Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag

 Sitadianiputri,    03 Juni 2021 TEKNIK PENYEMAIAN BENIH SAYURAN

Budidaya tanaman sayuran dimulai dengan penanaman benih sayuran. Kualitas benih dan teknik penyemaian sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman budidaya.

Benih tanaman sayur ditanam dengan dua cara, yaitu disemai lebih dulu dan ditanam langsung di lahan. Jenis sayuran yang benihnya bisa langsung ditanam adalah bayam cabut, kangkung darat, mentimun, kacang panjang, wortel. Adapun yang benihnya harus disemai dulu adalah cabai, tomat, dan seledri.

Untuk mendapatkan bibit yang baik, maka perlu dilakukan teknik penyemaian benih yang tepat.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag

Penyemaian merupakan suatu proses penyiapan bibit tanaman baru sebelum di tanam pada lahan penanaman. Penyemaian ini sangat penting, terutama pada benih tanaman yang halus dan tidak tahan faktor faktor luar yang dapat menghambat proses pertumbuhan benih menjadi bibit tanaman. Beberapa faktor yang menentukan dalam melakukan penyemaian benih adalah pemilihan benih,media tanam, wadah persemaian dan tempat persemaian.

1. Pemilihan Benih

Benih menjadi faktor yang utama dalam bercocok tanam, semakin bagus benih yang di dapat semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan sayuran dengan kualitas terbaik. Benih sebaiknya dipilih yang sudah bermerk dan belum kadaluarsa.

2. Media Tanam

Untuk media tanamnya sendiri bisa menggunakan media tanah yang subur dan di campur dengan pupuk kandang + dengn sekam padi perbandingan 2: 1: 1

3. Wadah Persemaian

Untuk menyemaian benih bisa menggunakan tray pembenihan, polybag, pot atau wadah alternatif lainnya

4. Tempat Persemaian

Ada baiknya untuk memilih tempat persemaian dengan kriteria tidak langsung ataupun hujan.

Proses pennyemaian benih sayuran adalah sebagai berikut :

  • Siapkan rendaman air hangat kuku, lalu rendam bibit sayuran dan tunggu selama 1 sd 3 jam, selanjutnya bisa di tiriskan
  • Isi try pot dengan media tanam sebanyak 2/3 dari tinggi lubang
  • Selanjutnya taruh bibit sayuran ke dalam lubang yang sudah di siapkan tadi masing – masing berjumlah / biji ke dalam masing – masing lubang.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag

Setelah bibit di masukkan ke dalam lubang, dapat dilakukan penyiraman atau penyemprotan secara hati-hati agar bibit yang ada tidak terganggu

  • Setelah proses di atas selesai, ada baiknya diletakkan di bawah tmpat yang teduh, dan selalu di perhatikan setiap pagi, jika bahan tadi mengering segera di semprotkan kembali air ke tempat penyemaian. Untuk menjaga kelembaban media, benih yang disemai sebaiknya ditutup menggunakan mulsa/plastik selama kurang lebih 3 hari sampai daun pertama muncul.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag

  • Pada umumnya benih akan tumbuh setelah 7 hari, jika dalam proses penymaian sudah terlihat tinggi 1cm dan muncul daun 4/5 lembar maka tanaman tersebut sudah siap di pindahkan ke lahan.

Sita Diani Putri, S.P

Penyuluh Pertanian Pertama

Pertanian benih penyemaian

Telah diperbarui Desember 2020.

Anda suka menanam buah dalam pot?

Tahukah anda, masa depan mereka sangat ditentukan oleh media tanam yang anda pakai.

Kesalahan membuat media tanam pot, akan berdampak buruk pada pertumbuhan tanaman dalam jangka panjang.

Bahkan tidak jarang, efeknya langsung terlihat hanya hitungan hari atau minggu pasca tanam, seperti daun mendadak layu, kering, rontok, hingga berujung kematian.

Saya yakin anda tidak ingin mengalaminya.

