Berikan contoh perkembangan kelompok sosial dalam kesatuan teritorial yang terjadi akhir-akhir ini

Berikan contoh perkembangan kelompok sosial dalam kesatuan teritorial yang terjadi akhir-akhir ini

Definisi kelompok sosial

Kelompok Sosial merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari kumpulan individu-individu yang hidup bersama dalam satu tempat. Kumpulan dari individu-individu tersebut kemudian mengadakan hubungan timbal balik yang cukup intensif dan teratur. Adanya kelompok sosial tersebut bertujuan agar adanya pembagian tugas, struktur, serta norma-norma tertentu yang berlaku bagi mereka. Kelompok sosial muncul karena adanya dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan untuk meneruskan keterunan dan dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. Soerjono Soekanto menjelskan bahwa sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (gregariousness), dan keinginan menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Selain itu dalam pembentukan kelompok sosial tersebut harus memenuhi persyaratan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota.
  3. Adanya faktor pengikat seperti kesamaan ideologi, kepentingan dan kesamaan nasib.
  4. Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang sama.
  5. Bersistem dan berproses.

Dasar pembentukan kelompok sosial

Pembentukan kelompok sosial yang ada didalam masyarakat mempunyai dasar-dasar tersendiri. Dasar pembentukan kelompok social tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Common Ancestry – Kesatuan genealogis atau faktor keturunan

Kesatuan genealogis merupakan kelompok-kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan darah dan keturunan. Diawali dari terbentuknya keluarga batih kemudian berkembang menjadi keluarga besar hingga pada akhirnya berkembang menjadi kerabat. Melalui proses yang sangat panjang kerabat-kerabat ini akan membentuk kelompok-kelompok suku bangsa dalam kuantitas yang kecil, menengah hingga kelompok suku bangsa yang besar.

Kesatuan religius merupakan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau kepercayaan tertentu. Melalui kesamaan agama atau kepercayaan inilah terbangun komunikasi dan kerjasama yang erat antara anggota yang tersebar di dalam lingkungan negara, benua, bahkan seluruh penjuru dunia.

  1. Daerah asal yang sama – Kesatuan territorial ( community)

Kesatuan teritorial adalah kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan wilayah tempat tinggal, misalnya RT, RW, kelurahan, desa, kabupaten atau provinsi. Contohnya adalah Persatuan Mahasiswa Purbalingga (MAHANGGA) UNNES

  1. Common Interest – Kesatuan kepentigan ( asosiasi)

Asosiasi atau kesatuan kepentingan merupakan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan-persamaan kepentingan. Perwujudan konkritnya misalnya PSSI, kelompok-kelompok kesenian, kelompok-kelompok dagang seperti firrma, koperasi dan lain sebagainya.

Klasifikasi kelompok sosial

Kelompok sosial yang ada dalam masyarakat dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Selain itu juga terdapat indikator yang digunakan sebagai standar pembentukkan kelompok sosial dalam masyarakat. Klasifikasi tipe kelompok sosial tersebut dibagi menjadi menjadi berikut:

 

