Sistem Informasi Akuntansi Teknik dan Dokumentasi Sistem Informasi Akuntansi Desi Ramadani Br Tarigan 43218120005
Abstrak Perkembangan dunia teknologi yang pesat memungkinkan terjadinya perubahan di setiap aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya dunia ekonomi dan bisnis. Seiring dengan kemajuan di dunia ekonomi dan bisnis, diharapkan teknologi dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan kegiatan. Keberadaan teknologi informasi dapat memberikan berbagai solusi dalam berbagai kegiatan yang berlangsung dalam setiap usaha. Dimulai dari segi pencatatan, penyimpanan, pengolahan, pengambilan keputusan, hingga pelaporan. Melalui artikel ini, penulis berusaha untuk memaparkan implementasi sistem informasi akuntansi dalam suatu usaha dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Pendahuluan Dalam keseharian, kita secara sadar atau tidak terlibat dalam sebuah sistem, misalnya sistem transportasi, sistem pendidikan, sistem pernapasan, sistem kekebalan tubuh, dan lain- lain. Sistem didefinisikan sebagai kumpulan dua atau lebih komponen yang saling terkait yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Secara umum, tujuan utama dari perusahaan adalah memperoleh profit semaksimal mungkin dengan menekan pengeluaran seminimal mungkin, tidak terkecuali organisasi nirlaba sekalipun. Perusahaan yang berkinerja baik merupakan perusahaan yang dapat memaksimalkan sumber daya yang mereka miliki untuk menghasilkan pendapatan, serta selalu melakukan evaluasi terhadap pencapaian mereka, sehingga selalu terjadi perubahan yang positif. Dengan perkembangan teknologi yang sedang berkembang pesat ini, implementasi sistem dan sistem informasi merupakan suatu hal yang sifatnya wajib agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan kegiatan usahanya. Dengan adanya implementasi sistem informasi dalam suatu perusahaan, maka diharapkan pihak manajemen dapat dengan mengambil keputusan dengan lebh cepat dan tepat karena memiliki infromasi yang akurat, tepat waktu, relevan, dan lengkap. Perusahaan dapat sigap menyesuaikan diri terhadap perubahan yang sedang terjadi sehingga dapat segera menangkap peluang yang ada atau bahkan menghindari potensi masalah dan meminimalisasi kerugian yang mungkin terjadi. Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem informasi akuntansi, analisis sistem akan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan informasi oleh berbagai pihak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, seorang analis sistem harus memiliki bekal teknik pendokumentasian yang baik. Teknik tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menganalisis setiap permasalahan yang dihadapi. Dalam Statement of Auditing Standard (SAS) 55, Consideration of the Internal Control Structure in a Financial Statement Audit mensyaratkan auditor independen memiliki pemahaman atas sistem pengendalian internal perusahaan sebelum melakukan audit (Romney, 2005). Atas alasan tsb, para auditor sistem direkomendasikan untuk menggunakan bagan alir ketika mendokumentasikan sebuah sistem yang komplek dan rumit. Dengan gambaran
tersebut, auditor sistem akan mudah melihat kelemahan dan kekuatan pengendalian suatu perusahaan.
