Bagaimana simpulan pengulas tentang novel negeri 5 menara

(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, penelitian tentang aspek motivasi pada novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan

Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara sebagai berikut.

Pertama, struktur novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan. Novel

Negeri 5 Menara mempunyai struktur konvensional meliputi tema, alur, latar,

penokohan dan perwatakan, dan sudut pandang. Tema yang diangkat dalam novel

Negeri 5 Menara adalah pendidikan. Berdasarkan urutan waktu, secara umum alur

novel Negeri 5 Menara adalah alur campuran. Penokohan dan Perwatakan dalam novel Negeri 5 Menara memiliki banyak tokoh. Tokoh dalam novel Negeri 5

Menara antara lain Alif, Amak, Ayah, Kiai Rais, Ustad Salman, Raja, Atang,

Dulmajid, Baso dan tokoh lainnya.

Latar dalam novel ini terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Latar tempat dalam novel Negeri 5 Menara adalah Washington DC., Maninjau, Pondok Madani. Latar Waktu dalam novel Negeri 5 Menara antara lain sekitar tahun 2003, sekitar setelah peristiwa serangan 11 September 2001, setelah peristiwa G30S PKI dan sekitar Tahun 1980 an. Sudut pandang pengarang dalam novel

(2)

Struktur novel Sepatu Dahlan mempunyai struktur konvensional meliput, tema, alur, latar, penokohan dan perwatakan, dan sudut pandang. Tema yang diangkat dalam novel Sepatu Dahlan adalah pendidikan. Alur novel Sepatu

Dahlan adalah alur campuran. Dalam unsur penokohan dan perwatakan, novel

Sepatu Dahlan memiliki banyak tokoh. Adapun tokoh dalam Sepatu Dahlan antara

lain, Dahlan, Ibu, Bapak, Zain, Mbak Atun, Mbak Sofwati, Maryati, Komariyah, Aisha, Kadir, Imran, Bang Malik dan tokoh lainnya.

Kedua, aspek motivasi yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara karya

Ahmad Fuadi dan novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara. Aspek motivasi dalam Negeri 5 Menara terdiri dari aspek motivasi internal dan aspek motivasi eksternal. Aspek motivasi internal novel Negeri 5 Menara sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar. Aspek motivasi eksternal Negeri 5 Menara sebagai berikut: (1) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, (2) adanya lingkungan belajar yang kondusif, (3) adanya penghargaan dalam belajar. Sama halnya dengan aspek motivasi dalam novel Negeri 5 Menara, novel Sepatu Dahlan juga mempunyai aspek motivasi internal dan aspek motivasi eksternal. Aspek motivasi internal novel Sepatu Dahlan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar. Aspek motivasi eksternal

(3)

(2) adanya lingkungan belajar yang kondusif, (3) adanya penghargaan dalam belajar

Ketiga, hubungan intertekstualitas aspek motivasi yang terdapat dalam

novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan. Sebelum mendeskripsikan hubungan intertekstualitas aspek motivasi kedua novel, juga terdapat hubungan intertekstualitas dalam hal struktur novel. Pertama, dalam bentuk struktur novel terdapat transformasi struktur novel Negeri 5 Menara dengan Sepatu Dahlan yaitu pada tema, alur dan sudut pandang. Hubungan intertekstual aspek motivasi pada

Negeri 5 Menara dan Sepatu Dahlan karya dapat diketahui dengan ditemukan

transformasi aspek motivasi internal dan motivasi eksternal dari novel Negeri 5

Menara sebagai hipogram ke Sepatu Dahlan sebagai teks transformasinya.

Hubungan intertekstual pada aspek motivasi internal dan motivasi eksternal pada kedua novel terjadi karena transformasi aspek-aspek motivasi internal dan eksternal dari Negeri 5 Menara ke dalam novel Sepatu Dahlan. Transformasi aspek motivasi internal dari Negeri 5 Menara sebagai teks hipogram ke dalam novel Sepatu Dahlan sebagai teks transformasi yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar. Transformasi aspek motivasi eksternal dari Negeri 5 Menara ke novel Sepatu Dahlan berupa adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif dan penghargaan dalam belajar.

Intertekstual aspek motivasi internal dan motivasi eksternal pada Negeri 5

(4)

aspek motivasi antara Negeri 5 Menara dan Sepatu Dahlan dinyatakan bahwa novel Negeri 5 Menara merupakan teks hipogram dan novel Sepatu Dahlan merupakan teks transformasi.

