Bagaimanakah perilaku seseorang yang mengamalkan Asma Allah Al Adl?

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Al Adl artinya Adil adalah salah satu nama baik Allah yang ada di dalam Asmaul Husna. Terdapat 99 nama baik Allah yang mulia, dan sudah sepantasnya kalam mulia ini diketahui, dipahami, dan diteladani manusia dalam kehidupannya.

Ragam keuntungan akan dirasakan seseorang jika memelajari Asmaul Husna dalam keseharian. Dosanya akan diampuni, keinginan positif terkabul, dan pahala berlimpah dari Allah SWT.

Al Adl Artinya Apa?

Al Adl artinya Yang Maha Adil, berakar dari kata 'adala yang berarti lurus dan sama. Senada dengan makna adil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yakni sama berat, tidak berat sebelah, dan tidak memihak.

Makna adil yang terkandung dalam Al Adl adalah Allah SWT selalu menempatkan semua hal di dunia sesuai porsi dan selaras dengan ketentuanNya. Pun keadilan Allah sebagai Pencipta adalah mutlak tanpa dipengaruhi apa dan siapa pun.

Allah bersifat baik Al Adl karena keadilan Allah sangat sempurna. Sayangnya, kita sebagai manusia kerap tidak menyadari bahkan tidak menangkap keadilan Allah yang sesungguhnya.

Karena itulah, sebelum menilai apakah sesuatu adil atau tidak, perhatikan dengan seksama objek yang akan dinilai. Sejatinya akal manusia tidak dapat menembus seluruh dimensi yang ada di dunia ini.

Artikel terkait: Mengupas Dalil dan Keutamaan Al Barr Artinya Yang Maha Berderma

Dalil tentang Asmaul Husna Al Adl

Segala keputusan dan peraturan Allah sudah dibuat seadil mungkin dan mustahil ditemukan kesalahan. Berkaitan dengan hal ini, Allah berfirman dalam Al Quran membahas keadilanNya:

1. Surat Al An'am Ayat 115

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: "Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur'an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

2. Asmaul Husna Al Adl juga disebutkan dalam QS At Tin ayat 8 yang bunyinya sebagai berikut:

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمينَ

Artinya: "Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?"

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan ayat ini menjadi bukti keadilan Allah yang tidak pernah melampaui batas dan tidak menganiaya siapa pun. Allah menciptakan neraka Jahannam hingga hari pembalasan untuk orang-orang yang melanggar perintah-Nya. 

Sebaliknya, Allah SWT sudah menyiapkan surga yang indah bagi manusia yang taat kepada-Nya dan meneladani rasul-Nya. Sebagai hakim yang paling adil, Allah tidak akan mengadili orang-orang tersebut.

3. Surat An-Nisa' Ayat 40 turut membahas sifat Allah nan Adil:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۚوَاِنْ تَكُ حَسَنَةً يُّضٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَّدُنْهُ اَجْرًا عَظِيْمًا

Artinya: "Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan (sekecil dzarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya."

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Artikel terkait: Asmaul Husna Al Hamid Artinya Satu-Satunya yang Maha Terpuji, Inilah Dalil dan Kisah Teladannya

4. Sebagai makhluk ciptaan Allah, kita juga harus berbuat adil seperti tertuang dalam Surat Al Maidah Ayat 8

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.

Berlaku adilah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

5. Allah SWT berfirman dalam Surat Fushshilat Ayat 46

مَنْ عَمِلَ صَالِحاً فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاء فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu Menganiaya hamba-hambaNya.” (QS. Fushshilat : 46)

6. Keadilan Allah dijelaskan secara gamblang dalam Surat Al Hujurat berikut ini:

وَإِن طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِن بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِن فَاءتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

Artinya : “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah.

Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al- Hujurat : 9)

Artikel terkait: Cara Mengimani Asmaul Husna Al Mughni Artinya Yang Maha Pemberi Kekayaan

Meneladani Al Adl, Bagaimana Caranya?

