Benda apa saja yang bisa digunakan untuk pembuatan ragam hias pada bahan tekstil

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar bahan, alat, dan teknik ragam hias dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang bahan, alat, dan teknik ragam hias dalam mata pelajaran seni budaya.

Benda apa saja yang bisa digunakan untuk pembuatan ragam hias pada bahan tekstil


A. Bahan Ragam Hias

Bahan untuk penerapan ragam hias dapat dibedakan menjadi dua yaitu bahan buatan dan bahan alam. Bahan buatan merupakan bahan yang dibuat oleh manusia itu sendiri baik secara manual atau secara masinal. Sedangkan bahan alam merupakan bahan yang sudah tersedia di alam sekitar tempat kita tinggal.

Bahan buatan seperti tekstil dapat dibuat dari bahan serat alam maupun bahan buatan (sintetis). Serat alam dapat kalian peroleh dari tumbuhan  atau hewan, misalnya serat katun diperoleh dari kapas yang dipintal sehingga menjadi benang dan serat sutera yang diperoleh dari kepompong ulat sutera yang dipintal menjadi benang sutera.

Serat sintetis berasal dari buatan manusia yang pada umumnya terbuat dari bahan kimiadan diproduksi secara masinal, misalnya nilon, tetoron, dakron, dan terylene. Tekstil atau kain pada umunya dibuat dari serat yang dipintal menjadi benang, kemudian benang ditenun menjadi kain. Pembuatan tekstil dapat dilakukan secara manual dengan cara ditenun pada alat tenun bukan mesin dan secara masinal dengan cara ditenun pada alat tenun mesin.

Bahan buatan logam terbuat dari biji logam yang dilebur dan dicetak dalam bentuk lembaran, seperti aluminium, tembaga, kuningan, perak, perunggu. Bahan buatan kaca terbuat dari biji kaca yang dilebur dan cetak dalam bentuk lembaran dua dimensi atau benda tiga dimensi. Bahan buatan tripleks atau kayu lapis terbuat dari bahan kayu yang diolah menjadi lembaran dengan berbagai ukuran ketebalan.

Bahan buatan keramik terbuat dari bahan tanah liat yang dibentuk dan dibakar dalam lembaran dua dimensi dan benda tiga dimensi. Bahan buatan plastik terbuat dari biji plastik yang dilebur dan dicetak dalam bentuk lembaran dua dimensi dan benda tiga dimensi. 

Bahan untuk pewarna ragam hias dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bahan buatan dan bahan alam. Bahan buatan untuk pewarna tekstil antara lain napthol, procion, dan rapid. Selain pewarna tersebut, kalian dapat menggunakan pewarna sablon apabila menggunakan teknik sablon (cetak). Bahan alam untuk pewarna tekstil berasal dari akar pohon, batang, daun, dan buah.

Misalnya untuk menghasilkan warna kuning dapat diperoleh dari kunyit, warna merah dapat diperoleh dari daun jati muda, warna hijau dapat diperoleh dari daun jarak. Selain pewarna tekstil, bahan lain yang digunakan untuk pewarna tekstil adalah lilin batik. Fungsi lilin batik adalah sebagai penutup atau penghalang sehingga pewarnaan dapat dicapai sesuai dengan keinginan pembuatnya.

B. Alat Ragam Hias

Alat adalah perkakas yang digunakan untuk berkarya. Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik batik adalan canting, kuas, kompor/anglo, wajan, dandang, dan gawangan. Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik sablon atau cetak saring (screen printing) yaitu layar  (screen) dan rakel, sedangkan teknik cetak lubang semprotan (sprayer).

Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan logam atau berkarya ukir yaitu benda tumpul dari bahan kayu atau logam yang disebut butsir, paku tumpul, dan palu. Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan kaca, keramik, tripleks, dan plastik adalah kuas dan palet.