Keempat, implementasi aspek motivasi yang terdapat dalam novel Negeri 5

Menara karya A. Fuadi dan novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara sebagai

Bahan Ajar Sastra Di SMA, proses pembelajaran disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berlaku di SMA dan berdasarkan kurikulum yang berlaku.

Sebagai bahan ajar sastra di SMA, aspek motivasi aspek motivasi dalam novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan dapat diiimplementasikan sesuai dengan pendapat Lazar (dalam Al Ma’ruf, 2007:65-66) tentang fungsi pembelajaran sastra yang dapat memotivasi siswa dalam menyerap ekspresi bahasa, sebagai alat simulatif dalam language acquisition, sebagai media dalam memahami budaya masyarakat, sebagai alat pengembangan kemampuan interpretatif dan sarana untuk mendidik manusia seutuhnya.

(5)

Implementasi aspek motivasi dalam novel Negeri 5 Menara dan novel

Sepatu Dahlan sebagai bahan ajar sastra di SMA mampu memenuhi kriteria

sebagai bahan ajar sastra yang layak dalam pembelajaran sastra pada siswa SMA. Implementasi aspek motivasi tersebut dapat membentuk keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa serta menunjang pembentukan watak serta mengikuti perubahan zaman.

Dengan demikian aspek motivasi yang terdapat dalam novel Negeri 5

Menara karya Ahmad Fuadi dan novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara

sebagai bahan ajar sastra di SMA dapat digunakan untuk merangsang siswa dalam menggambarkan, perasaan, dan pendapatnya serta mengembangkan kemampuan intelektual dan emosional dalam mempelajari sastra serta digunakan sebagai alat untuk memberi stimulus dalam pemerolehan kemampuan berbahasa dan sastra.

Sebagai bahan ajar sastra, novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara merupakan bahan ajar apresiasi langsung yang didukung oleh bahan apresiasi tak langsung yang berupa bahan pengajaran yang bersifat teoritis dan sejarah dalam pengajaran sastra di sekolah pada tingkat SMA sederajat.

(6)

Dengan membaca novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan Sepatu

Dahlan karya Khrisna Pabichara ini, siswa diharapkan dapat meneladani

tokoh-tokohtersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka Dengan demikian, diharapkan siswa dapat memilih dan membedakan yang baik dan yang buruk, mana yang patut ditiru, mana yang tidak patut ditiru, mana yang harus diambil, dan mana yang harus dibuang. Bagi guru, aspek motivasi yang terdapat dalam kedua novel akan dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra sehingga akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sastra di SMA.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut. 1. Kepada para pembaca

Karakter tokoh Alif dan Dahlan hendaknya dijadikan bahan perenungan dalam menjalani kehidupan. Dua tokoh tersebut memiliki karakter yang berbeda, namun sama-sama memiliki kegigihan dan semangat yang luar biasa dalam belajar dan usaha untuk menggapai cita-cita. Oleh karena itu, kedua tokoh ini patut ditiru oleh siswa supaya mengambil manfaat yang dapat dijadikan inspirasi dan motivasi dari cerita yang dialami oleh tokoh dalam cerita.

2. Kepada para siswa

(7)

terkandung dalam kedua novel, aspek motivasi tersebut dapat diambil sebagai contoh yang menjadi dorongan dalam kehidupan.

3. Kepada peneliti

Hendaknya dapat mengambil cakupan permasalahan yang lebih luas lagi, agar kajian penelitian selanjutnya dapat lebih mendalam dan berarti, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pengajaran sastra di SMA.

