Balon yang ditiup terus-menerus dapat meletus hal ini berarti

Ilustrasi sifat benda gas. Foto: Unsplash.

Sifat benda gas yang mutlak adalah tidak terlihat oleh mata dan tidak dapat dipegang. Gas adalah suatu zat atau benda yang mempunyai volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tempatnya.

Gas merupakan zat yang bisa ditemukan di mana saja. Sebab, udara berupa oksigen yang kita hirup sehari-hari merupakan salah satu contoh benda gas. Gas terus bergerak dan tidak tetap wujudnya, berbeda dengan benda padat dan cair yang cenderung tetap.

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai 8 sifat benda gas.

Mengisi Seluruh Ruangan yang Ditempati

Udara adalah campuran berbagai gas yang tidak terlihat, tidak berwarna, dan tidak berbau. Hal ini dapat dibuktikan saat meniup balon dengan memasukkan udara ke dalamnya.

Semakin kuat meniupnya, semakin banyak pula udara yang masuk ke dalam balon tersebut. Alhasil balon tersebut akan mengembang. Itu menjadi bukti bahwa udara telah memenuhi seluruh ruangan yang ada di balon tersebut.

Sifat benda gas yang selanjutnya adalah mampu ada di segala tempat. Benda gas dapat ditemukan di mana-mana, baik itu di rumah, di jalan, atau di lingkungan manapun.

Ruang kosong di manapun berada akan ditempati benda gas atau udara. Manusia juga dapat bertahan hidup karena menghirup oksigen yang merupakan salah satu benda gas.

Meski wadah atau tempatnya terlihat kosong, sebenarnya wadah tersebut tetap diisi zat gas atau udara. Dan meski tak dapat dilihat dengan mata, akan tetapi udara tersebut dapat dirasakan oleh kita.

Gas di dalam balon. Foto: Pixar

Sifat zat gas adalah mampu menekan ke segala arah, tidak hanya ke satu arah. Sebagai contoh, jika kita meniup sebuah balon atau kantong plastik, maka balon atau kantong plastik tersebut akan mengembang ke seluruh arah. Itu karena balon atau kantong plastik ikut tertekan oleh gas yang menyebar saat ditiupkan.

Meski kasat mata, benda gas memiliki massa atau berat. Sebagai contoh, beban ban motor yang sudah diisi udara akan lebih berat ketimbang ban motor yang kempes.

Jarak Antar Partikel Berubah-Ubah

Sama seperti benda padat dan benda cair, benda gas juga memiliki partikel penyusun. Jarak antara partikel penyusun dalam benda gas lebih sering berubah-ubah. Partikel pada benda gas juga dapat dikatakan tidak tetap. Sehingga hal ini menyebabkan bentuk benda gas selalu berubah dan tidak menentu.

Tabung yang di dalamnya terdapat gas. Foto: Unsplash.

Susunan Partikel Tidak Teratur

Selain jarak yang tidak tetap, susunan antarpartikel pada benda gas juga tidak teratur. Hal ini tidak sama seperti benda padat dan benda cair. Partikel penyusun pada benda gas ini pada dasarnya memang sangat tidak beraturan.

Gaya Tarik antar Partikel Lemah

Gaya tarik menarik antarpartikel pada benda gas juga cenderung lemah. Bahkan, dapat dikatakan bahwa gaya tarik menarik antara partikel benda gas hampir tidak ada sedikit pun.

Gerakan Partikel Sangat Bebas

Sifat benda gas yang terakhir adalah memiliki gerakan partikel yang bebas. Gerakan partikel pada benda gas memang sangat bebas dan mampu bergerak secara terus menerus.


Page 2

Hasil Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Misi Perdamaian Sukses?

Oleh Husnul Abdi pada 14 Apr 2020, 11:15 WIB

Diperbarui 24 Jan 2022, 14:09 WIB

Balon yang ditiup terus-menerus dapat meletus hal ini berarti

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Bahaya meniup balon dengan mulut dapat memengaruhi kesehatan. Hal ini tentunya harus benar-benar diperhatikan terutama oleh orang tua karena anak-anak menyukai balon yang berwarna-warni ini. Tidak hanya berbahaya bagi anak saja, meniup balon dengan mulut bahkan juga tidak baik untuk orang dewasa.

Balon yang dapat terbang ke sana ke mari tentunya harus dikembangkan terlebih dahulu. Namun, dibandingkan meniupnya dengan mulut, kamu lebih dianjurkan untuk menggunakan pompa untuk mengembangkan balon.

Bahaya meniup balon dengan mulut bisa menimbulkan penyakit. Bahkan, beberapa negara di Eropa melarang anak-anak untuk meniup balon, serta menganjurkan orang dewasa untuk mengembangkan balon dengan menggunakan pompa.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari meniup balon dengan mulut agar kamu juga terhindar dari risiko gangguan kesehatan. Jika memang anak ingin bermain balon atau harus membuat balon untuk keperluan acara tertentu, misalnya ulang tahun anak, sebaiknya gunakan pompa untuk menggelembungkan balon.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/4/2020) tentang bahaya meniup balon dengan mulut.