Tipe-Tipe Kelompok Sosial Teratur

Klasifikasi Berdasarkan Besar Kecilnya Jumlah Anggota
  • Kelompok Primer (primary group) yaitu sebuah kelompok yang ditandai adanya saling mengenal antara anggota-anggotanya, adanya kerja sama yang erat dan bersifat pribadi, interaksi berlangsung secara tatap muka (face to face), anggotanya berjumlah sedikit serta berdekatan secara fisik. Contohnya : keluarga, kelompok bermain, kelompok kerja.
  • Kelompok Sekunder (secondary group) yaitu organisasi kelompok yang terdiri atas banyak orang, pola hubungan bersifat impersonal, serta kerja sama antar anggotanya lebih berdasarkan kepentingan rasional dan ekonomi. Contohnya : bangsa, hierarki pendeta, koperasi, pekerja pabrik, partai politik, organisasi kemasyarakatan.
Klasifikasi Berdasarkan  Derajat Organisasi
  • Kelompok Formal (formal group) yaitu kelompok yang bersifat resmi, memiliki aturan-aturan yang tegas dan segalanya dibuat oleh anggota kelompok untuk mengatur hubungan diantara mereka. Kelompok formal disebut juga organisasi atau asosiasi. Contohnya : PERSARI, ISWI, KORPRI.
  • Kelompok Informal (informal group) yaitu organisasi kelompok yang tidak resmi serta tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Contohnya : klien, klik (clique), kelompok arisan.
Klasifikasi Berdasarkan Atas Interaksinya
  • Kelompok referensi (reference group) yaitu kelompok sosial yang menjadi acuan atau ukuran seseorang dalam bersikap dan berperilaku oleh individu-individu yang tidak tercatat secara fisik dalam keanggotaan kelompok tersebut. Contohnya : seorang dari suku Maluku dapat berperilaku seperti kebiasaan orang Jawa itu sendiri atau sebaliknya.
  • Kelompok membership (membership group) yaitu kelompok dimana setiap orang tercatat secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contohnnya : anggota bisnis online.
Klasifikasi Berdasarkan Sifat Ikatan Antar Anggota
  • Gemeinschaff (paguyuban) yaitu kelompok sosial yang di dalamnya terdiri dari anggota-anggota yang hidup bersama yang diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah serta kekal. Contohnya : kekerabatan, keluarga, kelompok, kehidupan pedesaan, dan hubungan persahabatan.
  • Gesselschaff (patembayan) yaitu suatu kelompok dimana hubungan antar anggotanya bersifat longgar, impersonal, berjangka tertentu, serta bersifat kontraktual. Contohnya : hubungan perjanjian usaha, ikatan pekerja.
Klasifikasi Berdasarkan Sikap Anggota Terhadap Kelompoknya & Kelompok Lain
  • In-group yaitu kelompok sosial yang dijadikan sebagai tempat individu untuk mengidentifikasikan dirinya.  Contohnya : perasaan dekat dengan anggota lainnya, bangga terhadap kebesaran nama kelompok.
  • Out-group yaitu kelompok sosial yang oleh individu-individu anggotanya diartikan sebagai lawan in-groupnya.  Contohnya : golongan orang-orang berkulit putih dengan orang-orang berkulit hitam.
 

Tipe-Tipe Kelompok Sosial Tidak Teratur

  1.  Kerumunan (Crowd) yaitu kumpulan orang dalam suatu tempat yang tidak terorganisir, bersifat sementara serta spontan, kontrol diri lemah dan mudah untuk bertindak destruktif. Contohnya : penonton film, orang-orang antri karcis, menunggu bus, tamu undangan selamatan.
  2. Publik (Public) yaitu kelompok yang tidak merupakan kesatuan, interaksi tidak langsung melalui media mass, tidak saling kenal satu sama lain, dan mempunyai minat yang sama terhadap suatu masalah. Contohnya : kumpulan orang-orang peserta rapat akbar.

Daftar Pustaka

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyatno. 2006. Sosiologi : Teks Pengantar & Terapan. Jakarta : Kencana.

Kawedhar, Widyabakti Hesti & Diatmika Wijayanti. 2012. Modul Sosiologi SMA Tahun 2012/2013. Klaten : Intan Pariwara.

Kata komunitas (community) berasal dari bahasa Latin (commu-nire) atau communia yang berarti memperkuat. Dari kata ini, dibentuk istilah komunitas yang artinya persatuan, per saudaraan, kumpulan, masyarakat. Komunitas sosial adalah suatu kelompok teritorial yang membina hubungan para anggotanya dengan menggunakan sarana-sarana yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Komunitas merupakan kelompok sosial yang memiliki ciri tersendiri dalam hal kebersamaannya. Komunitas merupakan bagian dari masyarakat, tetapi berbeda dengan kolektivitas atau kerumunan.

