Tradisi Longser. ©2021 Youtube ceps04 british/Merdeka.com
JABAR | 14 September 2021 08:27 Reporter : Nurul Diva Kautsar Merdeka.com - Jika di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta ada pertunjukan seni Ketoprak, di Jawa Barat ada kesenian sejenis dengan konsep “bodoran” yang sarkas dengan unsur kritik sosial bernama Longser. Longser merupakan sebuah kesenian teater rakyat dengan unsur komedi yang sudah eksis sejak tahun 1915. Saat itu, keberadaannya banyak digelar oleh masyarakat wilayah Bandung sebagai sarana hiburan dengan nuansa Sunda yang kuat. Melansir dari laman GNFI, Senin (13/09), di tatar Priangan terdapat beberapa grup kesenian Longser yang pernah berjaya di antaranya Longser Bang Tilil, Bang Soang, Bang Tawes, Bang Timbel, dan Bang Cineur. 2 dari 4 halaman
©2021 Youtube ceps04 british/Merdeka.com Dalam buku “Mengenal Teater Tradisional di Indonesia (2006)” karya Kasim Achmad, disebutkan Longser mulanya merupakan kesenian rakyat dengan nama Dogger. Lambat laun Dogger terus berinovasi dengan memadukan unsur tarian tradisional yang kemudian berubah nama menjadi Lengger. Di dalam kesenian Lengger, teater rakyat ini tak hanya mengedepankan dialog, namun juga memadukan unsur musik tradisional yang kuat. “Longser itu berasal dari istilah melihat dan tertarik. Long itu dari Melong artinya melihat dan Ser itu artinya tertarik (Bahasa Sunda). Jadi setelah melihat pertunjukannya kita langsung tertarik, terlebih kepada pemain, cerita dan musik yang ditampilkan,” kata Deden Bejo, pegiat Longser dari Bandung, mengutip dari video Youtube Sanggar Mekar Asih. 3 dari 4 halaman
Dalam beberapa sumber disebutkan, tradisi Longser berangkat dari tradisi bodoran atau lawakan kearifan lokal masyarakat Sunda di Tatar Parahyangan, hingga berkembang ke medium kritik sosial. Hermana HMT, selaku sutradara Longser sekaligus Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) mengatakan jika kesenian rakyat Longser merupakan bentuk kritik sosial dengan dibalut hiburan khas Jawa Barat. “Iya jadi ini nuansanya hiburan, namun tetap ada nuansa sosio kritiknya. Salah satunya yang pernah dibawakan adalah Ratu Hitut, di mana dalam tema itu terdapat kritik “Money Politik” dan kekuasaan,” katanya. 4 dari 4 halaman ©2021 Youtube ceps04 british/Merdeka.com Sementara itu dalam pementasannya, Longser banyak menggunakan pernak pernik khas Sunda, seperti pakaian adat berupa kain dan kebaya, dilengkapi karembong atau selendang. Ada juga hiasan sanggul dan hiasan kepala dengan kalungan mangle, rangkaian bunga melati dan sedap malam yang dironce. Untuk laki-laki, lazimnya mengenakan pakaian tradisi Sunda berwarna hitam, termasuk songkok Sunda dan sarung. Termasuk ikat kepala barangbang seplak, golok yang disematkan diikat di pinggang, serta gelang akar bahar, lengkap dengan cincin batu ukuran besar. Biasanya dalam pementasan ada juga lagu khas yang kerap dimainkan seperti “Awi Ngarambat”, “Geboy”, “Berenuk”, “Undur-Undur”, dan lagu-lagu ketuk tilu. Daya tarik lainnya dari kesenian Longser adalah pelibatan penonton dalam pementasan, sehingga ada interaksi dua arah antara pemain, pemusik dan penikmat di setiap pementasan. (mdk/nrd)