Artikel ini akan membimbing anda cara membuat media tanam pot bermutu tinggi yang belum banyak diketahui penghobi manapun.

Sebab, di sini saya menerapkan kaedah-kaedah penting yang diadopsi dari teknologi pertanian modern yang saya kumpulkan dari banyak referensi ilmiah lokal hingga internasional, kemudian saya adaptasikan agar bisa diterapkan untuk tabulampot (tanaman buah dalam pot).

Anda tidak perlu bersusah payah melakukan itu, karena saya telah merangkum semuanya untuk anda, GRATIS. 😀

Sudah siap untuk belajar ilmu baru?

Mari kita mulai!

1. Kriteria Media Tanam Pot Bermutu Tinggi

Ada banyak sekali versi media tanam yang dibagikan oleh kawan-kawan penghobi di luar sana.

Saking banyaknya, mungkin membuat anda bingung versi mana yang benar dan cocok untuk anda.

Sekarang, hilangkan kebingungan anda!

Karena ada parameter yang bisa anda gunakan untuk mengukur apakah suatu media tanam memiliki mutu yang baik atau buruk.

Media tanam yang BERKUALITAS SUPER harus memenuhi 6 kriteria berikut:

  1. Bertesktur gembur, remah dan porous
  2. Kaya kandungan bahan organik dan unsur hara
  3. pH tanah cenderung netral atau kisaran level 6-7
  4. Didominasi organisme tanah bermanfaat dan minim organisme merugikan (patogen)
  5. Mampu menyimpan air dalam jumlah sedang, tidak kurang atau berlebihan
  6. Dalam jangka panjang, tekstur tanah tidak mudah memadat dan mengeras

Apapun alasannya, hindari menggunakan media tanam yang tidak memenuhi salah satu dari enam kriteria di atas. Karena mereka semua saling mendukung dan mempengaruhi.

Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka akan ada kriteria lain yang terpengaruh dan ikut hilang.

Contohnya begini:

Apabila media tanam anda didominasi oleh organisme patogen dan minim organisme bermafaat, maka bahan organik yang terkandung di dalam media tanam tersebut bukannya menguntungkan dan menyuburkan tanaman, justru akan menjadi sumber tumbuh-kembangnya hama & penyakit tanaman.

Itulah mengapa banyak penghobi yang mengeluhkan media tanam mereka menjadi sarang semut, rayap, uret/embug, nematoda, tungau/kutu akar, siput, jamur dan seterusnya.

Contoh berikutnya:

Apabila pH media tanam tidak netral, maka kandungan nutrisi atau unsur hara dalam tanah akan diikat oleh unsur kimiawi tanah tertentu.

Sehingga, unsur hara di dalam media tanam akan sulit diserap oleh tanaman, sekalipun jumlah unsur hara di sana sangat berlimpah.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Tabel: Pengaruh pH tanah terhadap ketersediaan unsur hara dalam tanah. Sumber: University of California)

Dengan kata lain, tanaman tidak bisa makan.

Jika kondisi tersebut berlangsung lama, pohon bisa mati kelaparan.

Di samping itu, pH tanah yang tidak netral juga akan membunuh sebagian besar organisme tanah bermanfaat, baik dari golongan bakteri, cendawan, hingga cacing.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan mikroorganisme tanah. Sumber: Washington State University)

Mudah-mudahan, dua contoh di atas sudah cukup untuk membuat anda semakin paham.

Nah, di Google, Facebook hingga Youtube, banyak referensi cara membuat media tanam pot dengan beragam versi. Sayangnya, sebagian besar mereka tidak didasarkan pada kaedah-kaedah yang tepat.

Alhasil, akan timbul banyak masalah yang tidak diharapkan di kemudian hari seperti:

  • Pohon mudah diserang hama & penyakit
  • Pertumbuhan pohon lambat bahkan kerdil
  • Sulit berbuah, atau meskipun bisa berbuah tetapi buah mudah rontok dan kualitasnya pun rendah
  • Pada kasus yang parah, pohon mengalami kematian

Baik, setelah memahami apa saja kriteria media tanam pot berkualitas, sekarang kita masuk ke bagian teknis pembuatannya.

