Bagaimana gerakan tubuh yang baik saat lari jarak pendek?

Bagaimana gerakan tubuh yang baik saat lari jarak pendek?

Selasa, 21 September 2021, 07:00 WIB

Lalu Muhammad Zohri (tengah) saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020 (Foto: NOC Indonesia)

PENTINGNYA posisi badan saat lari jarak pendek sangat menentukan hasil yang diraih. Posisi badan saat lari jarak pendek memiliki peranan penting ketika melakukan olahraga tersebut.  Jika berniat meningkatkan jarak lari dan waktu Anda, maka perlu mengetahui bagaimana posisi badan bergerak saat melakukan lari jarak pendek. 

Menurut laman Fitday, setidaknya ada tiga faktor penting memposisikan badan saat berlari jarak pendek. Pertama faktor cara berdiri, cara melangkah, dan gerakan ke depan. Bentuk posisi badan yang baik sangat penting bagi pelari yang ingin meningkatkan jarak, daya tahan, dan mempertahankan energi.

Pendirian

Momentum: Tubuh Anda harus memanfaatkan gerakan majunya. Jangan berdiri tegak. Saat Anda melompat ke depan, Anda disarankan untuk sedikit condong ke depan. Momentum Anda harus memandu posisi tubuh Anda.
Posisi Kaki: Salah satu bagian penting dari bentuk kaki adalah lutut.  

Baca Juga : Sportpedia:Unsur-Unsur Kebugaran Jasmani dan Manfaatnya

Disarankan agar lutut sedikit menekuk. Banyak tekanan berdampak pada lutut, jadi sedikit menekuk dapat mengatasi lompatan dengan lebih baik.

Memulai Langkah

Mendarat: Seperti lutut, telapak kaki memiki peran penting, jadi di mana ia mendarat sangat penting. Tempat terbaik untuk mendaratkan kaki adalah tepat di bawah dan tidak di depan tubuh. Tepat di bawahnya akan membantu Anda mempertahankan langkah yang konsisten.

Turun pertama: Banyak pelari menyentuh jari kaki terlebih dahulu dan yang lainnya tumit kaki mereka. Cara terakhir untuk mendarat mungkin yang terbaik, dan itu datar. Cara ini akan menyelamatkan Anda dari stres.

Baca Juga : Sportpedia: Jenis Latihan Meningkatkan Kecepatan Lari

Tambahan: Sepatu lari yang pas sangat penting untuk meningkatkan bentuk.

Melangkah

Kecepatan: Tujuannya adalah untuk membuat setiap langkah mudah dan tanpa usaha. Pertahankan tempo maju yang konsisten. Cobalah untuk meningkatkan langkah Anda untuk meningkatkan efisiensi dan jarak Anda.

Waktu: Kecepatan Anda akan berkurang semakin banyak waktu kaki Anda menginjak tanah. Ini bisa membuat Anda lelah lebih cepat. Cobalah untuk mengurangi waktu antara mengangkat kaki Anda ke langkah berikutnya.

Tendangan: Seperti sikap tubuh, tendangan Anda di akhir langkah harus memiliki beberapa tikungan. Kaki lurus memperlambat langkah dan langkah. Berusahalah untuk menendang tumit ke atas saat Anda melangkah ke depan.

Gerakan Lengan: Ada gerakan lengan yang khas, dan itu adalah tangan Anda yang mengepal kecil dengan lengan yang dipompa ke depan dan ke belakang. Namun, untuk meningkatkan bentuk lari, pertanyaan yang harus diajukan adalah apakah penekanan harus diberikan pada gerakan maju atau mundur? 

Baca Juga : Sportpedia: Teknik Lari Jarak Pendek Bagi Pemula  

Banyak pelari percaya penekanan pada mundur, karena akan mempertahankan langkah dan sikap yang tepat.Ingatlah bentuk Anda saat bekerja untuk meningkatkan lari jarak pendek Anda. Temukan formula yang nyaman dan yang cocok untuk Anda. Jika Anda merasa formula lari Anda perlu ditingkatkan, terapkan kiat-kiat ini untuk Anda.

Editor : Furqon Al Fauzi

Posisi badan pada lari jarak pendek adalah? begini posisi yang benar – Pada lari jarak pendek, posisi badan yang benar sangatlah menentukan. Sebab, dengan posisi badan yang benar kamu dapat mencapai kecepatan maksimal.

Pada lari jarak pendek atau yang sering disebut dengan sprint. Seorang pelari haruslah mencondongkan badan ke depan saat berlari.

Posisi Badan Pada Lari Jarak Pendek

Dengan mencondongkan badan ke depan akan membuat pelari segera mendapatkan kecepatan maksimal.

Selain mencondongkan badan ke depan saat berlari. Seorang pelari harus segera mengerahkan seluruh kekuatannya untuk lari secepat mungkin begitu pertandingan dimulai.

Namun, demikian seorang pelari harus mampu mengatur siasat agar kecepatannya tidak menurun sebelum sampai di garis finish. Salah satu kendala yang dihadapi seorang pelari dalam jarak pendek adalah mengatur ritme larinya.

Supaya tenaga dan ketahanan fisiknya dapat terjaga. Seorang pelari harus sering-sering berlatih menempa fisiknya. Sehingga pada saat pertandingan dilangsungkan tenaganya tidak habis di tengah pertandingan.

Kunci kemenangan pada lari jarak pendek ini meliputi tiga hal yakni kecepatan, ketahanan fisik, dan napas yang panjang. Ketiganya tidak dapat diperoleh secara instan. Satu-satunya cara untuk bisa memilikinya adalah dengan latihan.

