Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Karakter seseorang terbentuk dari berbagai faktor yang dialami seorang insan sejak ia kecil. Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor tersbesar bagaimana seseorang berperilaku dan bagaimana kepribadian seseorang terbentuk. Mempengaruhi pola pikir, cara pandang seseorang, cara menyikapi suatu masalah, cara berucap dan bertingkah laku pada kehidupan sehari-hari. Budaya, agama dan kewarganegaraan seseorang juga berpengaruh bagaimana kepribadian seseorang terbentuk, dengan unsur terbentuknya sebuah karakter  seperti sikap yang menjadi sebuah cerminan bagaimana karakter suatu insan jika berada di suatu lingkungan.

Emosi, merupakan suatu perasaan yang kuat bagaimana situasi yang dirasakan manusia dalam kondisi emosi sangat menyangkut perihal kesadaran dan perilaku. Kepercayaan, merupakan susuatu yang benar atau salah atas dasar bukti maupun pengalaman yang sangat penting dalam membangun suatu karakter, hal ini juga berpengaruh bagaimana suatu manusia dapat menjalin hubungan yang baik dengan individu lainnya. Kebiasaan dan kemauan, merupakan suatu unsur terbentuknya karakter seseorang yang bersifat menetap, karena unsur ini berlangsung dengan waktu yang lama. Namun tau kah kamu? Trauma masa kecil atau Inner Child menjadi masalah yang cukup menjadi nightmare bagi setiap manusia.

Inner Child merupakan sisi kepribadian seseorang yang terbentuk dalam pengalaman masa kecil. Dapat dikatakan juga sebagai sosok anak kecil yang masih melekat pada setiap manusia. Inner Child ini tidak akan pergi dan akan terus menetap dalam diri sendiri, mempengaruhi alam bawah sadar serta mempengaruhi bagaimana seseorang membuat keputusan, merespons suatu masalah dan menjalani sebuah kebihdupan

Inner child dipengaruhi oleh trauma masa kecil yang di alami oleh seorang manusia, baik terhadap kedua orang tuanya maupun kepada sanak saudara atau bahkan orang asing yang pernah melukainya secara verbal (batin) maupun fisik pada waktu semasa ia kecil. Hal tersebut dapat sangat membekas sehingga menimbulkan efek yang sangat negatif seperti menghambat perkembangan dalam proses pendewasaan, merasa cemas saat di hadapkan perasaan yang sama maupun sulitnya memberikan suatu kepercayaan kepada orang lain.

Sejatinya, kedewasaan merupakan saat dimana seseorang mulai menyadari dan memaafkan semua rasa sakit, trauma dan amarah. Namun proses pendewasaan bukanlah hal mudah yang dapat di lewati semudah tertawa saat menonton sebuah komedi dalam televisi, ada proses panjang dibalik penerimaan semua yang ada dalam diri kita.

Ada yang mengatakan, bahwa kedewasaan seseorang itu gampangnya bisa dilihat dari usia. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya bisa dibenarkan. Sebab, ada banyak faktor yang sejatinya bisa jadi pengaruh kedewasaan seseorang.

Contohnya saja adalah pengalaman hidup, lingkungan sosial, cepat berkembangnya pola pikir, dan lain sebagainya. Berikut beberapa alasan masuk akal mengapa kedewasaan itu tidak selalu ditentukan oleh usia.

Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
ilustrasi perempuan (pexels.con/Huynh Van)

Kamu harus menyadari bahwa sebuah kedewasaan itu dilandaskan oleh seberapa jauh pengalaman hidup seseorang. Ada orang yang sudah berusia lanjut tetapi belum cukup dewasa karena hidupnya berkutat di satu titik.

Ia cenderung menganggap bahwa pikirannya selalu benar sehingga tidak bisa menghargai orang lain. Hal semacam itu membuat orang semacam itu tidak punya kedewasaan, karena belum pernah ditampar oleh realita yang menyakitkan.

Baca Juga: 5 Cara Menakar Kedewasaan Seseorang dalam Hubungan Percintaan

Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
ilustrasi orang tua (pexels.com/Joao Jesus)

Orang-orang yang sudah berusia tua itu belum tentu punya pola pikir dewasa. Sebab, mereka belum mengerti sejatinya definisi dari sebuah kebenaran. Hal yang ada di pikiran mereka adalah tentang dirinya sendiri.

