Bagaimanakah proses terjadinya gempa dan bentuk muka bumi apakah yang ditimbulkannya

Bukan tanpa alasan jika Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan gempa. Selain berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh cincin api pasifik atau ring of fire, Indonesia juga berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yakni Eurasia, Indoaustralia dan Pasifik. Hal ini disebut para ahli membuat Indonesia sangat berpotensi akan gempa bumi. Gempa bumi sendiri, seperti diketahui, merupakan getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.

Gempa bumi yang disebabkan oleh lempeng bumi terjadi jika lempeng ini bergeser, pecah, atau bahkan mencuat ke atas. Selain gempa, adanya tumbukan lempeng juga bisa menyebabkan tsunami setelah gempa. Contohnya adalah gempa dan tsunami tahun 2004 yang terjadi di Aceh.

Selain Aceh, beberapa daerah lainnya di Indonesia yang rawan gempa dan tsunami adalah Sumatera Utara, Lampung, Banten, Bali, Jawa Timur bagian selatan, daerah Fak-Fak dan Yapen di wilayah Papua, dan masih banyak lagi.

Besar kecilnya gempa bumi tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergeseran lempeng tersebut, dan ini diukur dengan menggunakan sebuah alat yang dipanggil seismometer. Nah, sementara gempa Bumi yang terjadi di seluruh dunia dihitung dalam skala Moment magnitudo, skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional diukur dengan skala Richter.

(Baca juga: Ngeri, 5 Gunung di Indonesia Ini Masuk Level Siaga dan Waspada)

Berdasarkan proses terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, meliputi gempa Tektonik, gempa Vulkanik dan Gempa bartuan.

Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat pergeseran kerak Bumi.. Pergeseran kerak Bumi disepanjang bidang patahan menimbulkan getaran dan goncangan yang kemudian merambat ke segala arah melalui materi-materi penyusun Bumi. Gempa tektonik merupakan gempa yang paling dahsyat dan sering terjadi. Sekitar 93% dari semua gempa di dunia termasuk dalam gempa tektonik.

Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh peristiwa vulkanisme, baik sebelum, sedang atau sesudah letusan gunung berapi. Magma yang keluar dari pipa-pipa gunung berapi bergeser bersama dengan batuan dan getarannya diteruskan melalui materi penyusun kerak Bumi. Hal ini terjadi ketika gunung berapi akan meletus sehingga gempa vulkanik dapat menandakan aktivitas dari gunung berapi.

Saat gunung meletus maka akan mengeluarkan material dari dalam gunung berupa batuan, gas, cair maupun padat yang menimbulkan getaran di sekitar gunung berapi tersebut. Pada umumnya gempa vulkanis tidak begitu besar dan daerah yang terkena gempa hanya di sekitar gunung saja. Di dunia hanya 7% gempa yang terjadi akibat aktivitas vulkanik.

Gempa Batuan

Gempa batuan adalah getaran Bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas manusia di permukaan Bumi. Gempa ini juga disebut dengan gempa bumi runtuhan, terjadi karena runtuh atau retaknya tanah. Gempa ini bersifat kecil, daerah yang dipengaruhi hanya sekitar 1 – 100 meter.

Contohnya peledakan batuan pada saat penambangan atau pembangunan tambang yang terbentuk terowongan, pegunungan kapur atau lubang di bawah tanah, karena batuan di dalamnya dieksploitasi sehingga mengakibatkan munculnya rongga bawah tanah.

Pusat terjadinya gempa bumi yang terletak di lapisan bumi bagian dalam atau biasa disebut hiposentrum. Sedangkan, pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi tegak lurus dengan hiposentrum disebut episentrum. Garis yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan terhebat dan terletak di sekitar episentrum disebut pleistoseista.

Garis yang menghubungkan daerah-daerah yang dilalui gelombang getaran gempa yang sama dan dalam waktu yang sama pula disebut homoseista. Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan kekuatan getaran yang sama disebut isoeista. Sebagian besar kerusakan akibat gempa Bumi diakibatkan oleh gelombang yang merambat di permukaan Bumi.