1) Ciri-Ciri Komunitas Sosial

a) Kesatuan Hidup yang Tetap dan Teratur

Sebagai suatu kelompok sosial, komunitas merupakan kesatuan hidup manusia yang tetap dan teratur. Hubungan antaranggotanya berlangsung secara akrab, kekeluargaan, saling mengenal (face to face), saling menolong.

b) Bersifat Teritorial

Unsur utama dan khas yang menunjukkan suatu kelompok sosial sebagai komunitas sosial adalah daerah yang sama tempat kelompok tersebut berada. Oleh karena itu, komunitas sering disebut masyarakat setempat. Contohnya, kelompok sosial yang bertempat tinggal di lingkungan RT, RW, desa. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa dalam komunitas tidak mengandung pengertian regionalisme atau daerah yang luas seperti kabupaten atau provinsi.

Riset

Komunitas sosial yang ada di masyarakat biasanya berusaha menunjukkan identitas kelompoknya secara khas. Jika Anda tergabung dalam sebuah komunitas sosial, apakah jenis komunitas tersebut? Jelaskan dan beri contoh.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

101

2) Jenis Komunitas Sosial

a) Komunitas Pedesaan

Orang-orang memberikan pengertian tentang desa didasarkan pada sudut pandang masing-masing. Ditinjau dari sudut administrasi, desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah di bawah kepemimpinan seorang kepala desa dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan suatu negara.

Secara geograÀs, desa adalah hasil perpaduan antara kegiatan kelompok manusia dengan lingkungan nya. Hasil dari perpaduan itu adalah suatu wujud atau penampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur ÀsiograÀ, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang saling berinteraksi dalam hubungannya dengan daerah lain. Phillips Ruop mengemukakan bahwa secara sosiologis, desa merupakan sebagai berikut.

(1) Daerah yang sama dilihat dan segi geograÀs dan administratif; (2) Nilai sosial yang sama, artinya seluruh anggota masyarakat desa

menganut nilai-nilai sosial yang sama;

(3) Kegiatan yang sama terutama dalam sistem mata pencaharian. Masyarakat desa pada umumnya di bidang pertanian yang tidak lepas dari pengaruh lingkungan alam seperti, tanah, iklim dan morfologi (dataran, pegunungan, pantai); dan tata kelakuan. Corak kehidupan di desa didasarkan pada kekeluargaan yang erat dan termasuk pada masyarakat paguyuban.

Gambar 4.8 Masyarakat Desa

Masyarakat desa pada umumnya bermata pencaharian pada bidang pertanian yang didasarkan pada sistem kekeluargaan yang erat.

Riset

Carilah penyebab mengapa terjadi ketimpangan sosial yang cukup tinggi antara kehidupan di desa dan di kota. Berikan penjelasan dan argumen Anda.

b) Komunitas Perkotaan

Para sarjana sosiologi memberikan deÀnisi tentang kota secara berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing. (1) Max Weber

Suatu tempat disebut kota apabila penduduk atau masyarakat-nya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonomimasyarakat-nya di pasar lokal.

(2) Wright

Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, serta dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. Akibatnya hubungan sosial menjadi longgar, acuh tak acuh dan tidak bersifat pribadi.

(3) Haris dan Ulman

Kota merupakan pusat pemukiman dan pemanfaatan bumi oleh manusia. Kota-kota sekaligus merupakan paradoks. Pertum-buhan nya cepat dan luasnya kota-kota menunjukkan keung-gulan dalam mengeksploitasi bumi. Di pihak lain, berakibat munculnya lingkungan miskin bagi manusia.

Berdasarkan pengertian tersebut, tampak beberapa aspek yang merupakan ciri kehidupan dalam komunitas perkotaan.

(1) Suatu tempat disebut kota apabila penduduk atau masyarakat-nya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonomimasyarakat-nya di pasar lokal.

(2) Masyarakat perkotaan bertempat tinggal di tempat-tempat yang straregis untuk dua kebutuhan penting, yaitu perekonomian dan pemerintahan. Tempat-tempat yang demikian memberi jaminan terhadap kelancaran transportasi, komunikasi, dan informasi. Misalnya, di sepanjang jalannya, di daerah pantai dan di sekitar sungai besar.

