Bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan tahap PERKEMBANGAN siswa SD menurut

Bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan tahap PERKEMBANGAN siswa SD menurut

Siswa. Ilustrasi

Oleh : Asa Faedah / Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo

Teori Piaget adalah sebuah teori yang mengemukakan tentang perkembangan kognitif pada anak-anak. Teori Piaget diambil dari nama orang yang mengemukakan teori tersebut yaitu Jean Piaget, lahir di Swiss tepatnya di Neuchatel pada tahun 1896. Perkembangan kognitif merupakan ranah penting yang harus diperhatikan dengan baik karena merupakan dasar pengetahuan anak bagi perkembangannya ke tahap selanjutnya. Perkembangan kognitif yang baik akan menentukan ketercapaian yang baik pula, karena pengembangan fungsi ranah positif akan berdampak pada ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotor.

Usia anak yang sama tidak menjadikan kemampuan berpikir mereka sama, karena sejatinya setiap anak akan memiliki perkembangan kognitif yang berbeda. Cara berpikir anak dengan orang dewasa juga berbeda hal tersebut bukan hanya dilihat dari banyaknya pengetahuan yang dimiliki tetapi dari kemampuan ada tahapan mereka berpikir. Karena anak usia dasar mereka lebih bisa menerima pembelajaran yang sifatnya konkret atau nyata. Karena anak usia dasr sedang berada di tahap operasional konkret. Oleh karena itu jika seorang anak diberikan pertanyaan di luar tahapan mereka berkembang tentu mereka belum bisa untuk menerima dan memahaminya dengan baik. Setiap anak akan melewati empat tahapan dalam perkembangan kognitif anak yang yang dikemukakan oleh Jean Piaget.

Pembelajaran IPA di sekolah dasar menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung pada siswa guna menggembangkan kompetensi siswa itu sendiri. Pembelajarn IPA mengharuskan siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran misalnya dengan melakukan percobaan dan juga pengamatan dengan harapan siswa tidak hanya menerima materi yang disampaikan guru tetapi kemampuan berpikir kritis mereka dapat terasah serta melatih untuk berkomunikasi dan mengemukakan pendapat mereka. Adapun tujuan dari pembelajaran IPA di SD yaitu menumbuhkan rasa .keingintahuan yang tinggi, sikap yakin terhadap alam, kebendaan yang sistematis serta menambah kecakapan dalam diri siswa yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, logis, kritis, dan kreatif.

Teori Piaget jika di implemantasikan pada pembelajaran IPA di SD tentu akan sangat membantu guru maupun siswa. Tahapan yang harus diperhatikan dalam menerapkan Teori Piaget yaitu dengan merancang proses pembelajaran yang sesuai karena anak bukan merupakan wadah kosong yang harus guru isi melainkan anak sendirilah yang harus aktif membangun pengetahuan mereka sendiri, jadi guru hanya membantu mengarahkan dan mendukung anak untuk berkembang. Guru juga harus mengingat bahwa setiap anak pasti menangkap dan menerjemahkan sesuatu secara berbeda jadi guru tidak boleh hanya memandang dari satu sisi saja, siswa juga harus dilibatkan dalam memberikan ide dan kita tidak boleh mengabaikan begitu saja ide yang telah mereka kemukakan. Anak juga harus diberikan kesempatan untuk memecahkan suatu masalah agar mereka mampu berkembang.

Kemampuan kognitif anak dapat dijadikan sebagai pembantu dalam pemilihan materi, strategi, model dan metode yang sesuai. Dengan memahami perkembangan kognitif anak dan mampu menerapkannya di pembelaran IPA di SD tentu akan sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa. Guru dapat terbantu dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dan lebih memahami siswanya, siswa juga dapat memahami pembelajaran dengan baik. Karena pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum serta potensi siswa merupukan sebuah keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru. Ketepatan guru dalam memilih sebuah model pembelajaran akan berpengaruh pada hasil belajar siswa serta proses belajar mengajar yang dilakukan. Sehingga dengan Teori Piaget ini guru sangat terbantu dalam memperoleh keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh pendidik.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini

Bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan tahap PERKEMBANGAN siswa SD menurut

Asa Faedah

Saturday, 17 Apr 2021, 10:52 WIB

Artikel Terkait

  Silakan Login untuk Berkomentar

Bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan tahap PERKEMBANGAN siswa SD menurut

Bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan tahap PERKEMBANGAN siswa SD menurut

Bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan tahap PERKEMBANGAN siswa SD menurut

Bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan tahap PERKEMBANGAN siswa SD menurut

Bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan tahap PERKEMBANGAN siswa SD menurut

Bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan tahap PERKEMBANGAN siswa SD menurut

Mengetahui ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar adalah penting bagi orangtua dan guru. Pemahaman mengenai sebuah proses perkembangan hidup anak dapat dimulai saat dia lahir.Perkembangan kognitif dipelajari melalui proses mental dan persepsi sensorik.

