Bensin yang mempunyai nilai oktan rendah banyak mengandung

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai senyawa hidrokarbon yang mempunyai nilai oktan terdendah.

Isu mengenai bahan bakar minyak di Indonesia belakangan ini memang tengah ramai dibicarakan.

Bagaimana tidak? Selepas Premium menghilang di Indonesia, kini bisa dibilang BBM yang punya nilai oktan terendah untuk motor bensin adalah Pertalite (yang dijual oleh Pertamina).

Sekarang pun Pertamax mengalami kenaikan harga dan banyak yang hijrah ke Pertalite guna menghemat budget pengeluaran harian.

Namun masalahnya adalah kini pun Pertalite mulai langka di banyak SPBU Pertamina, bahkan isu ini menjadi perbincangan serius di beberapa kalangan.

Nah, kembali ke topik utama dalam pembahasan utama dalam artikel ini, senyawa hidrokarbon yang mempunyai nilai oktan terdendah adalah apa?

Senyawa Hidrokarbon Yang Mempunyai Nilai Oktan Terendah

Senyawa hidrokarbon yang mempunyai nilai oktan terendah adalah n-heptana. n-heptena sendiri memiliki nilai oktan sebesar 0.

Nilai oktan sendiri bersifat anti-ketukan, atau merupakan salah satu ukuran bahan bakar untuk mengatasi ketukan dalam proses pembakaran.

Semakin rendah nilai oktan, maka akan semakin banyak ketukan yang dihasilkan oleh suatu senyawa pada saat pembakaran.

Sedangkan jika semakin tinggi nilai oktannya, maka akan semakin sedikit ketukan yang dihasilkan oleh suatu senyawa dalam proses pembakaran.

n-heptena Adalah?

Dilansir dari id.wikipedia.org, n-heptana adalah sebagai berikut:

n-Heptana adalah senyawa hidrokarbon alkana rantai lurus dengan rumus kimia H3C(CH2)5CH3 atau C7H16. Ketika digunakan sebagai campuran bahan bakar pada mesin tes anti-ketukan, bahan bakar yang mengandung 100% heptana mempunyai angka oktan sebesar nol (angka oktan 100 adalah bensin yang mengandung 100% iso-oktana). Angka oktan ini menunjukkan bagaimana kualitas bensin yang digunakan dengan melihat perbandingan heptana dan isooktana.

Perbandingan Isooktana dan n-heptana pada BBM Pertamina

Bensin yang mempunyai nilai oktan rendah banyak mengandung

Berikut kami uraikan beberapa perbandingan Isooktana dan n-heptana pada beberapa jenis BBM di Pertamina:

1. Premium (Sudah dihapus di Indonesia)

Memiliki bilangan oktan 88 yang artinya mengandung 88% isooktana dan 12% n-heptana.

2. Pertalite (Sekarang disubsidi)

Memiliki bilangan oktan 90 yang artinya mengandung 90 isooktana dan 10% n-heptana.

3. Pertamax

Memiliki bilangan oktan 92 yang artinya mengandung 92% isooktana dan 8% n-heptana.

4. Pertamax Plus (Sudah dihapus dan diganti Pertamax turbo)

Memiliki bilangan oktan 95 yang artinya mengandung 95% isooktana dan 5% n-heptana.

5. Pertamax Turbo

Memiliki oktan 98 yang artinya mengandung 98% isooktana dan 2% n-heptana.

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamua’alaikum.

KOMPAS.com – Bensin adalah jenis bahan bakar fosil yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bensin mempunyai mutu tinggi jika mengandung banyak senyawa isooktana dengan nama sistematis 2,2,4-trimetil pentana.

Ada bensin yang berkualitas tinggi, namun ada juga yang berkualitas rendah. Untuk mengetahui bagaimana kualitas dimiliki oleh bensin. Senyawa yang menentukan kualitas bensin adalah isooktana (2,2,4-trimetil pentana ) dan n-heptana. 

Bilangan oktan 

Perbandingan antara senyawa isooktana dan n-heptana disebut sebagai bilangan oktan. 

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, bilangan oktan atau peringkat antiknock adalah ukuran kemampuan bahan bakar untuk menahan ketukan ketika dinyalakan dengan udara dalam silinder mesin pembakaran internal. 

Baca juga: Diagram Gambar Produksi Minyak Bumi

Makin tinggi bilangan oktannya, maka makin tinggi kemampuan bensin untuk pembakaran tanpa adanya ketukan. Hal ini berlaku sebaliknya, makin rendah bilangan oktannya maka makin banyak ketukan yang terjadi saat bensin dibakar dalam mesin. 

