Berapa lama asi tidak keluar setelah menyapih

Berapa lama asi tidak keluar setelah menyapih
ilustrasi ibu menyusui. ©www.pregnancyandbaby.com

JATIM | 1 Juli 2022 14:00 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Banyak hal yang perlu dipelajari oleh para ibu baru, di antaranya adalah tentang berapa lama ASI berhenti menyapih pada ibu menyusui. Menyapih adalah periode normal dalam kehidupan ibu dan anak. Biasanya, anak akan mulai disapih oleh ibu saat memasuki usia 2 hingga 4 tahun.

Masalah yang muncul kemudian adalah, setelah melewati proses penyapihan dan anak telah terlepas dari ASI, beberapa ibu masih mengeluarkan air susu. Ini adalah hal yang wajar terjadi, karena tubuh masih menyesuaikan dengan keadaan paska menyapih. Namun, berapa lama ASI berhenti menyapih pada ibu menyusui ini?

Sebenarnya, waktu yang diperlukan oleh setiap wanita untuk menghentikan produksi ASI-nya berbeda-beda. Jadi, tak ada standar mutlak bagi waktu terhentinya ASI bagi ibu menyusui. Meski demikian, produksi ASI biasanya akan mulai menurun setelah 2 atau 3 hari paska menyapih dan akan terhenti sepenuhnya dalam beberapa minggu hingga bulan. Berikut ulasan selengkapnya untuk menjawab pertanyaan ini, yang menarik diketahui.

2 dari 4 halaman

Menyapih adalah tahap alami dalam perkembangan bayi. Ini merupakan proses bertahap memberi bayi Anda makanan lain sambil terus menyusuinya. Proses menyapih bisa terjadi dengan gelombang emosi yang campur aduk.

Berapa lama asi tidak keluar setelah menyapih

Shutterstock/Vitalinka

Sebagai seorang ibu, Anda mungkin merasa senang dengan kemandirian baru yang dapat Anda dan bayi Anda nikmati, serta beberapa kesedihan saat bayi mulai berpindah ke tahap lain dalam hidup mereka.

Menyusui selama yang Anda bisa adalah hal terbaik untuk bayi. American Academy of Pediatrics merekomendasikan menyusui secara eksklusif sampai bayi berusia sekitar 6 bulan, dan kemudian secara bertahap menambahkan makanan padat sambil terus menyusui selama tahun pertama kehidupan mereka atau selama itu nyaman bagi Anda dan bayi Anda, bahkan hingga usia balita.

Pada sekitar usia 6 bulan, bayi biasanya akan siap untuk diberi makanan lain. Mereka juga akan membutuhkan makanan lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya yang terus bertambah. Saat Anda memperkenalkan bayi pada makanan baru, Anda masih didorong untuk tetap menyusui sebagai pendampingan.

3 dari 4 halaman

Seorang ibu akan tahu kapan bayinya akan siap untuk mulai mencoba makanan lain dan disapih ketika bayinya:

  • tampak lapar lebih awal dari biasanya
  • dapat duduk tanpa penyangga dan memiliki kontrol yang baik terhadap otot lehernya
  • menahan makanan di mulut tanpa langsung mendorongnya keluar di lidah
  • menunjukkan minat pada makanan ketika orang lain sedang makan
  • membuka mulut saat melihat makanan datang ke arah mereka, dan
  • dapat memberi tahu Anda bahwa mereka tidak menginginkan makanan dengan bersandar atau memalingkan muka.

Penyapihan dapat dilakukan secara alami (dipimpin oleh anak) atau direncanakan (dipimpin oleh ibu). Penyapihan alami atau “penyapihan yang dipimpin oleh anak” terjadi ketika bayi mulai menerima lebih banyak makanan padat sambil tetap menyusui sesuai permintaan.

Dengan jenis penyapihan ini, Anda memperhatikan isyarat bayi dan menyapih sesuai kecepatannya. Bayi yang disapih secara alami biasanya berhenti menyusui sepenuhnya antara usia 2 dan 4 tahun.

Penyapihan terencana atau “mother-led weaning” terjadi ketika ibu memutuskan untuk memulai proses penyapihan. “Penyapihan sebagian” berarti mengganti satu kali waktu menyusui atau lebih dengan susu dari cangkir atau botol dan menyusui dengan normal di waktu lain, mengutip caringforkids.cps.ca.