2. Empat Langkah Mudah Membuat Media Tanam Pot Berkualitas Super

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag

Langkah 1: Menentukan Komposisi Media Tanam

Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah mempertimbangkan komposisi bahan baku media tanam yang ingin anda gunakan.

Bahan baku yang umum dipakai untuk campuran media tanam pot adalah tanah, pasir, sekam padi, arang sekam/sekam bakar, cocopeat, kompos, pupuk kandang, hingga media tanam kemasan siap pakai yang banyak dijual di lapak-lapak bibit tanaman.

Manakah yang terbaik?

Yang terbaik adalah yang paling mudah anda dapatkan.

Tidak ada yang sempurna, masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Selama bahan-bahan tersebut bisa mendukung tercapainya kriteria atau kaedah dasar yang kita bahas di awal, maka tidak ada alasan untuk tidak menggunakannya.

Jadi, jangan terlalu kaku dalam masalah ini.

Pilihlah bahan yang paling mudah anda dapatkan! Itu saja poinnya.

Supaya mudah dipahami, saya membagi komposisi media tanam pot menjadi 3 kelompok:

  1. Menggunakan tanah berat
  2. Menggunakan tanah ringan
  3. Menggunakan media tanam kemasan siap pakai

Alasan saya membuat pembagian di atas karena masing-masing kelompok memerlukan komposisi bahan baku yang berbeda.

Mari kita bahas satu per satu.

a. Menggunakan tanah berat

Tanah berat adalah tipe tanah yang strukturnya didominasi kandungan liat dan sangat sedikit pasir maupun debu.

Contohnya: tanah merah, tanah lempung, tanah liat, dst.

Ciri-ciri tanah berat yaitu jika kondisi kering teksturnya menjadi padat dan keras, serta tidak menghasilkan banyak debu saat tertiup angin. Sedangkan dalam kondisi basah, tanah sangat lengket ketika diinjak.

Ciri lainnya adalah tanah berat biasanya memiliki warna yang lebih terang, akibat minimnya bahan organik yang dikandungnya.

Nah, jika anda menggunakan tanah jenis ini, maka diperlukan penambahan bahan lain untuk memperbaiki teksturnya yang padat dan keras menjadi lebih gembur, remah dan porous.

Pilihan komposisi yang bisa anda gunakan:

  1. Tanah berat + pasir + kompos/pupuk kandang + arang sekam (1:1:1:1)
  2. Tanah berat + pasir + kompos/pupuk kandang + sekam padi (1:1:1:1)
  3. Tanah berat + pasir + kompos/pupuk kandang (1:1:1)

Dari ketiga pilihan di atas, komposisi No.1 adalah yang terbaik.

Keterangan (1:1:1:1) dan (1:1:1) di atas maksudnya adalah jumlah perbandingan antar bahan.

Misalnya anda menggunakan komposisi No.3, maka perbandingannya adalah 1 ember tanah berat, 1 ember pasir, 1 ember kompos. Penggunaan ember sebagai alat takar juga hanyalah contoh saja. Anda bisa gunakan alat takar lain seperti karung, sekop, kaleng atau lainnya.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Arang sekam / sekam bakar)

Catatan PENTING:

Pasir yang saya maksud adalah pasir yang masih kasar, bukan yang sudah diayak. Anda bisa gunakan pasir bangunan, pasir sungai, atau bisa juga mengeruk lapisan pasir yang biasanya tersebar di pinggiran jalan, parit, pekarangan rumah dan semisalnya.

Pupuk kompos bisa anda beli di toko tanaman hias terdekat. Pilihlah kompos yang menggunakan kemasan pabrik/profesional.

Contohnya seperti ini:

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Contoh pupuk kompos berkualitas)

Setidaknya, hal tersebut bisa dijadikan parameter apakah suatu produk kompos memiliki kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

Namun jika anda menggunakan pupuk kandang, maka pupuk kandang harus difermentasi sempurna terlebih dahulu hingga tekstur, warna dan aroma pupuk telah berubah mirip seperti tanah.