Kemampuan berkomunikasi, interaksi mendukung orang lain dan kemampuan memaksimalkan semua kemampuan sensorik seperti melihat, mendengar, menyentuh, mencicipi dan mencium yang diperlukan untuk pengembangan maksimum dari pembentukan mental atau kognitif. Perkembangan anak berkualitas tinggi selalu menempatkan prioritas pada pembelajaran intelektual anak-anak.

Teori perkembangan kognitif menurut para ahli seperti Jean Piaget dan Lev Vygotsky memiliki peran besar terhadap ide-ide kita tentang bagaimana anak-anak belajar. Keduanya memiliki perspektif yang sedikit berbeda dan menekankan aspek yang berbeda dalam perkembangan kognitif anak.

Piaget memiliki perpektif yang lebih fokus pada cara seorang anak bertindak atas benda-benda di linkungannya dalam rangkan membangun mental dari bagaimana cara dunia bekerja. Dalam teori Piaget, lingkungan fisik dan peran orang dewasa sangat penting untuk memastikan lingkungan yang kaya dan merangsang anak untuk sesekali mengajukan pertanyaan mengenai pemikiran anak-anak tersebut terhadap lingkungan.

Teori perkembangan kognitif  Vygotsky melihat lebih dekat bagaimana cara anak-anak memperoleh pengetahuan melalui interaksi dengan orang-orang yang lebih berpengalaman dan bahasa memainkan peran dalam proses. Teori Vygotsky memandang  lingkungan sosial dan peran dewasa yang penting adalah untuk membantu anak-anak mengatasi tantangan yang hanya sedikit di luar apa yang bisa mereka lakukan sendiri.

Apa itu Perkembangan Kognitif Anak?

Perkembangan kognitif anak adalah semua tentang belajar. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan anak sekolah memecahkan masalah matematika, keberanian anak usia skolah mengajukan pertanyaan setelah mereka membaca sesuatu. Perkembangan kognitif terjadi sepanjang waktu dan dipengaruhi oleh gen dan pengalaman yang dimilikinya. Itulah mengapa mengetahui ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar sangat penting bagi kita.

Menurut Dodge, Colker, dan Heroman (2002), “Perkembangan kognitif adalah proses belajar yang mengacu pada pikiran dan cara kerjanya. Ini melibatkan bagaimana anak-anak berpikir, bagaimana mereka melihat dunia mereka, dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka pelajari.”

Anak-anak akan memiliki segala sesuatu yang berkaitan dengan beberapa pengalaman yang telah dilalui sejak ia lahir. Otak manusia akan dibangun dari waktu ke waktu, sehingga setiap pengalaman yang telah dilalui akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini tentu saja juga dipengaruhi oleh fungsi gen, dimana interaksi antar gen akan berpengaruh pada pertumbuhan otak.

Tahap Perkembangan Kognitif

Jean Piaget telah bertahun-tahun mempelajari hubungan antara perkembangan kognitif dan usia anak-anak. Menurut Paget, anak-anak menjalani empat tahap perkembangan kognitif yang dilalui secara berurutan secara bertahap. Setiap anak akan menambah pengalaman baru untuk menambah pengetahuan mereka sehingga secara bertahap mereka akan meningkatkan kapasitas cara berpikir mereka. Berikut ini tahap perkembangan kognitif anak yang dilalui secara bertahap dan berurutan:

Sensori Motorik

Adalah tahapan pertama yang dilalui anak. Tahapan ini berlangsung sejak anak lahir hingga berusia 2 tahun. Pada tahap sensori motorik anak akan mulai memanfaatkan imitasi, memori dan cara berpikir. Mereka mulai menyadari benda-benda bergerak dan benda-benda yang berbunyi. Secara sadar anak pada tahapan ini mampu bergerak sebagai tindakan reflex untuk kegiatan yang diarahkan pada tujuan tertentu.

Tahap Praoperasional

Tahap kedua setelah sensori motorik adalah tahap praoperasional. Tahap ini berlangsung ketika anak sudah menginjak usia 2 hingga 7 tahun, dimana saat itu anak sudah ada yang memasuki sekolah dasar. Kemampuan anak juga mulai berkembang dengan scara bertahap mengembangkan penggunaan bahasa dan kemampuan berpikir dalam bentuk simbolik.

