Aspek pendukung sebuah tarian yang berfungsi untuk sebuah pertunjukan tari adalah


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Sat, 06 Aug 2022 08:36:49 +0700 dengan Kategori Seni dan Sudah Dilihat ### kali

e. persiapan latihan yang rutinmakasih

Baca Juga: setelah 9 bulan uang tabungan Sisi di koperasi berjumlah Rp.3.815.000,00. Koperasi memberi jasa simpanan berupa bunga 12% pertahun. Tabungan awal Susi di koperasi adalah... (mohon caranyanya yaa)


cd.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

akan dapat memberikan suasana tegang, ribut, binggung, ramai, lincah dan agresif. Sedangkan bertempo sedang berkesan lembut, halus, tenang, religius dan sedih dan musik tari yang bertempo sedang dapat berkesan riang, tenang, religius, santai dan agung Indriyanto 2003:14. 2.3.2 Ritme Aspek ritme didalam gerak adalah sebagai hubungan timbal balikperbedaan dari jarak waktu cepat lambat Hadi 1996:30. Menurut Elizabeth R. Hayes Dalam Indriyanto 2003:3-4. Ritme dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu : a. Resultan Rhytm b. Rypsodic Ryytm dan c. Syncoption Rhytm adalah suatu ritme yang dihasilkan oleh dua buah ritme yang berbeda meternya sedangkan Rhpsodic Ryytm atau di sebut dengan Beath Ryytm adalah suatu bentuk ritme yang tampak bebas atau tidak teratur sehingga kesannya gaduh, ribut dan binggung, kemudian Syncoption Rhytm adalah ritme yang dengupannya jatuh pada beat ketukan yang tidak bisa mendapatkan tekanan sehingga membawa kesan agung, hidup dan wibawa. 2.3.3 Durasi Durasi dipahami sebagai jangka waktu berupa lama gerakan itu berlangsung Hadi 1996:31.