Cara fermentasinya bisa anda cari di Google atau Youtube.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Contoh pupuk kandang yang telah difermentasi sempurna)

Penggunaan pupuk kandang yang belum difermentasi sempurna akan menimbulkan masalah panjang di kemudian hari.

Sebab, pupuk kandang segar umumnya mengandung banyak bibit hama & penyakit, serta masih mengeluarkan gas metana atau unsur-unsur lainnya yang berbahaya bagi tanaman.

Apabila menggunakan sekam padi, pilihlah sekam yang sudah berwarna gelap dan lapuk/mudah hancur.

b. Menggunakan tanah ringan

Tanah ringan adalah tipe tanah yang strukturnya didominasi kandungan pasir dan debu dengan sedikit liat.

Contohnya: tanah hitam, tanah lempung berpasir, tanah lembang, dst.

Ciri-cirinya yaitu dalam kondisi kering maupun basah, tekstur tanah tetap remah, gembur dan porous, serta tidak lengket ketika diinjak. Pada kondisi kering, tanah mudah mengeluarkan banyak debu saat tertiup angin.

Ciri lainnya, tanah ringan memiliki warna yang cenderung gelap, mulai dari coklat gelap hingga hitam, akibat tingginya bahan organik yang dikandungnya.

Pilihan komposisi yang bisa anda gunakan:

  1. Tanah ringan + kompos/pupuk kandang + arang sekam (1:1:1)
  2. Tanah ringan + kompos/pupuk kandang + sekam padi (1:1:1)
  3. Tanah ringan + kompos/pupuk kandang (1:1)

Sama seperti sebelumnya, komposisi No.1 adalah yang terbaik.

c. Menggunakan media tanam kemasan siap pakai

Media tanam siap pakai adalah produk media tanam kemasan yang banyak dijual di toko bibit tanaman.

Dikatakan siap pakai karena media tanam ini telah memiliki campuran aneka jenis bahan (kompos, pupuk kandang, tanah merah, cocopeat, sekam bakar, dsb) dan dikemas dalam karung atau kemasan plastik.

Sama halnya produk kompos, belilah media tanam siap pakai yang dikemas secara profesional seperti contoh berikut:

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Contoh media tanam siap pakai berkualitas)

Namun perlu anda ketahui, bahwa media tanam kemasan sejatinya BELUM SIAP PAKAI.

Sebab, di dalamnya belum mengandung pasir atau arang sekam dalam jumlah yang cukup, sehingga porousitasnya masih sangat buruk.

Oleh karena itu, anda perlu menambahkan campuran berikut:

  1. Media tanam kemasan + pasir + arang sekam (3:1:1)
  2. Media tanam kemasan + arang sekam (1:1)
  3. Media tanam kemasan + pasir (2:1)

Komposisi No.1 yang terbaik.

Setelah anda menentukan dan menyiapkan komposisi utama media tanam, selanjutnya adalah melakukan sterilisasi bahan supaya bebas dari bibit hama & penyakit tanaman.

Langkah 2: Sterilisasi Tanah

Bagi anda yang ingin membuat media tanam dengan komposisi tanah (baik tanah berat maupun ringan), maka tanah yang anda gunakan tersebut harus disterilkan.

Mengapa?

Karena dalam setiap 1 sendok teh tanah mengandung jutaan mikroorganisme (bakteri, cendawan, protozoa, dst) yang kita tidak pernah tahu apakah didominasi oleh mikroorganisme bermanfaat atau merugikan/patogen…

…kecuali anda mengeceknya ke laboratorium.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Ilustrasi: Ada jutaan mikroorganisme dalam 1 sendok teh tanah)

Oleh sebab itu, sterilisasi adalah solusi yang paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

Proses sterilisasi akan membunuh seluruh mikroorganisme apapun, baik yang bermanfaat maupun yang merugikan di dalam tanah.

Semua dimusnahkan tak tersisa.