Jakarta -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Maluku, tadi pagi. Apa penyebab gempa di Maluku? Apa saja faktor penyebab gempa bumi?Pusat gempa di Maluku terletak di 245 km timur laut Maluku Barat Daya di kedalaman 231 km. Gempa itu bahkan terasa hingga Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya.Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor penyebab. Berikut adalah penyebab gempa bumi seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Pergeseran Lempeng Bumi

Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi disebut sebagai gempa tektonik. Ini termasuk salah satu penyebab gempa bumi yang paling sering ditemui.Gempa bumi pada umumnya disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan karena lempengan yang bergerak. Semakin besar tekanan tersebut semakin tidak bisa ditahan lagi oleh pinggiran lempeng, saat itulah gempa bumi terjadi.Gempa bumi yang mengguncang Maluku pagi ini juga disebabkan oleh faktor ini. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa."Hingga pukul 10.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.

2. Letusan Gunung Berapi

Gempa bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa seperti ini dapat menjadi gejala sebelum terjadinya letusan gunung berapi.

Gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini disebut sebagai gempa vulkanik. Tetapi, intensitas dari gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif ringan dengan jangkauan yang terbatas.

3. Kejadian Alam Seperti Tanah Longsor

Fenomena alam seperti tanah longsor, goa yang runtuh, dan sebagainya juga bisa menyebabkan gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil dan wilayah cakupannya sempit. Gempa ini biasanya disebut gempa runtuhan atau terban.

4. Faktor Non Alam

Campur tangan manusia juga ternyata bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh manusia biasanya dinamakan seismisitas terinduksi.Misalnya saja dengan menguji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom atau hulu ledak hidrogen juga bisa memicu gempa bumi. Atau misalnya penambangan yang berlebih dan tidak terkontrol juga bisa merusak kontur alami lempeng bumi dan membuatnya rentan terhadap pergeseran.

Beberapa faktor non-alam lainnya yang juga dapat menyebabkan gempa bumi antara lain menurunnya kepadatan tanah dan berkurangnya air tanah secara drastis.

(vmp/nwy)


Page 2

Jakarta -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Maluku, tadi pagi. Apa penyebab gempa di Maluku? Apa saja faktor penyebab gempa bumi?Pusat gempa di Maluku terletak di 245 km timur laut Maluku Barat Daya di kedalaman 231 km. Gempa itu bahkan terasa hingga Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya.Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor penyebab. Berikut adalah penyebab gempa bumi seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Pergeseran Lempeng Bumi

Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi disebut sebagai gempa tektonik. Ini termasuk salah satu penyebab gempa bumi yang paling sering ditemui.Gempa bumi pada umumnya disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan karena lempengan yang bergerak. Semakin besar tekanan tersebut semakin tidak bisa ditahan lagi oleh pinggiran lempeng, saat itulah gempa bumi terjadi.Gempa bumi yang mengguncang Maluku pagi ini juga disebabkan oleh faktor ini. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa."Hingga pukul 10.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.

2. Letusan Gunung Berapi

Gempa bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa seperti ini dapat menjadi gejala sebelum terjadinya letusan gunung berapi.

Gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini disebut sebagai gempa vulkanik. Tetapi, intensitas dari gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif ringan dengan jangkauan yang terbatas.

3. Kejadian Alam Seperti Tanah Longsor

Fenomena alam seperti tanah longsor, goa yang runtuh, dan sebagainya juga bisa menyebabkan gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil dan wilayah cakupannya sempit. Gempa ini biasanya disebut gempa runtuhan atau terban.

4. Faktor Non Alam

Campur tangan manusia juga ternyata bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh manusia biasanya dinamakan seismisitas terinduksi.Misalnya saja dengan menguji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom atau hulu ledak hidrogen juga bisa memicu gempa bumi. Atau misalnya penambangan yang berlebih dan tidak terkontrol juga bisa merusak kontur alami lempeng bumi dan membuatnya rentan terhadap pergeseran.

Beberapa faktor non-alam lainnya yang juga dapat menyebabkan gempa bumi antara lain menurunnya kepadatan tanah dan berkurangnya air tanah secara drastis.

(vmp/nwy)