10 jenis seni teater tradisional yang ada di IndonesiaDi Indonesia sendiri ada banyak sekali jenis teater yang berkembang di tiap daerah. Berikut ini adalah 10 jenis seni teater tradisional yang ada di Indonesia : KetoprakTeater Tradisional yang paling populer di Jawa Tengah adalah Ketoprak. Pada mulanya Ketoprak hanyalah permainan orang-orang desa yang sedang menghibur diri dengan menabuh lesung di bulan Purnama, yang disebut gejogan Pada perkembangannya menjadi suatu bentuk tontonan teater tradisional yang lengkap.Semula disebut ketoprak lesung, kemudian dengan dimasukkannya musik gendang, terbang, suling, nyanyian dan lakon yang menggambarkan kehidupan rakyat di pedesaan, maka lengkaplah Ketoprak sebagaimana yang kita kenal sekarang, yang pertama kali dipentaskan sekitar tahun 1909. LudrukLudruk merupakan teater tradisional Jawa Timur yang bersifat kerakyatan. Asal-muasalnya dari Jombang.Menggunakan bahasa Jawa dialek Jawa Timuran. Pada perkembangannya, Ludruk menyebar ke daerah-daerah di sebelah barat, karesidenan Madiun, Kediri hingga ke Jawa Tengah. Pada tontonan Ludruk, semua perwatakan dimainkan oleh laki-laki. LongserSalah satu teater tradisional di Jawa Barat disebut Longser.Ada yang berpendapat, bahwa kata Longser berasal dari kata Melong (melihat) dan seredet (tergugah). Diartikan bahwa siapa yang melihat (menonton) pertunjukan hatinya akan tergugah. Sebagaimana dengan tontonan teater tradisional yang lain,tontonan Longser juga bersifat hiburan. Sederhana, jenaka dan menghibur.Tontonan Longser bisa diselenggarakan di mana saja, karena tanpa dekorasi yang rumit. Dan penonton bisa menyaksikan ya dengan duduk melingkar. LenongLenong merupakan teater tradisional Betawi. Ada dua bentuk Lenong; Lenong Denes dan Lenong Preman. Tontonan Lenong Denes (yang lakonnya tentang raja-raja dan pangeran), sekarang sudah jarang kita jumpai, karena hampir tidak ada penerusnya. Pertunjukan lenong Preman (yang lakonnya tentang rakyat jelata),seperti yang kita kenal sekarang, pada mulanya, dimainkansemalam suntuk. Karena zaman berkembang dan tuntutan keadaan, maka terjadi perubahan-perubahan. Bersamaan dengan diresmikannya Pusat Kesenian Jakarta- Taman Ismail Marzuki,lenong yang tadinya hanya dimainkan di kampung-kampung oleh SM. Ardan, dibawa ke Taman Ismail Marzuki, tapi waktu pertunjukannya diperpendek menjadi satu atau dua setengah jam saja. KondobulengKondobuleng merupakan teater tradisional yang berasal dari suku Bugis, Makassar. Kondobuleng berasal dari kata kondo (bangau)dan buleng (putih). Kondobuleng berarti bangau putih. Tontonan Kondobuleng ini mempunyai makna simbolis. Sebagaimana teatertradisional umumnya, tontonan Kondobuleng juga dimainkan secaraspontan. Ceritanya simbolik, tentang manusia dan burung bangau. Dan dimainkan dengan gaya lelucon, banyolan yang dipadukan dengan gerak stilisasi. Yang unik dari tontonan ini adalah tidak adanya batas antara karakter dengan properti yang berlangsung pada adegan tertentu. Mereka pelaku, tapi pada adegan yang sama mereka adalah perahu yang sedang mengarungi samudera. Tapi pada saat itu pula mereka adalah juga penumpangnya. RandaiTeater Tradisional Randai yang berasal dari Minangkabau Sumatera Barat ini bertolak dari sastra lisan yang disebut kaba(yang artinya “cerita”). Kaba yang berbentuk gurindam dan pantun di mainkan dengan iringan saluang, rabab, bansi dan rebana.Tontonan berlangsung dalam pola melingkar berdasarkan gerak-gerak tari yang bertolak dari silat. Gerak-gerak silat ini disebutgelombang. Cerita-cerita