Setelah tanah disterilkan, kita perlu memasukkan kembali mikroorganisme bermanfaat ke dalamnya menggunakan kompos atau pupuk kandang.

Karena kompos dan pupuk kandang adalah bahan organik yang sangat kaya akan kandungan mikoorganisme bermanfaat.

Namun untuk pupuk kandang, hal tersebut akan tercapai apabila telah dilakukan fermentasi sempurna seperti yang sudah saya bahas sebelumnya.

Jadi, bagaimana cara sterilisasi tanah?

Ada berbagai metode sterilisasi tanah yang diterapkan di seluruh dunia. Namun di sini, saya hanya share 2 metode yang menurut saya paling murah dan mudah untuk berkebun skala hobi atau pekarangan rumah.

Kedua metode tersebut adalah:

  1. Solarisasi tanah (Soil Solarization)
  2. Penyiraman dengan air panas (Hot Water Soil Sterilization)

Meskipun teknisnya berbeda, namun kedua metode ini memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu meningkatkan suhu tanah di atas 60°C.

Pada suhu tersebut, hampir semua organisme tanah jenis apapun akan mati.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Tabel: Soil Temperature Sterilization Table)

Berikut adalah petunjuk teknis cara menerapkan kedua metode sterilisasi tanah di atas.

a. Metode Solarisasi Tanah

Seperti namanya, Solarisasi Tanah atau Soil Solarization adalah metode sterilisasi tanah yang memanfaatkan panas matahari untuk menaikkan suhu tanah mencapai temperatur yang diinginkan.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Publikasi tahun 2008 tentang solarisasi tanah)

Metode ini sangat ideal untuk anda yang ingin membuat media tanam dalam jumlah banyak.

Alat yang perlu anda siapkan hanyalah plastik transparan jenis PE (Polietilena/Polyethylene). Anda bisa membelinya di toko bangunan. Bilang saja ke penjualnya; “Beli plastik cor transparan”, mereka pasti paham.

Di daerah saya harganya kisaran Rp7.500/meter. Belilah sepanjang 3-5 meter. Nantinya, plastik harus dibelah supaya lebarnya menjadi 2 meter.

Petunjuk teknis solarisasi tanah:

#1 – Sebarkan tanah dengan ketebalan maksimal 5 cm, tidak boleh lebih, karena semakin tebal lapisan, maka semakin sulit mencapai suhu di atas 60°C.

#2 – Siram seluruh tanah dengan air sebasah-basahnya. Fungsi air di sini untuk memudahkan energi panas matahari merambat ke seluruh bagian tanah hingga lapisan terbawah. Sebab, air memiliki sifat konduksi (menghantar panas).

#3 – Tutupi tanah dengan plastik transparan dan letakkan batu, bata, kayu atau semisalnya di pinggiran plastik sebagai pemberat supaya posisi plastik tidak bergeser dan aman dari hempasan angin.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Contoh solarisasi tanah yang saya lakukan)

#4 – Biarkan selama 1-2 hari. Namun jika cuaca ternyata mendung atau hujan, maka durasinya harus diperpanjang sampai mendapatkan cuaca yang benar-benar panas.

#5 – Selesai! Tanah siap digunakan.

Jika anda penasaran seperti apa suhu tanah selama proses solarisasi berlangsung, silahkan pegang permukaan tanah di dalam plastik ketika matahari sedang sangat terik!

Mungkin anda bertanya; “Apa fungsi plastik transparan? Mengapa tanah tidak dijemur begitu saja tanpa penutup plastik?”

Plastik transparan harus digunakan karena berfungsi untuk menahan dan mengisolasi energi panas matahari yang masuk ke dalam plastik sehingga energi panas tersebut dapat merambat ke dalam tanah dalam waktu lama.

Sebaliknya, apabila tidak menggunakan plastik, maka energi panas matahari sangat mudah terlepas ke udara, lebih-lebih jika kecepatan angin di lokasi penjemuran cukup tinggi. Hal tersebut menyebabkan energi panas sulit merambat ke dalam tanah.