C. Teknik Ragam Hias

Teknik ragam hias yaitu cara pembuatan menerapkan ragam hias pada bahan buatan. Menerapkan ragam hias pada bahan buatan dapat dilakukan dengan enam cara, yaitu teknik batik, teknik tenun, teknik sulam, teknik bordir, teknik cetak, dan teknik gambar/lukis.

1. Teknik Batik  

Benda apa saja yang bisa digunakan untuk pembuatan ragam hias pada bahan tekstil


Teknik batik merupakan cara menerapkan ragam hias pada bahan tekstil dengan cara menutupi dengan bahan lilin sesuai gambar ragam hias. Tekstil yang telah ditutupi lilin kemudian dicelup dengan pewarna tekstil, selanjutnya melalui proses pelepasan lilin sampai bersih sehingga terbentuklah gambar ragam hias.

a. Teknik Canting

Tulis Teknik canting tulis merupakan suatu teknik membatik yang paling umum dan menghasilkan harga jual batik paling tinggi. Canting tulis merupakan teknik membatik yang dilakukan dengan menggunakan alat bernama canting. Dari alat canting itulah motif batik dibuat secara sederhana di atas kain mori. Malam dilelehkan kemudian cairan malam diisikan ke canting dan kemudian kain dapat dihias dengan lelehan malam di atasnya. Teknik membatik yang satu ini butuh jiwa seniman dan ketelitian tinggi untuk membuatnya. Karena cara pembuatannya yang sangat sulit dan perlu sangat teliti, karena itulah harga batik canting sangat mahal.

b. Teknik cap

Teknik batik cap merupakan teknik membatik yang dilakukan dengan menggunakan alat canting cap. Canting cap tersebut akan dicelupkan pada cairan malam kemudian diucapkan di atas kain mori. Teknik membatik yang satu ini memiliki kelebihan yaitu menjadi teknik pembuatan batik dengan malam yang lebih cepat terlebih dibandingkan teknik batik tulis.

c. Teknik ikat celup

Jika teknik canting tulis merupakan sebuah teknik membatik yang sangat sulit, maka teknik ikat celup merupakan teknik membatik yang sangat mudah. Bahkan pelajaran membatik dengan teknik ikat celup sudah diberikan di SMP dan SMA/ SMK. Pembuatan motif pada kain batik dengan teknik ikat celup dilakukan dengan mengikat sebagian kain kemudian dicelupkan ke dalam cairan pewarna. Setelahnya ikatan dibuka, kemudian kain yang terikat bisa menghasilkan corak tertentu sesuai lipatan ikatannya karena kain yang terikat tidak akan terkena cairan pewarna. Teknik membatik ikat celup ini juga dikenal dengan istilah menjumput. Hasilnya disebut sebagai batik teknik jumputan. Siapa pun bisa belajar teknik membatik yang satu ini karena bahan, alat dan caranya sangat mudah di coba.

d. Teknik printing

Dari macam-macam teknik membatik diatas, teknik selanjutnya yang Anda harus terapkan adalah teknik printing. Metode membatik yang semacam ini dilakukan dengan membuat sentuhan batik di atas kain melalui cara printing. Jadi untuk membuat batik dengan metode printing, maka alat printing di butuhkan. Proses pewarnaannya sendiri hanya diwarnai pada satu bagian sisi kain batik saja. Sehingga proses produksinya akan sangat efisien. Proses membatik dengan printing juga sangat cepat karena itu batik printing biasanya digunakan oleh perusahaan dan batik printing juga dibanderol jauh lebih murah dibandingkan batik tulis yang memang butuh ketelitian dan kreativitas seni tinggi untuk membuatnya. Waktu pembuatan batik dengan metode printing juga sangat cepat. Dalam sekali cetak saja, satu warna hanya butuh waktu 5 menit untuk membuatnya. Tidak hanya itu, alat printing juga menjadi sebuah alat membatik yang sangat canggih sehingga motif batiknya memiliki hasil yang sangat detail.

