Satu hal cukup mendasar yang perlu diketahui dalam akuntansi adalah jenis-jenis akun. Ada dua kelompok besar dari akun. Salah satu di antaranya adalah akun nominal. Di bawahnya terdapat akun-akun lain. Show
Akun sederhananya adalah nama dalam catatan keuangan yang mencerminkan atau mewakili informasi tertentu dalam perusahaan. Mengetahui segala hal tentang akun berarti menjadi pintu masuk untuk dapat “membaca” keadaan perusahaan. Dalam aspek teknis, akun–termasuk akun nominal–adalah hal pertama yang perlu dikuasai agar dapat membuat laporan keuangan yang mumpuni. Laporan yang baik adalah yang mampu mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Artikel ini akan membahas tentang akun, terutama akun nominal. Dari mulai pengertiannya, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara pencatatannya. Pengertian Akun NominalTerdapat lima akun utama dalam dunia akuntansi. Yaitu: aset (atau aktiva/harta); kewajiban (atau liabilitas); modal (ekuitas); beban; dan pendapatan. Semua mencerminkan aspek tertentu dari sebuah perusahaan. Lima akun ini dapat dikelompokkan lagi ke dalam dua akun besar, yaitu: akun riil dan akun nominal. Aset, kewajiban, dan modal digolongkan ke dalam akun riil; sementara sisanya, beban dan pendapatan, termasuk akun nominal. Yulyanah dan Imar Halimah dalam Pengantar Akuntansi 1 (2019) menyatakan akun rill juga disebut dengan akun neraca, sementara akun nominal dikenal lewat nama lain akun laba rugi. Seperti namanya, akun nominal dicatat dalam laporan laba rugi setiap tahun. Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan selisih antara laba dan rugi. Jika laba lebih besar, maka dapat dikatakan perusahaan untung. Jika kondisi sebaliknya yang terjadi, maka perusahaan akan dinyatakan rugi. Karena menunjukkan apakah perusahaan rugi atau untung pada tahun itu, maka akun nominal akan ditutup setiap akhir periode akuntansi dengan jurnal penutup. Agar tidak ada saldo yang dibawa ke periode berikutnya, maka caranya adalah dengan memindahkan saldo akun nominal ke akun modal dalam neraca. Itu juga mengapa akun nominal kerap disebut akun sementara. Hal ini berbeda dengan akun riil yang di akhir periode akan dibawa ke periode selanjutnya sebagai saldo awal. (Baca: Akun Kontra: Definisi, Jenis, dan Cara Pencatatannya) Jenis-Jenis Akun NominalApa saja yang termasuk akun nominal? Tadi sudah dijelaskan bahwa yang termasuk akun nominal adalah akun pendapatan dan beban. Tentu Anda tahu maksud pendapatan atau revenue. Itu adalah penghasilan atau pemasukan perusahaan. Menurut Diyah Santi Hariyani dalam Pengantar Akuntansi I: Teori dan Praktik (2016), pendapatan dibagi menjadi dua jenis, yaitu pendapatan pokok atau pendapatan usaha dan pendapatan bukan pokok atau pendapatan non-usaha. Masing-masing perusahaan memiliki pendapatan yang berbeda-beda tergantung bergerak di bidang apa mereka. Contohnya:
Bagaimana dengan pendapatan bukan pokok yang juga termasuk akun nominal? Bisa bermacam juga. Beberapa contohnya adalah:
Sementara akun nominal beban atau expenses, masih mengutip Hariyani, adalah “pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi” untuk menghasilkan pendapatan tadi. Sama seperti pendapatan, beban pun ada yang termasuk beban usaha, yaitu beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan pendapatan pokok, dan beban non-usaha yang dikeluarkan bukan untuk mendapatkan pendapatan pokok. Ada banyak sekali beban dari sebuah perusahaan. Beban untuk penjualan, misalnya, termasuk beban iklan; ada pula beban administrasi dan umum seperti beban gaji atau sewa listrik; juga beban lain-lain seperti beban bunga. (Baca: Account Payable atau Utang Dagang: Definisi, Fungsi, dan Prosesnya) Cara Mencatat Akun NominalPhoto by Maxpixel.net Semua akun haruslah dibuatkan bagan perkiraannya (chart of account) dalam bentuk nomor. Tujuannya untuk mempermudah pengkodean baik dalam buku besar maupun referensi pembukuan. Akun aset biasanya dimulai dengan angka “1”, akun kewajiban angka “2”, dan akun modal angka “3”. Sementara akun nominal–pendapatan dan beban–biasanya mendapat jatah angka “4” dan “5”. Contohnya sebagai berikut: Pendapatan (400 s/d 499) 401 Pendapatan jasa 402 Pendapatan lain-lain Beban (500 s/d 599) 501 Beban gaji 502 Beban lain-lain Untuk mendebit atau mengkredit dua akun nominal ini, kita harus mengingat kembali persamaan dasar akuntansi. Saldo normal untuk pendapatan atau ketika ia bertambah adalah dicatat di kredit, sementara saldo normal untuk beban adalah debit. Jika pendapatan berkurang maka disimpan di debit, jika beban berkurang disimpan di kredit. Lalu ingat pula bahwa untuk setiap akun yang berubah akan melibatkan setidaknya satu akun lain dalam relasi yang negatif. Maksudnya, jika yang satu bertambah, maka satunya lagi pasti berkurang. Contoh pencatatan akun nominal dalam jurnal umum sebagai berikut:
Logika pencatatan di atas adalah sebagai berikut: pendapatan jasa pastilah menyebabkan penambahan kas.