Silahkan anda coba!

Jemurlah tanah yang telah dibasahi air selama beberapa jam di siang hari seperti metode di atas namun tanpa menggunakan plastik.

Setelah itu genggamlah tanah hingga lapisan terbawah. Saya yakin anda akan dapati suhu tanah tersebut hanya kisaran 30°C bahkan kurang.

b. Metode Penyiraman Dengan Air Panas

Metode ini paling cepat dibandingkan metode pertama. Namun, hanya ideal untuk mensterilkan tanah atau media tanam dalam jumlah sedikit.

Kecuali jika anda siap merebus air sebanyak puluhan hingga ratusan liter, maka silahkan saja mensterilkan media tanam dalam jumlah banyak. 😀

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Publikasi tentang sterilisasi tanah menggunakan air panas)

Pada metode solarisasi, proses sterilisasi memakan waktu 1-2 hari. Sedangkan pada metode ini, hanya perlu waktu kurang dari 1 jam saja (tidak termasuk durasi waktu saat merebus air).

Yang perlu anda siapkan adalah air panas dengan suhu sekitar 90°C.

Caranya adalah dengan merebus air hingga mendidih, kemudian setelah mendidih, air didiamkan/diangin-anginkan selama beberapa menit untuk menurunkan suhu air dari 100°C menjadi 90°C.

Mengapa tidak boleh menggunakan air mendidih atau 100°C?

Alasan karena pada suhu tersebut air dapat merusak kandungan C-Organik atau bahan organik tanah. Padahal kita tahu, bahan tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang kesuburan tanah.

Petunjuk teknis sterilisasi tanah menggunakan air panas:

#1 – Sebarkan tanah hingga ketebalan maksimal 5 cm.

#2 – Siram tanah dengan air biasa sebasah-basahnya.

#3 – Angin-anginkan tanah selama beberapa waktu sampai air berlebih mengalir keluar dari tanah.

#4 – Terakhir, siram tanah dengan air panas hingga sebasah-basahnya.

#5 – Selesai! Tanah siap anda gunakan.

Saran saya, anda merebus airnya dilakukan bersamaan dengan langkah #3. Jadi, sambil menunggu media tanamnya diangin-anginkan, anda barengi dengan merebus air.

Sedangkan untuk mengetahui berapa banyak air panas yang diperlukan, anda bisa gunakan patokan jumlah air yang anda habiskan saat melaksanakan langkah #2.

Jadi, salah satu tujuan menyiram media tanam dengan air biasa terlebih dahulu seperti pada langkah #2 adalah untuk mengukur jumlah air panas yang diperlukan.

Di samping itu, tujuan lainnya adalah untuk melembabkan tanah supaya suhu panas bisa dengan mudah merambat ke seluruh bagian media tanam.

TAMBAHAN: Sterilisasi Sekam Padi

Jika anda ingin menggunakan sekam padi sebagai campuran media tanam, saya sarankan sekam padi juga ikut disterilkan bersamaan dengan sterilisasi tanah.

Caranya, tanah dan sekam padi dicampur dengan perbandingan 1:1, kemudian disterilkan.

Setelah disterilkan, selanjutnya anda tinggal menambahkan bahan lain dengan takaran yang sama.

Contohnya begini:

Misal anda menggunakan komposisi: tanah ringan + kompos + sekam padi (1:1:1).

Artinya, setiap 2 ember campuran tanah dan sekam padi yang telah disterilkan tadi perlu ditambah kompos sebanyak 1 ember. Dengan begitu, didapatlah campuran bahan tanah + sekam padi + kompos dengan perbandingan 1:1:1.

Mengapa sekam padi perlu disterilkan?

Pengalaman saya pribadi, sekam padi sering menjadi sarang tungau/kutu akar atau jenis kutu lainnya dan ditumbuhi berbagai macam jamur yang tidak jelas apakah aman bagi tanaman atau justru merugikan.

Maka, sterilisasi diperlukan untuk memusnahkan itu semua.

