Jelaskan suku suku apa saja yang terdapat di Pulau Kalimantan dan sebutkan provinsinya?

INDONESIA merupakan negara yang kaya akan keberagaman. Memiliki ribuan pulau yang dihuni beragam suku.

Contohnya adalah Suku Dayak yang merupakan suku asli di Kalimantan. Namun, bukan berarti di Borneo hanya ada satu suku, tapi ada beberapa suku.

Berikut suku asli di Kalimantan: 

Suku Dayak 

Suku Dayak ini merupakan suku asli yang terbesar mendiami wilayah Kalimantan. Mereka masih tinggal di pedalaman Kalimantan.

Suku Dayak mempunyai enam rumpun besar, yaitu Klemantan, Iban, Apokayan, Murut, Ot Danum-Ngaju, serta Punan. Rumpun Punan merupakan rumpun tertua yang mendiami pulau Kalimantan.

Dalam kesehariannya, masyarakat Suku Dayak berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Dayak yang merupakan kategori bahasa Austronesia di Asia. Awalnya, suku ini mempunyai keyakinan tradisional yang disebut Kaharingan. Namun, sejak abad ke-19, sudah banyak orang Suku Dayak yang menganut agama Islam dan Kristen.

Suku Kutai 

Suku Kutai adalah satu suku yang mendiami Kalimantan Timur. Orang Kutai yang berdiam di Kalimantan Timur biasa disebut orang Melayu, seperti halnya suku bangsa Berau, Bulungan, dan Tidung. Orang Kutai menggunakan bahasa Melayu yang terbagi atas beberapa dialek.

Pada masa lalu, Suku Kutai mengenal lapisan sosial yang terdiri atas bangsawan, rakyat, serta budak. Orang Kutai mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian. Selain itu, ada pula yang juga menjadi nelayan.

Orang Kutai yang beragama Islam oleh orang Dayak disebut Halo. Sedangkan penduduk lain yang berada di pedalaman dan yang tidak beragama Islam dinamakan Daya.

Suku Banjar

Suku Banjar adalah suku asli Kalimantan Selatan. Suku ini tersebar hampir di Kalimantan Selatan. Awalnya, Suku Banjar mendiami wilayah pesisir dengan mata pencaharian sebagai pedagang.

Orang Banjar memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa Banjar. Pada mulanya penutur bahasa ini berada di sekitar wilayah Kalimantan Selatan. Namun, kemudian tersebar ke Kalimantan Timur, Pulau Laut, Sampit di Kalimantan Tengah, bahkan ke berbagai wilayah Indonesia.

Dalam sistem kekerabatan, orang Banjar menganut prinsip garis keturunan bilateral, artinya menarik garis keturunan pada pihak ayah dan pihak ibu. 

Suku Tidung

Suku Tidung adalah suku asli dari Kalimantan Utara. Masyarakat suku Tidung menempati beberapa daerah di Pulau Tidung. Selain itu, mereka juga menduduki kawasan Beluran, Sandakan, hingga ke Tawau, Sembakung, dan Malinau.

Dulu Suku Tidung dikenal dengan mata pencahariannya sebagai nelayan. Tak heran, permukiman penduduk masyarakat Suku Tidung banyak dijumpai sepanjang pesisir sungai.

Suku Tidung mempunyai bahasa daerah yang mirip dengan bahasa Melayu. Sebagian dari suku Tidung masih melakukan beberapa ritual yang berkaitan dengan tradisi nenek moyang, terutama yang berkaitan dengan tempat-tempat kramat. (ari)

Diolah dari berbagai sumber/Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia/Tika Vidya Utami/Litbang MPI

  • #kalimantan
  • #Suku Asli Kalimantan
  • #Suku

Jakarta -

Tahukah kamu jika suku-suku di Pulau Kalimantan sangat bervariasi dan beragam? Yap, hal ini terlihat dari luas pulau Kalimantan yang mencapai 743.330 km2 dan menjadi pulau terbesar ketiga di dunia.