2.4 Aspek-aspek Pendukung Tari

Sekarang ini koreografi sering disebut oleh masyarakat sebagai salah satu hasil pencipta tari. Dalam perkembanggannya dapat diartikan sebagai garapan tari, komposisi tari, atau penata tari. Koreografi dibagi menjadi dua aspek yaitu aspek pokok koreografi dan aspek pendukung koreografi. Proses ini juga termasuk pengembangan kreatifitas, yaitu gejala dasar merasakan, membuat tari sampai pekerjaan itu selesai. Hawkins sebagaimana dikutip oleh Murgianto 1986:39-40 menjelaskan bahwa koreografi dapat dilakukan melalui tahap eksplorasi, improvisasi, dan komposisi. 2.4.1 Eksplorasi Eksplorasi adalah suatu proses penjajagan yaitu sebagai pengalaman untuk menanggapi obyek dari luar. Hayes sebagaimana dikutip Hadi 1996:40 menjelaskan bahwa ekspolarasi meliputi berfikir, berimajinasi, merasakan, dan merespon. Eksplorasi sebagai pengalaman pertama bagi seorang penari atau penata tari untuk menjaga ide-ide, rangsang dari luar. Tahap ini dapat di persiapkan atau distukturkan lebih dahulu, atau sama sekali bebas belum terencana. Distukturkan berarti koreografer sudah mempunyai rencana-rencana tari, ide-ide serta rangsangan-rangsangan apa yang dibutuhkan. Suatu rangsangan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang membangkitkan pikiran, atau semangat atau mendorong kegiatan. Rangsangan dalam tari dapat berupa rangsangan visual, auditif, gagasan, rabaan dan kinestetik. Smith 1985:20-23 menjelaskan sebagai berikut. a Rangsangan visual dapat timbul dari gambar, patung dan segala yang dapat diresap oleh indra mata. b Rangsangan auditif adalah rangsangan yang timbul dari adanya suara-suara yang dapat diserap oleh indra pendengaran. c Rangsangan gagasan adalah merupakan rangsangan yang paling dikenal dalam tari. Dalam rangsangan gagasan gerak dirangsang dan dibentuk dengan intensif untuk menyampaikan gagasan atau menggelar cerita. d Rangsangan rabaan atau peraba timbul dari indra raba, kemudian diekspresikan kembali dalam gerak e Rangsangan kinestetis dapat bermula dari gerak atau frase tertentu yang dapat difungsikan sebagai rangsangan kinestetis. 2.4.2 Improvisasi Improvisasi merupakan lanjutan dari eksplorasi. Improvisasi mengandung arti secara spontan untuk mendapatkan gerak-gerak terbaru. Ciri khas dari kegiatan improvisasi adalah gerakan-gerakan yang spontan. Dengan improvisasi akan hadir suatu kesadaran baru dari ekspresi gerak. Improvisasi mempunyai keindahan terdiri dari kesepakatan menggarap gerak, menemukan atau mencari motif-motif dari biasanya Smith 1985:31. Improvisasi diartikan sebagai penemu gerak secara kebetulan atau spontan, walaupun gerak-gerak itu muncul dari gerak-gerak yang pernah dipelajari atau di temukan sebelumnya, tetapi ciri spontanitas menandai hadirnya improvisasi Hadi 1996:43. 2.4.3 Komposisi Setelah taraf improvisasi dilakukan, selanjutnya melakukan seleksi, yaitu memilih-milih gerakan yang mendukung garapan karya tari sesuai dengan ide awal. Pencipta tari melakukan penyusunan atau dalam bahasa tari disebut komposisi Murgianto 1983:11. Aspek utama dalam penataan tari atau koreografi adalah gerak dengan beberapa aspeknya namun ketika penataan gerak sudah menjadi bentuk yang utuh sebagai tarian perlu aspek pendukung yang lain yang dapat mendukung maksud atau tema tarian itu. Aspek-aspek pendukung itu adalah : musik tari, rias busana, tempat, waktu dan propeti. 2.6.1 Musik Tari Fungsi musik dalam tari adalah sebagai aspek untuk mempertegas maksud gerak, membentuk suasana tari dan memberi ransangan estetis pada penari selaras dengan ekspresi jiwa sesuai dengan maksud karya tari yang di tampilkan. Musik dalam gerak berfungsi untuk mengompakan gerak dan mempertegas gerakan. Musik sebagai pengiring tari ada keterkaitan antara kebudayaan, yaitu : musik sebagai pengiring tari, musik sebagai pengikat tari, dan musik sebagai ilustrasi tari. 2.6.1.2 Musik sebagai Pengiring Tari Musik sebagai pengiring tari adalah musik yang disajikan sedemikian rupa sebagai tari dalam hal ini sangat mendominasi musiknya. Penampilan dinamika musik sangat ditentukan oleh dinamika tarianya. Musik menyesuaikan kebutuhan tarinya. Biasanya gerak tari ada lebih dahulu baru musik menyesuaikan dengan tarinya. Dalam perkembangan musik sebagai pengiring tari telah banyak kita jumpai suatu iringan tari yang disusun secara khusus, artinya meskipun fungsi musik hanya untuk mengiringi tetapi juga harus bisa memberikan dinamika atau membantu membari daya hidup tarinya. 