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, ketukan menandakan pembakaran dini di mana bensin nilai oktan rendah dapat menyala sebelum waktunya dan mengakibatkan pembakaran tidak merata. Hal tersebut dapat membentuk tekanan tinggi dan menghasilkan ketukan pada mesin. 

Ketukan dapat mengakibatkan kerusakan pada berbagai komponen mesin dan juga mengurangi daya yang dihasilkan bensin. 

Baca juga: Proses Pengolahan Minyak Bumi

Sederhananya, makin tinggi bilangan oktan maka makin sedikit ketukan yang dihasilkan dan makin tinggi pula kualitas bensin. 

Sebaliknya, makin rendah bilangan oktan maka makin banyak ketukan yang dihasilkan dan makin rendah pula kualitas bensin. 

Bilangan oktan didapat dari perbandingan senyawa isooktana dan n-heptana. Isooktana adalah senyawa yang tahan terhadap ketukan, sedangkan n-heptana adalah senyawa yang mengakibatkan ketukan. 

Baca juga: Berapa Liter Bensin yang Dibutuhkan Mobil?

Bensin yang mempunyai nilai oktan rendah banyak mengandung
lumenlearning.com Bentuk molekul senyawa isooktana atau 2,2,4-trimetilpentana yang menentukan kualitas bensin.

Sehingga, makin banyak kandungan isooktana (2,2,4-trimetil pentana) dan makin sedikit kandungan n-heptana. Maka, makin sedikit ketukan yang dihasilkan dan makin bagus kualitas bensin. 

Bilangan oktan tertinggi adalah 100, di mana bensin berkualitas paling bagus dan tidak menghasilkan ketukan sama sekali ketika dibakar. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kalau lagi isi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), elo pernah kepikiran nggak sih, sama bedanya jenis-jenis bensin yang ada di SPBU?

Tentunya elo udah tahu kalau bedanya itu ada pada harga dari masing-masing jenis bensin. Namun, gue bukan cuma ngomongin tentang perbedaan harga, tetapi termasuk perbedaan kandungan bensin tersebut.

Perbedaan jenis bensin tersebut ternyata berdasar pada kandungan dan kualitas yang berbeda.

Oleh karena itu, kalau elo punya kendaraan bermotor (nggak harus punya juga, sih, haha) dan kepo sama apa kandungan dari bensin yang biasanya elo beli, materi kimia ini cocok banget buat elo.

Dengan mengetahui apa kandungan, perbedaan kualitas, dan penentu kualitas bensin, elo jadi tahu tentang hal-hal yang udah biasa banget kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bisa bikin elo nggak taken for granted alias tidak nerima-nerima gitu aja sama sesuatu yang biasa dihadapi dalam keseharian.

Selain itu, elo jadi ngerti tentang manfaat bensin berdasarkan perbedaan jenis-jenisnya.

Oke, kalau begitu, kita mulai pembahasan ini dengan mengetahui pengertian bensin terlebih dahulu. Yuk, kita tancap gas ke pembahasan tentang bensin!

Apa Itu Bensin?

Di SPBU di lingkungan tempat tinggal kita, setidaknya terdapat tiga (3) jenis bensin, yaitu premium, pertalite, dan pertamax. Nah, seperti yang udah dijelaskan di awal, tiga jenis bensin ini punya perbedaan harga dan kandungan di dalamnya.

Namun, sebelum kita bahas lebih dalam, sebenarnya apa itu bensin?

Bensin adalah salah satu jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan untuk kendaraan bermotor beroda dua, tiga, dan empat. Dalam penggunaannya, memang jenis-jenis bensin memiliki perbedaan harga.

Di antara tiga jenis bensin yang tersedia, bensin pertamax menjadi jenis yang memiliki harga paling mahal. Apakah elo tahu penyebabnya?

Ini berhubungan dengan kualitas dari bensin itu sendiri. Jadi, perbedaan kualitas memiliki korelasi dengan harga dari bensin tersebut. Meskipun kita sedang membahas bensin dengan sudut pandang kimia, tetapi konsep dalam ekonomi juga berperan di sini.

Lho, kimia dan ekonomi bisa saling berhubungan kalau dilihat dari kualitas dan harga bensin?

Iyaps!

Kalau di Ekonomi, Menurut MIT Libraries, ada namanya pricing with quality perception, yang artinya kita sebagai konsumen dalam membeli sesuatu, tentu mikirin kualitas dari harga barang tersebut sebagai faktor penting dalam keputusan membeli.