Karena luasnya ini, pulau Kalimantan bahkan dibagi menjadi tiga negara di satu kawasan Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Dalam konteks ini, Indonesia memiliki lebih dari 73 persen wilayah di pulau Kalimantan dan Malaysia hanya 26 persen serta Brunei Darussalam 1 persen.

Pulau yang sering disebut sebagai Borneo Island ini terkenal akan keindahan alam dan sumber daya alam yang melimpah. Di mana Pulau Kalimantan menjadi penyumbang utama minyak, gas, alam, hingga batu bara bagi Indonesia.

Selain itu, Pulau Kalimantan juga terkenal akan hutannya yang lebat dan tropis dengan luas 40,8 juta hektar. Sehingga hal ini menasbihkan jika Pulau Kalimantan menjadi salah satu penyumbang oksigen - paru-paru dunia - terbesar di dunia.

Suku-Suku di Pulau Kalimantan

Saat ini Pulau Kalimantan sedang menjadi buah bibir di masyarakat, karena akan ada Ibu Kota Negara (IKN) baru yang berlokasi di kabupaten Penajam Paser Utara, provinsi Kalimantan Timur. Oleh karena itu, mari cari tahu apa saja suku-suku di Pulau Kalimantan.

1. Suku Dayak

Suku Dayak menjadi etnis asli Pulau Kalimantan yang memiliki populasi sekitar 6.000.000 jiwa. Di mana suku Dayak tersebar di berbagai provinsi di Kalimantan, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, hingga Kalimantan Utara.

Menurut buku berjudul "Sejarah-Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat" yang ditulis oleh Lontaan J. U bahwa ada sekitar 405 sub suku Dayak di pulau Kalimantan. Yang otentik dari segi kultur suku Dayak adalah tradisinya, seperti tradisi penguburan yang memiliki subkultur unik.

Dari segi kepercayaan, suku Dayak mayoritas beragama Kristen namun juga ada beberapa kelompok yang menganut agama leluhur. Tetapi, kemajuan zaman semakin menggerus beberapa kultur kepercayaan dan adat istiadat lainnya.

2. Suku Banjar

Suku Banjar merupakan etnis asli dari pulau Kalimantan, utamanya Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Riau, dan Jambi. Menurut Badan Pusat Statistik, saat ini suku Banjar berjumlah 4.127.124 dengan mayoritas beragama Islam.

Ada kultur kekerabatan yang cukup otentik di suku Banjar dengan skema panggilan bernama ULUN. Selain itu, ada bahasa Banjar sebagai bahasa asli dari suku Banjar yang secara linguistik dengan bahasa di rumun Melayu.

Kebudayaan khas suku Banjar cukup bervariasi, seperti Rumah Banjar, seni Tari Banjar, Mamanda hingga Musik Panting. Suku Banjar juga terkenal akan kulinernya, seperti Soto Banjar dan Sate Banjar.

3. Suku Agabag

Suku Agabag masuk ke dalam etnis yang sejak berabad-abad mendiami Pulau Kalimantan. Menurut beberapa antropolog, suku Agabag ini masih bersaudara dengan suku Dayak. Saat ini, suku Agabag tersebar di wilayah Kalimantan Utara dengan populasi 20.168 jiwa

Sistem kepercayaan yang dianut oleh suku Agabag bernama Kaharingan, yaitu sistem kepercayaan yang mempercayai Tuhan yang dianut secara turun temurun. Ada yang menganggap bahwa Kaharingan merupakan cabang Agama dari Hindu karena memiliki beberapa kemiripan dari segi ritual.

4. Suku Punan

Sama halnya dengan suku Agabag, suku Punan merupakan keturunan langsung dari suku Dayak dan tinggal menetap di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Jumlah populasinya juga relatif kecil, yakni antara 19.000 hingga 20.000 jiwa saja.

Dahulu, suku Punan senang berdiaspora dan tinggal secara nomaden ke beberapa wilayah. Namun, seiring berjalannya waktu, suku ini menetap dan mengimplementasikan sistem ladang bersama kelompok kecil lainnya.