e. Teknik colet

Teknik pembuatan batik dengan teknik colet merupakan teknik membatik yang sangat akrab disapa sebagai teknik lukis. Melalui teknik colet, pembatik harus mengoleskan pewarna kain dengan menggunakan kuas kemudian dilukiskan motif di atas kain mori. Teknik yang satu ini butuh jiwa seni yang tinggi dalam pembuatannya karena orang yang membuat harus jeli. Step by stepnya harus tepat dilakukan agar warnanya dapat menyatu dan tidak ada kesan senjang. Dalam pembuatan batik colet, semakin bagus motif batik colet maka harganya juga akan semakin tinggi. Hanya saja memang membuat batik colet yang sangat bagus motifnya bukan hal yang mudah. 

2. Teknik Tenun

Benda apa saja yang bisa digunakan untuk pembuatan ragam hias pada bahan tekstil


Teknik tenun merupakan cara menerapkan ragam hias pada bahan tekstil dengan cara menenun benang pakan dan benang lungsi yang dibantu dengan alat tenun, baik alat tenun bukan mesin maupun  alat tenun mesin. Benang tenun diberi pewarna terlebih dahulu, kemudian ditenun sesuai dengan motif ragam hiasnya.

Dalam teknik pembuatan tenun dibagi menjadi 3 teknik dasar. Teknik tenun sederhana / polos, tenun kepar, dan teknik tenun satin.

a. Teknik Tenunan Sederhana / Polos

Teknik tenunan polos merupakan teknik yang paling lama dan paling tua digunakan. Teknik ini sangat sederhana saat digunakan untuk menenun. Dan tenun sederhana / polos paling banyak digunakan diantara teknik tenun lainnya. Teknik tenun polos juga merupakan tenunan yang paling sederhana. Pada teknik ini benang pakan menyilang bergantian diatas benang lungsi dan satu benang pakan dan berikutnya di bawah satu benang pakan dan berulang seterusnya.

Kain dengan teknik silang polos terdiri dari dua benang lungsi dan benang pakan. Kain yang di silang polos adalah kain nainsook, organdi, blaco, voile, berkolin, kain mori, kain muslimah, dan sebagainya. Sifat dari tenun silang polos adalah tidak mudah bertiras, kuat, tenunan licin, dan benang tidak mudah bersangkut.

b. Teknik Silang Kepar

Teknik Tenun Silang Kepar merupakan teknik anyaman yang benang-benang lungsin menyilang diatas atau bawah dengan 2 benang pakan atau bisa lebih dari itu. Silangan benang lungsi sebelah kiri atau kananya bergeser satu benang pakan atau lebih membentuk garis diagonal atau garis kepar.

Pembuatan Kain dengan teknik silang kepar sederhana memerlukan tiga gun. Teknik kepar bisanya menggunakan rumus 2/1, yaitu angka dua menunjukan lungsi menyilang di atas dua pakan, kemudian menyilang di bawah sebuah benang pakan berikutnya yang ditunjuk oleh angka satu di bawah garis.

Permukaan kain merupakan permukaan lungsi karena lungsi menyilang di atas pakan lebih banyak daripada menyilang di bawah pakan. Dibandingkan dengan tenun polos, kalau konstruksinya sama, maka kain kapar kurang kuat sebab kain tenun dengan teknik kapar mempunyai silangan lebih sedikit sehingga benang-benangnya lebih longgar. Kain kapar lebih lembut dan supel sebab anyaman kepar adalah sebagai berikut :