4 dari 4 halaman

Seperti yang telah disebutkan di atas, proses terhentinya ASI pada ibu paska menyapih berbeda-beda tergantung pada individu. Meski begitu, normalnya ASI akan mulai menurun produksinya paska 2 hingga 3 hari menyapih dan akan benar-benar terhenti beberapa minggu hingga beberapa bulan sesudahnya.

Adalah hal yang normal bagi tubuh ibu untuk mengeluarkan ASI selama minggu-minggu awal setelah menyapih, bahkan hingga beberapa bulan. Hal ini karena tubuh ibu masih terjaga untuk membantu bayi atau balita yang disapih secara bertahap, dan juga harus menyesuaikan kembali dengan keadaan.

Meski demikian, jika masih terus memproduksi ASI dalam jumlah yang signifikan selama  beberapa minggu setelah bayi disapih, Anda mungkin mengalami masalah hormonal. Sebaiknya, Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan dan mengatasinya dengan tepat.

(mdk/edl)

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Setelah anak disapih, ada banyak cara menghentikan ASI yang bisa ibu coba.

Saat anak sudah selesai disapih, terkadang air susu ibu (ASI) masih terus mengalir sehingga dapat menyumbat saluran ASI. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko mastitis atau infeksi payudara. Untuk mengatasinya, ada cara menghentikan ASI yang aman untuk dilakukan oleh para ibu.

Cara menghentikan ASI yang boleh dicoba oleh para ibu

Sebagian ibu akan berhenti memproduksi ASI hanya dalam beberapa hari saja. Namun ada juga yang harus menunggu waktu lama sampai ASI-nya tak lagi mengalir dalam payudaranya. Jika ini kasusnya, cobalah lakukan berbagai cara menghentikan ASI yang dinilai aman ini.Berhenti menyusui sepenuhnya adalah cara menghentikan ASI yang umumnya akan dilalui para ibu. Saat sudah tak lagi menyusui. Dengan menghentikan proses menyusui, lama-kelamaan produksi ASI akan berkurang dan berhenti dengan sendirinya.Proses ini tentunya membutuhkan waktu yang berbeda-beda bagi setiap ibu. Saat Anda sedang berusaha untuk berhenti menyusui anak, cobalah lakukan beberapa tips di bawah ini:
  • Gunakan bra pendukung (supportive bra) yang bisa menahan payudara di tempatnya
  • Gunakan kompres dingin atau obat penahan rasa nyeri untuk mengatasi rasa sakit dan peradangan pada payudara selama tidak menyusui
  • Perahlah ASI dengan tangan untuk meredakan pembengkakan pada payudara. Namun, jangan melakukannya terlalu sering karena malah bisa merangsang produksi ASI.
Berbagai ramuan herbal dipercaya bisa menjadi cara menghentikan ASI yang efektif. Salah satunya adalah sage, yang dinilai ampuh untuk menurunkan produksi ASI.Karena belum banyak bukti yang mampu memperkuat klaim ini, Anda disarankan untuk mengonsumsinya dalam porsi kecil dulu untuk melihat reaksinya terhadap tubuh. Daun sage dapat Anda konsumsi dalam bentuk teh.Anda juga perlu menghindari ramuan herbal ini jika masih menyusui bayi. Sebab, senyawa ramuan herbal bisa mengundang efek samping negatif pada ibu dan bayinya. Berkonsultasilah pada dokter sebelum mencoba daun sage.Menurut sebuah penelitian, daun kubis dapat menekan laktasi saat digunakan dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencoba metode ini.
  • Ambil daun kubis hijau dan bersihkan dengan air
  • Masukkan daun kubis ke dalam wadah dan taruh di lemari es
  • Setelah itu, taruh satu daun kubis di dalam bra
  • Jika sudah layu, gantilah dengan daun kubis yang baru.
Selain dinilai ampuh menghentikan produksi ASI, daun kubis juga diyakini mampu mengurangi gejala payudara bengkak pada ibu menyusui.Meski demikian, belum banyak bukti yang mendukung efektivitas klaim ini. Anda disarankan untuk berkonsultasi dulu pada dokter sebelum mencobanya.

