Bagaimana cara mengatasi permasalahan permodalan saat melakukan pengembangan usaha?

Ada beberapa masalah UMKM di Indonesia yang masih sering terjadi. Jika terus dibiarkan, hal ini dapat menghambat pertumbuhan usaha dan menyebabkan UMKM kalah bersaing, stagnan, bahkan dampak terburuknya dapat gulung tikar.

Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah bagi sektor ekonomi untuk mengatasi permasalahan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Kira-kira apa saja masalah UMKM yang kerap terjadi dan bagaimana solusinya?

Mari cari tahu melalui ulasan berikut ini!

Masalah UMKM dan Cara Mengatasinya

Bagaimana cara mengatasi permasalahan permodalan saat melakukan pengembangan usaha?

UMKM menjadi ujung tombak perekonomian negara karena hanya UMKM yang dinilai mampu bertahan di tengah gempuran persaingan bisnis serta krisis ekonomi bangsa. Meski dapat mendongkrak ekonomi, sayangnya masih ada saja masalah yang sering dihadapi para pelaku usaha UMKM.

Sebagaimana yang kamu tahu, pemerintah telah menurunkan tarif pajak UMKM sebesar 0,5 persen sebagai stimulus agar usaha UMKM dapat berkembang pesat. Namun, apakah kebijakan tersebut dapat menekan masalah UMKM yang sampai saat ini masih kerap menimpa para pelaku usaha?

Sayangnya, kebijakan tersebut tidak lantas menjadi solusi akan permasalahan yang dihadapi pemilik usaha. Nah, agar kamu tidak terjebak saat menjalani usaha UMKM, berikut beberapa contoh masalah UMKM dan solusinya yang perlu diketahui.

Kurangnya modal usaha

Bagaimana cara mengatasi permasalahan permodalan saat melakukan pengembangan usaha?

Modal jadi salah satu masalah UMKM yang paling sering dialami. Minimnya modal usaha UMKM menyebabkan kegiatan produksi terhambat sehingga menurunkan pemasukan.

Hal inilah yang membuat pemilik usaha mencari pinjaman modal dari bank, tapi sayangnya seringkali gagal karena tidak memenuhi persyaratan bank. Alhasil usaha menjadi mandek dan terpaksa gulung tikar.

Solusinya, kamu bisa mendapatkan pinjaman modal dari sistem penggalangan dana yang dihadirkan oleh teknologi finansial (fintech). Penggalangan dana ini dikenal dengan istilah crowdfunding.

Atau, kamu juga meminta bantuan UMKM dengan mendaftarkan UMKM kamu terlebih dahulu sebagai salah satu syarat wajib. Bantuan UMKM sendiri adalah bantuan langsung tunai (BLT) untuk UMKM yang disalurkan pemerintah melalui dua kementerian yakni Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Sosial.

Kurangnya pengetahuan tentang cara mengembangkan usaha

Bagaimana cara mengatasi permasalahan permodalan saat melakukan pengembangan usaha?

Kebanyakan pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai cara mengembangkan bisnis. Mereka pun hanya fokus terhadap proses produksi tanpa berusaha meningkatkan kualitas produk.

Padahal, dengan pengembangan bisnis yang mumpuni, masalah UMKM satu ini bisa dicegah. Solusinya, perbanyak membaca dan up to date terhadap perkembangan strategi bisnis terbaru. Atau berdiskusilah dengan pengusaha yang lebih dulu sukses agar bisa mencontek tips dan trik mereka dalam membangun bisnis.

Tidak ada inovasi produk

Bagaimana cara mengatasi permasalahan permodalan saat melakukan pengembangan usaha?

Jika ingin bersaing di tengah gempuran bisnis UMKM, cobalah untuk membuat inovasi produk. Sayangnya, masalah UMKM yang kerap dihadapi adalah ketidakmampuan dalam melakukan inovasi. Padahal tanpa inovasi, pesaing akan dengan mudah mengambil pasar kamu.

Dalam hal ini, kamu bisa meningkatkan kualitas bahan, finishing produk, dan kemasan. Selain itu, pantau tren terkini agar kamu mampu menciptakan inovasi yang sesuai dengan tren. Dengan begitu, kamu bisa memenuhi apa yang diinginkan pelanggan.

Kurang memahami pemasaran digital

Bagaimana cara mengatasi permasalahan permodalan saat melakukan pengembangan usaha?

Masalah UMKM selanjutnya adalah kurangnya pemahaman mengenai pemasaran digital. Sebagian dari pelaku UMKM tidak memasarkan produknya secara online. Alhasil, daya saing produk kurang dan menyebabkan sepi pelanggan.

