Bagaimana cara menolak peluru gaya membelakangi?

Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya Membelakangi / Gaya O’Brien – Seperti  yang kita ketahui, apabila  olahraga tolak peluru termasuk dari salah satu cabang olahraga atletik yang saat ini  juga sering di pertandingkan, baik tingkat daerah, nasional bahkan internasional. Pada dasarnya, olahraga tolak peluru adalah gerakan yang dilakukan sebagai upaya untuk  dapat  menolak peluruh dengan jarak yang sejauh mungkin atau memperoleh hasil lemparan yang sejauh – sejauhnya.

Akan tetapi, untuk  dapat melakukan tolak peluru dengan baik dan juga  benar serta mampu  menghasilkan lemparan yang jauh. Tentunya terlebih dahulu kita harus menguasai materi mengenai dari beberapa teknik dasar yang terdapat pada cabang olahraga tolak peluru. Hal ini sangat penting, terutama bagi  anda yang masih pada  tahap pemula atau mulai menggemari olahraga tolak peluru.

Terdapat  beberapa teknik dasar yang harus di pelajari dan juga  di kuasai dengan baik dalam olahraga tolak peluru seperti cara memegang peluru, cara meletakan peluru dan juga  cara menolak peluru. Dan pada  ulasan kali ini akan membahas mengenai  teknik dasar cara menolak atau melempar peluru dengan baik dan benar.

Untuk teknik dasar cara menolak peluru  terdapat  dua macam  gaya yakni cara menolak peluru dengan gaya menyamping dan menolak peluru dengan gaya membelakangi. Dan yang akan  di bahas pada kesempatan kali ini adalah  cara menolak peluru dengan menggunakan  gaya membelakangi atau biasa juga dikenal dengan gaya O,Brian.

Bagaimana cara menolak peluru gaya membelakangi?

Teknik Dasar Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya Membelakangi / Gaya O’Brien

Adapun cara untuk menolak peluru dengan gaya membelakangi atau gaya O’Brian terbagi menjadi beberapa tahapan seperti yang akan di ulas berikut ini.

Sikap Permulaan

  • Ambil awalan dengan membelakangi arah tolakan.
  • Selanjutnya membungkukkan badan ke arah depan dan bertumpu pada kaki kanan sementara lutut di tekuk.
  • Kaki kiri diangkat lurus menuju arah tolakan.

Sikap Pelaksanaan / Menolak Peluru Gaya Membelakangi

  • Tarik kaki kanan ke belakang ke arah tolakan dengan secepat – cepatnya.
  • Kemudian kenakan  kaki kiri  pada bagian tolakan dengan posisi badan tetap membungkuk,  dan juga  tangan kiri di luruskan ke atas secara rileks dan pandangan ke bawah.
  • Gerakan meluncur ke belakang dengan di awali terlebih dahulu penekukan kaki kanan untuk berjingkrak rendah ke belakang dengan di sertai ayunan sepakan kaki kiri jauh ke belakang.
  • Pada saat sikap badan benar – benar condong ke depang, mulailah pendaratan kaki kanan. Setelah berjingkrak,  selanjutnya  di susul oleh  kaki kiri, sedangkan badan segera berputar ke kiri serong atas.
  • Kemudian berat pada di pindahkan ke kaki kiri yang masih di tekuk dan tangan kanan diarahkan ke sudut tolakan.
  • Selanjutnya peluru di lepaskan dengan di bantu oleh kekuatan lecutan pergelangan tangan dan juga jari – jari tangan.

Sikap Akhir

Posisi kaki kanan di angkat pendek ke arah  depan, sedangkan kaki kiri di ayunkan ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.

Kesalahan Yang Sering Terjadi

Terdapat  beberapa kesalahan yang sering di lakukan  oleh para atlet tolak peluru dengan gaya  membelakanginya. Di antaranya yaitu sebagai   berikut ini :

  • Sikap badan yang kaku
  • Footwork lambat.
  • Tergesa – gesa.
  • Peluru tidak pada pangkal tahu.
  • Masih terdapat  gerakan melempar peluru dan tidak ada gerak lanjutan.

Baca Juga :   √ Tolak Peluru │ 4 Teknik Dasar dalam Tolak Peluru

Demikianlah ulasan pada artikel kali ini mengenai √ Tolak Peluru │ Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya Membelakangi / Gaya O’Brien semoga informasi yang di berikan mudah di pahami dan juga dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mempelajari olahraga tolak peluru ini , sekian dan terimakasih banyak , mohon maaf apabila banyak kesalahan dan salam olahraga sampai jumpa di artikel yang lainnya ya.

Baca Juga :

Alasan Cristiano Ronaldo Tidak Akan Reuni Kembali Dengan Mourinho di AS Roma

Demi Gareth Bale dkk, Ryan Giggs Tinggalkan Jabatan Manajer Timnas Wales

5 Pemain Idaman Manchester United dan Erik Ten Hag, Nomor 1 Direbut Liverpool

Dibandingkan Dengan Darwin Nunez, Suarez: Biar Ia Tulis Sendiri Kisahnya di Liverpool

AC Milan Lirik Marcelo, Harganya Ditawar Setengah Lebih Rendah dari Real Madrid

PSG Tak Tepati Janji, Diskusi soal Pemutusan Kerja Sama dengan Mauricio Pochettino Jadi Panas

Piala Dunia 2022 Qatar Terapkan Norma Ketimuran: Fans Dilarang Kumpul Kebo dan Pesta Miras

Baru Putus dari Shakira, Gerard Pique Sudah Punya Pacar Baru?

Ditolak Bintang Ajax, MU dan Erik Ten Hag Alihkan Target ke Pemain Bidikan Arsenal

Erling Haaland Gabung Manchester City, sang Ayah Terima Kasih pada Borussia Dortmund

Ogah Dikadali Lagi, Alasan Manchester United 'Lelet' di Bursa Transfer

Game Changer! Ini 5 Alasan Manchester United Tidak Boleh Gagal Daratkan Frenkie De Jong

Ilustrasi seorang atlet sedang melakukan gaya tolak peluru. Foto: Pinterest

Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Tolak peluru dilakukan dengan gaya mendorong atau menolak terhadap sebuah peluru atau bola dari logam sejauh mungkin dengan menggunakan teknik tertentu.

Berbeda dengan olahraga cabang lempar lainnya, seperti lempar cakram, lempar lembing, dan lempar martil, tolak peluru tidak membutuhkan area pendaratan yang luas, yakni tidak lebih 25 meter. Karena itu, tolak peluru bisa dilakukan di lapangan terbuka ataupun tertutup.

Mengutip buku Dasar-Dasar Atletik oleh Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo (2020: 85), tolak peluru yang biasa disebut dengan the shot put sudah ada sejak zaman Yunani kuno, tetapi dilakukan dengan tata cara dan peraturan yang berbeda. Olahraga ini menjadi salah satu bentuk latihan perang yang dilakukan oleh prajurit Troya.

Dulu, bola yang digunakan dalam tolak peluru masih berbahan dasar batu. Pertandingan pertama yang menggunakan alat seperti ini diadakan pada era pertengahan dan hanya diikuti oleh prajurit perang.

Pertandingan tolak peluru pertama diadakan di Skotlandia pada tahun 1866. Sejak saat itu, olahraga ini mulai digemari di Eropa dan mulai mendunia, termasuk ke Indonesia.

Pada zaman itu, tolak peluru hanya dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah Belanda. Seiring berjalannya waktu, olahraga ini pun mulai masuk ke sekolah-sekolah pribumi dan makin berkembang hingga saat ini.

Cara memegang peluru ada tiga, yaitu:

  • Meletakkan peluru di telapak tangan bagian atas

Pegang peluru dengan erat menggunakan jari-jari tangan dengan posisi agak renggang. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru.

Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dengan posisi menekuk dan ibu jari berada pada posisi biasa. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan peluru. Kemudian, berikan tenaga lebih pada ibu jari untuk menahan peluru lebih kuat agar tidak jatuh.

Rapatkan semua jari dan tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang.

Rapatkan jari-jari dengan posisi agak renggang. Teknik yang satu ini cocok untuk atlet dengan ukuran telapak tangan yang kecil.

  • Pegang peluru dengan teknik yang benar.

  • Tempelkan peluru pada leher samping kanan dengan ibu jari yang menempel di atas tulang bahu atau tulang selangka.

  • Posisikan siku lurus dan sejajar dengan bahu.

  • Miringkan kepala ke arah peluru supaya lebih seimbang.

Mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan oleh Sumaryoto dan Soni Nopembri (2017: 120), ada dua macam gaya tolak peluru, yaitu:

Gaya tolak peluru menyamping. Foto: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

  • Mengawali dengan sikap permulaan, arah sasaran dengan bahu kiri menghadap ke samping.

  • Kedua kaki dibuka selebar bahu.

  • Tangan kanan memegang peluru dan menempelkannya antara tulang rahang dan selangka siku yang mengarah ke samping bawah dan lengan kiri mengimbanginya dalam posisi yang wajar.

  • Dilanjutkan dengan gerakan tolakan. Kaki kiri diayunkan lurus ke samping kiri, bersamaan dengan menjingkrakkan kaki kanan.

  • Gerakan jingkrak dilakukan serendah-rendahnya, segaris dengan arah tolakan dan mendarat dengan kaki kanan terlebih dahulu setelah kaki kiri mendarat dengan cepat dan kuat.

  • Tekukan lutut kaki kanan diluruskan, disertai sedikit putaran badan ke arah kiri. Berat badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih sedikit ditekuk. Tangan kanan diluruskan kea rah tolakan, kemudian peluru dilepaskan, dibantu dengan kekuatan lemparan pergelangan dan jari-jari tangan.

  • Gaya diakhiri dengan melangkahkan kaki kanan dengan pendek, sementara kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga keseimbangan lengan kanan. Tolakan mengarah ke depan atas.

2. Gaya Membelakangi/Gaya O’Brian

Gaya tolak peluru membelakangi. Foto: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

  • Diawali dengan sikap permulaan. Ambil awalan dengan mebelakangi arah tolakan.

  • Bungkukkan badan ke depan dengan kaki kanan dengan lutut ditekuk dijadikan sebagai tumpuan, sementara kaki kiri diangkat lurus menuju tolakan.

  • Menolak peluru dengan menarik kaki kanan ke belakang (ke arah tolakan) dengan cepat.

  • Kenakan kaki kiri pada papan tolakan dengan badan tetap membungkuk dan tangan kiri diluruskan ke atas dengan rileks dan pandangan ke arah bawah.

  • Tekukkan kaki kanan untuk berjingkrak rendah ke belakang dan disertai ayunan sepakan kaki kiri jauh ke belakang.

  • Setelah berjingkrak, disusul dengan kaki kiri, badan berputar ke kiri serong ke aras, kemudian berat badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih ditekuk tangan kanan diarahkan ke sudut tolakan.

  • Akhiri gaya dengan mengangkat kaki kanan pendek ke depan dan kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga keseimbangan.