  • Kepar Pakan merupakan kepar yang memiki efek pakan lebih panjang dari efek lungsi.
  • Kepar Rangkap merupakan kepar yang panjang efek fungsinya sama dengan panjang efek pakannya. Misalnya kepar 2/2 dan kepar-kepar yang seimbang efek lungsi dan pakannya.
  • Kepar Lungsi merupakan kepar yang efek lungsi lebih panjang efek lungsi lebih panjang dari pada efek pakannya disebut kepar lungsi. Akibatnya kepar lungsi akan lebih tahan terhadap gosokan, dan karena itu kepar lungsi lebih awet dari pada kepar pakan.
  • Kepar 450 merupakan kepar garis keparnya membentuk sudut 450 derajat terhadap pakannya. Garis kepar itu terbentuk karena penyilangan lungsi pada lungsi berikutnya bergeser satu pakan. Akan tetapi besarnya sudut tersebut dipengaruhi pula oleh letak lungsi dan letak pakan.
  • Kepar Kanan merupakan kepar yang garis keparnya miring ke kanan dari bawah.
  • Kepar Kiri Kepar kiri merupakan kepar yang garis keparnya miring ke kiri dan bawah.
  • Kepar Runcing merupakan kepar yang dibentuk dari kombinasi kepar kanan dan kepar kiri, yang garis keparnya bertemu pada masing-masing ujungnya.
  • Kepar Tulang Ikan merupakan kepar yang di bentuk dari kombinasi kepar dan kepar kiri, tetapi garis keparnya tidak bertemu pada ujung-ujungnya. Kain yang ditenun dengan silang kepar ialah: drill, gabardine, kain kasur, dan sebagainya.

c. Teknik Tenun Satin

Teknik tenun silang satin minimal memerlukan 5 gun, yang disebut juga satin 5 gun. Pada satin beratur, titik-titik saling pada lungsi berikutnya bergeser dua pakan atau lebih. Jumlah pergeseran ini disebut angka geser atau angka loncat. Pada satu rapor anyaman hanya terdapat satu silangan pada setiap lungsinya.

Efek-efek yang panjang ke arah lungsi maupun kearah pakan menempati sebagian besar permukaan kain. Efek-efek yang penjang mengakibatkan kain lebih mengkilap dari pada efek yang pendek-pendek. Lungsi yang diatas pecan 4 dan di bawah pakan 1.

Satin 7 gun berarti lungsi di atas dan di bawah pakan 1, satin 8 gun berarti lungsi di atas 7 dan di bawah pakan 1 dan begitu seterusnya, satin dengan efek yang lebih panjang akan kurang kekuatannya karena benang-benang tidak kokoh sehingga cenderung untuk lebih mengendor.

  • Kilau merupakan karakter yang paling menonjol pada kain satin
  • Jenis serat dan benang yang digunakan dan panjang efek akan mempengaruhi kilau kain satin.
  • Karena sedikitnya jumlah silangan pada satin menyebabkan benang-benang berimpit satu sama lain dan menghasilkan sifat-sifat kain yang lebih bagus, halus, berkilau, lembut dan lungsi.
  • Kain yang ditenun dengan konstruksi silang satin adalah : domas, handuk, berkotak, kain pique, dan sebagainya.

3. Teknik Sulam

Benda apa saja yang bisa digunakan untuk pembuatan ragam hias pada bahan tekstil


Teknik sulam merupakan cara menerapkan ragam hias pada bahan tekstil dengan cara menyulamkan benang berwarna yang telah dimasukkan ke dalam lubang jarum sesuai motif ragam hias yang dikehendaki. Cara menyulamnya dapat menggunakan tusuk silang dan tusuk jelujur.

Menyulam adalah suatu teknik keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam menuangkan kreativitasnya dalam menghasilkan media kerajinan yang berbentuk gambar atau pola yang terdapat pada kain sebagai penghias untuk memberikan suatu kesan estetik pada sisi kain.