Langkah 3: Menambahkan Kapur Dolomit (Bila Perlu)

Di awal, saya telah menjelaskan betapa pentingnya pH tanah terhadap kualitas tanah. Sebagus apapun media tanam anda, akan sia-sia jika pH-nya tidak netral atau kisaran level 6-7.

Umumnya, tanah di Indonesia memiliki level pH yang asam atau kurang dari level 6.

Begitu juga dengan media tanam kemasan siap pakai dan pupuk kompos/kandang, terkadang masih memiliki pH yang asam.

Namun akan jauh lebih baik jika anda memiliki alat pH Meter. Dengan alat tersebut anda bisa memastikan lebih dulu apakah media tanam yang anda buat memiliki level asam, basa, atau sudah dalam kondisi netral.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Contoh alat pH Meter)

Di sini, saya berasumsi bahwa pH media tanam anda dalam kondisi asam atau kurang dari level 6, sehingga saya menyarankan anda untuk menambahkan kapur dolomit.

Kapur dolomit adalah bahan organik berupa kapur alam yang tinggi kandungan kalsium dan magnesium. Kedua mineral tersebut mampu menaikkan pH tanah ke level yang diinginkan.

Maka dari itu, jangan memberikan kapur dolomit ke tanah atau media tanam yang sudah dalam kondisi netral, karena akan menaikkan level pH melebihi batas netral yang justru dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Kapur dolomit)

Oya, bedakan antara kapur dolomit dan kapur pertanian!

Kedua produk tersebut memiliki kandungan berbeda, di mana kapur dolomit mengandung kalsium dan magnesium, sedangkan kapur pertanian hanya mengandung kalsium tanpa magnesium.

Pilihlah kapur dolomit saja, karena kapur pertanian hanya mampu mempertahankan pH tanah dalam waktu yang singkat akibat tidak adanya magnesium di dalamnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Basuki dan Vega Kartika Sari dari Universitas Jember (2019) mengungkapkan hal itu.

Kapur dolomit diberikan saat media tanam telah dimasukkan ke dalam pot, dan dosisnya akan menyesuaikan dengan ukuran pot yang anda gunakan.

Cara aplikasinya yaitu ditabur merata di atas media tanam, lalu disiram air hingga kapur dolomit larut ke dalam media tanam.

Rekomendasi dosis kapur dolomit berdasarkan diameter pot:

  • Diameter 30-40cm= 1-2 sendok teh
  • Diameter 40-50cm= 1-2 sendok makan
  • Diameter 50-60cm= 2-3 sendok makan
  • Diameter 60-70cm= 3-4 sendok makan

Catatan: takaran sendok yang saya maksud adalah penuh/menggunung sebagaimana ilustrasi di bawah ini:

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Ilustrasi: Takaran dosis kapur dolomit)

Langkah 4: Menambahkan Mikroorganisme Penangkal Hama & Penyakit

Seiring berjalannya waktu, media tanam kita akan didatangi berbagai macam hama & penyakit yang ingin bersarang dan berkembang-biak di sana.

Kita tidak pernah tahu hama & penyakit apa yang akan datang dan kapan mereka datang. Semua itu berada di luar kendali kita.

Biasanya, kita baru menyadari kehadiran mereka setelah mereka bersarang dan memiliki populasi besar di dalam media tanam, sehingga dampaknya terlihat ketika koloni hama & penyakit tersebut merusak tanaman dengan munculnya gejala-gejala tertentu seperti:

  • daun mendadak menguning, layu, atau mengering
  • batang mendadak patah atau membusuk
  • pohon mendadak mati
  • dan gejala lainnya…

Sayangnya, ketika gejala-gejala tersebut muncul, semua telah terlambat.

Dalam artian, perakaran pohon sudah dirusak parah oleh mereka, sehingga sulit untuk menyembuhkannya.

Anda tidak ingin mengalaminya, bukan!?

Nah, di sini saya akan memberikan solusi agar kasus di atas tidak terjadi.