Sementara logika di balik pencatatan di atas adalah gaji berasal dari kas sehingga ia berkurang (dikredit). Lalu bagaimana akun nominal diproses dalam jurnal penutup? Saldo akun pendapatan dan beban ditransfer ke akun yang disebut “Ikhtisar Laba Rugi” (Income Summary). Saldo pada Ikhtisar Laba Rugi kemudian ditransfer ke akun modal pemilik. Contoh jurnal penutup adalah sebagai berikut:
Demikianlah akun nominal telah bersaldo nol karena telah dialihkan ke modal pemilik. Dari jurnal tersebut kita lihat bahwa perusahaan untung 50 ribu dan sebesar itu pula yang dialihkan ke akun modal. PenutupDemikianlah pembahasan ringkas soal akun nominal. Untuk merangkumnya, kita bisa katakan bahwa akun nominal adalah akun yang terkait dengan pendapatan dan beban yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi. Akun ini akan diubah menjadi bersaldo nol lewat jurnal penutup. Sama seperti proses akuntansi lain, mengurus akun nominal tentu memerlukan ketelitian tingkat tinggi. Potensi kekeliruan bisa ditekan dengan menggunakan aplikasi akuntansi yang saat ini sudah banyak beredar di pasaran.
Apakah kamu pernah mendengar istilah ‘Akun nominal’? Bagi kamu yang akrab dengan kegiatan perhitungan dan pencatatan akuntansi, istilah tersebut mungkin sudah sangat kamu kenal karena merupakan salah satu jenis akun yang ada dalam akuntansi. Dalam aktivitas dunia bisnis, perhitungan keuangan merupakan faktor yang berperan penting bagi kelancaran usaha. Umumnya, semakin besar skala bisnis yang dijalankan, perhitungan keuangannya juga akan semakin kompleks. Di sinilah peran seorang akuntan yang memahami perhitungan akuntansi dibutuhkan. Pada pencatatan akuntansi, seluruh transaksi keuangan akan dibukukan menurut jenisnya. Dengan begitu, catatan keuangan akan menjadi lebih rapi dan mudah dibaca oleh pihak yang bersangkutan. Proses pembukuan ini dilakukan pada suatu lembaran atau formulir yang disebut dengan akun. Akun (account) atau perkiraan adalah suatu formulir atau lembaran yang biasa digunakan sebagai media mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal bisnis atau perusahaan. Akunting sendiri merupakan proses pengidentifikasian, penggolongan, pencatatan, dan pengikhtisaran seluruh transaksi keuangan dalam bisnis. Akunting juga berfungsi dalam proses penyusunan dan pembuatan laporan keuangan beserta analisisnya. Baca Juga: Akuntan adalah Faktor Penting dalam Bisnis dan Perusahaan Mengenal Akun NominalSecara umum, jenis akun dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu akun rill (akun tetap), akun nominal (akun sementara), dan akun campuran. Akun riil merupakan akun yang dilaporkan dalam neraca. Saldo akun terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari 3 kelompok, yakni harta, kewajiban, dan modal. Sementara, akun nominal adalah jenis akun yang dilaporkan dalam laporan laba rugi, yang merupakan laporan untuk mencatat pengeluaran, laba atau keuntungan bisnis, juga tingkat kerugian yang dialami. Pencatatan dalam akun nominal harus sesuai dengan waktu dan tanggal dalam entry jurnal. Akun nominal tidak memiliki saldo, karena sudah dipindahkan pada modal. Akun ini juga disebut sebagai akun sementara atau akun tertutup (closed account). Akun nominal selalu dimulai dengan saldo 0 dan akan diakhiri dengan saldo yang sama. Pada setiap tahun anggaran, saldo yang ada pada rekening saldo akun nominal akan dipindahkan pada akun riil untuk melakukan perubahan bersih selama tahun buku berlangsung. Akun nominal terdiri dari 2 