Suku ini dikenal sebagai penjaga hutan rimba, karena sering kali bertemu dengan warga luar di wilayah hutan yang tertutup rapat. Pemerintah menganggap bahwa suku Punan sebagai terasing karena pola hidupnya yang masih tradisional dan terisolasi dari dunia luar.

5. Suku Kutai

Ada suku Kutai yang masuk ke dalam rumpun Melayu karena faktor sosiologis dan antropologis yang mirip dengan suku Melayu. Suku Kutai tinggal di wilayah Kalimantan Timur dengan populasi kurang lebih 280.000 ribu.

Beberapa adat istiadat yang melekat dengan suku Kutai, antara lain ada upacara adat bernama Erau, tarian untuk mengobati suatu penyakit bernama Belian, dan lain sebagainya.

Di lain sisi, suku Kutai juga terkenal akan hal-hal mistisnya, dapat dilihat dari mantra-mantra gaib yang dituangkan dalam parang maya, racun gangsa, perakut, pelaros, dan lain sebagainya.

6. Suku Melayu

Suku Melayu merupakan salah satu kelompok dominan terutama di Kalimantan Barat.

Dalam artikel yang berjudul Identitas Dayak dan Melayu di Kalimantan Barat karya Yusriadi yang dimuat di Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya disebut identitas Melayu dalam konteks Kalbar dimulai sejak Islam masuk ke wilayah ini.

Melayu menurut Yusriadi digunakan untuk menyebut identitas penduduk Kalimantan Barat yang beragama Islam.

"Namun belum ditemukan hasil-hasil kajian yang dapat menunjukkan kapan persisnya awal mula penggunaan istilah Melayu sebagai identitas etnik di Kalimantan Barat," tulis Yusriadi.

Itu adalah beberapa suku-suku di Pulau Kalimantan yang wajib sekali untuk kamu ketahui.

Simak Video "Gagah dan Berani, Kesan Pertama Memakai Baju Adat Suku Dayak, Kalimantan Timur"



(pal/pal)

Suku bangsa terikat oleh kesamaan wilayah geografis. Sehingga tidak mengherankan jika penduduk di suatu wilayah bisa memiliki suku bangsa yang sama. Hampir tiap wilayah Indonesia memiliki suku bangsa yang beragam. Salah satu contohnya di pulau Kalimantan.

Suku di Pulau Kalimantan ada banyak sekali jumlahnya. Selain suku utama yakni suku Dayak, Suku di Pulau Kalimantan juga didominasi oleh beragam jenis suku campuran dan suku-suku lainnya yang jumlahnya justru sangat banyak. Selain suku Dayak yang memang memiliki sub atau jenis Dayak yang berbeda-beda di Kalimantan, Suku di Pulau Kalimantan lainnya yang cukup besar adalah Suku Banjar di Kalimantan Selatan.

Kalimantan atau disebut juga Borneo pada zaman kolonial, adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah Indonesia (73%), Malaysia (26%), dan Brunei (1%). Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan “Pulau Seribu Sungai” karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini.

Nah untuk lebih jelasnya kita simak saja Daftar 10 Suku di Pulau Kalimantan yang cukup besar populasinya atau penduduknya :

1. Suku Banjar – 3.605.770  (Kalimantan)

Suku di Pulau Kalimantan yang pertama yang jumlah populasinya cukup banyak dan hampir mendiami 1 Provinsi yakni Provinsi Kalimantan Selatan adalah Suku Banjar. Suku Banjar adalah suku bangsa yang menempati wilayah Kalimantan Selatan, serta sebagian Kalimantan Tengah dan sebagian Kalimantan Timur.