Pada tahapan ini anak-anak juga dapat berpikir operasi melalui cara logis dalam satu arah. Pada tahap praoperasional, anak-anak mungkin mengalami kesulitan melihat sudut pandang orang lain.

Operasional Konkrit

Pada tahapan ini mulai muncul ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar. Umur 7 hingga 11 tahun anak-anak sudah masuk sd. Kemampuan berpikir mereka juga menjadi lebih baik. Anak-anak mulai dapat memecahkan masalah konkrit dalam mode logis. Mereka juga mampu mengklarifikasi dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini juga mulai mengerti reversibilitas.

Operasional Formal

Anak-anak dengan usia 11 hingga 15 tahun sudah masuk pada tahap operasional formal. Pada tahap perkembangan kognitif inni anak mulai mampu menyelesaikan masalah abstrak dengan cara yang logis. Mereka juga lebih ilmiah dalam berpikir sehingga mampu mengembangkan kekhawatiran mengenai isu-isu sosial dan identitas.

Ciri-Ciri Perkembangan Kognitif Peserta Didik Usia Sekolah Dasar

Sekolah dasar di Indonesia dilalui selama 6 tahun dengan usia awal pada kelas satu mungkin 5 hingga 6 tahun. Perkembangan kognitif anak sd dapat dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan range umur. Sebagai orangtua atau guru sd, tentu sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri kognitif anak sd. Berikut ini ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar:

Anak SD Umur 5-6 Tahun

  • Kosakata meningkat menjadi sekitar 2.000 kata
  • Dapat menulis kalimat dengan lima kata atau lebih
  • Dapat menghitung sampai 10 benda pada satu waktu
  • Mengetahui mana yang kiri dan kanan
  • Mulai mampu berpikir dan berdebat, mereka mulai menggunakan kata-kata seperti mengapa dan karena
  • Dapat mengkategorikan benda: “Ini adalah mainan; ini adalah buku-buku.”
  • Memahami konsep-konsep seperti kemarin, hari ini, dan besok
  • Mampu duduk di meja, mengikuti petunjuk guru, dan mandiri melakukan tugas sederhana di kelas

Anak SD Umur 7-8 Tahun

  • Mulai mengembangkan rentang perhatian yang lebih lama
  • Bersedia untuk mengambil tanggung jawab lebih
  • Memahami pecahan dan konsep ruang
  • Memahami uang
  • Dapat memberitahu waktu
  • Dapat menyebut nama bulan dan hari dalam seminggu
  • Menikmati membaca buku sendiri

Anak SD Umur 8-12 Tahun

  • Kebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami dan mempertimbangkan perspektif lain.
  • Mereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, dan mampu berpikir logis.
  • Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan.
  • Mereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumber motivasi.
  • Perkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usia sekolah.
  • Mereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang dan memberitahu waktu.
  • Mereka dapat menikmati membaca buku.
  • Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita.
  • Mereka menghargai humor dan permainan kata.

Ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar adalah proses yang unik dan khusus untuk setiap anak usia sekolah. Kadang-kadang mereka akan mengalami beberapa kesulitan kognitif yang mempengaruhi proses belajar dan perilaku mereka.

Anak usia sekolah yang mengalami kesulitan mungkin tidak menerima intervensi yang tepat, tidak memiliki dukungan dan rasa peduli yang diajarkan oleh oranng dewasa. Orangtua mungkin mengabaikan beberapa perilaku tersebut karena berpikir bahwa itu terjadi karena adanya perubahaan mood anak usia sekolah. Padahal belum tentu kesulitan kognitif terjadi karena perubahan mood.  Perilaku yang tidak boleh diabaikan menurut Center for Disease and Control and Prevention, 2014 adalah:

  • Depresi yang berlebihan
  • Perilaku antisosial, atau ketidakmampuan untuk berhubungan dengan teman sebaya atau masuk ke dalam kelompok sebaya
  • Berperilaku berlebihan
  • Kesulitan untuk terlibat dalam tugas akademik

Sangat penting untuk mengenali perilaku mengganggu orang lain seperti mendengarkan musik dengan keras, berbicara berulang-ulang dan perilaku murung. Kita juga perlu memperhatikan perilaku anak yang cenderung aneh seperti depresi, antisosial dan pengambilan resiko yang berbahaya. Mengetahui ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar adalah tanggung jawab bersama antara orangtua dan guru di sekolah.

Sumber:

https://www.education.com/reference/article/piagets-stages-cognitive-development/

https://www.virtuallabschool.org/school-age/cognitive/lesson-2

https://www.education.com/reference/article/cognitive-development/