(3) Struktur hidup perkotaan yang mencakup keanekaragaman penduduk, ras, etnis dan kebudayaan.

(4) Kota merupakan kumpulan kelompok sekunder, seperti asosiasi pendidikan, partai politik, pemerintahan, perekonomian. (5) Pergaulan hidup penduduk kota bersifat individualisme, setiap

orang tidak bergantung kepada orang lain. Akibatnya antar-individu tidak saling mengenal, hubungan pribadi berubah menjadi hubungan kontrak, komunikasi dilakukan melalui media komunikasi massa, seperti koran, majalah, radio, televisi, telepon dan sebagainya.

(6) Terdapat permukiman yang terbagi dalam beberapa lokasi atau blok sesuai dengan jenis pekerjaan orang yang menempatinya, seperti, daerah pertokoan, daerah kemiliteran, daerah kumuh (slum). (7) Kesenjangan sosial dalam kehidupan masyarakat tampak secara

jelas yang tercermin dalam sarana atau prasarana kehidupan penduduk.

(8) Pola berpilar bersifat rasional dan cenderung disesuaikan dengan situasi yang berkembang di masyarakat.

(9) Memiliki jiwa urbanisme, sikap dan perilaku masyarakat kota selalu berubah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sumber: Indonesia From The Air, 1996

Gambar 4.9 Perkotaan

Perkotaan adalah tempat permukiman yang dihuni oleh orang-orang dengan kedudukan sosial yang heterogen.

c) Komunitas Religius

Komunitas religius adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang didasarkan atas motif keagamaan. Setiap aspek kehidupan dilandasi nilai-nilai yang bersumber dari ajaran agama. Berikut ciri-ciri yang tampak dalam komunitas religius.

(1) Sikap dan perilaku yang diwujudkan dalam tindakan dan interaksi sosial senantiasa memperhatikan norma-norma yang sesuai dengan agama yang dianutnya.

(2) Simbol-simbol yang digunakan dalam pakaian, tempat ibadah serta benda lain diwarnai ajaran agamanya.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

103

(3) Menciptakan keseimbangan antara kepentingan dunia dan

kepentingan akhirat.

(4) Bertempat tinggal di lingkungan tempat-tempat ibadah atau tempat menuntut ilmu keagamaan.

d) Komunitas Ekonomi

Komunitas ekonomi adalah suatu bentuk hidup bersama yang sebagian besar kegiatan penduduknya berorientasi di bidang ekonomi. Setiap aspek kehidupan dilandasi dengan hal-hal yang memiliki nilai-nilai ekonomi. Komunitas ekonomi pada umumnya berada di kawasan perindustrian, perdagangan, dan jasa. Contohnya, masyarakat Cibaduyut di Kota Bandung, hampir seluruh anggota masyarakatnya berprofesi sebagai pengrajin sepatu (home industry).

Berikan beberapa contoh komunitas ekonomi yang ada di lingkungan sekitar Anda. Berikan pula tujuan serta bidang apa yang dijalankan oleh setiap komunitas tersebut.

Opini4.4

Riset

Gencarnya arus urbanisasi yang terjadi di kota-kota besar mengakibatkan mobilitas sosial geografis dan berbagai persoalan sosial. Sumber daya manusia yang semakin menumpuk di kota-kota besar mengakibatkan desa semakin tertinggal. Menurut Anda, apakah langkah strategis pemerintah untuk mengatasi persoalan ini?

Beberapa ahli sosiologi juga mengklasiÀkasikan kelompok sosial ke dalam beberapa jenis sebagai berikut.

a. Emille Durkheim membagi kelompok sosial yang didasarkan

pada Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik. Solidaritas mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang sederhana dan belum mengenal adanya pembagian kerja. Tiap-tiap kelompok dapat memenuhi keperluan mereka sendiri tanpa memerlukan bantuan atau kerja sama dengan kelompok di luarnya.