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Adil versi Allah barang tentu berbeda dengan adil menurut manusia. Sebagai manusia, sudah selayaknya kita bersikap adil dalam kehidupan ini. Adil bukan lantas menyamaratakan semua hal tanpa melihat kadar dan porsinya.

Adil merupakan salah satu sifat terpuji yang memberikan kemuliaan dan pahala bagi yang melakukannya. Doa seseorang yang berlaku adil tidak akan ditolak. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam haditsnya,

“Tiga orang yang tidak tertolak doanya, yaitu orang yang sedang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan orang yang teraniaya.” (HR. Ahmad)

Berlaku adil adalah memperlakukan hak dan kewajiban secara seimbang, tidak memihak, dan tidak merugikan pihak mana pun. Adil adalah ketika seseorang menerima sesuatu sesuai dengan haknya. Berikut adil yang bisa dilakukan oleh manusia:

  • Adil terhadap Allah. Dapat dilakukan dengan cara melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Jika kita melakukan apa yang dilarang, itu berarti kita sudah zhalim kepada Allah.
  • Adil terhadap diri sendiri. Maksudnya adalah menempatkan diri pada tempat yang baik dan benar. Juga teguh menempatkan diri agar tetap terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan.
  • Adil terhadap orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yakni saling berhubungan satu sama lain. Dibutuhkan sifat adil agar hubungan tersebut berjalan dengan baik dan damai. Berlaku adil kepada orang lain bisa dilakukan semisal dengan memberikan sesuai dengan haknya, jujur tanpa mengurangi hak sepeser pun.
  • Adil terhadap makhluk lain. Di bumi ini manusia hidup berdampingan dengan makhluk hidup lain, yaitu tumbuhan dan hewan. Anda bisa memperlakukan mereka dengan adil. Misalnya menempatkan hewan di tempat yang layak. Adil kepada lingkungan bisa dilakukan dengan cara melestarikan alam dan tidak membuang sampah sembarangan.

Dengan meneladani Al Adl artinya Allah SWT yang Maha Adil, manusia akan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat kelak. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

id.theasianparent.com/ar-rahim-artinya

id.theasianparent.com/al-waliyy-artinya

id.theasianparent.com/ar-rahman-artinya

Upload Tanggal : 2020-09-15 00:00:00       Oleh : Wardaningsih
Download

Assalamu'alaikum ananda semuanya sehat wal'afiat dan tetap semangat ya.. Hari ini Selasa, 15 September 2020 materi kita tentang ASMA'UL HUSNA AL-'ADL dan AL-AKHIR..

Asmaul Husna Al-Adl berarti Maha Adil. Keadilan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhi apapun dan siapapun. Allah Mahaadil karena Allah selalu menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya, sesuai dengan keadilan-Nya yang Maha Sempurna. Dia bersih dari sifat aniaya, baik dalam hukum-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Di antara hukum-Nya mengenai hak hamba-hamba-Nya adalah bahwa tidak ada bagi manusia itu kecuali apa yang ia usahakan, dan hasil dari segala usahanya itu akan dilihatnya. Secara normal, orang-orang yang saleh akan ditempatkan di surga yang penuh dengan kenikmatan, sedangkan orang-orang yang mengabaikan perintah Allah akan dimasukkan ke dalam neraka yang penuh dengan penderitaan.

  1. Dalil naqli tentang Al-'Adl

Firman Allah QS. Al Anam (6) : 115

Artinya : “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Anam (6) : 115)

Lawan kata dari keadilan adalah kezaliman. Kalau keadilan menjadikan ketentraman, keserasian, keseimbangan, keteraturan, dan ketertiban, maka kezaliman menyebabkan penderitaan, kerusakan, sakit hati, dan kekacauan.

Jadi, seorang yang adl adalah berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran yang ganda. Dari sinilah kita mengetahui bahwaorang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih, dan seorang yang adil selalu berpihak kepada yang benar, karena baik yang benar maupun yang salah sama-sama harus memperoleh haknya. Dengan demikian, orang yang adil akan melakukan sesuatu yang patut dan tidak sewenang-wenang.