Ketika sedang berlari, sebaiknya seorang pelari mencondongkan badannya ke depan dengan sudut sekitar 60 derajat.

Mencondongkan badan sendiri termasuk salah satu tehnik atletik yang membantu pelari mencapai kecepatan maksimal.

Menurut Anne Nelistya ada beberapa hal yang harus dikuasai seorang pelari jarak pendek. Mengenai hal-hal yang harus dikuasai itu antara lain.

1. Larilah dengan menggunakan ujung kaki.2. Angkatlah lutut dan paha hingga cukup tinggi.3. Condongkanlah badan ke depan sampai membentuk sudut sebesar 60 derajat.4. Ketika sedang dalam keadaan berlari, usahakan ayunkan lengan dengan cepat dan posisi siku terlipat.5. Usai mencapai jarak sekitar 20 meter dari garis start, lebarkanlah langkah kaki. Sedangkan badan tetap dicondongkan ke depan dan ayunan lengan yang sebaiknya dipercepat

6. Aturlah tenaga yang dikeluarkan saat seang melakukan start dan pada waktu lari di lintasan. Upayakan tenaga yang dikeluarkan ketika start tidak terlalu banyak, juga tidak terlalu sedikit. Karena Hal ini akan berdampak kepada sisa stamina ketika di tengah lari.

Postur tubuh yang baik dan benar bisa meningkatkan kecepatan Anda saat berlari di lintasan. Salah postur atau posisi tubuh bisa memperburuk catatan waktu Anda berlari. Bukan hanya itu, postur tubuh sempurna juga bisa mengurangi risiko cedera saat berlari.

Pelatih Nick Anderson seperti dikutip dari Runners World menjelaskan beberapa teknik untuk mencapai bentuk lari jarak pendek yang sempurna dan berkecepatan tinggi, antara lain sebagai berikut ini.

Bahu dan kepala

Jaga posisi bahu turun serta rileks. Kepala sejajar garis lurus dengan anggota tubuh di bawahnya. Jaga bahu tetap lurus dan hindari rotasi atau putaran berlebih.

Lengan

Posisikan lengan dengan longgar dan siku membentuk sudut 90 derajat. Gerakkan siku lurus ke belakang untuk menciptakan momentum. Saat mengayun kembali ke depan, pompa tangan setinggi bahu.

Pinggang

Coba bayangkan bahwa badan Anda tertarik ke atas dengan seutas tali pada kepala Anda. Ini untuk membuat berat pada pinggang terasa pas. Kencangkan otot perut untuk bisa mendapatkan postur yang pas.

Lutut

Dorong lutut Anda ke depan dan angkat dengan tinggi. Ini akan menghasilkan kekuatan lebih dan mendorong jangkauan langkah lebih jauh.

Kaki

Sesaat bagian telapak kaki akan menyentuh lintasan, angkat jari kaki Anda ke arah tulang kering, hingga telapak kaki Anda ada pada posisi horizontal.

Pastikan Anda mendaratkan telapak kaki Anda dengan bagian tengah dan posisinya berada di bawah tubuh, bukan berada di depan tubuh Anda.

Tumit

Setelah menyentuh lantai, pastikan tumit Anda membentuk gerakan melingkar penuh hingga belakang ke arah bokong, namun tidak sampai menyentuh. Jangan langsung gerakkan tumit ke depan sebelum hampir menyentuh bokong. Ini akan membuat tolakan semakin kuat.

3. Teknik finis

Bagaimana gerakan tubuh yang baik saat lari jarak pendek?

Fase finis adalah tahapan lari cepat yang paling menentukan. Pasalnya dalam beberapa pertandingan, pelari akan saling berdekatan satu sama lain saat memasuki garis finis.

Dalam kompetisi internasional, pencatatan dan pelaporan waktu finis harus dilakukan hingga satuan 0.01 detik. Sehingga memerlukan peralatan dan teknologi khusus untuk menilainya.

Peraturan International Association of Athletics Federations (IAAF) menyatakan bahwa waktu seorang pelari dicatat ketika batang tubuh melewati garis finis. Untuk itu, ada tiga teknik finis yang bisa pelari lakukan, yakni:

  • mencondongkan dan menjatuhkan dada ke depan,
  • menjatuhkan salah satu bahu ke depan, dan
  • berlari lebih cepat.

Bentuk latihan untuk meningkatkan teknik lari sprint

Pemanasan bisa jadi salah satu bentuk latihan yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan performa lari jarak pendek. Hal ini perlu dilakukan karena semakin keras Anda memaksa tubuh untuk berlari cepat, semakin besar pula risiko cedera pada otot Anda.

Beberapa latihan pemanasan yang bisa Anda lakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut.

  • Jalan dan berlari kecil selama 5 hingga 10 menit sebelum melakukan lari jarak pendek.
  • High knees atau gerakan mengangkat lutut setinggi-tingginya secara bergantian. Jenis latihan ini juga biasa disebut sebagai jalan di tempat.
  • Butt kickers yang gerakannya mirip dengan jalan di tempat, namun hanya bagian lutut ke bawah yang bergerak ke belakang hingga bagian tumit menyentuh bokong.
  • Skipping atau lompat tali bisa dilakukan untuk meregangkan otot kaki.

Selain beberapa teknik pemanasan tersebut, Anda juga bisa melakukan latihan gabungan antara berjalan, jogging, berlari, hingga lari cepat. Mulailah berjalan dan tambah kecepatan Anda setiap 10 detik hingga Anda meraih kecepatan sprint penuh.