Balon yang ditiup terus-menerus dapat meletus hal ini berarti

Perbesar

Sakit Kepala (Ilustrasi/iStockphoto)

Sakit Kepala

Bahaya meniup balon dengan mulut yang pertama adalah dapat menimbulkan sakit kepala. Hal ini terjadi karena saat meniup balon, kamu akan menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya kuat-kuat. Aktivitas ini terus berulang hingga balon mengembang sesuai ukuran yang kamu inginkan.

Ternyata, aktivitas ini dapat mengganggu keseimbangan oksigen dan karbon dioksida di dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini nantinya akan menimbulkan keluhan sakit kepala. Biasanya, gejala sakit kepala yang dirasakan karena meniup balon dengan mulut ini berdenyut dan pada satu sisi.

Reaksi Alergi

Bahaya meniup balon dengan mulut lainnya adalah dapat menimbulkan reaksi alergi. Sebagian besar balon terbuat dari bahan lateks, dan perlu diketahui bahwa bahan ini sering menyebabkan alergi.

Bila kamu memiliki alergi terhadap lateks, meniup balon dengan mulut bisa menimbulkan gejala gatal, batuk, sesak napas, atau bengkak pada bibir.

Balon yang ditiup terus-menerus dapat meletus hal ini berarti

Perbesar

Gambar ilustrasi

Risiko Pecah Pembuluh Darah Mata dan Glaukoma

Selain itu, bahaya meniup balon dengan mulut berikutnya dapat meningkatkan risiko pecah pembuluh darah mata dan glaukoma. Jadi, bagi kamu yang memiliki kelainan mata berupa gangguan pembuluh darah atau glaukoma, disarankan untuk tidak meniup balon dengan mulut.

Meniup balon dengan mulut dapat menyebabkan tekanan intraokuler (tekanan di dalam mata) meningkat. Jika sudah ada gangguan mata sebelumnya, meniup balon dapat menimbulkan perdarahan mendadak di retina mata.

Batuk dan Sesak Napas

Balon biasanya diberikan bubuk sejenis bedak untuk mencegah bagian dalam balon menempel satu sama lain. Ketika bedak tersebut terhirup ke paru, maka hal ini dapat menimbulkan bahaya meniup balon dengan mulut, yaitu batuk dan sesak napas.

Jika kamu meniup balon dengan mulut dan menghirup napas melalui mulut juga, bedak yang menempel pada balon bisa terhirup dan masuk ke dalam paru. Belum diketahui efek jangka panjang dari menghirup bubuk tersebut, tapi secara jangka pendek bisa menyebabkan batuk dan sesak napas.

Sakit pada Pipi

Hal ini mungkin sudah sering terjadi dan disadari banyak orang, bahaya meniup balon dengan mulut ini yaitu sakit pada pipi. Walaupun sakit pada pipi ini tidak akan berlangsung lama, tentunya kamu lebih baik menghindarinya.

Saat meniup balon, kamu akan mengisi mulut dengan udara sebanyak-banyaknya. Ini menyebabkan otot pipi meregang maksimal, sehingga dapat menyebabkan pipi terasa sakit.

Balon yang ditiup terus-menerus dapat meletus hal ini berarti

Perbesar

Bahaya Meniup Balon dengan Mulut pada Anak (pixabay.com)

Meningkatkan Risiko Tersedak

Bahaya meniup balon dengan mulut pada anak selain beberapa kondisi yang telah disebutkan sebelumnya, juga memiliki beberapa kondisi lainnya. Salah satunya adalah meningkatkan risiko anak tersedak.

Journal of the American Association (JAMA) menyebutkan bahwa terdapat banyak kasus anak tersedak akibat serpihan balon. Bahkan, peristiwa tersedak akibat balon ini jumlahnya lebih banyak daripada kejadian anak tersedak karena makanan. Jika seorang anak tersedak serpihan balon, penanganan untuk mengeluarkannya akan lebih sulit.

Cedera pada Mata

Bahaya meniup balon dengan mulut pada anak juga bisa menyebabkan cedera pada mata. Hal ini biasanya terjadi karena anak-anak terlalu bersemangat meniupnya atau meremas balonnya sehingga balon tersebut meletus di dekat area mata.

Anak-anak yang meniup balon sendiri tanpa sadar sering meremas balon tersebut atau meniup balon agar mencapai ukuran maksimalnya. Hal ini bisa menyebabkan balon meletus. Bila balon meletus di dekat mata, cedera pada mata sangat mungkin terjadi.

Tertular Infeksi

Tertular infeksi merupakan salah satu bahaya meniup balon dengan mulut pada anak. Hal ini terjadi jika sebelumnya balon yang ditiup oleh anak pernah ditiup oleh orang lain.

Jika ini terjadi, maka akan dengan mudah terjadi penularan kuman melalui kontak air liur saat meniup balon. Penyakit yang bisa ditularkan melalui air liur antara lain adalah herpes simpleks, selesma, dan penyakit infeksi lainnya.

Karena bahaya-bahaya tersebut, anak-anak, terutama yang berusia 8 tahun ke bawah, disarankan untuk tidak meniup balon dengan mulutnya. Tak hanya bagi anak, meniup balon dengan mulut juga tak dianjurkan bagi orang dewasa.

Lanjutkan Membaca ↓

Balon yang ditiup terus-menerus dapat meletus hal ini berarti