Berapa jam boleh tidur saat puasa

Liputan6.com, Jakarta - Selepas sahur, beberapa orang tak kuasa menahan kantuk yang kembali datang. Berapa lama waktu tidur seusai sahur yang diperlukan agar tubuh kembali bugar saat menjalankan puasa Ramadan?

Spesialis Neurologi Rumah Sakit Memorial Sisli di Turki, Abdullah Ozkardes mengatakan, masalah tidur kerap terjadi pada Ramadan akibat pola dan waktu tidur sehari-hari mengalami perubahan. Oleh karena itu, tidurlah dua jam setelah sahur guna membuat kita lebih semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

"Tapi, tidur lebih dari waktu itu memiliki efek negatif bagi kinerja tubuh sepanjang hari," kata Abdullah dikutip dari situs Today's Zaman.

Lebih lanjut, makanan dan minuman yang dikonsumsi selama Ramadan turut memengaruhi perilaku tidur kita. "Orang yang mengonsumsi banyak teh dan kopi saat buka puasa dan sahur memiliki perasaan lebih mudah cemas dan mengalami kesulitan untuk tidur teratur," kata dia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

KOMPAS.com - Ramadan 2022 akan tiba dalam beberapa hari mendatang. Umat Islam yang memenuhi kriteria di seluruh dunia diwajibkan menjalankan ibadah puasa, mulai dari fajar hingga matahari terbenam.

Di Indonesia, durasi puasa kurang lebih selama 13 jam. Selama itu juga, orang yang berpuasa tidak boleh makan dan minum.

Kondisi tersebut membuat banyak orang merasa lemas dan menjadi alasan untuk tidur sepanjang hari.

Akan tetapi, bagaimana hukum orang yang menjalani puasa dengan tidur sepanjang hari?

Tak batalkan puasa

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (28/4/2020), Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr H. Syamsul Hidayat mengatakan, orang yang tidur sepanjang hari saat puasa Ramadan tidak membatalkan puasanya.

Baca juga: Kapan 1 Ramadan 2022? Begini Cara Menentukan Awal Bulan Puasa

Meski begitu, tidur sepanjang hari saat berpuasa akan menurunkan nilai dan pahala yang didapat dari ibadah puasa.

"Puasanya tetap sah, insyaAllah, tetapi nilainya rendah," kata Syamsul.

Pasalnya, menjalani puasa saat bulan Ramadan sebaiknya diisi dengan berbagai kegiatan positif, seperti memperbanyak ibadah.

"Misalnya dengan beribadah, baca Al Quran, mengkaji ilmu, bersedekah, dan bekerja," ujar Syamsul.

Adapun orang yang tidur seharian saat berpuasa tak lebih hanya mendapat lapar dan haus, seperti yang disebutkan dalam hadis:

Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang salat malam tidak mendapatkan apa pun selain begadang." (HR. Ahmad).

Baca juga: Warganet Sindir Soal Kasus Covid-19 Melonjak Jelang Bulan Puasa, Ini Kata Kemenkes

Syamsul menjelaskan, Muslim yang sedang berpuasa di bulan Ramadan tetap dibolehkan tidur dengan secukupnya.

"Tidur tentu boleh tapi secukupnya, dan lebih baik diisi dengan kegiatan produktif dunia dan akhirat," kata Syamsul.

Larangan meninggalkan salat wajib

Syamsul menambahkan, Umat Islam tidak dibolehkan meninggalkan salat wajib, termasuk saat menjalani ibadah puasa Ramadan.

Sementara itu, tidur hendaknya dipahami sebagai salah satu hikmah penciptaan siang dan malam.

Allah menciptakan siang untuk menebar kebaikan di muka bumi dan malam untuk berkontemplasi serta istirahat.

Baca juga: Ganggu Kualitas Tidur, Ini Penyebab Mimpi Buruk Terjadi Saat Tidur

Hal tersebut sebagaimana Firman Allah dalam Al Quran Surat Ar-Rum Ayat 23:

"Di antara tanda-tanda-Nya yang agung yang menunjukkan kekuasaan-Nya dan keesaan-Nya, yaitu tidur kalian pada waktu malam dan tidur kalian pada siang hari untuk beristirahat dari letihnya pekerjaan kalian. Di antara tanda-tanda-Nya bahwa Dia menjadikan siang agar kalian bergerak di muka bumi untuk mencari rezeki dari Rabb kalian. Sesungguhnya di dalam hal itu benar-benar terdapat bukti-bukti bagi kaum yang mendengarkan dengan pendengaran yang penuh perhatian dan penerimaan."

Senada dengan Syamsul, menurut pandangan Madzhab Syafi‘i, orang yang tidur seharian saat puasa Ramadan tidak akan membatalkan puasanya.

Tidur sepanjang hari saat puasa mengurangi pahala

Pakar Usul Fiqh Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Mulyono Jamal, juga mengatakan hal yang sama.

Jamal menjelaskan, tidur sepanjang hari saat puasa Ramadan tidak akan membatalkan puasa.

"Tapi kalau tidurnya sepanjang hari, ya tidak dapat pahala, zero pahala," kata Jamal.

Jamal menambahkan, jika tidur seharian membuat seseorang meninggalkan salat wajib justru akan berakibat dosa.

(Penulis: Dandy Bayu Bramasta | Editor: Sari Hardiyanto)

Sumber: KOMPAS.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah boleh tidur lama saat puasa?

Melansir dari NU online, berdasarkan pandangan madzhab Syafi'i dan mayoritas ulama, orang yang tidur seharian saat puasa di bulan Ramadan, sedangkan ia telah berniat puasa pada malam harinya, maka puasanya dianggap sah.

Berapa jam minimal tidur saat puasa?

“Kurang tidur bisa memicu makan yang tidak sehat. Selama Ramadhan, orang yang berpuasa harus mendapatkan tidur delapan jam, agar pola makan yang tidak sehat tidak terpicu,” katanya. Orang harus berhati-hati untuk menghindari makanan tinggi karbohidrat dan glukosa tinggi.

Bolehkah tidur siang saat puasa?

JAKARTA, KOMPAS.TV - tidur siang saat puasa memang tidak membatalkan puasa, melainkan diketahui menjadi catatan ibadah. Hal ini dikarenakan tidur jauh lebih baik ketimbang melakukan perbuatan yang bisa mengurangi pahala dan kualitas puasa, misalnya gibah.

Berapa jam tidur setelah sahur?

Untuk mencegah gangguan pencernaan, Anda boleh tidur setelah sahur selang dua sampai tiga jam setelah menyantap hidangan sahur. Tubuh membutuhkan waktu setidaknya dua jam untuk mencerna makanan. Dengan waktu yang cukup ini, makanan di perut untuk bergerak ke usus kecil.