Nah, pricing with quality perception ini memiliki asumsi bahwa harga dan kualitas suatu barang atau jasa itu punya korelasi: semakin harga suatu produk meningkat, kualitasnya juga ikut meningkat.

Kualitas dari bensin berpengaruh terhadap harganya. Dalam konteks harga bensin, pricing with quality perception ini terbukti, ya. Namun, memang persepsi ada harga ada kualitas ini tidak bisa dipukul rata terhadap semua jenis produk.

Menurut elo, apa contoh dari tidak terbuktinya pricing with quality perception ini? Hehe.

Oke, tentunya elo pengin tahu lebih dalam tentang apa kandungan dari bensin sehingga jenis-jenis bensin memiliki perbedaan kualitas. Kualitas bensin ini berhubungan dengan bilangan oktan yang ada di dalamnya.

Oleh karena itu, yang merupakan penentu kualitas bensin adalah bilangan oktan yang ada di dalam bensin. Selain itu, bilangan oktan ini juga berhubungan dengan struktur bensin tersebut.

Baiklah, kita lanjutkan obrolan ini lebih dalam, tentang apa sebenarnya bilangan oktan itu. Pembahasan di bawah ini bakal memberikan pemahaman buat elo tentang bagaimana hubungan antara bilangan oktan dengan kualitas bensin.

Baca Juga: Mengenal Senyawa Hidrokarbon – Materi Kimia Kelas 11

Apa Itu Bilangan Oktan?

Menurut Britannica, bilangan oktan adalah, “Ukuran kemampuan dari bahan bakar untuk menahan knocking ketika mesin dinyalakan di dalam silinder mesin pembakaran.”

Oke, berdasarkan definisi tersebut, kita mendapatkan beberapa kata kunci yang penting dalam memahami bilangan oktan, yaitu knocking dan silinder mesin. Coba elo perhatikan ilustrasi di bawah ini, supaya punya gambaran tentang knocking dan silinder mesin.

Bensin yang mempunyai nilai oktan rendah banyak mengandung
Konsep Knocking Pada Mesin. (Arsip Zenius)

Berdasarkan ilustrasi, terjadi knocking pada silinder A karena proses pembakaran tidak terjadi pada waktu yang tepat alias terlalu dini, hal ini disebut sebagai pembakaran tidak sempurna. Pada silinder B, terjadi pembakaran sempurna karena tidak adanya knocking dan pembakaran terjadi pada waktu yang tepat.

Pembakaran yang sempurna adalah situasi di mana pembakaran pada silinder mesin terjadi di titik puncak.

Nah, knocking merupakan bunyi ketukan yang terjadi pada mesin. Ketukan ini menjadi pertanda dari kualitas bensin yang kita gunakan. Bahan bakar yang berkualitas rendah akan menyebabkan knocking.

Oleh karena itu, kalau elo menggunakan bensin yang memiliki kualitas rendah ketika mengisi ulang tangki kendaraan bermotor, hal ini bakal memicu terjadinya knocking pada mesin dan pada akhirnya akan memengaruhi performa dari kendaraan tersebut.

Jadi, apa hubungannya sama bilangan oktan?

Semakin tinggi bilangan oktan, maka semakin tinggi kualitas dari bensin tersebut. Seperti ilustrasi di bawah ini tentang bilangan oktan pada bensin.

Bensin yang mempunyai nilai oktan rendah banyak mengandung
Ilustrasi Bilangan Oktan Pada Bensin. (Arsip Zenius)

Ilustrasi tersebut menjelaskan bahwa bensin regular memiliki kualitas yang paling rendah, karena memiliki nilai oktan terendah, yaitu 87. Sementara itu, bensin premium memiliki nilai oktan 91, yang berarti memiliki kualitas tertinggi di antara semua jenis bensin pada ilustrasi.

Nah, kalau jenis bensin yang dijual di SPBU, apakah elo tahu berapa nilai oktannya? Nih, gambarnya udah gue taruh di bawah ini.

Bensin yang mempunyai nilai oktan rendah banyak mengandung
Nilai Oktan yang Terdapat Pada Jenis Bensin di Indonesia (Arsip Zenius)

Kalau elo pengin mengetahui cara menentukan bilangan oktan, berikut ini adalah ilustrasi yang bakal menjelaskan hal tersebut. Selain itu, kita bakal mencoba melihat kualitas bensin berdasarkan nilai oktannya.

