Huaa bening dan segar! Yang di motor itu adalah petani kopinya Jalan setapak. Bersih bener. Suasana rindangnya juara! Dilarang mojok 🙂 Gak sempat kenalan, cuma menyapa dan nanya aja dimana kebun kopinya. Petani kopi lain, dengan anjing penjaganya Nah, ini dia air terjunnya. Kece bana-bana! Bang Taufik pose di Mengaya Jalanan menurun menuju pulang Cieh yang pose ala-ala 😀
. Tambak ikan di beberapa bagian Danau Laut Tawar Panorama indah di sepanjang perjalanan mengitari Danau Laut Tawar Berdiri di sebuah tebing (nganu, aslinya ini warung) Yes, a shop with view! Nelayan mencari peruntungan di Danau Laut Tawar. Seorang pemuda tamvvan sedang merenungi nasip. Sisi lain Danau Laut Tawar. Cakep! Menari bersama. Mesti kompak nih, kalau nggak, makna tariannya pasti gak dapet. Pakaiannya indaaaah! satu penyesalanku, gak nyobain foto dengan baju ini. (yeah, walaupun gak muat, minimal nyoba pake topinya) Di bagian tengah itu konon suka muncul air di waktu-waktu tertentu. Ini patung Putri Pukesnya. Serem yak. Yang ini pangerannya eh penjaga gua ding IF, penguasa Aceh. Semua udah pada kenal kan? Berada di tepi jalan. Sebelah kiri itu Danau Laut Tawar. Imitasinyalah. Yang asli udah disimpan untuk diteliti. Danau Laut Tawar, dilihat dari Pantan Terong.