Tahap persiapan servis pendek forehand
Tahap pelaksanaan servis pendek forehand
Akhir gerakan servis pendek forehand
servis pendek forehand, jelaskan sikap akhir gerakan teknik dasar servis pendek forehand, jelaskan 4 gerak spesifik pukulan servis pendek forehand, gambar dan jelaskan tahapan servis pendek forehand dalam permainan bulutangkisSumber pustaka : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/Atmaja Budi Sarjana, Bambang Trijono Joko Sunarto; editor, Bambang Trijono Joko Sunarto.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010. Postingan Terkait: Show
Penjelasan: 1. Gerak Spesiik Pukulan Backhand Tahapan pembelajaran 1 Posisi awal: melangkah, kaki kanan di depan dan kiri di belakang memukul dengan tangan kanan, badan agak condong ke kanan. Pandangan tertuju pada arah datangnya bola, Kedua lutut agak direndahkan dengan sikap rileks, 2 Gerakan: saat bola akan datang tarik bat ke samping melalui depan, badan ke arah belakang, kepala bat agak menghadap ke bawah dan pergelangan tangan lurus, saat bola memantul meja dan melambung, pukul bola dengan ayunan penuh dan bat menggesek bagian belakang bola, 3 Akhir gerakan: lengan lurus ke depan, berat badan pada kaki depan, dan pandangan mengikuti arah gerakan bola.
Siapa yang tidak mengenal permainan bulu tangkis? permainan paling populer setelah sekian lama sering dinominasi oleh negara asing dalam kejuaraan kini menjadi permainan yang telah melahirkan segudang prestasi. Permainan ini juga telah mengharumkan nama bangsa Indonesia setelah pemain bulutangkis yang dijuluki The Minion berhasil menjadi juara dan menduduki peringkat pertama dunia. Adakah diantara kalian yang ingin mengikuti jejaknya? jika iya maka belajarlah dulu tentang grakan - gerakan spesifik permainan bulu tangkis dibawah ini. Permainan bulu tangkis jika membahas sejarah singkatnya, banyak teori yang menyatakan bahwa permainan ini bermula dan berkembang di Mesir Kuno sekitar 2000 tahun yang lalu, namun disebutkan juga bahwa di India dan Republik Rakyat Cina yang diperkirakan sebagia permainan Tionghoa, jianzi yang melibatkan penggunaan kok, namun tanpa menggunakan raket melainkan menggunakan kaki sebagai raketnya. Tata cara atau misi dalam memaikan permainan ini dimasa itu yakni menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Pada zaman pertengahan dinegara Inggris, permainan anak-anak yang disebut dengan bettledores dan shuutlecock sangat populer. Anak - anak pada masa itu biasanya akan memakai dayung atau tongkat dan bersiasat bersama untuk menjaga agar kok tetap di udara dan mencegahnya menyentuh tanah. Pada abad ke-19, Olah raga kompetitif bulu tangkis ditemukan oleh seorang Tentara Britania di pune dengan menambahkan jaring dan memainkannya secara kompetitif. Oleh sebab itu Kota Pune dikenal sebelumnya sebagai poona begitu pula dengan permainannya dikenal dengan poona dimasa itu dan para Tentara membawa permainan tersebut kembali ke Inggris di tahun 1850-an. Nama permainan kompetitif ini dimasa sekarang didapatkan sekitar tahun 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul " Badminton Battledore - a new game" yang melukiskan permainan ini dimainkan di gedung badminton, astat Duke of Beaufort's di Gloucestershire Inggris dimana rancangan peraturan permainan ini pertama kali ditulis oleh klub badminton bath pada tahun 1877. Induk organisasi Internasional Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan mencatat Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota pelopornya. Negara India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada tahun 2006, IBF diubah menjadi Badminton World Federation (BWF) oleh delagasi dari berbagai negara dan olahraga ini menjadi olahraga olimpiade musim panas dan dikenal oleh seluruh dunia. Di bawah ini kita akan mengulas tentang prinsip dalam permainan bulu tangkis melalui gerak sepesifik didalam permainan bulu tangkis. berikut ulasannya.
Demikian ulasan singkat diatas dan semoga bermanfaat. Terimakasih. Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta.2017. Penulis : Roji dan Evva Yulianti. Penerbit : Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang, Kemendikbud. |