  1. Cara Meneladani Asmaul Husna Al-Adl Dalam Kehidupan Sehari-hari

Jika seseorang meneladani asmaul husna Al-Adl, maka orang tersebut akan berusaha memutuskan perkara secara adil sesuai hukum yang berlaku, tidak memihak kepada siapapun dalam memutuskan suatu perkara, membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Fushshilat (41) ayat 46:
Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu Menganiaya hamba-hambaNya.”

Kita dapat meneladani asmaul husna Al-Adl dengan cara berikut:


  1. Berbicara, bersikap, dan bertingkah laku terhadap orang lain dengan baik. Kalau kita merasa sakit hati bila diejek, maka orang lain juga akan merasa sakit hatinya ketika diejek. Oleh karena itu, jangan pernah mengejek orang lain. Keadilan dalam berbuat inilah selalu menyertai kita dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Jangan melakukan sesuatu yang didasari atas rasa marah, dendam, atau kepentingan diri sendiri, karena hal itu menjadikan seseorang berlaku tidak adil. Adil adalah kemuliaan dan pertanda kebaikan seorang muslim.

  3. Berusaha bertindak adil dalam memberlakukan perilaku terhadap diri kita sendiri karena apa yang ingin kita berlakukan kepada orang lain telah kita alami. Tentu perbuatan kita tidak didasarkan atas rasa marah, dendam, atau kepentingan diri sendiri sehingga perbuatan itu tidak akan merugikan orang lain. Kita akan bertindak dan berbuat sesuai dengan peraturan dan ketentuan Allah. Dengan demikian, kita akan memberikan hak-hak orang lain sesuai dengan hak yang mereka miliki. Menegakkan keadilan adalah wujud pengabdian kita kepada Sang Maha Adil.

  4. Kita harus bersyukur atas kebaikan Allah dan menerima tanpa prasangka atau keluhan atas apapun nasib kita yang tampaknya kurang baik. Dengan demikian, mungkin rahasia keadilan Allah akan terungkap kepada kita dan kita akan merasa berbahagia dengan kesenangan dan penderitaan yang berasal dari Allah Yang Maha Adil.

  5. Berusaha menjadi seorang muslim atau muslimah yang selalu berbuat adil, baik terhadap diri kita sendiri, keluarga, dan sesama makhluk Allah. Dengan berbuat adil ini, kita akan menghindari perbuatan zalim dan tidak akan menyakiti orang lain.

  6. Tidak membeda-bedakan teman dalam pergaulan. Semakin kita dapat bergaul dengan siapa saja yang membawa kebaikan, semakin luas pula pergaulan kita, maka nantinya akan membawa manfaat bagi kebaikan diri kita sendiri dan kemaslahatan bersama, baik kehidupan di dunia maupun di akhirat.

  7. Berupaya memandang suatu masalah dengan baik. Hal ini dapat kita alami ketika kita mencari solusi terbaik atas persoalan yang menimpa kita sendiri maupun orang lain, terlebih jika kita diminta untuk memutusi persoalan dengan adil. Dari sinilah kita harus mampu memandang persoalan dengan melihat kebenarannya.

  8. Saat kita diberikan tugas untuk membagi sesuatu atau urusan tertentu, maka kita harus bertindak adil sehingga tidak menimbulkan rasa iri dan kecemburuan di antara pihak yang berkompeten.

  9. Berupaya untuk selalu menambah dan memperbanyak amal ibadah. Hal ini dikarenakan kelak pada hari pembalasan Allah akan memberikan balasan yang adil bagi orang yang banyak beramal dan memberikan siksa bagi orang yang tidak mau beribadah. Dengan demikian, kita juga akan semakin berhati-hati dalam bersikap, berkata, dan berbuat karena semua akan ada balasannya.

  10. Tidak mementingkan suatu kelompok atau golongan, tetapi berusaha berada di tengah-tengah agar tidak merugikan pihak-pihak yang bersangkutan. Semua orang harus mendapat keadilan dari keputusan kita.