Tentunya sebagai seorang pemula untuk menyulam kamu harus mempersiapkan bahan-bahan untuk menyulam seperti: jarum, gunting, benang sulam, kain, pita untuk hiasan diatas kain, embroidery hoop (lingkaran bordir) yang digunakan untuk pengetat/mengencangkan sulaman agar lebih mudah dan hasil sulaman tidak berkerut dan tentunya pensil digunakan untuk membantu kamu membuat pola agar lebih rapi.

dikutip dari swara.tunaiku.com teknik menyulam terbagi menjadi 8 jenis yaitu sebagai berikut.

a. Running Stitch

Running stitch atau tusuk jelujur merupakan teknik menyulam dasar. Teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan jarum masuk dan keluar dengan jarak yang teratur. Kamu boleh mengatur pola dengan pensil terlebih dahulu agar terlihat lebih rapi. Biasanya teknik ini digunakan untuk menyulam berbagai barang seperti sarung bantal,gorden, dan alas meja.

b. Cross stitch

Cross stitch atau tusuk silang adalah teknik yang paling mudah untuk pemula. Dengan teknik ini, kamu akan membentuk huruf X pada kain. Tusuk silang merupakan teknik yang mudah dipelajari dan biasanya juga digunakan untuk menghias seperti taplak meja yang menambah kesan dan motif yang unik pada sulaman. Cross stitch adalah tusuk sulaman tertua.

c. Stem stitch

Stem stitch (tusuk tikam jejak) merupakan teknik yang menyerupai bentuk batang dan teknik ini mirip dengan tusuk jelujur namun teknik lebih rapat. Teknik sulam ini sering digunakan pada untuk menyulam permukaan pada kain, untuk membentuk garis tipis yang digunakan untuk membentuk bunga dan batang tanaman. Jahitan batang mudah digunakan dalam membentuk garis/melengkung sehingga cocok untuk desain sulaman seperti membentuk pola kupu-kupu pada batang stitch.

d. Chain stitch

Chain stitch atau dikenal dengan tambour stitch atau the point de chainette dimana pola ini akan menyerupai bentuk rantai. Tusuk rantai memberi keindahan tersendiri dimana satu garis dapat memberi banyak tekstur pada garis yang mana dapat mengisi desain pada sulaman.

e. French knot

French knot atau tusuk simpul merupakan teknik yang menyerupai bentuk titik. Teknik ini juga berguna untuk menambahkan tekstur ke setiap desain pada sulaman agar lebih estetik. Teknik ini dibuat dengan melilitkan benang di sekitar jarum dan memasangnya kembali di titik di mana ia muncul melalui kain sehingga membentuk seperti bulatan.

f. Feather Stitch

Feather stitch merupakan teknik sulaman yang dibuat dari jahitan terbuka yang dililitkan secara bergantian ke kanan dan kiri rusuk tengah. Teknik merupakan teknik dasar dalam menyulam dan digunakan untuk membuat garis tepi atau tusuk pada sulam permukaan. Teknik biasanya bagus untuk menambahkan desain pada pakaian, taplak meja ataupun rok dan bisa juga ditambahkan pita sebagai hiasan di pinggirnya.

g. Lazy Daisy

Teknik ini menyerupai bentuk bunga. Teknik ini juga dikenal sebagai tusuk rantai yang terpisah. Lazy daisy merupakan tusuk sederhana untuk membuat bunga yang digabungkan dalam satu garis untuk membuat chain stitch, atau bekerja secara individual untuk membuat daun. Jahitan dengan motif berbentuk bunga ini dapat menambah kesan tersendiri jika diaplikasikan pada handuk tangan,sarung bantal,selimut, syal,dan pakaian anak-anak.

h. Woven spider Wheel

Teknik ini merupakan salah satu teknik yang menarik karena hasil akhirnya menyerupai jaring laba-laba yang sesuai dengan namanya. Jenis tusuk ini dapat kamu gunakan untuk membuat desain bunga mawar. Kamu juga dapat mengisi bagian tengahnya dengan dengan french knot untuk membuat bunga yang terlihat lebih bagus dan kesannya lebih estetik.

