Sersan Dua [disingkat Serda] adalah jenjang Sersan terendah dalam golongan bintara di kemiliteran di Indonesia. Ada dua cara yang dapat ditempuh:
Catatan: TNI-AD juga atau pernah mengadakan Secaba Khusus Babinsa [Secaba Sus Babinsa], Secaba Reguler Khusus Kopassus [Secaba Komando], Secaba Reguler Infanteri [Secaba Reg Inf] di masing-masing Rindam masing-masing Kodam. Sedang TNI-AL juga mengadakan Secaba khusus POM-AL [Secaba Sus Pomal]. Dalam lingkungan Korps Infanteri TNI-AD, Korps Marinir dan Korps Pasukan Khas, Seorang Sersan Dua bisa mempimpin satu regu pasukan.
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sersan_Dua&oldid=17061524" Lihat Foto TNI Ilustrasi Prajurit TNI latihan menembak. [Dok TNI] KOMPAS.com – Setiap tahun, Tentara Nasional Indonesia [TNI] selalu membuka kesempatan bagi setiap warga negara untuk bergabung menjadi prajurit. Untuk menjadi bagian dari TNI, seorang calon prajurit bisa memilih satu dari tiga jalur pendidikan pertama TNI. Pendidikan pertama adalah pendidikan untuk membentuk warga negara terpilih menjadi prajurit TNI melalui pendidikan dasar keprajuritan. Pendidikan pertama terdiri dari tamtama, bintara dan perwira. Baca juga: TNI, Sejarah dan Fungsinya Pendidikan pertama untuk menjadi prajurit golongan kepangkatan tamtama menerima masukan dari pendidikan dasar, yakni lulusan Sekolah Menengah Pertama [SMP] sederajat. Prajurit siswa yang lulus pendidikan pertama tamtama diangkat menjadi prajurit dan diberi pangkat Prajurit Dua untuk TNI AD dan TNI AU atau Kelasi Dua untuk TNI AL. Bintara
Untuk golongan kepangkatan bintara menerima masukan dari pendidikan menengah, yaitu lulusan Sekolah Menengah Atas [SMA] sederajat. Prajurit yang lulus pendidikan pertama bintara diangkat menjadi prajurit dan diberi pangkat Sersan Dua. PerwiraUntuk pengangkatan prajurit golongan kepangkatan perwira, pendidikan pertama dilakukan melalui akademi TNI dan pendidikan Prajurit Sukarela Dinas Pendek [PSDP] dengan masukan dari lulusan SMA sederajat, serta sekolah perwira dengan masukan dari perguruan tinggi. Akademi TNI yang dimaksud adalah Akademi Militer [Akmil] untuk TNI AD, Akademi Angkatan Laut [AAL] untuk TNI AL dan Akademi Angkatan Udara [AAU] untuk TNI AU. [1] Jabatan di luar struktur TNI pada instansi sipil yang dapat diduduki oleh Prajurit aktif adalah jabatan pada kantor yang membidangi Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan [Polhukam], Pertahanan Negara, Sekretariat Militer Presiden, Intelijen Negara, Sandi Negara, Lembaga Ketahanan Nasional, Dewan Pertahanan Nasional, Search and Rescue [SAR] Nasional, Narkotika Nasional, dan Mahkamah Agung, serta instansi lain yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan. Saat ini Anda menggunakan browser yang tidak mendukung halaman kami. Mozilla Firefox Google Chrome Safari Browser Drum Corp Akademi Militer Magelang melintas di depan markas Kodim 0733 Semarang Jalan Pemuda Semearang, 17 April 2016. TEMPO/Budi Purwanto TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi anggota TNI merupakan cita-cita sebagian anak muda untuk bisa mengabdi kepada negara. Tapi, bagaimana cara mendaftarkan dan mengetahui lebih jauh tentang pendidikan militer? Berapa lama masa yang harus ditempuh sebelum penugasan? Sementara itu ketika sudah menjalani masa pendidikan militer di Akmil atau akademi militer para pendaftar akan ditempa menjadi seorang TNI baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara. Dikutip dari ad.rekrutmen-tni.mil.id, pendidikan militer mempunyai beberapa jalur tingkatan. Untuk jalur pertama adalah Sekolah Calon Tamtama [Secata] dengan lama pendidikan militer dasar selama empat bulan, dilanjutkan dengan tiga bulan pendidikan kecabangan yaitu ada infanteri, kavaleri, penerbang, pelaut, dan lain sebagainya. Kemudian setelah lulus dari Secapa akan memperoleh pangkat Prajurit Dua [TNI AD dan TNI AU] atau Kelas Dua [TNI AL]. Sementara itu untuk jalur kedua ada Sekolah Calon Bintara [Secaba] dengan lama pendidikan lima bulan. Pangkat yang akan disandang setelah lulus dari Secaba adalah Sersan Dua. Dan yang terakhir untuk jalur ketiga adalah perwira yang bisa dilalui lewat Akademi Militer [Akmil]. Lama pendidikan di Akmil adalah empat tahun dan lulusan Akmil akan memeroleh gelar S.ST.Han serta dapat langsung menyandang pangkat Letnan Dua [Letda]. Setelah semuanya sudah menjalani masa pendidikan militer TNI maka calon anggota yang sudah terpilih bisa ditugaskan di berbagai daerah di Indonesia termasuk juga di perbatasan negara ataupun daderah-daerah pelosok negeri. PRIMANDA ANDI AKBAR Baca: Ingin Jadi Taruna Akademi Militer TNI AD? Ini Persyaratan Umum Harus Dipenuhi
Diunggah pada : 7 Juli 2021 19:14:47 385 Jatim Newsroom - Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) menggelar Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) TNI Angkatan Laut Angkatan 52. Diktukba yang diikuti 900 prajurit itu dibuka Komandan Kodiklatal, Laksdya TNI Nuhidayat di Lapangan Samudera, Pusat Latihan Pendidikan Dasar Kemiliteran (Puslatdiksarmil) Juanda, Sidoarjo, Rabu (7/7/2021). Adapun 900 prajurit TNI AL yang menjadi peserta Diktukba adalah prajurit dari berbagai Kotama TNI AL di seluruh Indonesia. Mereka terdiri dari Korps Pelaut, Korps Marinir, Korps Teknik, Elektronika, Suplai, Kesehatan, Khusus dan Pomal. Komandan Kodiklatal menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan para siswa untuk mengikuti Diktukba TNI Angkatan Laut Angkatan ke-52 TA 2021. Selama mengikuti pendidikan, ia meminta para siswa harus menunjukkan yang terbaik karena para siswa adalah prajurit terpilih yang siap dididik untuk menjadi bintara TNI AL yang bermoral, profesional dan berani. Ia menekankan kepada para siswa agar membangun kemampuan yang dimiliki untuk meraih standar kompetensi kelulusan siswa yang dipersyaratkan oleh lembaga. Meliputi aspek sikap, kejuangan, akademis dan kesamaptaan jasmani serta memupuk jiwa korsa diantara siswa. Pendidikan pembentukan bintara TNI AL ini akan berlangsung selama lima bulan terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama pendidikan dasar golongan di Pusladiksarmil selama dua bulan. Sedangkan tahap ke dua pendidikan dasar golongan lanjutan di Pusdik-pusdik sesuai kejuruan masing-masing selama tiga bulan. "Tujuan pendidikan ini adalah untuk mendidik, membentuk dan membekali para siswa agar menjadi Bintara TNI AL yang bermoral, professional dan pola tindak yang mencerminkan prilaku Bintara TN AL yang profesional, modern dan tangguh," ujarnya. Sementara itu, Komandan Brigif 2 Marinir Pasmar 2 Kolonel Marinir Rudi Harto Marpaung yang turut hadir dalam pembukaam Diktukba TNI AL menjelaskan bahwa Brigif 2 Marinir mengirimkan 16 prajuritnya utnuk mengikuti pendidikan. Dengan rincian 11 personel infanteri, satu personel komunikasi dan empat personel kesehatan. (sug/s) |