Bensin yang mempunyai nilai oktan rendah banyak mengandung
Rantai Ikatan Karbon Pada Senyawa Pembentuk Bensin. (Arsip Zenius)

Sebelumnya, elo udah tahu kalau senyawa dapat tersusun dari karbon yang memiliki rantai ikatan lurus dan bercabang. Nah, bensin juga memiliki dua jenis rantai ikatan tersebut. Jenis rantai ikatan ini menjadi penentu dari kualitas bensin.

Bensin yang memiliki rantai ikatan bercabang akan memiliki kualitas yang lebih tinggi ketimbang bensin dengan ikatan lurus. Coba deh elo lihat gambar di bawah ini.

Bensin yang mempunyai nilai oktan rendah banyak mengandung
Berbagai Rantai Karbon yang Menyusun Bensin. (Arsip Zenius)

Berdasarkan ilustrasi di atas, isooktana merupakan senyawa yang memiliki bilangan oktan tertinggi yaitu 100. Sementara itu, senyawa n-heptana memiliki bilangan oktan terendah, yakni 0.

Kalau kita melihat kandungan di dalamnya, bensin tersusun dari berbagai campuran senyawa di atas. Oleh karena itu, rasio perpaduan dari senyawa-senyawa tersebut bakal menjelaskan kualitas dari bensin.

Berikut ini adalah cara menentukan bilangan oktan berdasarkan campuran senyawa penyusunnya.

Bensin yang mempunyai nilai oktan rendah banyak mengandung
Ilustrasi Perhitungan Bilangan Oktan Pada Senyawa Penyusun Bensin. (Arsip Zenius)

Berdasarkan penjabaran di atas, perhitungan dapat dilakukan melalui penjumlahan dua senyawa penyusun yang dihitung berdasarkan berapa rasio zat dan nilai dari bilangan oktannya.

Misalnya, dari total 100% isi bensin, terdapat pembagian 80% isooktana dan 20% n-heptana. Nah, kita dapat menjumlahkan senyawa tersebut setelah bilangan oktan masing-masing zat telah dikalikan persentase dari kandungan di dalamnya. Berdasarkan perhitungan, bensin tersebut memiliki nilai oktan 80.

Wah, kalau dari perhitungan di atas, berarti bensin tersebut punya kualitas yang lebih rendah, dong dibanding bensin jenis premium di SPBU?

Iyaps, benar sekali!

Oleh karena itu, kalau pengin meningkatkan kualitas dari bensin, dapat dilakukan dengan meningkatkan rasio pada senyawa isooktana.

Selain isooktana, zat yang digunakan untuk menaikkan kualitas bensin adalah Methyl Tertiary Buthyl Ether (MTBE). Zat ini merupakan octane booster, yang akan meningkatkan nilai oktan dan menaikkan kualitas dari bensin tersebut.

Nah, sebelum menggunakan MBTE, sebenarnya Tetra Ethyl Lead (TEL) dulunya lebih umum untuk digunakan, tetapi dihentikan penggunaannya karena tidak ramah lingkungan. Mengutip dari Britannica, “Tetra ethyl lead digunakan pada 1930-an, dengan tujuan memperlambat pembakaran pada mesin, tetapi penggunaannya dihentikan pada 1980-an karena senyawa lead memiliki sifat beracun ketika dibuang dalam proses pembakaran.”

Dari situ, kita bisa melihat peran octane booster yang akan membuat silinder mesin melakukan pembakaran yang sempurna ketika kendaraan digunakan.

Menurut elo, penggunaan octane booster ada efek sampingnya, nggak, sih? Kalau ternyata zat ini dijual lebih murah dibanding membeli bensin dengan kualitas oke, kenapa orang-orang nggak beralih untuk menggunakan zat ini aja, ya?

Coba deh elo pikirin gimana dari sisi ekonominya, hehe.

Nah, kita udah banyak membahas tentang bilangan oktan dan hubungannya dengan kualitas bensin. Selanjutnya, elo bisa mengerjakan contoh soal di bawah ini supaya pemahaman elo jadi makin oke.

Baca Juga: Dari Mana Datangnya Semua Energi yang Kita Gunakan?

Contoh Soal Nilai Oktan dan Bensin

Contoh Soal 1

Jika terdapat bensin dengan nilai oktan 80, artinya terdapat ….

A. 80% n-heptanaB. 20% iso-oktanaC. 80% iso-oktanaD. 100% n-heptana

E. 8% iso-oktana