspor dari komoditas Indonesia
  3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk barang dan jasa

Dampak negatif dari CAFTA untuk Indonesia, yakni:

  1. Industri dalam negeri terancam eksistensinya
  2. Munculnya ancaman imperialisme produk China di Indonesia
  3. Munculnya eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam Indonesia

Baca juga: Sejarah GATT: Tujuan, Prinsip, dan Perubahannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Berikut ini adalah dampak negatif dari diberlakukannya Free Trade area

RG Squad, salah satu bentuk kerjasama negara maju dan berkembang adalah pasar bebas yang dipandang sebagai konsekuensi dari globalisasi ekonomi dan tidak dapat dihindari oleh negara manapun termasuk Indonesia. RG Squad mau tahu dampak pasar bebas terhadap Indonesia? Yuk simak penjelasannya.

A. Pengertian Pasar Bebas

Adam Smith, seorang filsuf dan pelopor ilmu ekonomi modern memberikan pandangannya mengenai pasar bebas yaitu suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi, dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

Berikut ini adalah dampak negatif dari diberlakukannya Free Trade area

Contoh pasar bebas adalah NAFTA (North America Free Trade Area), CAFTA (Central America Free Trade Area), dan AFTA (ASEAN Free Trade Area), dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

B. Ciri-Ciri Pasar Bebas

  1. Alat, barang modal, dan sumber produksi bebas dimiliki dan digunakan oleh perseorangan, masyarakat, atau perusahaan.
  2. Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain (seperti peraturan, hukum, kuota impor, atau subsidi yang memberatkan pengusaha).
  3. Pergerakan bebas modal dan tenaga kerja ke luar maupun ke dalam wilayah suatu negara.
  4. Akses bebas ke pasar; pedagang dapat langsung menjual produknya ke konsumen.
  5. Segala aktivitas ekonomi bertujuan untuk memperoleh laba (profit oriented).
  6. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta) dan tidak ada intervensi dari pemerintah (pemerintah hanya berperan sebagai pengawas).

C. Fungsi Pasar Bebas

Berikut ini adalah dampak negatif dari diberlakukannya Free Trade area
 

Tenaga Kerja di Pabrik (Sumber: progres.id)

  1. Produk barang, jasa, dan tenaga kerja lebih leluasa keluar masuk melewati batas negara.
  2. Kemudahan akses dan informasi yang lebih cepat mengenai kebutuhan pasar.
  3. Meningkatkan pembangunan ekonomi suatu negara.
  4. Daya saing antar pengusaha meningkat, sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas barang, jasa, dan tenaga kerja.
  5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas karena setiap aktivitas ekonomi didasarkan untuk memperoleh laba (profit oriented).

D. Dampak Pasar Bebas terhadap Indonesia

Berikut ini adalah dampak negatif dari diberlakukannya Free Trade area

Salah satu produk UMKM. (Sumber: antarafoto.com)

- Dampak Positif:

  1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri.
  2. Hambatan perdagangan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada.
  3. Peningkatan ekspor sehingga meninkatkan pendapatan nasional Indonesia.
  4. Meningkatkan peluang investor yang menanamkan modal dan membangun basis produksi di Indonesia.
  5. Menambah devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
  6. Melalui impor, kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.
  7. Peningakatan lapangan kerja.
  8. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  9. Menghidupkan sektor pariwisata sehingga menambah jumlah wisatawan ke Indonesia.

- Dampak Negatif:

  1. Produk dalam negeri cenderung kalah bersaing dengan masuknya barang-barang luar negeri yang lebih murah dan berkualitas.
  2. Bertambahnya kemungkinan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan.
  3. Munculnya ketergantungan terhadap negara maju.
  4. Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi negara dan meningkatkan jumlah pengangguran.
  5. Munculnya sifat konsumerisme.

RG Squad, kemunculan pasar bebas bisa berdampak positif atau negatif bagi Indonesia. Tinggal kalian menentukan bagaimana keberadaan pasar bebas ini dapat memberi keuntungan positif bagi kalian di masa mendatang. Masih ada strategi pembangunan Indonesia untuk menjadi negara maju loh pada artikel selanjutnya.

Punya PR yang kamu nggak ngerti? Gabung di Ruangles Online. Tanya PR kamu ke guru privat via chat atau video call.

Berikut ini adalah dampak negatif dari diberlakukannya Free Trade area

Referensi:

Endarto, Danang, Dkk, 2009. Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sumber Gambar:

Tenaga Kerja di Pabrik, https://progres.id/featured/sebelum-debat-cawapres-isu-tenaga-kerja-dominasi-perbincangan-di-twitter.html 

Produk UMKM, https://www.antarafoto.com/bisnis/v1606626602/realisasi-pen-sektro-umkm 

Artikel ini diperbaharui pada tanggal 8 Desember 2020