Populasi Suku Banjar dengan jumlah besar juga dapat ditemui di wilayah Riau, Jambi, Sumatra Utara dan Semenanjung Malaysia karena migrasi Orang Banjar pada abad ke-19 ke Kepulauan Melayu.  Berdasarkan sensus penduduk 2010 orang Banjar berjumlah 4,1 juta jiwa. Sekitar 2,7 juta orang Banjar tinggal di Kalimantan Selatan dan 1 juta orang Banjar tinggal di wilayah Kalimantan lainnya serta 500 ribu orang Banjar lainnya tinggal di luar Kalimantan.

Suku bangsa Banjar berasal dari daerah Banjar yang merupakan pembauran masyarakat beberapa daerah aliran sungai yaitu DAS Bahan, DAS Barito, DAS Martapura dan DAS Tabanio. Dari daerah pusat budayanya ini suku Banjar sejak berabad-abad yang lalu bergerak secara meluas melakukan migrasi secara sentrifugal atau secara lompat katak ke berbagai daerah di Nusantara hingga ke Madagaskar.

2. Suku Dayak – 3.678.494 (Kalimantan)

Suku terbesar di pulau Kalimantan tentunya adalah Suku Dayak. Suku Dayak adalah nama yang oleh penjajah diberi kepada penghuni pedalaman pulau Borneo yang mendiami Pulau Kalimantan seperti Brunei, Malaysia yang terdiri dari Sabah dan Sarawak, serta Indonesia yang terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.

Menurut sensus Badan Pusat Statistik Republik Indonesia tahun 2010, suku bangsa yang terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu suku Banjar, suku Dayak Indonesia (268 suku bangsa) dan suku asal Kalimantan lainnya (non Dayak dan non Banjar).

Dahulu, budaya masyarakat Dayak adalah Budaya maritim atau bahari. Hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan “perhuluan” atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya.

3. Suku Kutai : 368.000 (Kalimantan Timur)

Suku besar lainnya yang ada di Kalimantan adalah Suku Kutai. Suku Dayak yang berada di wilayah Kalimantan Timur memiliki beberapa macam suku bangsa . Padahal selain dayak ada 1 suku yang juga memegang peranan penting di Kaltim yaitu suku Kutai. Suku Kutai merupakan suku melayu asli Kalimantan Timur, yang awalnya mendiami wilayah pesisir Kalimantan Timur.

Suku Kutai, Dayak-Kutai, atau Urang Kutai adalah salah satu dari rumpun suku dayak yaitu dayak ot danum yang mendiami wilayah Kalimantan Timur yang mayoritas saat ini beragama Islam dan hidup di tepi sungai. Pada awalnya Kutai merupakan nama suatu teritori tempat bermukimnya masyarakat asli Kalimantan. Suku Kutai berdasarkan jenisnya adalah termasuk suku Melayu yang berada di Kalimantan Timur.

Lalu dalam perkembangannya berdiri dua kerajaan Kutai, kerajaan Kutai Martadipura yang berdiri lebih dulu dengan rajanya Mulawarman, lalu berdiri pula belakangan kerajaan Kutai Kartanegara yang kemudian menaklukan Kerajaan Kutai Martadipura, dan lalu berubah nama menjadi kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

4. Suku Passer – 67.015 jiwa (Kalimantan Timur)

Salah satu suku di Kalimantan yang juga cukup besar populasinya adalah Suku Paser. Suku Paser adalah suku bangsa yang tanah asalnya berada di tenggara Kalimantan Timur yaitu di Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kota Balikpapan.

Suku Paser sebagian besar beragama Islam maupun beragama Kristen dan telah mendirikan kerajaan Islam yaitu Kesultanan Pasir, jadi termasuk ke dalam suku yang berbudaya Melayu. Kemungkinan suku Paser masih berkerabat dengan suku Dayak Lawangan yang termasuk suku Dayak dari rumpun Ot Danum. Populasi suku Dayak Paser saat ini diperkirakan sebesar 155.000 jiwa.

Sebagian besar suku Dayak Paser saat ini bermukim di wilayah pedalaman di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut kabupaten Paser provinsi Kalimantan Timur. Sebelum bermukim di tempat mereka sekarang ini, dahulunya mereka berasal dari daerah Balikpapan dan Penajam.