Caranya sangat mudah dan sederhana, kok.

Anda hanya memerlukan produk Anfush dan Metarizep sebagai penangkal hama & penyakit dalam tanah.

Metarizep adalah produk bioinsektisida yang mengandung 2 jenis cendawan antagonis bernama Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana yang berperan membunuh puluhan bahkan ratusan jenis hama pengganggu tanaman, termasuk semut, rayap, uret, ulat, belalang, kumbang dan seterusnya.

Anfush adalah produk biofungisida yang mengandung 2 jenis cendawan antagonis yaitu Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. yang berguna untuk membunuh berbagai jenis cendawan patogen penyebab penyakit pada tanaman.

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Bioinsektisida Metarizep)

Bagaimana cara teknis membuat media tanam sayuran dalam polybag
(Gambar: Anfush)

Kedua produk tersebut akan menjadi pasukan keamanan yang bekerja 24 jam setiap hari untuk melindungi media tanam anda dari segala serangan hama & penyakit.

Dosis & Cara Aplikasi:

  • Anfush sebanyak 10 gram di benamkan ke dalam area perakaran tanaman.
  • Metarizep sebanyak 1 gram dilarutkan ke dalam 1 liter air bersih, kemudian didiamkan dulu selama 6-12 jam untuk mengaktifkan cendawan di dalamnya. Setelah itu siramkan ke media tanam. 1 liter larutan Metarizep bisa digunakan untuk 1 pot diameter 40-70cm atau 2 pot diameter < 40cm.

Waktu aplikasi:

  • Anfush dan Metarizep bisa diberikan sebelum atau setelah pohon ditanam dalam pot. Namun keduanya tidak boleh diberikan bersamaan, harus ada jeda waktu minimal 3 hari supaya cendawan dari masing-masing produk tidak saling berbenturan.
  • Aplikasi Anfush harus diulang sebanyak 2-3 kali aplikasi setiap 1 bulan sekali sesuai petunjuk di kemasan produk. Kemudian diulangi kembali pada tahun berikutnya sebanyak 2-3 kali aplikasi sebagaimana tahun pertama.
  • Metarizep harus diulang 5-6 kali setahun atau setiap 2 bulan sekali sesuai petunjuk di kemasan produk.

(!) Peringatan:

  • Dilarang keras memasukkan pestisida kimia apapun ke dalam media tanam, karena akan membunuh cendawan-cendawan dari Anfush dan Metarizep.

Apa Selanjutnya?

Tabulampot atau tanaman buah dalam pot adalah solusi berkebun buah di pekarangan sempit.

Dan salah satu kunci keberhasilan berkebun tabulampot adalah membuat media tanam pot yang tepat.

Sebagus apapun bibit yang anda tanam…

Semahal apapun pupuk yang anda gunakan…

Semua itu akan sia-sia jika media tanam anda bermutu rendah!

Tidak sedikit penghobi yang melewatkan bagian penting ini.

Sehingga, mereka terus mengalami banyak masalah pada tumbuh-kembang tabulampot mereka di kemudian hari, tanpa henti.

Mudah-mudahan anda tidak. 😀

Oya, sekalipun panduan membuat media tanam ini lebih berorientasi untuk tanaman buah, tapi sebetulnya, sangat relevan untuk hampir semua jenis tanaman, baik buah, hias, sayur, rempah dan sebagainya.

Orientasi saya lebih ke tanaman buah karena pengunjung blog Daunku.com ini didominasi oleh penghobi tanaman buah.

Sekarang, setelah paham cara membuat media tanam pot berkualitas super, langkah berikutnya adalah anda perlu mempelajari teknis budidaya tanaman yang ingin anda tanam.

Karena setiap jenis tanaman memiliki teknis perawatan yang berbeda.

Tidak bisa kita samakan cara merawat pohon mangga dengan pohon jeruk, pohon alpukat dengan pohon anggur, dan seterusnya.

Mungkin itu saja yang bisa saya share. Semoga bermanfaat.

Terimakasih dan salam berkebun! 😀