4. Teknik Bordir

Benda apa saja yang bisa digunakan untuk pembuatan ragam hias pada bahan tekstil


Teknik bordir adalah cara merapkan ragam hias pada bahan tekstil dengan cara membentuk motif ragam hias dengan alat bantu mesin jahit (bordir). Benang berwarna untuk bordir ditempatkan pada mesin jahit sampai pada bagian jarum jahit dan dibagian sekoci mesin jahit, kemudian tekstil yang sudah ada gambar motif ragam hias dibordir sesuai dengan gambar ragam hiasnya.

Bordir adalah kegiatan menyulam benang menggunakan jarum sehingga membentuk desain dengan beragam motif yang disesuaikan dengan kreatifitas ataupun keperluan anda, mulai dari merajut logo usaha, nama, tulisan, hingga desain hiasan yang unik dan lebih kompleks lagi, pada suatu jenis bahan tekstil atau garmen. Proses bordir bisa dilakukan dengan menggunakan beragam teknik, baik secara manual maupun digital (menggunakan mesin dan komputer), yang masing-masing memiliki kegunaannya tersendiri dan disesuaikan dengan kebutuhan anda.

Dikenal pula dengan nama sulaman atau bahkan sering disebut dengan tusuk / jahit rantai, yang sebenarnya kurang tepat karena jahit rantai itu hanyalah salah satu teknik dan jenis bordir yang bisa anda gunakan, namun karena penggunaannya yang cukup sering maka banyak yang menyebutnya demikian.

Dikutip dari blog.porinto.com jenis bordir terbagai menjadi beberapa bagian adalah sebagai berikut.

1. Bordir Manual

Salah satu jenis yang umum digunakan di dalam kegiatan bordir adalah bordir manual, yang mana sesuai namanya, pengerjaannya dilakukan secra manual alias menggunakan ketrampilan dari tangan anda.

Tentunya jenis bordir ini tidak akan mampu bersaing dengan bordir digital, terutama dalam mengerjakan pesanan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat, namun banyak yang melihat bordir manual memiliki nilai jual lebih terutama apabila yang dibutuhkan berkaitan dengan seni dan hasil kerajinan.

Jenis bordir manual ini juga merupakan salah satu jenis bordir yang lebih fleksibel dibandingkan menggunakan mesin, karena selama yang mengerjakannya memiliki keahlian tinggi, kemungkinan untuk dapat melampaui batasan-batasan yang ada pada mesin bordir akan sangat tinggi.

Beberapa teknik jahitan di dalam mengerjakan bordir secara manual antara lain adalah sebagai berikut:

a. Tusuk Balik

Sering disebut juga dengan istilah tusuk tikam jejak, teknik ini sering digunakan untuk menjahit kaon, membuat garis, dan juga membuat tangkai dari bunga.

b. Tusuk Veston

Teknik ini merupakan teknik yang sering digunakan untuk menyulam lubang kancing, hiasan serta jahitan pada pinggiran pakaian, dan juga untuk membuat hiasan bentuk bunga.

c. Tusuk Rumani

Teknik tusuk Rumani sering digunakan untuk membentuk daun serta bunga, dan umumnya digunakan pada bidang yang memanjang.

d. Tusuk Batang

Tusuk batang, atau yang disebut juga sebagai tusuk tangkai, adalah teknik yang sering digunakan untuk membuat hiasan berbentuk batang, tangkai, atau ranting pepohonan.

e. Tusuk Rantai

Tusuk rantai sering digunakan untuk membuat tangkai, batang, ataupun membuat garis pembatas pada kain.

f. Tusuk Bunga

Sesuai namanya, tusuk bunga seringnya digunakan untuk membuat hiasan berbentuk bunga.

g. Tusuk Daun

Teknik yang satu ini sering digunakan untuk membuat beragam hiasan yang berbentuk daun atau dedaunan.

h. Tusuk Bullion

Untuk membuat hiasan berbentuk butiran-butiran atau bunga-bunga kecil biasanya menggunakan teknik tusuk bullion ini.

i. Tusuk Lurus

Tusuk lurus merupakan teknik yang sering digunakan untuk membuat hiasan bordir berupa rerumputan atau yang sejenisnya.

