Bagaimana bunyi teks proklamasi yang autentik

Bulan Agustus selalu identik dengan nilai-nilai perjuangan. Tentu saja, karena di bulan inilah, sekitar 74 tahun yang lalu, para pendiri bangsa mempertegas keberadan negara kita tercinta ini sebagai negara yang merdeka. Hal ini ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno. Tepatnya pada hari Jumat, 17 Agustus 1945, bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

Jika bicara soal proses, tentu saja butuh waktu yang tidak sebentar bagi bangsa Indonesia untuk sampai di momen paling penting dalam sejarah bangsa ini. Dimulai dari dibentuknya BPUPKI, lalu berganti menjadi PPKI, perdebatan antara golongan tua dan muda, hingga akhirnya berkibarlah Sang Saka Merah Putih di langit Indonesia. Teks proklamasi yang telah dirumuskan sebelumnya oleh Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno, dan Achmad Soebardjo, adalah bukti sahih lainnya.

Teks proklamasi sendiri pada dasarnya terdiri dari dua versi, yakni versi naskah Klad dan naskah otentik atau asli. Apa bedanya?

Naskah Proklamasi Klad

Naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan Soekarno sebagai pencatat, dan merupakan hasil gubahan (karangan) dari Mohammad Hatta serta Achmad Soebardjo.

Berikut isi proklamasi tersebut:

Naskah Proklamasi Klad ini ditinggal begitu saja dan bahkan sempat masuk ke tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. Seorang wartawan bernama B.M. Diah lah yang kemudian menyelamatkan naskah bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga diserahkan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.

Naskah Proklamasi Otentik

Naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, atau dikenal dengan sebutan naskah “Proklamasi Otentik” adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi). Adapu isinya sebagai berikut:

Untuk diketahui, tahun pada kedua teks naskah Proklamasi di atas (baik pada teks naskah Proklamasi Klad maupun pada teks naskah Proklamasi Otentik) tertulis angka “tahun 05” yang merupakan kependekan dari angka “tahun 2605”, karena tahun penanggalan yang dipergunakan pada zaman pemerintah pendudukan militer Jepang saat itu adalah sesuai dengan tahun penanggalan yang berlaku di Jepang, yang kala itu adalah “tahun 2605”.

Untuk lebih jelasnya mengenai perbedan antara naskah klad dan otentik, perhatikan beberapa perubahan berikut:

  • Kata “Proklamasi” diubah menjadi “P R O K L A M A S I”
  • Kata “Hal2” diubah menjadi “Hal-hal”
  • Kata “tempoh” diubah menjadi “tempo”
  • Kata “Djakarta, 17 – 8 – ’05” diubah menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”
  • Kata “Wakil2 bangsa Indonesia” diubah menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”
  • Naskah Proklamasi Klad tidak ditandatangani, sedangkan naskah Proklamasi Otentik ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta

Teks proklamasi ketikan dengan tanda tangan

GridHype.id- Menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, ada banyak kisah menarik yang kemudian kembali diperbincangkan.

Mulai dari sejarah yang mengharukan hingga cerita unik yang belum tentu diketahui banyak orang.

Hari kemerdekaan tentunya identik dengan proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno.

Oleh sebab itu, Ir. Soekarno kini dikenal sebagai sang proklamator.

Naskah bersejarah tersebut banyak diceritakan di berbagai momen maupun buku pelajaran sekolah.

Teks proklamasi autentik yang telah diketik oleh Sayuti Melik membubuhkan tanda tangan asli Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Adapun bunyi naskah tersebut adalah sebagai berikut:

P R O K L A M A S I

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta.

Namun ternyata, naskah yang kita kenal sebagai naskah autentik itu sebenarnya telah mengalami beberapa perubahan.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu 6 Fakta Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Dibuat Dini Hari dan Sempat Masuk Tong Sampah

Jakarta -

Teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik setelah ditulis oleh Soekarno. Seperti apa naskah teks proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik dan perubahannya sampai diproklamasikan pada 17 Agustus 1945?

Teks proklamasi ditulis di rumah Laksamana Maeda di Jalan Miyokodori yang sekarang adalah Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta, seperti dikutip dari buku 'IPS Terpadu Jilid 2B untuk SMP dan MTs Kelas VIII Semester 2' oleh Y Sri Pujiastuti, T.D. Haryo Tamtomo, dan N Suparno.


Perumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung di ruang makan rumah Laksamana Maeda.

Naskah teks proklamasi ditulis oleh Soekarno dan dibantu oleh Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo. Perumusan teks proklamasi ini disaksikan oleh Miyoshi, Soekarno, B.M. Diah, dan Soediro.

Rumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terdiri atas dua bagian pokok.