Pada masyarakat dengan solidaritas mekanik, yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Kesadaran kolektif menjadi dasar ikatan seluruh warga masyarakat, yaitu suatu kesadaran bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok yang ada di luar warga dan bersifat memaksa. Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat yang telah mengenal adanya pembagian kerja (masyarakat kompleks) sehingga unsur-unsur di dalam masyarakat tersebut saling bergantung. Pada masyarakat dengan solidaritas organik, ikatan utama yang mempersatukan masyarakat adalah kesepakatan yang terjalin di antara berbagai profesi.

b. Ferdinand Toennies memberi penjelasan bahwa kelompok di

dalam masyarakat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gemeinschaft dan gesselschaft. Gemeinschaft atau paguyuban adalah kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, alamiah, dan kekal. Contohnya, keluarga dan rukun tetangga.

Adapun gesselschaft atau patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek dan dinamis. Contohnya, ikatan antara pedagang dan pembeli atau organisasi buruh dalam suatu pabrik.

c. Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris berpendapat bahwa di

dalam masyarakat terdapat kelompok primer yang ditandai dengan hubungan antaranggotanya berlangsung secara bertatap muka, saling mengenal, mesra dan akrab, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi. Ruang lingkup terpenting kelompok ini adalah keluarga, teman sepermainan, rukun tetangga. Pergaulan yang intim ini menghasilkan keterpaduan indvidu dalam satu kesatuan yang membuat seseorang hidup dan memiliki tujuan kelompok bersama.

Pakar

Sosiologi

Ferdinand Toennies (1855–1936)

telah membantu peluncuran sosiologi sebagai disiplin akademik di Jerman. Bukunya “Gemeinschaft

and Gesellschaft” (1887) yang

sangat berpengaruh merupakan kronika modernisasi.

Ferdinand Toennies (1855–1936)

helped to establish sociology as an academic discipline in Germany. This influential book “Gemeinschaft and Gesellschaft” (1887) is a chronicle of modernization.

Apakah norma yang ada pada setiap kelompok tidak bertentangan dengan norma yang ada di masyarakat? Setiap kelompok sosial yang ada di masyarakat memiliki aturan dan norma masing-masing. Bagaimana kaitannya dengan norma yang ada di masyarakat, apakah sesuai atau bertentangan? Berikan analisis dan argumen Anda.

Opini4.5

d. W.G. Sumner membagi kelompok menjadi dua yaitu in-group

(kelompok dalam) dan out-group (kelompok luar). Kelompok sosial yang individu mengidentiÀkasi dirinya merupakan in-group-nya dalam kelompok tersebut. Adapun out-group diartikan oleh individu sebagai kelompok yang menjadi lawan group-nya. Sikap in-group biasanya didasarkan pada faktor simpati, kedekatan dengan anggota kelompok, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. Jika kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar maka terjadi rasa kebencian, permusuhan, perang atau perampokan. Rasa kebencian ini terus diwariskan hingga membentuk perasaan kelompok dalam (in-group feeling). Anggota kelompok dalam menganggap kelompok mereka sendiri sebagai pusat segalanya (etnosentris).

Kajian Sumner tersebut dapat dijelaskan dalam masalah tawuran antarsiswa. Di kalangan siswa dari suatu sekolah dapat muncul in group feeling yang kuat dan terwujud dalam rasa solidaritas, kesetiaan, dan pengorbanan. Perasaan tersebut memunculkan etnosentrisme sehingga mereka memandang siswa dari sekolah lain dengan penuh rasa permusuhan yang terus diwariskan ke adik kelasnya.

