Kritik tari disebabkan karena adanya kegiatan apresiasi karya seni tari. Dalam menikmati sebuah karya seni tari perwujudan artistik dibatasi oleh waktu dalam pertunjukan. Pada saat pertunjukan itu selesai maka karya tari itupun menghlang dari pandangan penonton. Seorang penonton yang memiliki bekal pengetahuan dan apresiasi yang baik akan mendapatkan pengalaman batin yang lebih banyak dan ia mampu melihatkarya tari tersebut dengan kritis. a. Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik Jurnalistik berupa ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan seni lain di tengah mesyarakat. Karakteristik utama kritik Jurnalistik adalah aspek pemberitahuan. b. Kritik Pedagogik Show c. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun dalam melakukan kaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah sesungguhnya tidak bersifat mutlak, sama seperti pengetahuan lmiah lainnya, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja, demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.d. Kritik Populer Pada dasarnya implikasi kritik seni populer ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Masyarakat akan terus membuat penilaian kritis, tanpa mempertimbangkan apakah penilaian yang mereka lakukan tepat atau tidak.Apakah kamu pernah melihat pagelaran karya seni tari, baik melihat langsung maupun melalui media audio visual? Apakah ada pengalaman yang berbeda dari kedua tontonan tersebut dan jelaskan alasannya? Mengkritik karya seni tari tidak hanya dilihat dari sisi tariannya saja, melainkan banyak aspek yang harus di amati, seperti musik pengiring, peghayatan dalam menari, koreografi, properti tari yang digunakan, kostum dan tata rias dan juga artistik. Kritik sering dikatakan menilai karya seni baik dan buruknya karya seni tersebut tergantung dari pemahaman dari seorang kritikus seni. Pagelaran karya seni tari yang disaksikan secara langsung pada acara pekan kreatifitas budaya oleh remaja Sumber : Seni Budaya Kelas X / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014 Page 2
1.)Pengertian kritik seni rupa Kritik seni rupa merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Tanggapan dan penilaian yang disimpaikan oleh seorang seni bahkan dapat memengaruhi penilaian ekonomis (harga jual). Kritik seni ditujukan untuk mendeskripsikan, menganalisis, mengintrepretasi, dan menilai karya seni. Tujuan dari kritik adalah untuk memahami karya seni, dan ingin menemukan memahami apa yang ingin disampaikan oleh pembuatnya, sehingga hasil kritik seni benar-benar maksimal, dan secara nyata dapat menyatakan baik dan buruknya sebuah karya. Sumber: CV Graha Pustaka"seni budaya untuk SMA/MA kelas X semester 2 Kritik Seni adalah mempelajari kekurangan dan kelebihan dari suatu karya seni rupa dengan memberikan alasan berdasarkan berbagai analisa dan pengkajian. kelebihan dan kekurangan itu dipergunakan dalam bermacam hal, terutama sebagai bahan untuk mengetahui kualitas dari sebuah karya. Para ahli umumnya beranggapan bahwa kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami saat mengapresiasi, kemudian beranjak pada kebutuhan analisa lebih lanjut bahkan mendapatkan kesenangan dari kegiatan berdiskusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan karya seni tersebut. Seiring dengan perkembangan pemikiran seni dan kebutuhan publik terhadap dunia seni, kegiatan kritik kemudian berkembang dan mengisi berbagai fungsi sosial lainnya. Sumber: https://www.google.com/amp/s/serupa.id/kritik-seni-rupa/amp/ 2.) Fungsi kritik seni rupa Kritik seni rupa berfungsi sebagai jembatan persepsi dan penikmat seni. Kritik seni rupa juga berfungsi sebagai dua mata panah yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin lekat, manakala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai. Sumber:CV Graha Pustaka"seni budaya untuk SMA/MA kelas X semester 2 Kritik seni memiliki fungsi yang sangat strategis dalam dunia kesenirupaan dan pendidikan seni rupa. Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis), karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya. Fungsi lain ialah menjadi dua mata panah yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat. Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya, sehingga nilai dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealismenya. Publik seni (masyarakat penikmat) dalam proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan tali penghubung guna memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan estetik dalam karya seni. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin lekat, manakala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai. Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis serta menciptakan sudut interpretasi karya seni, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni. Sumber: https://www.google.com/amp/s/serupa.id/kritik-seni-rupa/amp/ 3.) JENIS KRITIK SENIKritik seni dibedakan menjadi 4 macam dengan ciri khusus yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan jenis-jenis kritik seni. Kritik JurnalistikKritik jurnalistik biasanya ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah ataupun disampaikan secara terbuka. Kritik jurnalistik bertujuan untuk memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Jenis kritik yang satu ini berisikan ulasan ringkas yang jelas tentang sutu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain. Kritik PendagogikKritik pendagogik bertujuan mengembangkan bakat dan potensi artistik-estetik peserta didik supaya memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Jenis kritik pendagogik memiliki ciri-ciri diterapkan dalam kgiatan proses belajar mengajar dalam lembaga pendidikan kesenian. Kritik pendagogik dikembangkan oleh guru kesenian. Kritik IlmiahJenis kritik yang selanjutnya adalah kritik ilmiah atau akademi. Kritik ini melakukan pengkajian nilai secara luas, mendalam, dan sisematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Sifat penilain kritik ilmiah adalah mutlak. Selain itu, kritik ini juga bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik PopulerKritik populer berkembang di seluruh dunia. Ciri kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni. Bentuk Kritik SeniBerdasarkan titik tolak dan landasan yang digunakan, pendekatan kritik seni di bagi menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut. Pendekatan FormalistikKritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami. Seorang tokoh kritikus formalis, Clive Bell berpendapat bahwa art is to be art, must be independent and self suficient. Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni. Pendekatan EkspresivismeTeori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah. Pendekatan InstrumentalistisTeori seni instrumentalistis menganggap bahwa seni sebagai sarana guna memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen guna mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat. Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada masalah internal karya seni. Sumber: http://www.sumberpengertian.co/pengertian-kritik-karya-seni-rupa Tahapan Kritik SeniMengelompokan kritik seni beradasrkan tahapannya akan mempermudah proses menulis kritik. Dengan menggunakan tahapan-tahapan yang teratur kita akan lebih jeli untuk mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kekurangan dari sebuah karya seni rupa. Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut: DeskripsiDeskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk memperhatikan, menemukan berbagai unsur terkecil seni rupa, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya tanpa berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan terlebih dahulu. Untuk dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang kritikus harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka kritikus akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena menarik yang terdapat pada karya yang dilihatnya. Berbagai elemen yang merupakan deskripsi meliputi:
Analisis formalAnalisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa danprinsip-prinsip seni rupa atau ilmu penataan komposisi unsur dalam sebuah karya seni. Analisis formal berarti menentukan apa unsur dan prinsip yang digunakan dan memutuskan mengapa seniman menggunakan berbagai fitur tersebut untuk menyampaikan gagasannya. Analisis Ini menjawab pertanyaan, “Bagaimana seniman melakukannya?” Berbagai elemen analisis formal meliputi:
InterpretasiInterpretasi adalah penafsiran makna atau isi sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan tanda-tanda lain yang dimunculkan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan kritikusnya. Semakin luas wawasan seorang kritikus biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. Interpretasi haru dapat menjawab pertanyaan, ‘Mengapa seniman menciptakannya dan apa artinya’ Beberapa elemen yang merupakan interpretasi meliputi:
Berikut adalah beberapa prinsip interpretasi menurut Terry Barret. Terry Barret adalah seorang kritikus seni asal Amerika Serikat menyusun beberapa prinsip-prinsip Interpretasi seni.
Evaluasi atau penilaianEvaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri utama dari kritik karya seni jika dibandingkan dengan apresiasi. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni dan biasanya akan dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Menilai sebuah karya berarti memberi penilaian dalam kaitannya dengan karya lain dan tentu saja mempertimbangkan aspek yang sangat penting dari seni visual; orisinalitasnya. Berikut ini adalah berbagai elemen penilaian.
Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Berpikir KritisSebetulnya kritik sudah sejak lama dilakukan oleh kita sebagai manusia. Dalam keseharian, kita secara sengaja atau tidak sengaja sering melontarkan kata, kalimat atau bahasa yang bersifat memberikan tanggapan, komentar, penilaian terhadap suatu karya apapun. Sebetulnya hal intu sangat wajar, karena manusia memiliki empat kemampuan sebagai kapasitas mental, yaitu :
Kunci dari kritik adalah kemampuan reasoningdan kreatif, kita selalu tergugah untuk melakukan kritik walaupun bukan atas dasar permintaan atau kesengajaan. Kebiasaan melontarkan kritik kepada karya orang lain merupakan dorongan kritis yang didasari oleh unsur cipta dan rasa dalam diri seseorang sebagai manusia. Pisau Analisa Kritik SeniLandasan keilmuan (dan pengetahuan) yang relevan akan membantu kritikus dalam mengupas persoalan kekaryaan seni rupa. Misalnya sejarah seni rupa, Ilmu sejarah akan memberikan jalan wawasan tentang waktu dan ruang kekaryaan seni rupa. Dengan mempelajari perkembangan seni rupa di setiap pelosok dunia, maka luas bahan sebagai dasar pemikiran dan acuan arah bandingan menjadi lebih terbuka. Selain sejarah seni rupa, wawasan teori seni juga penting dimiliki oleh kritikus. Teori seni meliputi ilmu seni, filsafat seni, unsur seni, antropologi seni, sosiologi seni, tinjauanseni modern dan kontemporer, dan lain-lain. Keilmuan akan memberi pijakan dan memperkokoh konstruksi kritik yang obyektif. Sehingga mata pisau kritik semakin akurat, dan memberi pula wawasan kepada publik seni dengan keyakinan yang kuat. Seorang kritikus seni rupa tidak selalu harus seorang perupa, namun ilmu kesenirupaan harus dimilikinya. Pengalaman dan pergaulan dalam mengamati, menyelidiki, dan membandingkan kekaryaan seni rupa sebagai syarat yang tidak bisa dilepaskan dari seorang kritikus seni rupa. Tidak hanya memahami kekaryaannya, kritikus juga sebaiknya memahami pikiran, perasaan seniman penciptanya. Biografi dan kehidupan seniman tidak lepas dari pengamatan kritikus. Metode yang digunakan akan berbeda satu sama lain. Banyak metode yang dapat digunakan sebagai pisau analisa kritik, sesuai dengan kebutuhan jenis kritik dan jenis karya seni rupa itu sendiri. Metode kritik adalah serangkaian prosedur (tata cara, etika) yang disesuaikan dengan tipe kritiknya. Misalnya, metoda kritik jurnalistik menggunakan tata cara jurnalis. Begitupun metoda kritik akademik menggunakan tata cara akademis yang dikembangkannya. Melakukan pendekatan analisis formal terhadap karya yang antiestetika juga mungkin akan cenderung tidak maksimal, sehingga pendekatan lain yang jauh lebih mendalam harus diaplikasikan. KesimpulanKritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk mempertumbuhkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat menentukan pola pikir kita dalam melakukan kritik seni. Begitu juga dengan pendekatan kritik seni yang dapat menggunakan berbagai metode dan pisau analisis yang berbeda. Perbedaan mazhab/aliran seni juga akan mempengaruhi cara melakukan kritik yang harus kita lakukan. Kritik seni tidak berarti eksklusif terhadap kebutuhan untuk mengkaji karya seni untuk keperluan karya ilmiah. Kritik seni memiliki berbagai jenis dengan masing-masing kebutuhannya. Boleh dibilang sebetulnya apa yang lebih diperlukan di era seni rupa yang serba memusingkan masyarakat umum ini adalah kritik populer. Keadaan masyarakat yang semakin skeptis terhadap karya seni kontemporer perlu direspon dengan berbagai kritik seni yang dapat menjembatani seniman dan masyarakat umum Sumber: https://serupa.id/kritik-seni-rupa/ |