Padahal, sebuah kebenaran itu harus dilandaskan kepada faktor sosial pula. Kamu pasti pernah menjumpai orang-orang berusia lanjut, tapi sama sekali belum menunjukkan perilaku dewasa, karena cenderung bersikap egosentris.

Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
ilustrasi merenung (pexels.com/Hakob Kotolkian)

Sebelumnya sudah disinggung, bahwa orang-orang yang belum dewasa itu cenderung tidak memiliki rasa empati. Mereka cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya saja. Selain itu, mereka juga gak peduli akan kondisi orang lain.

Hal semacam itu merupakan sebuah bentuk sikap kurang dewasa. Padahal, seseorang yang sudah dewasa cenderung bakal bersikap bijak dan mendasarkan segala bentuk keputusan dalam dirinya dengan menggunakan rasa empati.

Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
ilustrasi orang tua (unsplash.com/Ravi Patel)

Kamu pasti juga pernah melihat seseorang yang usianya masih sangat belia tetapi sudah punya kedewasaan. Hal itu biasanya terjadi ketika kehidupan pribadi orang tersebut cukup keras untuk dilalui.

Contohnya, ketika ia hidup di lingkungan yang menuntutnya memiliki hati yang tangguh, ia bakal terbiasa seperti itu. Jadi, kamu gak perlu heran ketika melihat seseorang yang masih berusia belasan tahun tapi pola pikirnya cukup bijak.

Baca Juga: 5 Hal yang Pengaruhi Kedewasaan Seseorang, Bukan Perkara Usia!

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Umur atau usia bukanlah menjadi sebuah patokan seseorang menjadi dewasa. Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi kedewasaan seseorang, seperti pengalaman hingga cara berpikir seseorang.

Sikap dewasa bisa kita lihat secara emosional. Berikut ada 5 tanda yang menunjukan bahwa seseorang telah dewasa secara emosional.

Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
pexels.com/@pixabay

Jika kamu sudah dewasa secara emosional, kamu pasti akan kenal dan paham betul dengan emosi ataupun perasaan yang sedang kamu rasakan. Dimulai dari perasaan sedih hingga bahagia sekalipun.

Sehingga kamu mampu mengetahui penyebab emosi yang sedang terjadi dan mampu mengendalikan emosi tersebut dengan sebaik mungkin.

Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
dramabeans.com

Disaat melakukan kesalahan, orang yang dewasa tidak akan menyalahkan kesalahan tersebut kepada orang lain. Tetapi, dia akan langsung meminta maaf dan mengakui kesalahan yang sudah diperbuatnya. Secara emosional, disaat dia mengakui kesalahannya. Dia akan lebih lega dan nyaman daripada harus menjadikan orang lain sebagai kambing hitam atas perbuatannya.

Baca Juga: Dewasakan Diri, 8 Prinsip Hidup Ini Wajib Dipegang Sejak Awal 20an

Setiap orang pasti akan selalu mendapatkan kritikan dan masukan dari banyak orang. Meskipun pekerjaan atau hal yang kamu lakukan sudah benar sekalipun, kamu pasti akan mendapatkan kritikan dan masukan dari orang lain.

Orang yang sudah dewasa secara emosional. Dia tidak akan marah ataupun tersinggung disaat mendapatkan masukan dari orang lain. Justru dia akan sangat senang dan menerima masukan tersebut dengan senang hati dan tangan terbuka.

Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
Bagaimana pengaruh kedewasaan terhadap sikap dan perilaku seseorang
pexels.com/@mastercowley

Disaat sedang marah atau kesal, emosi akan secara langsung memuncak. Pikiran pun tidak bisa berpikir secara baik dan jernih, disaat kondisi kamu sedang seperti ini.

Namun jika kamu sudah benar-benar dewasa secara emosional, hal di atas tidak akan terjadi sama sekali. Justru kamu akan mencari akar dari masalah tersebut dan menyelesaikannya sampai tuntas.

Baca Juga: Awas! Ini 4 Pertanda Emosinal Kalau Kamu "Kecanduan" Stres

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.