4. Kepada guru Bahasa Indonesia

Hendaknya menggunakan novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan

Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara sebagai salah satu bahan dalam

154 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, penelitian tentang aspek motivasi pada novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara sebagai berikut. Pertama, struktur novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan. Novel Negeri 5 Menara mempunyai struktur konvensional meliputi tema, alur, latar, penokohan dan perwatakan, dan sudut pandang. Tema yang diangkat dalam novel Negeri 5 Menara adalah pendidikan. Berdasarkan urutan waktu, secara umum alur novel Negeri 5 Menara adalah alur campuran. Penokohan dan Perwatakan dalam novel Negeri 5 Menara memiliki banyak tokoh. Tokoh dalam novel Negeri 5 Menara antara lain Alif, Amak, Ayah, Kiai Rais, Ustad Salman, Raja, Atang, Dulmajid, Baso dan tokoh lainnya. Latar dalam novel ini terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Latar tempat dalam novel Negeri 5 Menara adalah Washington DC., Maninjau, Pondok Madani. Latar Waktu dalam novel Negeri 5 Menara antara lain sekitar tahun 2003, sekitar setelah peristiwa serangan 11 September 2001, setelah peristiwa G30S PKI dan sekitar Tahun 1980 an. Sudut pandang pengarang dalam novel Negeri 5 Menara adalah sudut pandang orang pertama (first person narrator).

155 Struktur novel Sepatu Dahlan mempunyai struktur konvensional meliput, tema, alur, latar, penokohan dan perwatakan, dan sudut pandang. Tema yang diangkat dalam novel Sepatu Dahlan adalah pendidikan. Alur novel Sepatu Dahlan adalah alur campuran. Dalam unsur penokohan dan perwatakan, novel Sepatu Dahlan memiliki banyak tokoh. Adapun tokoh dalam Sepatu Dahlan antara lain, Dahlan, Ibu, Bapak, Zain, Mbak Atun, Mbak Sofwati, Maryati, Komariyah, Aisha, Kadir, Imran, Bang Malik dan tokoh lainnya. Kedua, aspek motivasi yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara. Aspek motivasi dalam Negeri 5 Menara terdiri dari aspek motivasi internal dan aspek motivasi eksternal. Aspek motivasi internal novel Negeri 5 Menara sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar. Aspek motivasi eksternal Negeri 5 Menara sebagai berikut: (1) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, (2) adanya lingkungan belajar yang kondusif, (3) adanya penghargaan dalam belajar. Sama halnya dengan aspek motivasi dalam novel Negeri 5 Menara, novel Sepatu Dahlan juga mempunyai aspek motivasi internal dan aspek motivasi eksternal. Aspek motivasi internal novel Sepatu Dahlan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan citacita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar. Aspek motivasi eksternal Sepatu Dahlan sebagai berikut: (1) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,

156 (2) adanya lingkungan belajar yang kondusif, (3) adanya penghargaan dalam belajar Ketiga, hubungan intertekstualitas aspek motivasi yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan. Sebelum mendeskripsikan hubungan intertekstualitas aspek motivasi kedua novel, juga terdapat hubungan intertekstualitas dalam hal struktur novel. Pertama, dalam bentuk struktur novel terdapat transformasi struktur novel Negeri 5 Menara dengan Sepatu Dahlan yaitu pada tema, alur dan sudut pandang. Hubungan intertekstual aspek motivasi pada Negeri 5 Menara dan Sepatu Dahlan karya dapat diketahui dengan ditemukan transformasi aspek motivasi internal dan motivasi eksternal dari novel Negeri 5 Menara sebagai hipogram ke Sepatu Dahlan sebagai teks transformasinya. Hubungan intertekstual pada aspek motivasi internal dan motivasi eksternal pada kedua novel terjadi karena transformasi aspek-aspek motivasi internal dan eksternal dari Negeri 5 Menara ke dalam novel Sepatu Dahlan. Transformasi aspek motivasi internal dari Negeri 5 Menara sebagai teks hipogram ke dalam novel Sepatu Dahlan sebagai teks transformasi yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan citacita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar. Transformasi aspek motivasi eksternal dari Negeri 5 Menara ke novel Sepatu Dahlan berupa adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif dan penghargaan dalam belajar. Intertekstual aspek motivasi internal dan motivasi eksternal pada Negeri 5 Menara ditransformasikan ke novel Sepatu Dahlan. Dengan demikian intertekstual

157 aspek motivasi antara Negeri 5 Menara dan Sepatu Dahlan dinyatakan bahwa novel Negeri 5 Menara merupakan teks hipogram dan novel Sepatu Dahlan merupakan teks transformasi. Keempat, implementasi aspek motivasi yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi dan novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA, proses pembelajaran disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berlaku di SMA dan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sebagai bahan ajar sastra di SMA, aspek motivasi aspek motivasi dalam novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan dapat diiimplementasikan sesuai dengan pendapat Lazar (dalam Al Ma ruf, 2007:65-66) tentang fungsi pembelajaran sastra yang dapat memotivasi siswa dalam menyerap ekspresi bahasa, sebagai alat simulatif dalam language acquisition, sebagai media dalam memahami budaya masyarakat, sebagai alat pengembangan kemampuan interpretatif dan sarana untuk mendidik manusia seutuhnya. Berkaitan dengan tahap pembelajaran sastra, implementasi aspek motivasi dalam novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara sebagai bahan ajar sastra di SMA dapat dilakukan sesuai dengan tahap pembelajaran sastra yang disampaikan oleh Rahmanto (1988:75-80) yaitu sebagai berikut. Tahap pemilihan edisi buku, tahap mengawali pembicaraan dengan menyenangkan. tahap memberikan penahapan belajar, tahap membuat cerita lebih hidup, tahap menentukan metode, tahap membuat catatan ringkas, tahap pengkajian ulang, tahap evaluasi pembelajaran.

158 Implementasi aspek motivasi dalam novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan sebagai bahan ajar sastra di SMA mampu memenuhi kriteria sebagai bahan ajar sastra yang layak dalam pembelajaran sastra pada siswa SMA. Implementasi aspek motivasi tersebut dapat membentuk keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa serta menunjang pembentukan watak serta mengikuti perubahan zaman. Dengan demikian aspek motivasi yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara sebagai bahan ajar sastra di SMA dapat digunakan untuk merangsang siswa dalam menggambarkan, perasaan, dan pendapatnya serta mengembangkan kemampuan intelektual dan emosional dalam mempelajari sastra serta digunakan sebagai alat untuk memberi stimulus dalam pemerolehan kemampuan berbahasa dan sastra. Sebagai bahan ajar sastra, novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara merupakan bahan ajar apresiasi langsung yang didukung oleh bahan apresiasi tak langsung yang berupa bahan pengajaran yang bersifat teoritis dan sejarah dalam pengajaran sastra di sekolah pada tingkat SMA sederajat. Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara memiliki implikasi dalam dunia pendidikan yaitu dalam implementasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Kedua novel ini dapat memberikan nilai-nilai kebajikan dan ajaran-ajaran moral yang mendidik. terutama mengenai aspek-aspek motivasi beserta nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya serta dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra di SMA.

159 Dengan membaca novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ini, siswa diharapkan dapat meneladani tokohtokohtersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka Dengan demikian, diharapkan siswa dapat memilih dan membedakan yang baik dan yang buruk, mana yang patut ditiru, mana yang tidak patut ditiru, mana yang harus diambil, dan mana yang harus dibuang. Bagi guru, aspek motivasi yang terdapat dalam kedua novel akan dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra sehingga akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sastra di SMA. B. Saran Berdasarkan simpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut. 1. Kepada para pembaca Karakter tokoh Alif dan Dahlan hendaknya dijadikan bahan perenungan dalam menjalani kehidupan. Dua tokoh tersebut memiliki karakter yang berbeda, namun sama-sama memiliki kegigihan dan semangat yang luar biasa dalam belajar dan usaha untuk menggapai cita-cita. Oleh karena itu, kedua tokoh ini patut ditiru oleh siswa supaya mengambil manfaat yang dapat dijadikan inspirasi dan motivasi dari cerita yang dialami oleh tokoh dalam cerita. 2. Kepada para siswa Hendaknya dapat mengambil nilai-nilai positif yang berupa aspek motivasi dan nilai nilai pendidikan baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam cerita. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap aspek motivasi yang

160 terkandung dalam kedua novel, aspek motivasi tersebut dapat diambil sebagai contoh yang menjadi dorongan dalam kehidupan. 3. Kepada peneliti Hendaknya dapat mengambil cakupan permasalahan yang lebih luas lagi, agar kajian penelitian selanjutnya dapat lebih mendalam dan berarti, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pengajaran sastra di SMA. 4. Kepada guru Bahasa Indonesia Hendaknya menggunakan novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara sebagai salah satu bahan dalam pengajaran sastra di SMA. Hal tersebut dikarenakan kedua novel tersebut merupakan novel yang baik untuk dijadikan bahan ajar sastra dalam Bahasa Indonesia karena kedua novel ini sarat dengan aspek motivasi dan nilai pendidikan.