Pil kontrasepsi yang mengandung estrogen dipercaya bisa menghentikan ASI

Cara menghentikan ASI selanjutnya adalah mengonsumsi pil kontrasepsi, terutama yang mengandung hormon estrogen. Pil kontrasepsi ini diyakini ampuh untuk menekan laktasi.Namun, tidak semua wanita dapat menghentikan ASI-nya dengan pil kontrasepsi. Anda juga perlu izin terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi konsumsi pil kontrasepsi untuk menghentikan ASI.Konsultasikan dengan dokter mengenai kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setelah melahirkan.Teh melati dianggap mampu menurunkan kadar prolaktin, yaitu hormon yang membantu tubuh wanita memproduksi ASI. Inilah alasan mengapa meminum teh ini dipercaya bisa menghentikan ASI.Sayangnya, belum banyak penelitian yang bisa membuktikan keamanan mengonsumsi teh melati untuk menghentikan ASI.Anda lebih disarankan untuk menggunakan teh melati sebagai salah satu bahan di dalam teh herbal lainnya, contohnya teh sage.

Minyak peppermint dipercaya bisa menjadi cara menghentikan ASI

Saat dioleskan langsung ke payudara, minyak peppermint dipercaya bisa mengurangi produksi ASI. Selain itu, sensasi dinginnya juga bisa meredakan rasa sakit akibat payudara bengkak.Namun, Anda perlu waspada karena minyak peppermint dalam dosis tinggi sangatlah berbahaya dan beracun. Maka dari itu, jangan menggunakannya jika Anda masih menyusui atau sedang menggendong anak di bagian dada.Peterseli atau parsley biasanya digunakan sebagai bumbu penyedap makanan. Namun, tahukah Anda kalau rempah ini bisa dikonsumsi untuk menghambat produksi ASI?Sama seperti melati, peterseli juga bisa menurunkan kadar hormon prolaktin di dalam tubuh sehingga dianggap bisa menurukan produksi ASI. Untuk mencobanya, Anda bisa menaburkan peterseli di atas makanan secara rutin.

Baca Juga

Tahap Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan dan Faktor yang MemengaruhinyaSusu UHT untuk Bayi, Kapan Sebaiknya Mulai Diberikan pada Anak?Ari-ari Bayi, Inilah 9 Fakta serta Cara Mencuci dan Menguburnya

Catatan dari SehatQ

Meskipun berbagai cara menghentikan ASI di atas dianggap ampuh, cobalah berkonsultasi dulu pada dokter sebelum mencobanya. Hal ini bertujuan supaya Anda mendapatkan panduan yang tepat untuk bisa menghentikan produksi ASI saat anak sudah disapih.Jika Anda memiliki pertanyaan seputar ASI, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!

bayi & menyusuiproduksi asimanfaat asi

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mastitis/symptoms-causes/syc-20374829#:~:text=Mastitis%20is%20an%20inflammation%20of,%2Dfeeding%20(lactation%20mastitis).
Diakses pada 9 Februari 2021
Healthline. https://www.healthline.com/health/parenting/how-to-dry-up-breast-milk#TOC_TITLE_HDR_1
Diakses pada 9 Februari 2021
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-to-dry-up-breast-milk#methods
Diakses pada 9 Februari 2021

Bayi yang tidak menangis saat lahir dalam 30 detik hingga satu menit pertama kehidupannya dapat disebabkan oleh kurangnya oksigen, jalur pernapasan tersumbat oleh lendir, air ketuban, atau mekonium.

19 Jan 2022|Rianti Dea Rizky Pratiwi

Makin tinggi jumlah bayi dalam sebuah kehamilan, risiko terjadinya persalinan prematur kian tinggi. Itulah mengapa, 60% kehamilan bayi kembar dua, tiga, dan seterusnya lahir prematur atau sebelum 36 minggu. Bayi kembar prematur berarti terlahir sebelum tubuh dan sistem organnya tumbuh sempurna.

24 Okt 2021|Azelia Trifiana

Ragam pengganti ASI untuk bayi baru lahir bisa menjadi pilihan tepat dan sehat memenuhi nutrisi si kecil. Hal ini tentunya perlu disesuaikan dengan kondisi dan alergi yang dialami.

27 Nov 2021|Yanita Nur Indah Sari

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Evelin Kwandang

Dijawab Oleh dr. Farahdissa