yang digarap menjadi tontonan adalah cerita-cerita lisan berupa legenda dan dongeng yang cukup popular di tengah masyarakat. Randai adalah tontonan yang menggabungkan musik, nyanyian tari, drama dan seni bela-diri silat. Umumnya dipertontonkan dalam rangka upacara adat atau festival. Teater Tradisional Mamanda berasal dari Banjarmasin,Kalimantan Selatan. Tahun 1897, datanglah rombongan BangsawanMalaka ke BanjarMasin, yang ceritanya bersumber dari syair Abdoel Moeloek. Meskipun masyarakat Banjar sudah mengenal wayang,topeng, joget, Hadrah, Rudat, Japin, tapi rombongan Bangsawanini mendapat tempat tersendiri di masyarakat.Pada perkembangannya nama Bangsawan merubah menjadi Bada muluk. Dan berkembang lagi menjadi Bamanda atau mamanda.Kata Mamanda berasal dari kata “mama” berarti paman ataupakcik dan “nda” berarti “yang terhormat”. Mamanda berarti“Paman yang terhormat”. Struktur dan perwatakan pada tontonan Mamanda sampai sekarang tidak berubah. Yang berubah hanyalah tata busana, tata musik dan ekspresi artistiknya. Makyong
Teater tradisional makyong berasal dari pulau Mantang, salah satu pulau di daerah Riau. Pada mulanya tontonan makyong berupa tarian dan nyanyian, tapi pada perkembangannya kemudian dimainkan cerita-cerita rakyat, legenda-legenda dan cerita-cerita kerajaan. Makyong juga digemari oleh para bangsawan dan para sultan, sehingga sering dipertontonkan di istana-istana. Tontonan Makyong diawali dengan upacara yang dipimpinoleh seorang panjak (pawang) agar semua yang terlibat dalampersembahan diberi keselamatan. Unsur humor, tari, nyanyi dan musik mendominasi tontonan.Tidak seperti tontonan teater tradisional yang lain, dimana umumnya dimainkan oleh laki-laki, pada tontonan Makyong yang mendominasi justru perempuan. Kalau pemain laki-laki muncul,mereka selalu memakai topeng, sementara pemain wanita tidak memakai topeng.Cerita lakon yang dimainkan berasal dari sastra lisan berupa dongeng dan legenda yang sudah dikenal oleh masyarakat.
Dulmuluk adalah teater tradisional yang berasal dari Palembang,Sumatera Selatan. Nama dulmuluk diambil dari nama tokoh cerita yang terdapat dalam Hikayat Abdoel Moeloek. Teater tradisional Dulmuluk ini juga dikenal dengan sebutan Teater Indra Bangsawan. Tontonan Dulmuluk ini juga menggunakan sarana tari, nyanyi dan drama sebagai bentuk ungkapannya, dan musik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tontonan, karena pemain juga menyanyikan dialog-dialognya. dan Humor dan banyolan sangat dominan dalam tontonan Dulmuluk, yang memadukan unsur-unsur tari, nyanyi dan drama ini. ArjaDi Bali cukup banyak bentuk teater tradisional. Di antarayang banyak itu, salah satunya adalah Arja. Arja juga merupakanteater tradisional Bali yang bersifat kerakyatan. Penekanan padanontonan Arja adalah tarian dan nyanyian. Pada awalnya tontonanArja dimainkan oleh laki-laki, tapi pada perkembangannya lebihbanyak pemain wanita, karena penekananya pada tari.Arja umumnya mengambil lakon dari Gambuh, yaitu; yangbertolak dari cerita Gambuh. Namun pada perkembanganya dimainkan juga lakon dari Ramayana dan Mahabharata. Tokoh-tokoh yang muncul dalam Arja adalah Melung (Inye, Condong)pelayan wanita, Galuh atau Sari, Raja Putri, Limbur atau Prameswari,mantri dan lain sebagainya. Sumber : wikipedia
DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih. |