5. Suku Melayu Kalimantan Barat : 8.789.585 (All Indonesia)

Salah satu suku besar yang mendiami wilayah pulau Kalimantan juga datang dari Suku Melayu. Umumnya kita mendengar suku melayu hanya ada di pulau Sumatera. Tapi ternyata, suku Melayu juga ada di Kalimantan loh guy. Banyak suku melayu tersebar di pulau Kalimantan hingga akhirnya membentuk sebuah kesultanan melayu.

Salah satu suku Melayu yang cukup besar populasinya di Kalimantan adalah Suku Melayu Pontianak. Suku Melayu Pontianak ini merupakan salah satu rumpun melayu yang berasal dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pada tahun 2017 suku Melayu Pontianak berjumlah 160.000 Jiwa dan sekitar 144.516 Jiwa terkonsentrasi di Kota Pontianak.

Kalimantan merupakan tanah asal bahasa Melayu Purba, yang disebut Orang Melayu di Kalimantan dalam arti sempit hanya mengacu kepada orang Melayu yang mendiami Kalimantan Barat yang bertutur mirip bahasa Melayu Riau.

Nama Melayu Pontianak sendiri muncul tahun 1771 saat Kesultanan Kadriyah Pontianak didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, keturunan Rasulullah dari Imam Ali ar-Ridha di daerah muara Sungai Kapuas yang termasuk kawasan yang diserahkan Sultan Banten kepada VOC Belanda, dan penduduk asli yang memeluk agama Islam dan mendiami Wilayah Kesultanan Kadriah Pontianak itu lah yang di sebut sebagai Melayu Pontianak.

6. Suku Tidung : 235.000 (Indonesia) & 58.000(Malaysia)

Selanjutnya suku besar di Pulau Kalimantan Lainnya adalah Suku Tidung. Suku Tidung merupakan suku yang tanah asalnya berada di bagian utara Pulau Kalimantan (Kalimantan Utara). Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah, jadi merupakan suku bangsa yang terdapat di Indonesia maupun Malaysia (negeri Sabah).

Suku Tidung semula memiliki kerajaan yang disebut Kerajaan Tidung. Tetapi akhirnya punah karena adanya politik adu domba oleh pihak Belanda. Bahasa Tidung dialek Tarakan merupakan bahasa Tidung yang pertengahan karena dipahami oleh semua warga suku Tidung.

Beberapa kata bahasa Tidung masih memiliki kesamaan dengan bahasa Kalimantan lainnya. Kemungkinan suku Tidung masih berkerabat dengan suku Dayak rumpun Murut (suku-suku Dayak yang ada di Sabah). Karena suku Tidung beragama Islam dan mengembangkan kerajaan Islam sehingga tidak dianggap sebagai suku Dayak, tetapi dikategorikan suku yang berbudaya Melayu (hukum adat Melayu) seperti suku Banjar, suku Kutai, dan suku Pasir.

7. Suku Berau – 12.000 (Berau Kalimantan Timur)

Satu lagi suku yang ada di pulau kalimantan adalah Suku Berau atau Melayu Berau (Berau Benua). Suku Berau adalah suku pesisir di kabupaten Berau, bagian utara Kalimantan Timur. Kebudayaan Berau berawal sejak berdirinya Kesultanan Berau, seperti kerajaan Islam lainnya di Kalimantan yang termasuk golongan Melayu.

Kesultanan Berau adalah sebuah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Berau sekarang ini. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-14 dengan raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Suryanata Kesuma dan istrinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri.

Pusat pemerintahannya berada di Sungai Lati, Kecamatan Gunung Tabur.  Sejarahnya kemudian pada keturunan ke-13, Kesultanan Berau terpisah menjadi dua yaitu Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung. Sebelumnya daerah-daerah milik Berau yang telah memisahkan diri dan berdiri sendiri adalah Bulungan dan Tidung (kemudian ditaklukan Sultan Sulu).