Mungkin sudah banyak pelaku UMKM yang melek teknologi, tapi sebagian besarnya masih belum mampu memaksimalkannya sehingga potensi keuntungan yang diperoleh pun belum optimal. Solusi dari pemasalahan ini adalah para pelaku usaha perlu menggali informasi tentang cara melakukan pemasaran digital dengan tepat.

Jika perlu, ikuti berbagai webinar online atau ikut komunitas bisnis. Setelah itu, gunakan media sosial dan bukalah toko online di e-commerce guna meraih pasar yang lebih luas.

Pembukuan yang masih manual

Bagaimana cara mengatasi permasalahan permodalan saat melakukan pengembangan usaha?

Pemerintah memang sudah menggalakkan digitalisasi UMKM. Namun sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang melakukan pembukuan secara manual. Cara lama ini dinilai tidak lagi efisien karena dapat meningkatkan risiko human error yang meliputi kesalahan input jumlah transaksi atau kehilangan seluruh data penjualan.

Oleh karenanya, penting bagi pelaku usaha untuk mengatasi masalah UMKM ini dengan cara yang lebih praktis. Misalnya, dengan beralih menggunakan pembukuan otomatis atau sistem pembayaran online yang sudah terintegrasi.

Atasi Masalah UMKM dengan OY! Bisnis

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa salah satu cara mengatasi masalah UMKM adalah dengan menggunakan sistem pembayaran dan pembukuan otomatis. Hal ini dapat kamu wujudkan dengan menggunakan OY! Bisnis.

OY! Bisnis akan memfasilitasi kamu dalam menyediakan berbagai metode pembayaran yang dibutuhkan pelanggan. Lewat produk OY! Payment Link, pelanggan kamu bisa membayar dengan menggunakan transfer bank, e-wallet, virtual account, dan QRIS.

Secara tidak langsung, cara ini akan menjangkau lebih banyak pelanggan karena kamu bisa membuat konsumen merasa lebih nyaman saat berbelanja di toko kamu. Produk OY! Payment Link juga memudahkan kamu dalam hal rekonsiliasi keuangan sebab semua transaksi tercatat secara otomatis di dashboard OY! Bisnis.

Selain itu, OY! Bisnis juga akan memudahkan kamu dalam mengatasi masalah UMKM terkait pengembalian dana konsumen (refund). OY! Bisnis memiliki produk OY! Claim Refund yang mampu mengirimkan dana konsumen tanpa perlu mengetahui nomor rekening pelanggan.

Tentunya OY! Bisnis adalah solusi dari masalah UMKM yang sering kamu hadapi, bukan? Untuk itulah, daftarkan bisnis kamu sekarang juga di OY! Bisnis dan nikmati kemudahan menerima pembayaran!

5 Tips Jitu Mengatasi Modal Minim, Pasti Berhasil! - Salah satu hal yang seringkali menjadi kendala selama merintis usaha adalah kepemilikan modal yang sangat minim.

Tidak sedikit calon pengusaha yang justru gagal dan berhenti di tengah jalan karena kendala terbatasnya modal. Padahal tidak seharusnya keterbatasan modal ini menjadi kendala cukup berarti untuk mengembangkan usaha. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menyiasati modal minim yang Anda miliki.

1. Pola pikir wirausaha

Ini dia tips mengatasi modal minim yang pertama. Merintis usaha mandiri tidak hanya berkaitan dengan jiwa entrepreneur yang sudah terpendam cukup lama. Minat pada usaha mandiri yang Anda miliki tidak cukup untuk menunjang kerja keras Anda membangun usaha.

Karena minat ini harus ditunjang dengan banyak hal lainnya untuk memastikan bisnis yang Anda rintis dapat berkembang dan meraih kesuksesan. Memiliki pola pikir wirausaha atau entrepreneurship akan menjadikan Anda lebih kuat membangun usaha.

Baca juga: Seberapa Penting Modal Usaha untuk Bisnis Anda?

Pola pikir entrepreneurship sangat penting bagi calon pengusaha yang baru merintis bisnisnya. Minat wirausaha yang Anda miliki harus ditunjang dengan pola pikir yang sama sehingga Anda dapat bertahan selama merintis usaha.

Terutama saat modal usaha yang Anda miliki sangat terbatas, pola pikir entrepreneurship ini akan membantu Anda lebih fokus menghadapi tantangan dan perlahan-lahan mengembangkan usaha.

