Apakah normal bayi sering melihat ke atas?

Bun anak saya umur 2 bulan 17 hari masih suka melihat ke atas..ini bisa bikin juling/masalah mata lainnya ga bun? Tp klo melihat si udh bisa fokus

Apakah normal bayi sering melihat ke atas?

Apakah normal bayi sering melihat ke atas?

Tulis tanggapan

Kl lihat keatas seperti lampu si gpp bun, tp kl lihat keatas kepalanya kl bisa jgn dibiasakan y bun, takut kebiasaan malah repot nantinya.. kl lagi gt cb kepala nya diusap pakai telapak tangan bunda turun ke mata si dedek y, dan usahakan kl ngajak ngobrol si dedek jgn dr posisi atas..

diusap aja bun, jangan dibiarin ngeliat ke atas, sambil di ajak bicara biar fokus ke bunda, anak saya juga begitu waktu usia 2 bulanan, suka dijuling2in juga malah, tapi lama2 engga

bayiku dulu begitu bun, Alhamdulilah aman saja bun, sekarang juga kebiasaan itu hilang sendiri, yg penting pas gitu kita alihkan biar tidak menjadi kebiasaan 🤗

sma bun aq q juga bgt umur hampir 3 bln,, malah smpe dangak" kaku bun badany klo melihat ke atas.. aq kurepin juga lihatny keatas mulu

baby saya juga seperti itu lihat keatas mulu sampai usia 3bulan+ ..tapi di 4bln dn biasa ....

VIP Member

kayaknya rata2 bayi pada kayak gtu bun, mana tau2 sambil ketawa lagi 😂

anakku gtu Bun.. ya d panggil aja biar nengok kita...

sama bun dlu anakku juga gtu. tapi lama2 engga kok

gpp bun, dulu anakku juga gitu kok..

Diatasnya ada gambar/ gak bun

3 Tanggapan

Ada gak bunda disini yg punya bayi usia 1,5 bulan matanya melihat keatas terus , diajakin ngomong gak fokus sama yg ngomong dan klo menyusui matanya gak fokus sama kita ? Penangannya gimana ? Makasi

Apakah normal bayi sering melihat ke atas?

Tulis tanggapan

Wajar kok bun, anakku juga gitu kemarin sampai usia 2bulan lebih... Pas sdh masuk 3bln udh jrg liat ke atas, tp kdg2 msih ada sih... Klo menyusu di usia segitu emg blm bisa fokus ke kita bun 😊

Gpp bun anak saya udah 2bln lebih malah belum bsa fokus ..tp kadang tiap diajak bicara udah bsa ngerti dan ketawa

Sering di tatap aja matanya Bun masih wajar segitu belum fokus kalau sudah 2 bulan harusnya sudah mulai fokus

Itu normal terjadi pada bayi ya bun karena bayi belum punya fokus yg baik. Tidak ada hubungan nya ke mistis.

sama bun.. mata nya liat ke atas terus

Apakah normal bayi sering melihat ke atas?

Beberapa bayi telah mampu membuka mata, hanya sekian saat sesudah lahir. Meski begitu, bukan berarti ia mampu melihat dengan jelas. Bayi baru lahir belum bisa melihat dengan baik seperti kita orang dewasa. Ia belum mampu membedakan warna. Kemampuan penglihatannya terus berproses hingga beberapa bulan kemudian.

Lantaran belum dapat melihat dengan fokus yang lebih baik, maka bayi kerap melihat ke berbagai arah. Termasuk ke arah atas. Bahkan sering melihat ke arah atas, yang membuat Moms barangkali bertanya-tanya: "Anak saya kenapa?"

Jangan khawatir, Moms. Si Kecil baik-baik saja, kok. Ia sebenarnya tidak bermaksud untuk terus melihat ke arah atas. Pandangannya hanyalah reaksi terhadap sinar dari arah atas, yang membuatnya silau. Karenanya, bola mata Si Kecil juga tampak bergerak-gerak.

Dalam perkembangan kemampuan melihat, bayi lebih mudah mengenali untuk kemudian menyukai benda-benda berwarna terang. Mereka juga lebih tertarik pada benda-benda yang warnanya kontras. Misalnya mainan bayi yang digantung di atas boks bayi. Atau hiasan yang tertempel pada langit-langit kamar.

Lumrahnya kebiasaan seperti ini akan hilang saat Si Kecil memasuki usia 4 bulan. Moms bisa menstimulasinya dengan menutup mata Si Kecil, sebentar, sebelum mengalihkan perhatiannya ke benda-benda lain.


Baca Juga:
Bayi Baru Lahir Jarang Pipis? Kenali Penyebabnya, Moms!

Lalu, bagaimana sebetulnya tahap perkembangan penglihatan bayi?

Baru Lahir- 1 Bulan

Bayi baru lahir bisa melihat objek dengan dengan jarak 20-40 cm (kurang lebih satu jengkal orang dewasa). Pada usia ini, bayi lebih senang melihat warna yang kontras, atau warna-warna dengan memiliki perbedaan yang mencolok. Bayi yang baru lahir juga memiliki bola mata yang belum bisa fokus secara bersamaan. Saat diperlihatkan satu benda yang bergerak di depan matanya, bola matanya tidak bisa bersamaan mengikuti gerakan benda, namun Moms tidak perlu khawatir. Kemampuan mata bayi untuk fokus akan lebih baik saat usianya 1-2 bulan.

Usia 2 - 4 Bulan

Di rentang usia dua hingga empat bulan, bayi biasanya sudah mulai jelas melihat perbedaan warna. Bayi mungkin sudah senang melihat benda berwarna primer, seperti merah, biru, atau kuning, dan benda dengan desain atau detail yang lebih rumit. Di saat ini, orang tua boleh menunjukkan mainan, buku, atau gambar yang berwarna terang. Ketika usianya empat bulan, bayi sudah bisa memperkirakan jarak. Didukung dengan kemampuan motorik lengannya, bayi akan lebih mudah menjangkau objek yang dilihatnya.

Usia 5 Bulan

Memasuki usia lima bulan, kemampuan bayi untuk mengenali objek-objek yang kecil dan benda-benda yang bergerak sudah semakin membaik. Pada usia ini, Si Kecil mungkin akan suka bermain ‘ciluk ba’, karena ia sudah bisa mengenali objek walau hanya pernah melihat sedikit detail dari objek tersebut. Pemahamannya mengenai warna juga sudah mulai membaik. Bayi sudah bisa membedakan warna-warna yang berani dan mulai membedakan warna-warna lembut, seperti warna pastel.

Pada usia 5 bulan, bayi sudah mengenal depth perception. Artinya, ia mulai bisa mengenali jarak antara suatu objek dengan objek lainnya. Bahkan, pada usia ini, bayi bisa melihat secara tiga dimensi. Si Kecil melihat dunia dalam 3 dimensi (3-D) dengan lebih lengkap. Mereka menjadi lebih baik dalam meraih objek baik yang dekat maupun yang jauh.

Usia 6 Bulan

Pada usia 6 bulan, saatnya Moms memeriksakan mata Si Kecil ke dokter untuk mendeteksi kemungkinan ada masalah atau gangguan penglihatan serta ketajaman matanya. Bayi umumnya mulai merangkak pada usia sekitar delapan bulan, dan ini semakin meningkatkan koordinasi mata-tangan Si Kecil.

Selama waktu ini, penglihatan warna bayi juga akan meningkat. Ajak bayi Moms ke tempat-tempat baru yang menarik, dan terus tunjukkan serta beri label hal-hal yang kita lihat bersama. Gantung ponsel di tempat tidur bayi, dan pastikan mereka punya banyak waktu untuk bermain dengan aman di lantai.


Baca Juga:
Bantal Peyang Untuk Bayi, Perlukah Moms Membelinya?


Usia 8 Bulan

Saat berusia delapan bulan penglihatan bayi sudah mendekati sempurna, bahkan hampir sama dengan penglihatan orang dewasa. Di usia ini, bayi sudah mampu melihat benda yang jaraknya jauh, walau belum sebaik penglihatan jarak dekatnya.

Usia 9-10 Bulan

Pada usia sekitar 9 bulan, bayi pada umumnya dapat menilai jarak dengan cukup baik. Ini tentang kapan mereka mulai bangkit untuk berdiri. Warna mata bayi di usia ini mungkin adalah warna terakhirnya. Namun, tidak jarang melihat beberapa perubahan kecil kemudian. Sedangkan pada usia sekitar 10 bulan, bayi bisa melihat dan biasanya menilai jarak dengan cukup baik untuk menggenggam sesuatu di antara ibu jari dan jari telunjuknya.

Usia 12 Bulan

Menginjak usia 12 bulan, bayi sudah dapat melihat dengan jelas. Dia sudah bisa melihat benda yang jarak dekat maupun jauh dengan baik. Bahkan bayi sudah mampu mengenali orang yang sudah dikenalnya dari kejauhan. Penting bagi orang tua untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan penglihatan bayi agar dapat mengenali secara dini apabila terjadi gangguan. Jika kedua bola mata Si Kecil tidak bergerak seiring pada usia 3-4 bulan, periksakanlah ke dokter anak. Gejala tersebut bisa jadi tanda Si Kecil memiliki gangguan pada penglihatan atau pada otot mata.

Sampai kapan bayi melihat ke atas?

Jadi, jangan khawatir bila bayi suka melihat ke arah atas, karena hal ini akan hilang saat si kecil berusia 4 bulan. Anda bisa menstimulasinya dengan menutup matanya sebentar lalu alihkan perhatiannya untuk melihat benda lain.

Apakah normal bayi 2 bulan sering melihat ke atas?

Mengenai bayi anda yang sering melihat ke atas, selama anda masih melihat bayi anda bisa menggerakkan kepalanya ke arah lainnya juga, bayi tidak mengalami kaku pada lehernya, kondisi tersebut adalah kondisi yang normal-normal saja.

Kenapa bayi 3 bulan masih melihat ke atas?

Bayi yang sering melihat ke atas dapat disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya, suara, sentuhan ataupun kebiasaan bayi.