Apakah wireless charger bisa merusak hp?

Hitekno.com - Salah satu fitur kekinian yang bisa diperoleh pengguna saat memiliki smartphone flagship atau menengah premium adalah wireless charging. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa fitur wireless charging dan suhu panas yang diberikan ternyata dapat memperpendek umur baterai smartphone.

Dalam rincian spesifikasi, pengguna dapat dengan mudah menemukan berapa kapasitas baterai smartphone.

Baca Juga: - Huawei Siapkan Wireless Charger Ngebut Banget, untuk Mate 30? - Oppo Reno Tak Pakai Wireless Charging dan Super VOOC, Tapi VOOC 3.0 - Praktis, 4 Smartphone Ini Dilengkapi Fitur Wireless Charging - Mouse Pad Buatan Xiaomi Ini Bisa Untuk Wireless Charging

Namun hal yang sulit diketahui adalah berapa maksimal umur baterai dan jumlah siklus pengisian daya yang dimilikinya.

Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal American Chemical Society (ACS) mengungkapkan bahwa fitur wireless charging dapat menciptakan sumber panas yang berbeda.

Sumber panas tersebut dapat mempengaruhi umur baterai atau memperpendek siklus maksimal pengisian daya pada smartphone.

Apakah wireless charger bisa merusak hp?
Wireless Charging pada iPhone 8 Plus yang ditempatkan pada beberapa posisi, semakin panas maka umur baterai akan semakin menyusut. (Jurnal ACS)

Penelitian juga menekankan bahwa posisi wireless charging yang tidak benar menghasilkan panas berlebihan sehingga semakin memperpendek umur baterai smartphone.

Dikutip dari Phone Arena, penelitian di jurnal ACS menunjukkan bahwa untuk mendukung masa pakai baterai maksimum, maka suhu yang ada pada smartphone harus berkisar 15 derajat hingga 40 derajat Celcius.

Berbanding lurus, ketika suhu smartphone semakin panas, maka umur baterai juga semakin pendek.

Peneliti menggunakan 3 cara yaitu mengisi baterai smartphone menggunakan kabel, mengisi daya menggunakan wireless charging dengan posisi smartphone di tengah dan wireless charging dengan posisi smartphone agak menyamping.

Apakah wireless charger bisa merusak hp?
Temperatur yang aman bagi baterai smartphone agar umur baterai maksimal. (Jurnal ACS)

Saat menggunakan kabel, suhu yang ada tidak melebihi 27 derajat Celcius.

Sementara saat melakukan wireless charging dengan posisi di tengah, smartphone terpapar oleh suhu puncak sebesar 30,5 derajat Celcius, kemudian mulai menurun selama paruh kedua sesi pengisian.

Pengisian daya menggunakan fitur wireless charging dengan posisi smartphone agak menyamping juga menghasilkan suhu puncak yang sama.

Namun suhu panas yang terpapar dalam pengisian ini justru menahan suhu puncak selama 70 menit lebih lama.

Apakah wireless charger bisa merusak hp?
Suhu yang dihasilkan saat smartphone berada di tengah dan di samping perangkat wireless chager. (Jurnal ACS)

Kesimpulannya adalah ketika kamu menggunakan wireless charging, pastikan smartphone berada di tengah perangkat dan dalam keadaaan tidak beroperasi.

Ketika smartphone masih beroperasi dan bahkan peletakannya tidak sesuai, itu akan menimbulkan suhu panas yang berlebih.

Suhu panas itu membuat umur baterai smartphone menjadi lebih pendek.

Atas penelitian ini, pengguna diharapkan lebih bijak dalam menggunakan fitur wireless charging agar umur baterai smartphone dapat lebih lama.

KOMPAS.com -Wireless charging alias pengisian baterai nirkabel sudah menjadi fitur yang umum ditemukan di ponsel masa kini, khususnya kelas flagship. Meski praktis, metode ini ternyata bisa mengurangi umur baterai.

Setidaknya itulah temuan sebuah studi yang dilakukan oleh komunitas American Chemical Society (ACS). Dalam laporan studinya, ACS memaparkan hasil uji perangkat iPhone 8 dengan charger berkabel dan wireless charger berstandar Qi.

Dari sini ditemukan bahwa pengisian baterai secara nirkabel ternyata menimbulkan panas lebih tinggi dibandingkan charger berkabel konvensional. Suhu berlebih diketahui merupakan "musuh" baterai.

Baca juga: Cara Hemat Baterai Android Seperti Ini Justru Bikin Boros

"Temperatur bisa mempengaruhi state-of-health baterai dengan signifikan selama masa pakainya," tulis ACS. Dengan kata lain, semakin panas baterai, maka umurnya juga akan semakin berkurang.

Kenapa pengisian baterai nirkabel menghasilkan panas lebih tinggi? ACS mengatakan sebabnya antara lain karena wireless charger mengalami kontak fisik dengan ponsel. Padahal, baik charger maupun ponsel sama-sama menghasilkan panas. Walhasil, suhu pun meningkat.

Apakah wireless charger bisa merusak hp?
American Chemical Society Thermal imaging dalam studi American Chemical Society memperlihatkan iPhone 8 yang diisi baterainya dengan wireless charging mengalami panas lebih tinggi dibanding charger berkabel. Apabila posisinya meleset, panas yang timbul lebih tinggi lagi.

Kondisinya akan bertambah buruk apabila ponsel tidak ditempatkan tepat di tengah wireless charger, misalnya terlalu ke pinggir sehingga meleset dari kumparan (coil) pengisi daya.

Ini akan memaksa pengisi daya nirkabel meningkatkan keluaran daya untuk mengkompensasi sehingga lebih jauh menaikkan suhu.

Baca juga: Tips Memaksimalkan Daya Tahan Baterai Smartphone

Karena itu, apabila menggunakan wireless charger, sebaiknya tempatkan ponsel di posisi ideal dan jangan memakainya selagi mengisi baterai (parasitic load) karena hal ini juga bisa berkontribusi mengurangi umur batera.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Phone Arena, Senin (19/8/2019), studi ACS tidak menjelaskan soal efek reverse wireless charging di mana ponsel mengsi daya perangkat lain secara nirkabel. Tak disinggung pula soal fast charging.

Studi ACS selengkapnya soal wireless charging yang bisa mengurangi umur baterai dapat dilihat di tautan berikut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah wireless charging merusak baterai?

Mitos : Pengisian nirkabel memperburuk kesehatan baterai smartphone. Fakta : Tidak ada bukti ilmiah tentang hal ini. Faktanya, cara ini lebih aman dibandingkan pengisian daya adaptor biasa mengingat risiko soket dan port kabel yang salah atau rusak.

Amankah memakai wireless charger?

Wireless charger ternyata dapat merusak baterai karena kinerjanya yang lebih berat, dimana berisiko menyebabkan baterai smartphone mengalami kebocoran. Para pengguna smartphone disarankan lebih banyak memakai charger konvensional.

Apa keuntungan menggunakan wireless charger?

5 Keunggulan Wireless Charging yang Digunakan Smartphone.
Membuat Port USB Lebih Awet. ... .
Meminimalisir Risiko Korslet Kelistrikan. ... .
Mudah dan Praktis untuk Digunakan. ... .
Dapat Mengisi Lebih dari Satu Perangkat. ... .
Fungsi yang Bisa Disesuaikan..

Apakah fast charging bisa merusak hp?

Pada fast charging, charger harus memiliki daya hantar listrik sebesar 15-Watt dan pengisian daya pada 3 Ampere/5 Volt dapat menghantarkan daya hingga 15-Watt. Lalu, apakah fast charging dapat merusak baterai? Menurut ahli, fast charging tidak merusak baterai kecuali ada masalah teknis pada baterai atau chargernya.