2. Antara rencana dan mitra bisnis

Pola pikir entrepreneurship akan memastikan Anda tidak memulai bisnis dengan modal kosong. Dengan kata lain, Anda tidak akan memulai suatu bisnis jika tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bidang usaha yang Anda bangun.

Seseorang dengan pola pikir entrepreneur akan memastikan memiliki rencana bisnis yang matang sebelum memulai bisnis. Rencana bisnis ini berisi analisis mendalam mengenai strategi mengembangkan bisnis.

Baca juga: 9 Manfaat Pinjaman Modal Usaha untuk Bisnis

Seseorang dengan pola pikir entrepreneur akan mencari cara terbaik untuk memastikan bisnisnya dapat berjalan meski memiliki modal terbatas. Salah satu langkah yang ditempuhnya adalah dengan mencari mitra bisnis.

Memilih mitra bisnis juga tidak dapat dilakukan sembarangan. Mitra bisnis dengan minat yang sama saja tidak cukup. Anda harus memastikan mitra tersebut berprospek cukup baik untuk membantu membangun dan mengembangkan bisnis Anda. Dengan demikian, modal minim pun tak jadi masalah.

3. Bekerja paruh waktu hingga investasi

Memiliki modal yang minim tidak berarti akhir dari mimpi Anda untuk membangun bisnis mandiri. Seeorang dengan pola pikir entrepreneur akan menjadikan kepemilikan modal yang minim sebagai tantangan yang harus diatasi. Anda dapat menyiasatinya dengan bekerja paruh waktu.

Baca juga: Ingin Sukses Mendapatkan Pinjaman Modal? Berikut Ini 7 Langkah Praktisnya

Tidak sedikit calon pengusaha baru yang merintis usaha dengan tidak meninggalkan pekerjaan utama. Dengan demikian, dari pekerjaan utama tersebut, Anda bisa mendapatkan kucuran modal.

Modal minim selama merintis usaha juga dapat diatasi dengan menjalankan investasi yang dilakukan pada usaha Anda. Anda dapat menambah modal dengan menjalankan investasi dari para investor yang tertarik dengan prospek keuntungan bisnis yang Anda rintis.

Tentunya investor yang harus Anda pilih adalah investor terpercaya yang mampu menilai bisnis Anda. Dengan investasi ini Anda dapat menambah modal sehingga bisnis dapat berkembang dan sukses.

4. Fokus mulai dari yang ada

Terbatasnya modal usaha lebih banyak membuat calon pengusaha gagal merintis usaha. Hal ini dapat dimaklumi mengingat ada banyak kebutuhan yang harus diwujudkan sehingga usaha dapat mulai dirintis.

Padahal, kepemilikan modal yang kecil tidak berpengaruh cukup banyak dalam membangun sebuah usaha. Dengan pola pikir entrepreneur yang Anda miliki, cobalah untuk fokus memulai bisnis dengan modal yang ada.

Baca juga: 11 Cara Mencari Modal untuk Bisnis Mahasiswa

Beberapa calon pengusaha justru gagal memulai bisnisnya hanya karena terbatasnya modal uang untuk membangun atau menyewa tempat usaha. Padahal kondisi tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan garasi di rumah sebagai tempat usaha.

Jika tidak memungkinkan, Anda bisa menyiasatinya dengan membuat toko online. Di toko online ini, Anda tidak memerlukan tempat tetap tetap dapat menjalankan usaha sekaligus melakukan promosi.

Sudah mencoba tips mengatasi modal minim yang satu ini?

5. Mengajukan pendanaan kala modal minim

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi modal minim selama merintis usaha adalah dengan mengajukan pinjaman modal usaha. Cara ini dapat dikatakan sebagai jalan pintas untuk Anda para pemilik usaha yang membutuhkan tambahan modal usaha dengan cepat dan praktis.

Baca juga : Moka Capital, Solusi Mudah Pinjaman Online

Ada banyak penyedia pinjaman modal usaha yang tidak memerlukan agunan, misalnya Moka Capital. Dua produk utama yang bisa menjadi pilihan Anda ialah

a. Moka Capital Lending: Anda bisa mendapatkan pinjaman hingga Rp2 miliar dari mitra institusi finansial yang telah dimonitor dan diregulasi OJK.

b. Moka Capital Investment menawarkan modal usaha dari investor lewat sistem equity crowdfunding.

Apabila Anda tertarik untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Moka Capital dan bagaimana pendanaan ini dapat bermanfaat dengan maksimal untuk usaha Anda, silakan kunjungi halaman ini atau klik banner di bawah.