2.6.1.3 Musik sebagai Pengikat Tari Musik sebagai pengikat tari adalah musik yang dibuat sedemikian rupa sebagai pengikat tarinya. Dalam hal ini tari selalu menyesuaikan dengan bentuk atau pola musiknya. Pada umumnya kategori ini tari menyesuaikan dengan musik yang telah ada lebih dahulu. Apabila musik dipergunakan untuk memberikan suasana pada suatu tarian bukan drama tari, hendaknya musik senantiasa mengacu pada tema atau isi tarianya. Pada umumnya jenis-jenis tarian banyak mengambil tema-tema yang berkaitan dengan perjuangan, kepahlawanan, kegembiraan, pemujaan. 2.6.1.4 Musik sebagai Ilustasi Tari Musik sebagai ilustrasi tari adalah musik yang dalam penyajiannya hanya bersifat ilustratif atau hanya sebagai penompang suasana tari. Musik dengan tari berjalan sendiri-sendiri tanpa ada ikatan dan tidak ada ketergantungan, namun bertemu dalam satu suasana. Tari yang mengunakan musik baik sebagai pengiring atau pemberi suasana pada saat-saat tertentu saja, tergantung kebutuhan garapan tari. Dengan kata lain, musik diperlukan hanya pada bagian-bagian tertentu dari keseluruhan sajian tari, biasanya hanya mengunakan pengantar sebelum tarian disajikan, bisa hanya bagian depan dari keseluruhan tari, atau hanya bagian tengah dari keseluruhan sajian tari. Misalnya sebuah tarian hanya menghendaki musik pada bagian awal tari, sedangkan untuk selanjutnya tarian tersebut mengunakan suara-suara dari penari sebagai pengganti musikiringan. Dengan demikian, peranan musik tidak selalu mengikuti gerak tarinya, mungkin hanya untuk menekankan pada bagian tertentu saja atau sekedar membantu membuat suasana tertentu sebagaimana yang dikehendaki oleh garapan tarinya. Dalam kaitannya dengan analisis, fungsi musik sebagai mana sudah dijelaskan bahwa musik dapat digunakan untuk melihat sebuah tarian; bagaimana aspek pemusik tersebut digunakan dalam koreografinya. Dari uraian di atas mengenai musik iringan dapat disimpulkan bahwa musik dan tari merupakan patner yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, karena dalam pertunjukan tari musik dapat menegaskan suasana, penegasan gerak dan memberi rangsangan estetis. 2.6.1.5 Rias dan Busana Fungsi rias adalah untuk mengubah karakter pribadi, untuk memperkuat ekspresi dan untuk mengubah daya tarik penampilan seorang penari. Corson 1975 menyebut beberapa kategori rias yaitu : rias korektif Corrective make-up, rias karakter Carakter make-up, dan rias fantasi Fantasy make-up. Rias korektif adalah rias dengan cara mempertegas garis-garis wajah tanpa mengubah karakter orangnya. Rias karakter adalah rias untuk membentuk karakter tokoh tertentu. Rias fantasy adalah rias atas dasar fantasi seseorang. Rias adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengubah wajah berbeda dengan yang aslinya dengan mengunakan alat kosmetik agar berubah menjadi cantik, tampan, menakutkan dan sebagainya. Tata rias pada penari perlu mendapatkan perhatian, karena rias dalam pementasan sangat penting dan mempunya fungsi antara lain : 1 Untuk memperkuat ekspresi, 2 untuk mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang diperankan, 3 untuk menambah daya tarik atau kecantikan dalam penampilan Rusliana 1986:101. Murgianto 1983:98 mengatakan bahwa busana tari mengandung elemen- elemen wujud, garis, warna, kualitas, tekstur, dan dekorasi. Busana tari dapat menampilkan ciri khas daerah dan membuat terbentuknya desain keruangan untuk penari. Dapat dikatakan busana tari apabila busana itu tidak menganggu gerak penari dan juga mendukung penampilan dan dapat memperkuat karakter yang dibawakan. Busana berfungsi untuk mendukung tema isi tari dan untuk menjelaskan peranan-peranan dalam satu sajian tari. Busana tari yang baik bukan hanya sekedar untuk menutup tubuh semata, melainkan juga harus dapat mendukung desain ruang pada saat penari sedang menari Jazuli 1994:17-18. Dari uraian di atas mengenai rias dan busana dapat disimpulkan bahwa rias tari dalam pertunjukan hendaknya dapat mencerminkan rias harus tampak rapih, bersih dan garis-garis rias jelas sesuai dengan ketepatan desain yang dikehendaki dengan kata lain rias menyerminkan sifat dan watak seseorang, rias busana berfungsi memperindah maupun menunjang ekspresi. 2.6.1.6 Properti Properti dalam tari merupakan peralatan tari yang sangat khusus dan mendukung karakter dan tema atau maksud tarian. Sebuah tarian dengan tema prajuritan dapat diketahui salah satunya dengan melihat properti yang digunakan, misal menggunakan pedang, tambak dan lain-lain. Properti kadang juga dapat untuk mengenali tokoh-tokoh tertentu melalui yang digunakan. Sebagai contoh tokoh Werkudara dapat dikenali salah satunya dengan melihat senjata yang di gunakan yaitu Gada Rujakpolo dan Kuku Pancakana. Dalam tari kita dapat memproyeksikan munculnya keindahan melalui gerak-gerakan yang bersamaan dengan rasa, kepuasan dalam diri kita Jazuli 1994:113. Tari merupakan salah satu cabang kesenian yang juga merupakan salah satu budi daya manusia dengan unsur dasar yang utama adalah gerak, gerak yang berfungsi sebagai materi pokok tari hanyalah gerak-gerak dari bagian tubuh manusia yang telah di olah dari gerak keadaan watak menjadi bentuk gerak yang telah mengalami stilisasi Suparjan 1982:9. Tari lahir, tumbuh, berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian di turunkan atau di wariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi Jazuli 1994:70. Tari sebagai espresi seni menciptakan gerak yang dapat membuat kita lebih peka terhadap realita yang ada di sekitar kita dengan demikian gerak-gerak dalam tari secara unsur pendukung lainnya telah dipertimbangkan agar memiliki nelai estetis yang berbobot. Keindahan suatu tari tidak terlepas dari pola budaya lingkungan dimana tari itu terikat oleh situasi dan keadaan lingkunganya baik lingkungan alam maupun masyarakat termasuk pribadi penciptanya. Nilai-nilai keindahan yang ada dalam tari dapat dilihat dari unsur utama tari serta unsur pendukungnya sebagai berikut: 1. Wiraga Pada dasarnya wiraga sangat erat hubungannya dengan cara menilai bentuk fisik tari, terutama segi geraknya keterampilan gerak penari diukur dengan ketentuan indeks nilai yang telah ditetapkan Jazuli 1994:119 misalnya bagaimana sikap dengan geraknya, apakah penari melakukan gerak secara runtut dan keseimbangan, dan sebagaiman penari melakukan gerakan. Hakikat tari adalah gerak. Sikap adalah gerak sesaat. Esensi dan makna gerak itulah jiwa dunia tari dan manusianya Wardhana dalam Sedyawati 1984:32-33. 2. Wirama Murgiyanto 1983:17, mengatakan bahwa wirama adalah pemahaman terhadap gendhing dalam arti luas, artinya penari mengerti tentang jenis, nama, dan watak gendhing dalam kaitannya dengan tari, sehingga penari dapat mengekspresikan gerak dan jiwanya sesuai dengan gendhingnya. Penari tersebut dapat menguasai keadaan bagaimanapun yang berkaitan dengan tari. Pendapat di atas didukung Jazuli 1994:119 bahwa yang dimaksud dengan wirama adalah untuk menilai kemampuan penari terhadap penguasa irama, baik irama musik iringannya maupun irama geraknya. Kepekaan penari terhadap irama sangat menentukan kualitas tarinya. Yang dimaksud irama gerak adalah kecepatan atau kelambatan dari suatu ketukan yang berjarak tetap ajeg atau kostan, setiap bentuk dan jenis tari mempunyai irama gerak yang berlainan. Yang dimaksud dengan irama musik iringan adalah irama musik penuntun gerak yang jatuh pada insrumen gong atau kendhang, kapan irama gerak harus sesuai atau tidak dengan irama iringannya tersebut. Pada dasarnya hubungan antara musik dan tari terletak pada adanya aspek yang sama yaitu, ritme, melodi, dan harmoni. Ritme adalah contoh ini bersifat ritmis, mengandung gerak yang diulang-ulang secara teratur dalam suatu perbedaan sehingga dalam musik tari ritme dapat merupakan deguban dari musik yang pada umumnya berupa aksen yang diulang secara teratur. Melodi dimaksudkan sebagai beberapa nada-nada yang berbunyi serempak, keharmonisan rasa dalam gamelan banyak di timbulkan melalui jalinan melodi yang secara kontrapunktis, yaitu dua buah melodi yang berbeda jalinan nadanya berbunyi secara serempak namun serasi. 3. Wirasa Ujung dari keindahan adalah yang disebut dengan rasa, suatu pengertian yang dalam ilmu keindahan masyarakat jawa khususnya diartikan sebagai perpaduan ide yang diiringi oleh serangkai pengertian akal, dengan penerimaan indera yang dilontarkan oleh wujud, gerak, atau suara berpola tertentu yang melambangkan pengertian-pengertian tersebut Sedyawati 19981:20. Bahwa semua kegiatan warisan dan penerapan warisan harus selalu mencapai hal itu sangat diperlukan yang prima seperti penghayatan karakter peran yang dibawakan, gerak yang dilakukan, dan ekspresi yang ditampilkan. Penghayatan berarti melibatkan aspek olah rasa. Dalam hal ini peranan rasa dapat disatukan dengan aktifitas wiraga dan wirama, sehingga bisa terwujud keharmonisan dalam penyajian dan tari yang berkualitas Jazuli 1994:120. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa wirasa adalah penghayatan terhadap gerak atau segala sesuatu yang digerakan dalam menari, dan penghayatan terhadap irama tari, yaitu ketepatan rasa yang disesuaikan dengan irama yang mengiringi tari tersebut. Secara keseluruhan unsur utama dalam tari dapat disimpulkan bahwa wiraga adalah keserasian gerakan seluruh tubuh yang didukung oleh wirama. Wirama adalah unsur ritme yang menjadikan terpadunya gamelan dan gerakan. Penjiwaan antara wiraga dan wirama inilah yang di sebut dengan wirasa.

2.5 Kerangka Berfikir