j. Tusuk Jelujur

Untuk menjahit atau menyambung kain, teknik bordir yang umum digunakan adalah tusuk jelujur ini, yang juga berguna untuk menjahit lipatan kain.

k. Tusuk Flanel

Selain tusuk rantai, teknik bordir yang juga umum digunakan untuk membuat garis pembatas pada kain adalah menggunakan tusuk flanel.

l. Tusuk Satin

Apabila ingin membuat bentuk-bentuk yang abstrak, bentuk bebas, ataupun ingin membuat helai daun biasanya menggunakan teknik yang disebut tusuk satin.

2. Bordir Komputer / Mesin

Bordir mesin, komputer, atau digital adalah jenis bordir yang tidak lagi mengandalkan ketrampilan tangan, melainkan menggunakan perangkat mesin bordir yang terhubung dengan komputer, dan anda di sini bertindak sebagai operator yang mengeksekusi supaya file desain yang dibuka menggunakan software bordir di dalam komputer dapat dicetak melalui mesin bordir.

Di dalam jenis bordir ini, teknik sulam yang bisa digunakan sebenarnya tergantung dari kapasitas dan kemampuan mesin bordir itu sendiri, namun biasanya variasinya sedikit dan beberapa yang umum tersedia adalah sebagai berikut :

a. Tusuk Lurus

Untuk membuat pinggiran atau kerangka pada area yang akan dibordir, biasanya anda akan mengaplikasikan teknik tusuk lurus terlebih dahulu supaya batasan area bordir terlihat jelas. Tusuk lurus ini juga bisa digunakan untuk membuat hiasan atau motif yang berupa garis lurus ataupun melengkung, ataupun isian bordir sesuai dengan kebutuhan.

b. Tusuk Zig-Zag

Untuk kebutuhan umum dengan berbagai bentuk, tusuk zig-zag juga cukup umum digunakan di mana anda bisa membentuk beragam hiasan yang lebih kompleks seperti bentuk floral, binatang, dan lain sebagainya.

Kemudian untuk pengaplikasiannya, bordir mesin atau komputer akan sangat beragam, dan biasanya dibagi ke dalam beberapa jenis bordir berikut:

1) Bordir Handuk

Bordir ini umum digunakan untuk membuat hiasan bordir pada handuk, topi, jaket sekolah, jaket kampus, dan juga saat ini sudah sering ditemukan pada kebaya, busana muslim baik untuk pria maupun wanita.

2) Bordir Timbul / 3D

Untuk anda yang menginginkan adanya efek timbul atau 3D, maka bordir inilah yang sering digunakan, dan biasanya diaplikasikan pada beragam jenis media seperti kaos polo, topi, backpack, dan lain sebagainya.

3) Bordir Rantai

Untuk penggunaan secara umum, misalnya untuk membuat bordir pada kaos, busana muslim, seragam, dan lain sebagainya, umumnya menggunakan apa yang disebut dengan bordir rantai atau yang dikenal juga dengan Chain Stitch atau Bordir Stik.

5. Teknik Cetak

Benda apa saja yang bisa digunakan untuk pembuatan ragam hias pada bahan tekstil


Teknik cetak merupakan cara menerapkan ragam hias pada bahan buatan tekstil. logam, kaca, tripleks, keramik, dan plastik dengan cara membuat gambar ragam hias dengan alat cetak. Teknik cetak saring menggunakan screen yang sudah ada gambar ragam hiasnya. Teknik cetak lubang menggunakan karton yang dilubangi dalam bentuk gambar ragam hias.

6. Teknik Gambar (Lukis)

Teknik gambar (lukis) adalah cara menerapkan ragam hias pada bahan buatan seperti tekstil. logam, kaca, tripleks, keramik, dan plastik dengan cara membuat gambar ragam hias secara langsung. Alat yang digunakan adalah kuas dan palet.