Bunyi teks proklamasi bagian pertama i yaitu: "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia."

Bagian kedua naskah teks proklamasi yaitu: "Hal-2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l. diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnja."

Bagian pertama naskah teks proklamasi adalah saran Ahmad Soebarjo yang diambil dari rumusan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Sementara itu, bagian kedua naskah teks proklamasi adalah buah pikiran Moh. Hatta.

Naskah teks proklamasi lalu dibawa ke serambi depan rumah Maeda, tempat anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan pemuka pemuda Indonesia menunggu untuk musyawarah dan persetujuan teks proklamasi bersama.

Teks Proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta atas nama wakil-wakil bangsa Indonesia, sesuai usulan Soekarni.

Teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik setelah disetujui bersama. Orang yang berjasa mengetik teks proklamasi ini adalah tokoh Golongan Muda.

Beberapa perubahan teks proklamasi dalam proses pengetikan oleh Sayuti yaitu sebagai berikut:

  • 1. Kata 'tempoh' diubah menjadi 'tempo'
  • 2. Kata 'wakil-wakil bangsa Indonesia' diubah menjadi 'Atas nama bangsa Indonesia'
  • 3. Rumusan 'Djakarta 17-8-05' menjadi 'Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen '05."
  • 4. Naskah yang telah diketik oleh Sayuti Melik kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta.


Hasil ketikan teks proklamasi oleh Sayuti Melik kemudian dikenal sebagai teks proklamasi yang otentik.

Isi teks proklamasi yang sudah diperbaharui yaitu sebagai berikut:


PROKLAMASI


Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l. diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja."

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta

Proklamasi kemerdekaan detik.com/tag/proklamasi-kemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (sekarang jalan Proklamasi), Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

Tokoh yang membacakan teks proklamasi adalah Soekarno. Sebelum teks proklamasi dibacakan, Soekarno memberi pengantar singkat yang antara lain berbunyi:

"...Telah beratus-ratus tahun.. usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti.. Sekarang tiba saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan tanah air kita dalam tangan sendiri.. Kami tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan para pemuka rakyat dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan sekarang juga. Dengarkanlah Proklamasi kami."

Setelah membaca teks proklamasi, Soekarno memberi penutup sebagai berikut:

"Demikianlah saudara-saudara, kita sekarang telah merdeka. Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara merdeka, negara Republik Indonesia merdeka, kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu."

Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan Suhud. Acara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diakhiri dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sejak saat itu, lahirlah negara baru yang bernama Republik Indonesia.

Nah, itu dia kisah bagaimana teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik lalu diproklamasikan pada hari kemerdekaan Indonesia. Jangan melupakan sejarah ya, detikers!

Simak Video "Hari Terakhir Long Weekend, Terminal 3 Bandara Soetta Dipadati Penumpang"



(twu/pay)

Teks Proklamasi – Otentik, Pembacaan, Naskah, Sejarah & Makna – DosenPendidikan.Com– Proklamasi adalah sebuah pemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat. Pemberitahuan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, menandakan suatu ketetapan kebebasan bagi seluruh rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan proklamasi kemerdekaan Indonesia menunjukkan keberanian dan sikap bangsa Indonesia menunjukan keberanian dan sikap bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri. Awalnya terdapat perbedaan sikap antara golongan tua dan gologan muda.

Bagaimana bunyi teks proklamasi yang autentik
Gambar Teks Proklamasi Asli Dari Museum

Golongan tua tidak mempersoalkan jika kemerdekaan adalah pemberian Jepang, lain halnya dengan golongan muda yang mengagungkan kemerdekaan Indonesia sebagai hasil perjuangan sendiri. Perbedaan itu membuat para perjuangan nasionalis Indonesia bekerja keras. Proklamasi bukan berarti perjuangan selesai, masih ada perjuangann yang lebih berat lagi, menanti yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu sendiri.

Sejarah Perumusan Teks Proklamasi

Rombongan tiba kembali di Jakarta pada pukul 23.00 waktu Jawa. Setelah Soekarno-Hatta singgah di rumah masing-masing. Rombongan kemudian menuju ke rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta (sekarang Perpustakaan Nasional). Hal itu juga disebabkan Laksamana Tadashi Maeda telah menyampaikan kepada Ahmad Subardjo (sebagai salah satu pekerja di kantor Laksamana Maeda) bahwa ia menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya.

Sebelum mereka memulai merumuskan naskah proklamasi, terlebih dahulu Soekarno dan Hatta menemui Somubuco (Kepala Pemerintahan Umum) Mayor Jenderal Nishimura untuk menjajaki sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan. Mereka ditemani oleh Laksamana Maeda, Shigetada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi serta Miyoshi sebagai penerjemah. Pertemuan itu tidak mencapai kata sepakat.