kelompok, yaitu beban dan pendapatan. BebanPengertian beban adalah sejumlah biaya yang harus dibayarkan atau dikeluarkan oleh pemilik bisnis pada setiap aktivitas bisnisnya. Beban sebagai bagian dari unsur akun nominal adalah biaya terjadi karena dua hal, pertama yang berasal dari biaya yang telah melampaui masanya, dan kedua karena penggunaan beban tersebut muncul atas pemanfaatan tertentu atau utilitas. Beban masih bisa dibagi lagi menjadi dua kelompok, yakni beban operasional dan beban non-operasional. Beban operasional merupakan biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka memperoleh pendapatan. Contohnya:
Beban non-operasional adalah biaya yang perlu dibayarkan dan terjadi bukan hanya karena adanya kegiatan utama operasional bisnis. Contohnya:
PendapatanSelain beban, akun nominal terdiri dari pendapatan. Pendapatan adalah akun yang di dalamnya terdapat penambahan jumlah aset dari kegiatan dan operasional bisnis. Akun pendapatan terbagi lagi menjadi dua jenis, yakni pendapatan operasional dan juga pendapatan non operasional. Pendapatan operasional adalah suatu pendapatan yang dicatat dengan berdasarkan aktivitas penjualan atau kegiatan utama perusahaan. Contohnya:
Sedangkan, pendapatan non-operasional merupakan pendapatan yang berasal dari luar usaha atau kegiatan inti bisnis. Pendapatan ini bersifat tidak tetap. Contohnya:
Sementara, yang dimaksud dengan akun campuran adalah akun yang berfungsi untuk selalu menambah akun lainnya. Akun ini sering juga disebut sebagai akun kontra atau juga akun penambah. Contohnya adalah beban angkut pembelian. Ada juga contoh dari akun yang bukan menambah namun mengurangi, misalnya pada akumulasi penyusutan gedung, retur, potongan pembelian, akumulasi penyusutan peralatan, atau potongan penjualan. Tujuan Adanya Pengelompokan AkunKegiatan pengelompokkan jenis akun pada perhitungan akuntansi bukan dilakukan tanpa alasan. Ada beberapa tujuan dilakukannya hal ini dalam catatan keuangan sebuah bisnis atau perusahaan. Tujuannya antara lain adalah: Untuk Membedakan Masing-Masing AkunAkun nominal dan akun riil dicatat berdasarkan kelompoknya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk melihat jenis akun secara rinci dan sesuai dengan sifatnya. Dengan maksud agar pencatatan yang dilakukan dalam sistem atau software bisa menjadi lebih mudah. Sebagai Sumber InformasiDengan adanya pengelompokkan tersebut, pihak-pihak terkait yang berhubungan langsung dengan transaksi akan mudah untuk mendapatkan informasi mengenai pencatatan keuangan. Misalnya, untuk mendapatkan informasi mengenai pendapatan atau beban, pemilik bisnis bisa memeriksa langsung ke akun nominal. Untuk Mengetahui Pertumbuhan AsetPemilik bisnis atau perusahaan bisa mengetahui pertumbuhan aset mereka dengan melihat pencatatan akun riil dan juga akun nominal. Mengetahui hal ini bisa berguna untuk memprediksi prospek bisnis dan juga berperan dalam proses pengambilan keputusan selanjutnya. Baca Juga: 10 Prinsip Dasar Akuntansi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Contoh Akun NominalDari penjelasan bahwa akun nominal terdiri dari pendapatan dan beban, bisa kamu ketahui bahwa contoh akun nominal secara spesifik, antara lain adalah:
Perbedaan Akun Nominal dan Akun RiilAgar lebih jelas dan lebih mudah untuk kamu memahami makna dan fungsi akun nominal, sebaiknya melihat dan membandingkan perbedaan antara akun nominal dan akun riil berikut ini. Akun nominal selalu diawali dengan saldo 0, dan akan diakhiri dengan saldo 0 juga. Sedangkan akun riil saldonya tidak akan berada di angka 0 sampai tahun fiskal berakhir. Saldo akun riil akan diteruskan ke saldo tahun fiskal berikutnya. Akun nominal masuk dalam pencatatan laporan laba rugi, yang biasa digunakan untuk mencatat laba, keuntungan, pengeluaran, dan juga kerugian yang dialami. Akun riil dicatat pada laporan neraca, yang merupakan pencatatan kewajiban, ekuitas pemilik bisnis, dan aset. Akun nominal pada setiap tahunnya, saldo akan dipindahkan ke akun permanen dalam akun riil sebagai cara untuk melakukan perubahan bersih pada tahun buku. Jadi, saldo pada akun nominal akan selalu disetel ulang setelah dikirim ke akun riil. Dengan memindahkan saldo ke rekening permanen, maka saldo pada akun nominal akan kembali menjadi 0, dan akun nominal bisa digunakan kembali untuk mencatat transaksi-transaksi di tahun fiskal berikutnya. Terakhir, pencatatan entry pada akun nominal dilakukan berdasarkan tanggal dan waktu secara tepat juga rinci. Tidak demikian dengan akun riil. Aturan yang Ada dalam Akun NominalSelain mengetahui pengertian, jenis, dan contoh akun nominal, sebagai pebisnis yang akan selalu berhubungan dengan perhitungan akuntansi, kamu juga perlu tahu bahwa ada aturan-aturan dalam penyusunan dan penulisan akun nominal. Untuk pencatatan transaksi yang ada pada akun nominal, terdapat aturan dasar sebagai berikut:
Fungsi Pencatatan Akun NominalPertama, akun nominal memiliki fungsi sebagai analog yang bisa digunakan untuk mencatat transaksi dengan mudah, rinci, dan akurat. Kedua, fungsi akun nominal adalah untuk memudahkan para pebisnis dalam mengawasi pendapatan dan pengeluaran yang terjadi sebagai aktivitas bisnis mereka agar nantinya bisa digunakan sebagai bahan analisis keuangan bisnis. PenutupAkuntansi bisa diartikan sebagai proses pengidentifikasian, penggolongan, pencatatan, dan pengikhtisaran seluruh transaksi keuangan dalam bisnis. Akunting juga berfungsi dalam proses penyusunan dan pembuatan laporan keuangan beserta analisisnya. Sementara, akun adalah suatu formulir atau lembaran yang biasa digunakan sebagai media mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal bisnis atau perusahaan. Jenis akun bisa digolongkan menjadi tiga, yaitu akun riil, akun nominal, dan akun campuran. Akun riil adalah akun yang nantinya akan dicatat pada neraca, akun ini terdiri dari harta, kewajiban, dan modal. Akun nominal adalah akun yang dicatat pada laporan laba rugi, mencakup pendapatan dan beban. Sedangkan, akun campuran adalah akun penambah atas akun lainnya. Pencatatan akun nominal maupun dua jenis akun lainnya akan berhubungan dengan laporan keuangan dalam bisnis. Seluruh proses pencatatan dan penyusunan laporan ini pastinya memerlukan fokus, energi, dan juga waktu. Jangan lupa bahwa kesalahan pencatatan bisa saja terjadi di tahap ini. Lantaran itulah, diperlukan adanya bantuan dari seorang akuntan profesional yang berpengalaman dan juga software atau aplikasi kasir online seperti majoo dalam proses ini. majoo menyediakan beberapa fitur yang bisa membantu kamu meminimalisir terjadinya kesalahan pencatatan sehingga proses pembuatan laporan keuangan menjadi lebih mudah. Tampilan dashboard majoo yang sederhana dan mudah dipahami bahkan oleh seorang pemula, menjadikannya sebagai aplikasi yang sangat layak kamu coba. Jangan takut, biaya berlangganan majoo sangat terjangkau jadi tidak akan memberatkan dengan menjadi beban biaya baru bagi bisnismu. So, ayo langganan majoo sekarang! |