Literatur Teori A. Definisi Teknik dan Dokumentasi Sistem Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan sub-sub sistem yang berkaitan. Teknik sistem penting bagi auditor intern dan ektern serta para personel sistem dalam pengembangan sistem informasi. Teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara ektern sebagai seorang konsultan. Dengan demikian seorang Akuntan harus memiliki keahlian dan kemampuan untuk mendokumentasikan sistem dalam bentuk grafis. Untuk menganalisis sebuah sistem, maka diperlukan desain dan teknik dokumentasi yang akan digunakan secara rutin oleh seorang Desainer dan auditor sistem oleh tenaga Akuntansi. Sedangkan dokumentasi itu sendiri meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart), diagram dan materi tertulis lainnya, yang menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Informasi ini meliputi siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana data dimasukkan, diproses, disimpan, menghasilkan informasi, serta bagaimana pengendalian sistem. Salah satu alat yang sering digunakan untuk mendokumentasikan sistem adalah: diagram arus data dan bagan alir (bagan alir dokumen, bagan alir sistem, bagan alir program). Alat ini dilengkapi dengan deskripsi naratif sistem, yaitu penjelasan pertahap mengenai komponen dan interaksi sistem. B. Pemodelan Sistem Berbasis Data Record akuntansi dalam sistem berbasis komputer disajikan dalam empat jenis file magnetis yang beredar, yaitu : file induk, file transaksi, file referensi, dan file arsip. 1. File Induk, secara umu berisi data-data akun. Buku besar dan buku besar pembantu adalah contoh dari file induk. Nilai data-data dalam file induk diperbaharui dari transaksi. 2. File Transaksi, file sementara yang menyimpan record transaksi yang akan digunakan untuk mengubah atau memperbaharui data dalam file induk. Pesanan penjualan, penerimaan persediaan, dan penerimaan kas adalah contoh dari file transaksi. 3. File Referensi, menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk
memproses transaksi. Misalnya, program pembayaran gaji dapat merujuk ke tabel pajak. File referansi lainnya meliputi daftar harga untuk faktur pelanggan, daftar pemasok yang diotorisasi, daftar nama pegawai, dan file kredit pelanggan untuk penjualan kredit. 4. File Arsip, berisi record-record tentang transaksi masa lalu yang dipertahankan untuk referensi akan datang. Bentuk transaksi ini merupakan bagan yang penting dari jejak audit. File arsip meliputi jurnal-jurnal, informasi pembayaran gaji periode sebelumnya, daftar nama pegawai sebelumnya, ecord tentang akun yang dihapus dan buku besar periode sebelumnya. Organisasi yang menggunakan buku besar umum semata-mata untuk pelaporan keuangan akan menemukan bahwa suatu sistem batch, yang menggunakan file sekuensial, memenuhi kebutuhannya dan menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Sistem seperti itu sederhana cara beroperasinya, dan mengontrol akses ke buku besar umum juga mudah dilakukan. Akan tetapi, ketika buku besar umum digunakan untuk mendukung kisaran tugas yang lebih luas dalam organisasi, suatu sistem yang menggunakan pemrosesan real-time dan file akses langsung mungkin diperlukan. Pada bagian ini kita akan mengkaji general ledger otomatis tradisional dan pendekatan rekayasa teknologi yang menggunakan software dengan basis-komputer. Teknik dokumentasi perlu dikuasai oleh akuntan maupun keuangan dan akuntansi untuk mendesain dan mempermudah auditor sistem, para akuntan menggunakan dokumentasi sistem secara rutin. Kemampuan untuk mendokumentasikan sistem dalam bentuk grafik karena merupakan keahlian penting bagi para akuntan untuk dikuasai. Ada enam teknik dokumentasi dasar, diantaranya: diagram relasi entitas (REA), diagram arus data (DAD), flowchart dokumen, flowcahart sistem, flowchart program, dan diagram tata letak record. C. Peran Teknik Dokumentasi Peranan teknik pendokumentasian sebenarnya tergantung dari jenis pekerjaan, teknik pendokumentasian memiliki peranan penting dalam hal berikut ini. 1. Sebuah sistem beroperasi dapat terbaca dari dokumentasi yang tersedia 2. Dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dokumentasi system pengendalian internal dan dapat menentapkan apakah sistem tersebut memenuhi kebutuhan perusahaan
3. Sebuah sistem berfungsi secara optimal, apabila sistem tersebut dapat secara mudah dimengerti prosedurnya oleh orang lain dan dalam pengembangan sistem baru harus menunjukkan sistem pengendalian internalnya. D. Pengguna Teknik Sistem Beberapa aktiftitas yang menggunakan teknik sistem diantaranya: 1. Pengguna teknik-teknik sistem dalam Auditing 2. Penggunaan teknik sistem dalam pengembangan sistem E. Pengguna Teknik-Teknik Sistem dalam Aktifitas Auditing 1. Evaluasi Struktur Pengendalian Intern Berupa kebijakan dan prosedur yang dibuat sebagai jaminan bahwa tujuan perusahaan akan tercapai. Dalam mengevaluasi pengendalian intern, auditor umumnya memperhatikan arus pemrosesan dan distribusi dokumen-dokumen. Struktur Pengendalian Intern terdiri dari 3 elemen : a. Pengawasa lingkungan b. Sistem akuntansi c. Pengawasan prosedur. Teknik yang digunakan antara lain adalah Flowchart analisis, flowchart dokumen, bagan distribusi formulir, kuesioner dan metode matriks. 2. Pengujian ketaatan Untuk dapat melakukan uji ketaatan maka auditor harus memahami teknologi yang digunakan oleh suatu sistem informasi. Pengujian ketaatan dilakukan untuk memastikan eksistensi, menilai efektivitas dan menguji kesinambungan operasi pengendalian intern yang diandalkan oleh organisasi. Teknik yang biasa digunakan adalah IPO-HIPO, flowchart program, DFD, pencabangan dan tabel keputusan. 3. Kertas kerja Kertas kerja adalah catatan yang dipegang auditor mengenai prosedur dan pengujian yang diterapkan, informasi yang didapatkan, dan kesimpulan yng ditarik selama melakukan penugasan audit. Teknik sistem digunakan untuk mendokumentasikan dan menganalisis isi kertas kerja. Diagram aliran data, bagan HIPO, bagan arus program, tabel pencabangan dan keputusan, dan metode matrik dapat muncul dalam kertas kerja.
F. Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem 1. Analisis Sistem Analisis Sistem melibatkan pengumpulan dan pengorganisasian fakta. Teknik sistem yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur data logika dan flowchart analitis. 2. Desain Sistem Desain sistem melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan utuh. Teknik sistem seperti diagram input proses output, diagram HIPO, flowchart program, tabel keputusan dan lain sebagainya digunakan secara ekstensif untuk mendokumentasikan perancangan sistem. 3. Implementasi Sistem Implementasi sistem mencakup aktivitas aktual mempraktekkan desain sistem yang telah dibuat. G. Jenis-Jenis Teknik Dokumentasi Sistem Informasi Beberapa jenis teknik dalam mendokumentasi sistem informasi antara lain: 1. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) 2. Diagram Bagan Alir (Flowchart Diagram) 3. Diagram Relasi Entitas-REA 4. Flow Map H. Diagram Arus Data / Data Flow Diagram (DFD) Diagram Arus Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram aliran data untuk memisahkan secara jelas proses logis dalam analisis sistem dari proses fisik perancangan sistem. Ada 3 jenis diagram dalam DFD, yaitu : 1. Diagram Konteks : Diagram yang menjelaskan gambaran umum / garis besar dalam suatu sistem. 2. Diagram Zero : Diagram yang menggambarkan proses dalam keseluruhan yang ada dalam Diagram Konteks. 3. Diagram Level : Diagram yang menggambarkan proses dalam keseluruhan yang ada dalam Diagram Zero.
Diagram yang paling awal dalam aliran data adalah disebut diagram konteks. Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi tersebut dengan lingkungan di mana sistem tersebut ditempatkan. Dalam diagram konteks ada beberapa hal yang harus diperhatikan terdiri dari (Budi Sutejo Dharma Oetomo, 2002): 1. Kelompok pemakai, baik pihak internal maupun pihak ekternal perusahan dan departemen yang terkait. Di mana sistem itu akan digunakan harus diidentifikasi secara rinci dan jangan sampai ada yang terlewatkan. 2. Kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi dalam penggunaan sistem harus terus diidentifikasi secara lengkap. 3. Arah anak panah yang menunjukkan aliran data jangan sampai terbalik agar dapat memberikan pemahaman yang benar terhadap seluruh proses sistem yang akan dibentuk. 4. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk tekstual yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembuat sistem. Diagram arus data menggunakan simbol untuk menandakan sebuah proses, sumber data dan entitas dalam sebuah sistem. Pemakai utamanya adalah analis sistem dan perancang sistem. Diagram arus data digunakan oleh analis sistem untuk mendokumentasikan perancangan logis sistem guna membantu pengguna memahami proses kerja sistem. Penggunaan diagram arus data bertujuan untuk memisahkan secara jelas proses logis dari sistem analis dari proses fisik perancangan sistem. Diagram aliran data merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem berbagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya. Pada umumnya tahapan dalam diagram aliran data dimulai dari 0, 1, 2 dan seterusnya. Tahapan 0 menggambarkan database yang akan menampung aliran data, namum dalam tahap ini, semua proses hanya digambarkan sebagai sebuah sistem secara umum dan tidak terinci. Setiap penurunan ke tahapan yang lebih rendah adalah tahapan 1, 2 dan seterusnya, maka proses-proses tersebut akan diuraikan lebih rinci dengan spesifikasi yang lebih jelas. Penurunan tahapan dilakukan jika perlu untuk memperinci beberapa proses, namum tidak semua proses yang ada harus diturunkan dengan jumlah tahapan yang sama. (Budi Sutejo Dharma Oetomo, 2002).
I. Simbol-Simbol dalam DFD Entitas luar (external entity) atau masukan (input) atau keluaran (output) atau orang yang memakai atau berinteraksi dengan perangkat lunak yang dimodelkan atau sistem lain yang terkait dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan. Orang atau organisasi yang mengirim data ke dan menerima data dari sistem yang mewakili terminal. Catatan: Nama yang digunakan pada masukan (input) atau keluaran (output) biasanya berupa kata benda. Nama Simbol: Entity (External Entity 1) Jenis Shape: Miscellaneous Menggambarkan arus data dalam sistem, merupakan data yang dikirim antar proses, dari penyimpanan ke proses, atau dari proses ke masukan (input) atau keluaran (output). Catatan: Nama yang digunakan pada aliran data biasanya berupa kata benda, dapat diawali dengan kata data misalnya “data siswa” atau tanpa kata data misalnya “siswa” Nama Simbol: Aliran / Arus Data Jenis Shape: Line /Connector Tool Tempat untuk menyimpan / mengambil data dalam suatu sistem. Pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya dibuat menjadi tabel-tabel basis data yang dibutuhkan, tabel-tabel ini juga harus sesuai dengan perancangan tabel-tabel basis data yang dibutuhkan, tabel-tabel ini juga harus sesuai dengan perancangan tabel-tabel basis data (Entity Relationship Diagram (ERD), Conceptual Data Model (CMD), Physical Nama Simbol: File atau basis data atau penyimpanan/Data Store (storage)
Data Model (PDM)). Catatan: Nama yang diberikan pada sebuah penyimpanan biasanya kata benda Proses atau fungsi atau prosedur, pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya menjadi fungsi atau prosedur di dalam kode program. Catatan: Nama yang diberikan pada sebuah proses biasanya berupa kata kerja. Nama Simbol: Proses (Devided Process 2) Jenis Shape: Miscellaneous J. Elemen-Elemen dalam Diagram Arus Data Diagram arus data disusun berdasarkan beberapa indikator dasar, yaitu: sumber dari tujuan data, arus data, proses, tempat penyimpanan data dan kamus data. Kelima elemen ini dikombinasikan guna memperlihatkan bagaimana data diproses. Pembuat diagram arus data selalu menggunakan symbol-simbol yang mudah dimengerti oleh pengguna sistem, biasanya simbol yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Simbol Sumber dan tujuan data. Penggunaan symbol pada sumber dan tujuan data yang digunakan pada diagram arus data merupakan gambaran sebuah institusi perusahaan maupun orang personal yang menggunakan informasi dari sistem tsb. Pada dasarnya, sumber dan tujuan tsb disebut sebagai entitas, sumber dan tujuan data tsb dinotasikan dengan kotak persegi empat. 2. Simbol Arus data (data flow), pergerakan data menggambarkan aliran data melalui pemrosesan, file data dan entitas data. Pergerakan data melalui file data dan entitas data akan mengalir melalui tahapan pemrosesan data sesuai dengan modul yang tersedia. Untuk menggambarkan aliran data tsb, ditunjukkan dengan garis lurus atau melengkung dengan tanda panah. Penerimaan pembayaran dari konsumen dalam bentuk pembayaran uang dan pengiriman ke sistem piutang agar terjadi pembaharuan pencatatan saldo piutang, pembayaran dalam
bentuk tunai dikirim ke bank perusahaan untuk dicatat sebagai setoran ke bank. Aliran lain adalah melalui sistem untuk mencatat perubahan saldo piutang pada sistem. Departemen kredit akan melakukan pembaharuan saldo piutang atas nama pelanggan yang telah menyerahkan sejumlah uang berdasarkan informasi piutang yang diterima dari sistem. 3. Kegiatan proses pada sistem adalah kegiatan mentransformasikan data keuangan yang diterima. Pada gambar diatas, sistem memproses penerimaan pembayaran dari pelanggan. Pada tahap ini, ada dua kejadian, yaitu proses penyetoran uang ke bank berbentuk slip cek, bukti setoran dan data pengiriman uang ke sistem yang diolah dan diperbaharui pada buku piutang berdasarkan bukti setoran ke bank dan pada tahap ini, selanjutnya dokumen piutang akan dikirim ke departemen kredit untuk diarsipkan sesuai tanggal kejadian. 4. Tempat penyimpanan data. Pada sistem dikenal dengan data store atau tempat penyimpanan data, tempat penyimpanan data ini berfungsi menyimpan data yang disimpan berdasarkan sementara. Data yang disimpan harus diberi label yang jelas dan tempat penyimpanan data ini tidak bisa dilihat secara fisik, karena berbentuk perangkat lunak. 5. Kamus data. Kamus data (data dictionary) menggambarkan deskripsi semua elemen data, penyimpanan dan arus data pada sebuah sistem. Adakalanya kamus data ini berbentuk sebuah salinan utama (master copy) dari kamus data untuk menunjukkan konsistensi dan akurasi dalam pengembangan sistem informasi yang tersedia. K. Diagram Arus Data ke Dalam Subsistem Untuk memudahkan penafsiran diagram arus data, terutama pada gambaran yang lebih detil dan rinci, biasanya diagram arus data ini dipecah-pecah kedalam subbagian yang lebih kecil, ini dilakukan untuk mengantisipasi jika gambar membutuhkan tingkatan yang lebih rinci. Untuk menjelaskan kepada pembaca, sistem diagram arus data diawali dengan menampilkan diagram konteks (context diagram) yang bertujuan menjelaskan gambaran ringkas tentang sistem tsb. Diagram ini menjelaskan sistem pemroses data dan entitas eksternal yang menjelaskan arah dan tujuan sebuah proses sistem. Sistem pemrosesan penjualan dimulai dari penerimaan pesanan pelanggan, bagian kredit akan memverifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan, departemen
penjualan mengirim surat pengeluaran barang ke departemen gudang, departemen pengiriman menerima barang dan slip pengepakan dan dokumen pengiriman, sedangkan departemen pengendalian persediaan menerima dokumen pengeluaran barang dari departemen penjualan. Dalam sistem pesanan penjualan, departemen pengeluaran barang dari departemen penjualan. Dalam sistem pesanan penjualan, departemen penagihan berperan mendistribusikan ke berbagai departemen, diantaranya ke departemen piutang dagang dalam bentuk salinan buku besar dan departemen buku besar. L. Menggambar Diagram Arus Data Menggambar diagram arus data dapat dimulai dengan menggunakan empat symbol bagan alir, symbol diagram arus data memiliki makna dan tujuan yang penting, yaitu sebagai proses penekanan terdapatnya analisis aliran data dan penekanan terhadap pendekatan logika dalam merancang sistem dari tampilan fisik. Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram arus data adalah perancang sistem memahami terlebih dahulu sistemnya sebelum membuat bagan alir, menentukan sub-sub yang akan menjadi entitas, awali dengan membuat diagram konteks, lakukan pengidentifikasian arus data, apa saja yang menjadi kelompok arus data, identifikasi kegiatan transformasinya, pelajari seluruh dokumen atau tempat penyimpanan data dan pelajari sumber dan tujuan data, tandai setiap langkah proses kerja dan lengkapi dengan notasi yang jelas (terutama pada sub-sub bagian) guna memudahkan penelusuran kejadian. M. Diagram Bagan Alir I Flowchart Diagram Bagan alir (flowchart) merupakan kumpulan dari notasi diagram simbolik yang menunjukkan aliran data dan urutan operasi dalam sistem. Bagan alir (flowchart) merupakan metode teknik analisis yang dipergunakan untuk mendeskripsikan sejumlah aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas dan logis. Sebuah bagan alir akan representasikan grafikal pada suatu sistem yang menggambarkan terjadinya relasi fisik antara entitas kuncinya. Auditor, analis sistem, perancang sistem dan pemrogram, merupakan orang-orang yang paling mengenal notasi ini. Simbol Flowchart Diagram Sistem Akuntansi merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk mendefinisikan proses pada siklus sistem akuntansi. Berikut ini adalah simbol flowchart diagram pada sistem akuntansi:
Tempat mengawali dan mengakhiri suatu sistem. Menunjukkan awal atau akhir sebuah proses. Menyatakan kegiatan yang akan terjadi dalam diagram alier. Digunakan untuk menunjukkan suatu proses yang begitu kompleks, sehingga tidak bisa dijelaskan di diagram alir ini dan merujuk pada diagram alir yang terpisah. Kegiatan Manual (Manual Operation) Untuk kegiatan yang dilakukan secara manual. Shape: Audit Diagram Shapes Untuk memberikan keterangan pada kegiatan. Melambangkan komentar tentang suatu atau beberapa bagian dari diagram alir. Tentu saja, komentar tidak memiliki dampak apapun terhadap proses yang berlangsung.
Menunjukkan operasi yang tidak meiliki efek khusus selain mempersiapkan sebuah nilai unutk langkah / proses berikutnya. Lambang ini juga digunakan untuk menggantikan titik pekuputusan yang biasanya berbentuk ketupat jika ingin menggunakan pengulangan pada kondisi tertentu. Formulir yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Berbagai dokumen (Multi Document) Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama di dalam satu paket. Shape: Audit Diagram Shapes Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya.
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir. Digunakan untuk mewakili data masuk, atau data keluar. Hanya bisa dimulai dari masukan menuju keluaran, bukan sebaliknya. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen. Untuk mengurutkan pengarsipan dokumen digunakan simbol : A = menurut Abjad N = Menurut Nomor Urut T= Menurut Tanggal
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan. Konektor Dalam Halaman On Connection (On-page Reference) Biasanya digunakan dalam pengulangan. Digunakan untuk menghubungkan satu proses ke proses lainnya, sama halnya seperti tanda panah. Boleh saja lebih dari satu proses yang mengarah kepadanya, namun hanya bisa menghasilkan satu keluaran. Sehingga diagram alir terlihat lebih rapi karena mengurangi tanda panah yang lalu lalang di dalam diagram alir. Konektor Luar Halaman Off Connection (Off-page Reference) Penghubung antar halaman yang berbeda. Terkadang, diagram alir tidak muat dalam satu halaman saja. Oleh karena itu, lambang ini berfungsi untuk menghubungkan satu proses ke proses lainnya, sama halnya seperti tanda panah, hanya saja untuk merujuk ke halaman yang berbeda.
Menunjukkan proses / langkah di mana ada inspeksi atau pengontrolan. Simbol ini menggambarkan proses / langkah yang mengkondisikan keadaan dimana perlu adanya keputusan atau adanya kondisi tertentu atau keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Di titik ini selalu ada dua keluaran untuk melanjutkan aliran kondisi yang berbeda. Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data. Menunjukkan arah aliran algoritme, dari satu proses ke proses berikutnya. Simbol ini menunjukkan dua garis alir yang bersimpangan. Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya.
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir. Simbol ini menggambarkan keluar ke sistem lain. Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir. N. Pembuatan Bagan Alir Dalam membuat bagan alir digunakan symbol bagan alir, garisan aliran dan variasi yang tepat. Penggunaan symbol pada bagan alir untuk mewakili fungsi-fungsi informasi atau jenis lain dari sistem. Arah aliran direpresentasikan dengan garis yang ditarik diantara symbol. Arah normal dari aliran adalah dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Jika garis aliran terputus karena keterbatasan halaman, symbol penghubung harus digunakan untuk menunjukkan keterputusan tsb. Jika aliran dua arah, dapat ditunjukkan dengan garis tunggal atau ganda, tetapi anak panah harus digunakan untuk menunjukkan arah aliran
normal dan arah sebaliknya. Pada gambar berikut menunjukkan bentuk bagan alir tentang penyerahan/pelunasan dari pelanggan. O. Pengelompokan bagan alir Bagan alir dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Bagan alir sistem, yaitu bagan yang menunjukkan gambaran diagram arus data melalui serangkaian operasional dalam sistem pemrosesan data otomatis. Bagan ini menjelaskan bagaimana data diambil dan ditempatkan dalam sistem, bagaimana proses lanjutan yang terjadi pada data dan output sistem. Aliran pemrosesan digambarkan dengan symbol- simbol yang dihubungkan dengan garis alir. Simbol yang digunakan berupa garis lurus berbentuk tanda panah. 2. Bagan alir dokumen, yaitu diagram yang menggambarkan arus dokumen melalui berbaai departemen dan fungsi dalam sebuah organisasi. Bagan alir dokumen, khususnya berguna untuk menganalisis kelengkapan prosedur pengendalian didalam suatu sistem, seperti pemeriksaan internal dan pemisahan fungsi. Bagan alir dokumen serupa dalam hal format dengan bagan alir analitis, tetapi lebih memuat sedikit rincian mengenai fungsi pemrosesan dari setiap entitas yang digambarkan dalam bagan. Simbol yang digunakan dalam bagan ini adalah symbol yang menjelaskan aliran dokumen. 3. Bagan alir program, menunjukkan proses penjelasan yang dibutuhkan oleh auditor untuk memperjelas proses yang dituangkan pada bagan alir sistem. Bagan alir program merupakan bagan pelengkap dari bagan alir sistem, bagan ini mendukung dan mendeskripsikan logika yang dibuat pada bagan alir sistem. a. Bagan Konfigurasi Komputer Bagan yang digunakan untuk menggambarkan konfigurasi perangkat keras sistem komputer. Bagan ini akan bermanfaat untuk merancang konfigurasi atau komponen perangkat keras yang direkomendasikan dan akan digunakan oleh perusahaan. b. Bagan Struktur Menggambarkan hubungan antar modul dalam sebuah program komputer. Dengan pendekatan ini, program komputer yang besar dan kompleks dipecah menjadi kecil sampai tidak dapat dipecah lagi. Setelah selesai, modul digabung satu sama lain dan membentuk satu kesatuan program yang besar dan kompleks. Manfaatnya adalah dapat digunakan untuk pembuatan program menjadi lebih sederhana, cepat, dan akurat. Langkah-langkah mempersiapkan bagan alir (flowchart) sebagai berikut:
1. Perhatikan karakteristik setiap bagian dalam organisasi maupun pihak-pihak luar yang terkait 2. Cantumkan nama tiap-tiap departemen pada kolom yang sudah disediakan 3. Buatlah desain bagan alir secara vertical dan horizontal, dengan memulai dari atas diteruskan kearah bawah dan dari kiri ke kanan 4. Beri awalan dan akhiran yang jelas untuk bagan alir 5. Gunakan software computer untuk menggambar symbol-simbol yang digunakan serta lengkapi dengan nama yang jelas 6. Gunakan tanda-tanda yang jelas, misalnya nomor file, garis lurus diakhiri dengan kepala panah, konektor untuk garis yang bersimpang P. Tabel Keputusan Membantu meringkas hasil akhir dari sebuah proses pembuatan keputusan berjenjang dan kompleks. Tabel keputusan biasanya digunakan bersama-sama dengan flowchart untuk membantu mendesain dan menuliskan program komputer. Tabel keputusan berwujud matriks yang dibagi menjadi tiga bagian. Bagian kiri tabel terdiri dari daftar kondisi dan daftar tindakan. Bagian kanan terdiri atas kolom-kolom yang mempresentasikan aturan keputusan. 1. Keunggulan Tabel Keputusan 2. Tabel ini secara jelas menunjukkan seluruh kemungkinan hubungan logis antar data input. 3. Mampu menangani lebih banyak alternatif. 4. Kelemahan Tabel Keputusan 5. Tidak menggambarkan urutan pembuatan keputusan. 6. Tidak merefleksikan urutan kegiatan dalam sebuah program. Q. Bagan Manajemen Proyek Penilaian terhadap keberhasilan proyek penyusunan sistem informasi didasarkan pada apakah proyek tersebut diterapkan tepat waktu dan sesuai dengan anggaran atau tidak. Alat manajemen proyek yang membantu dalam penyelesaian proyek adalah gantt chart dan diagram jaringan.
R. Petunjuk Menggambarkan Diagram Alir Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analis sistem atau pemrogam dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut ini. 1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu halaman. 2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas. 3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhirnya. 4. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya: -"Persiapkan" dokumen “Hitung" gaji 5. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus didalam urutan yang semestinya. 6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung. 7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar. Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut ini. 1. Bagan alir sistem (systems flowchart). 2. Bagan alir dokumen (document flowchart). 3. Bagan alir skematik (schematic flowchart). 4. Bagan alir program (program flowchart). Systems Flowchart Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Document Flowchart Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.
Schematic Flowchart Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya. Program Flowchart Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir-logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Pocess Flowchart Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses menggunakan lima buah simbol tersendiri. Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan.
Pembahasan Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang terpisahkan dalam kegiatan keuangan setiap usaha. Termasuk di dalamnya adalah memberikan manfaat untuk usaha individu yang begerak di bidang busana. Setiap perusahaan menjalankan sistem informasi akuntansi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Untuk usaha individu, memerlukan sistem informasi akuntansi yang cenderung lebih sederhana dibandingkan dengan usaha yang berskala lebih besar. Sesederhana apapun sistem informasi yang digunakan, sistem informasi tersebut merupakan suatu kewajiban yang ada dalam usaha. Teknik dan dokumentasi sistem informasi merupakan kelanjutan dari implementasi sistem informasi akuntansi yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan. Serangkaian teknik informasi akuntansi diperlukan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan dan memastikan bahwakegiatan usaha berjalan secara lancar dan efisien. Beberapa teknik yang dapat dimanfaatkan antara lain: 1. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) 2. Diagram Bagan Alir (Flowchart Diagram) 3. Diagram Relasi Entitas-REA 4. Flow Map Akan tetapi, berhubung kegiatan usaha yang dilakukan oleh penulis merupakan usaha berskala kecil dan sederhana, maka diagtam arus data yang terjadi juga tergolong sangat sederhana, sebagai berikut:
Kesimpulan Perkembangan dunia teknologi yang pesat memungkinkan terjadinya perubahan di setiap aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya dunia ekonomi dan bisnis. Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu bentuk nyata dari perkembangan dunia teknologi yang sangat membantu dalam kegiatan usaha. Kegiatan usaha dalam bentuk apapun tidak bisa lepas dari sistem informasi akuntansi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi sederhana lebih sesuai untuk kegiatan usaha berskala kecil dan sederhana. Selain biaya yang lebih murah, proses pengoperasian juga lebih sederhana.
Daftar Pustaka Putra, Y. M., (2018). Konsep Sistem Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana Azhar Susanto, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya Marshall B. Romney dan Paul John Steintbart, 2015. Accounting Information Systems, edisi- 13, Pearson Education Limited, England. James A. Hall, 2013. Accounting Information Systems, 8th Edition, South Western Cengage Learning, USA. Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization, Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758. Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2- 2020.163573 Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775 Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj, Civilization and Islamic Banking Contribution Discourses. Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1(11), http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290773 Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818- 826. https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161. |