5. Terbentuknya Norma Kelompok

Perilaku kelompok, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya. Dalam hal ini, adanya pedoman atau patokan agar seseorang dapat berperilaku sebagaimana aturan yang telah disepakati bersama berupa aturan atau kaidah yang mengatur kehidupan anggotanya, baik berupa suatu keharusan, anjuran, maupun larangan. Aturan atau kaidah tersebut sering disebut sebagai norma kelompok dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berperilaku tertentu, pihak lain menilai kepantasan atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif. Norma terbentuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Oleh karena itu, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok. Contohnya, kedisiplinan dalam kelompok Paskibra di sekolah, kerja sama dalam klub sepakbola. Apabila salah seorang pemain sepakbola tidak mengerti aturan kerja sama, ia dikenakan sanksi dengan dikeluar kan dari klubnya. Dengan kata lain, norma kelompok ialah ukuran suatu kelompok yang menentukan apa yang harus dilakukan, apa yang harus dimiliki, dipercayai, dan dikehendaki oleh seseorang sebagai anggota kelompok tersebut.

Zoom

Kolektif Identifikasi Etnosentris

Riset

Seperti yang diungkapkan oleh Cooley bahwa kelompok primer merupakan keluarga primer/terdekat dan akrab. Sebutkan kelompok primer yang Anda miliki di sekolah atau di lingkungan pergaulan Anda.

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

105

Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak

(lebih dari dua) dan culture artinya kebudayaan. Secara sederhana, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan. Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya. keragaman budaya tersebut berfungsi untuk mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakatnya.

Menurut Fuad Hassan, setiap masyarakat pendukung kebudayaan (culture bearers) cenderung menjadikan kebudayaannya sebagai kerangka acuan bagi perikehidupan sekaligus untuk mengukuhkan jati diri sebagai kebersamaan yang unik. Oleh karena itu, perbedaan antarkebudayaan justru bermanfaat dalam mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat tersebut.

Multikultural masyarakat dalam tatanan sosial agama dan suku bangsa telah ada sejak zaman nenek moyang. Kebhinekaan budaya yang dapat hidup berdampingan secara damai merupakan kekayaan yang tak ternilai dalam khazanah budaya nasional. Diunggulkannya suatu nilai oleh seseorang atau sekelompok masyarakat bukan berarti tidak dihiraukannya nilai-nilai lain, tetapi kurang dijadikan sebagai acuan dalam bersikap dan berperilaku dibandingkan dengan nilai yang diunggulkannya. Oleh karena itu, permasalahan multikultural justru merupakan suatu keindahan apabila identitas setiap budaya dapat bermakna dan diagungkan oleh masyarakat pendukungnya, serta dapat dihormati oleh kelompok masyarakat lain. Hal ini untuk kebanggaan dan sifat egoisme kelompok apalagi apabila diwarnai kepentingan politik tertentu seperti digunakannya simbol-simbol budaya Jawa yang salah kaprah untuk membangun struktur dan budaya politik yang sentralistik.

Keragaman atau multikulturalisme merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini, dan di waktu-waktu mendatang. Multikulturalisme secara sederhana dapat dipahami sebagai pengakuan bahwa sebuah negara atau masyarakat adalah beragam dan majemuk. Sebaliknya, negara tidak mengandung kebudayaan nasional yang tunggal.

Akan tetapi, keragaman tersebut hendaklah tidak ditafsirkan secara tunggal. Komitmen untuk mengakui keragaman merupakan salah satu ciri dan karakter utama masyarakat, negara-bangsa. Keragaman tidak lantas menjadi sumber kekacauan, distruksi sosial ataupun konÁik yang berkepanjangan. Hal tersebut disebabkan adanya simbol-simbol, nilai-nilai, struktur-struktur, dan lembaga-lembaga dalam kehidupan bersama.

Masyarakat Indonesia adalah gabungan semua kelompok manusia yang hidup di Indonesia. Suatu kenyataan yang tak bisa ditolak bahwa Indonesia terdiri atas berbagai kelompok etnis, budaya, dan agama. Oleh karena itu, bangsa Indonesia sederhana dapat disebut sebagai masyarakat “multikultural”. Akan tetapi, keadaan multikultural tersebut berhadapan dengan kebutuhan untuk menyusun suatu kebudayaan nasional Indonesia yang dapat menjadi kekuatan pemersatu bangsa.

Referensi

Sosiologi

Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan.

Sumber: Pengantar Sosiologi, 1993