Nishimura menegaskan bahwa garis kebijakan Panglima Tentara Ke-16 di Jawa adalah, “dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi merubah status quo (status politik Indonesia)”. Berdasarkan garis kebijakan itu Nishimura melarang Soekarno-Hatta untuk mengadakan rapat PPKI dalam rangka proklamasi kemerdekaan.

Baca Juga : Konferensi Meja Bundar

Sampailah Soekarno-Hatta pada kesimpulan bahwa tidak ada gunanya lagi membicarakan kemerdekaan Indonesia dengan pihak Jepang. Akhirnya, mereka hanya mengharapkan pihak Jepang tidak menghalang-halangi pelaksanaan proklamasi yang akan dilaksanakan oleh rakyat Indonesia sendiri.Maka mereka kembali ke rumah Laksamana Maeda.

Sebagai tuan rumah Maeda mengundurkan diri ke lantai dua, sedangkan di ruang makan, naskah proklamasi dirumuskan oleh tiga tokoh golongan tua, yaitu : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Subardjo. Peristiwa ini disaksikan oleh Miyoshi sebagai orang kepercayaan Nishimura, bersama dengan tiga orang tokoh pemuda lainnya, yaitu : Sukarni, Mbah Diro dan B.M. Diah. Sementara itu, tokoh-tokoh lainnya, baik dari golongan muda maupun golongan tua menunggu di serambi depan.

Ir. Soekarno yang menuliskan konsep naskah proklamasi, sedangkan Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Subardjo menyumbangkan pikiran secara lisan. Kalimat pertama dari naskah proklamasi merupakan saran dari Mr. Ahmad Subardjo yang diambil dari rumusan BPUPKI, sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran dari Drs. Moh. Hatta. Hal itu disebabkan menurut beliau perlu adanya tambahan pernyataan pengalihan kekuasaan (transfer of sovereignty).

Pada pukul 04.30, konsep naskah proklamasi selesai disusun. Selanjutnya mereka menuju ke serambi muka menemui para hadirin yang menunggu. Soekarno memulai membuka pertemuan dengan membacakan naskah proklamsi yang masih merupakan konsep. Ia meminta kepada hadirin untuk menandatangani naskah proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia.

Usulan tersebut ditentang oleh tokoh-tokoh pemuda. Mereka beranggapan bahwa sebagian tokok-tokoh tua yang hadir adalah “kepanjangan tangan” jepang. Selanjutnya, Sukarni, salah seorang tokoh golongan muda, mengusulkan agar yang menandatangani naskah proklamasi cukup Soekarno- Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Setelah usulan Sukarni disetujui, Soekarno meminta kepada Sajuti Melik untuk mengetiknya. Setelah itu, timbul persoalan mengenai tempat penyelenggaraan proklamasi. Sukarni mengusulkan agar Lapangan Ikada (sekarang bagian tenggara lapangan Monumen Nasional) dijadikan tempat membacakan proklamasi.

Namun, Soekarno menyampaikan dugaan, jika proklamasi dilakukan dilapangan tersebut akan menimbulkan bentrokan antara rakyat dan pihak militer Jepang. Karena itu, Bung Karno mengusulkan upacara proklamasi dilaksanakan di rumahnya, Jalan Pegangasan Timur No.56. Usulan itu disetujui oleh para hadirin.

Baca Juga : Perang Diponegoro

Perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia

  1. Perumusan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda di jalan Imam Bonjol No. 1 (sekarang menjadi Perpustakaan Nasional, Depdiknas)
  2. Teks proklamasi dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh hatta, dan Ahmad Subardjo.
  3. Sukarni yang mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.
  4. Soekarno meminta sayuti melik untuk mengetik naskah proklamasi dengan perubahan-perubahan seperlunya yang telah disepakati.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

  • Proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945
  • Sukarni mengumpulkan warga jakarta di lapangan Ikada untuk mendengarkan pembacaan naskah proklamasi.
  • Tetapi karena dikhawatirkan terjadi bentrok antara rakyat Indonesia dan pihak jepang, maka disepakati bahwa pembacaannya dilaksanakan di depan rumah Ir. Soekarno di jalan pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pukul 10.00 wib.

Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Teks Naskah Proklamasi Klad

Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.

Bagaimana bunyi teks proklamasi yang autentik

Berikut isi proklamasi tersebut:

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17 – 8 – 45
Wakil-wakil bangsa Indonesia

Baca Juga : Dekrit Presiden – Latar Belakang, Isi, Alasan dan Dampak

Teks naskah Proklamasi Otentik

Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah “Proklamasi Otentik”, adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi),

Bagaimana bunyi teks proklamasi yang autentik

Berikut isinya adalah sebagai berikut :

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 45 Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta.