Apa saja perbuatan buruk yang biasa dilakukan anak anak?

Bagi anak-anak, sekolah merupakan rumah kedua bagi mereka. Tapi ketika mereka mulai belajar melakukan tindakan yang tidak terpuji di sekolah, hal itu akan membuat orang tua khawatir dan was-was.


Ketika anak-anak pada usia tertentu, mereka cenderung untuk meniru setiap hal kecil yang mereka lihat dan mereka dengar. Sebaiknya guru harus mengawasi dan mengontrol kebiasaan yang anak-anak lakukan saat belajar di sekolah.


Ketika berada di rumah, akan terasa mudah bagi orang tua untuk memantau kebiasaan si buah hati. Namun berbeda saat di sekolah. Anak-anak memiliki kebebasan dan tidak akan berpikir dua kali untuk melakukan sesuatu entah itu hal baik ataupun buruk. Dilansir boldsky, berikut ini :

kebiasaan buruk yang dilakukan anak di sekolah


1. Meminta paksa barang temannya

Merampas atau meminta paksa barang biasanya sering terjadi di sekolah. Dengan melakukan hal ini, anak akan berpikir bahwa tindakan tersebut akan ditakuti oleh teman-temannya serta akan membantu merekan untuk mendapatkan nilai tinggi di bidang akademik. Anak-anak merasa bahwa merampas barang orang lain adalah salah satu solusi tepat untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibanding teman-temannya.


2. Berkata jorok

Anak akan mempelajari apa yang mereka lihat dan dengar. Mereka akan cepat meniru kata-kata jorok yang mereka dengar tanpa berpikir panjang. Bahkan, ketika mereka bisa melakukan hal demikian, mereka akan merasa paling keren dan gaul di antara teman-temannya.


3. Membentuk geng

Membentuk geng atau kelompok di sekolah juga bisa menyebabkan permusuhan. Anak-anak cenderung membentuk geng di sekolah dan hanya bergaul dengan kelompoknya. Tapi hal ini bisa berubah menjadi negatif jika anak-anak tidak belajar untuk memahami dan menghormati anak-anak yang berbeda dari mereka.


4. Bullying

Bullying adalah salah satu kebiasaan buruk yang anak-anak lakukan saat belajar di sekolah. Menurut penelitian, anak-anak yang mengalami intimidasi akibat bullying akan menderita depresi atau cenderung menjadi agresif kelak ketika sudah tumbuh dewasa.


5. Sikap atau moral

Salah satu kebiasaan buruk lainnya adalah menurunnya moral anak-anak. Mereka tidak paham bagaimana cara menghormati orang yang lebih tua darinya terutama pada orang tua dan guru. Untuk itu, pendidikan moral atau akhlak sudah semestinya ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini.


6. Mencontek

Mencontek adalah kebiasaan buruk anak-anak yang sering dilakukan di sekolah. Para guru dan orang tua harus menasehati anaknya agar berhenti melakukan kebiasaan ini karena akan merugikan bagi si anak sendiri. Orang tua juga harus menanamkan pada anak arti pentingnya belajar melakukan sesuatu secara mandiri.


7. Suka berkelahi

Berkelahi merupakan salah satu kebiasaan terburuk saat di sekolah. Perkelahian biasanya dilakukan anak-anak ketika mereka berbeda pendapat atau saling mengejek. Anak-anak beranggapan bahwa dengan berkelahi mereka bisa menyelesaikan masalah. Bagaimanapun juga, kebiasaan ini harus segera dihentikan agar anak-anak tidak terbiasanya menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan.


Nah, itulah beberapa kebiasaan buruk yang dilakukan anak saat di sekolah. sebagai guru maupun orang tua, kita sudah seharusnya bisa menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut. Anak-anak akan mengerti jika kita memberi alasan yang jelas mengapa kebiasaan itu tidak boleh mereka lakukan lagi.

Anak adalah amanah Allah Swt. yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, bagaikan sehelai kain putih yang siap diberi corak dan warna. Setiap orang tua tentu menginginkan anak-anaknya kelak mempunyai perilaku yang baik, taat beribadah, menjadi anak kebanggaan, dan berguna untuk orang banyak. 

Peran orang tua sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak di masa depan. Sebagai sumber referensi dan cermin perilaku bagi anak, sebaiknya kita mulai membiasakan diri untuk berpikir dahulu sebelum bertindak. Tanpa disadari, beberapa perilaku orang tua bisa menjadi pendorong terbentuknya kebiasaan buruk pada diri anak. Jangan berharap anak menjadi baik kalau kita sendiri belum melakukannya. 

Lantas, perilaku orang tua apa saja yang bisa mendorong terbentuknya kebiasaan buruk pada anak? Berikut beberapa di antaranya.

Yang dimaksud ancaman kosong adalah menakut-nakuti anak dengan hukuman tapi tidak pernah melakukan hukuman itu. Kebiasaan ini dapat memicu anak melakukan hal yang sama karena merasa hukuman yang diterima hanya sekedar omong kosong. 

Contohnya, ucapan “Kamu anak nakal, rumah jadi berantakan lagi.” Hal ini akan berdampak buruk secara psikologis. Anak menjadi merasa bodoh, benci pada diri sendiri, minder, dan tidak percaya diri. Jika anak melakukan kesalahan, ajak duduk bersama, tanyakan pemicunya. Jadilah pendengar yang baik, setelah mengajukan pertanyaan dan mendengarkan, lalu carilah solusi bersama-sama.

Hukuman fisik bukan solusi yang baik untuk kesalahan atau kenakalan anak. Anak yang suka menerima hukuman fisik biasanya lebih sulit menghilangkan kenakalannya karena anak lebih memilih menahan sakit hukuman daripada merubah kebiasaannya.

Memaksakan Cita-Cita Orang Tua

Setiap orang tua menginginkan anak-anak lebih sukses dari dirinya sehingga sering memaksakan cita-cita kepada anak. Walaupun tujuannya baik, hal ini dapat menimbulkan tekanan besar terhadap perkembangan psikologis anak yang membuat anak cenderung berbohong. Sebaiknya, serahkan cita-cita kepada anak. Kita hanya mendukung dan berdoa agar anak mampu dalam menggapai harapannya.

Sikap yang tidak konsisten setelah membuat keputusan akan menumbuhkan rasa tidak percaya kepada aturan yang telah dibuat. Jika hal ini berlanjut, anak akan menjadi seorang yang tidak disiplin. 

Ketika Anda sedang bersama anak, sebaiknya simpan gawai. Fokuslah bermain bersama anak. Kerap memegang gawai akan membentuk pola pikir anak bahwa kegiatan bermain di luar rumah bersama teman sebaya bukan hal yang penting. Gawai adalah teman bermain yang menyenangkan.

Membiarkan Kebiasaan Buruk Anak

Sekecil apa pun kebiasaan buruk yang dilakukan anak, orang tua harus segera menghentikanya dengan mengajaknya bicara tanpa merasa dinasihati. Jika dibiarkan, anak akan terbiasa menyepelekan kesalahan-kesalahan kecil.

Membenarkan Kesalahan Anak

Orang tua, terlebih ibu, biasanya lebih menoleransi kesalahan anak dengan segala alasan. Namun, terlalu sering mencari alasan untuk pembenaran dapat mendorong anak menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab. Contohnya adalah anak tidak dibiasakan membereskan mainannya setelah bermain, dengan alasan anak masih kecil. Padahal, pembentukan karakter dimulai sejak usia dini. Tetaplah ingatkan anak untuk membereskan kembali mainannya.

Menyuruh dengan Berteriak

Menyuruh dengan berteriak tidak berarti anak akan menghiraukan. Mungkin anak lebih fokus kepada teriakan daripada perintahnya. Seringnya, teriakan akan merusak hubungan orang tua dengan anak dan membentuk anak berkepribadian sulit diatur. Gunakan kata ajaib agar anak lebih merasa dihargai, yaitu tolong, maaf, dan terima kasih.

Adakah perilaku di atas yang masih kita lakukan? Tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Marilah kita hentikan perilaku tersebut dan mulai membiasakan diri berkomunikasi secara positif dan berpikir sebelum bertindak. Dengan begitu, anak merasa lebih nyaman sehingga terbentuk kepribadian anak yang lebih baik. (AH)

Apa saja perilaku buruk pada anak?

Hati-Hati, 5 Perilaku Buruk Anak Ini Karena Meniru Orang Tuanya!.
Suka berteriak dan mudah tantrum. Cobalah lihat lagi bagaimana Anda menghadapi mereka saat mereka melakukan kesalahan atau melakukan hal yang tidak ingin Anda lakukan. ... .
Kasar. ... .
Tidak Sopan. ... .
Suka Berbohong. ... .
Suka Melanggar Aturan..

Apa contoh perbuatan buruk?

Contoh sikap tidak baik di lingkungan sekitar Membuang sampah sembarangan. Bersikap tidak sopan dan tidak ramah pada keluarga, tetangga, juga teman. Boros dalam menggunakan air dan listrik. Mengabaikan orang lain yang kesulitan (tidak memberikan bantuan kepada yang membutuhkan)

Tingkah laku buruk di sekolah?

Jawaban.
melanggar aturan aturan disekolah..
melawan guru dan tidak patuh terhadapnya..
membuang sampah sembarangan..
bertengkar dengan teman..
berdiri naik diatas meja sekolah..
tidak mengerjakan PR atau tugas lain..
mencorat-coret meja+tembok sekolah..

Apa itu perilaku Buruk?

Perilaku toxic adalah hal-hal yang cenderung bersifat merugikan, mengganggu, membahayakan, membuat frustasi atau stres bagi diri kita sendiri maupun orang lain di sekitar kita. Saat berada di lingkungan kerja, ada beberapa perilaku buruk yang sebaiknya dihindari.