8. Bugis Pagatan

Suku Bugis Pagatan juga menjadi salah satu yang mendiami pulau Kalimantan. Suku Bugis Pagatan adalah keturunan diaspora suku Bugis dari Sulawesi Selatan yang mendiami desa Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu dan sekitarnya. Di Kalimantan Selatan, suku Bugis juga terdapat pada beberapa daerah lainnya, tetapi kebanyakan di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.

Pagatan baru ada sekitar tahun 1750 dibangun oleh Puanna Dekke’, hartawan asal Tanah Bugis tepatnya dari Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan. Puanna Dekke’ berlayar menuju Paser, hatinya tidak berkenan sehingga menyusuri Tanah Bumbu dan belum menemukan daerah yang dapat dijadikan pemukiman sampai dia menemukan sungai yang masuk dalam wilayah Kesultanan Banjar.

Kerajaan Pagatan berdiri antara tahun 1775-1908. Orang Bugis Pagatan sebagian bermata pencarian sebagai nelayan, di samping mereka juga memiliki keahlian membuat sarung tenun yang dikenal dengan sebutan Sarung Tenun Pagatan.

9. Suku Jawa – 5.000.000 (Kalimantan)

Suku Jawa adalah salah satu suku terbesar yang ada di pulau Kalimantan. Tercatat hampir 5 juta orang Jawa saat ini ada dan tersebar diseluruh pulau Kalimantan. Suku Jawa juga merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Indramayu (Jawa Barat), dan Kabupaten/Kota Serang–Cilegon (Banten). Pada tahun 2010, setidaknya 40,22% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa.

Selain itu, suku Jawa ada pula yang berada di negara Kaledonia Baru, Oseania dan Suriname, Amerika Selatan karena pada masa kolonial Belanda suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja. Saat ini suku Jawa di Suriname menjadi salah satu suku terbesar di sana dan dikenal sebagai Jawa Suriname. Ada juga sejumlah besar suku Jawa di sebagian besar provinsi di Indonesia, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, dan Belanda.

Dengan populasi global yang cukup besar, suku Jawa ialah kelompok etnis terbesar keempat di antara umat Islam di seluruh dunia, setelah bangsa Arab, suku Bengali, dan suku Punjab.

Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 42% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 28% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.

10. Suku Hakka  – 220.000 (Kalimantan Barat)

Terakhir ada salah satu suku di kalimantan yang juga jumlahnya cukup banyak yakni Suku Hakka. Kota Singkawang merupakan salah satu pecinan di Indonesia karena mayoritas penduduknya adalah orang Hakka (dengan persentase sekitar 42%) dan selebihnya adalah orang Melayu, Dayak, Tio Ciu, Jawa dan pendatang lainnya.

Populasi penduduknya terus mengalami peningkatan setiap tahun dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 adalah 5,6 persen. Berdasarkan data Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Singkawang pada tahun 2011, tercatat jumlah penduduk sebanyak 246.306 jiwa.

Kota Singkawang atau San Khew Jong  adalah sebuah kota (kotamadya) di Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 145 km sebelah utara dari Kota Pontianak, ibu kota provinsi Kalimantan Barat, dan dikelilingi oleh pegunungan Pasi, Poteng, dan Sakok. Nama Singkawang berasal dari bahasa Hakka, San khew jong yang mengacu pada sebuah kota di bukit dekat laut dan estuari.

Penutur bahasa Hakka di Indonesia terbanyak terdapat di Kalimantan Barat, Bangka-Belitung, Pulau Jawa dan berbagai daerah lainnya. Terdapat dua dialek Bahasa Hakka yang besar jumlah penuturnya di Indonesia yakni Dialek Meixian dan Dialek Lufeng.  Penutur Dialek Meixian tersebar di Jakarta, Aceh, Belitung , Pontianak, sedangkan penutur Dialek Lufeng dapat ditemukan di Pulau Bangka, dan sebagian besar Kalimantan Barat.