Apakah kurang tidur dapat menyebabkan pusing?

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak penelitian menyebutkan bahwa kurang tidur bisa menyebabkan gangguan kesehatan dan sakit kepala. 

Mengutip dari Medical News Today, Selasa (31/8/2021), Berbagai penelitian telah mengaitkan kurang tidur dengan berbagai jenis sakit kepala. Tidur yang berkualitas bisa mencegah dan mengobati sakit kepala. 

Saat seseorang tidur, maka tubuhnya bisa memperbaiki dirinya sendiri. Tanpa istirahat ini, seseorang bisa mengalami gangguan kesehatan, termasuk sakit kepala.

Apakah kurang tidur bisa menyebabkan sakit kepala?

Kurang tidur dapat menyebabkan sakit kepala pada jangka pendek, tetapi tidak akan menyebabkan sakit kepala kronis. Penelitian menemukan bahwa kurang tidur bisa meningkatkan protein dalam tubuh yang berkontribusi pada nyeri kronis. Protein ini dapat memicu sakit kepala migrain.

Tidur dengan rapid eye movement (REM/mata bergerak), maka bisa membuat pernapasan seseorang menjadi lebih cepat dan lebih teratur. 

Siklus tidur dan sakit kepala

Penelitian 2017 menemukan bahwa masalah tidur dapat memicu sakit kepala tegang dan episode migrain dan bahwa sakit kepala pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan tidur.

Penelitian ini juga mengaitkan hubungan antara sakit kepala, gangguan tidur, dan depresi, menunjukkan bahwa depresi menurunkan ambang rasa sakit seseorang.

Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menahan rasa sakit. Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan insomnia dan masalah tidur lainnya mungkin memiliki ambang rasa sakit yang lebih rendah daripada mereka yang tidak mengalami kesulitan tidur.

Kedua protein tersebut merupakan jenis protein yang mengatur respon sensorik pada saraf trigeminal di wajah, yaitu saraf yang menyebabkan sakit migrain. Selain itu, kurang tidur juga memicu peningkatan ekspresi protein P2X3, protein yang terkait dengan peningkatan rasa sakit kronis. Ini sebabnya selain kurang tidur sebabkan sakit kepala sebelah, maka orang yang mengalami sakit kepala sering kali mengalami sulit tidur.

Sakit kepala sebelah juga bisa karena kebanyakan tidur

Dari sejumlah penelitian yang sudah dilakukan, penyebab sakit kepala sebelah banyak dialami oleh orang yang sering kurang tidur. Akan tetapi, Anda juga bisa sakit kepala sebelah bila Anda terlalu banyak tidur dalam satu waktu.

Ambil contoh, Anda terbiasa bangun setiap jam 6 pagi saat hari aktif tapi Anda sudah menargetkan untuk bangun lebih siang saat akhir pekan nanti. Alih-alih mendapatkan waktu istirahat yang lebih banyak, hal ini justru dapat memicu sakit migrain.

Karena itu, menentukan jam tidur dan bangun tidur yang sama adalah hal yang penting. Terlebih bila Anda sering mengalami sakit migrain, Anda sebaiknya menetapkan waktu tidur dan bangun tidur yang sama setiap harinya. Bila Anda terbiasa bangun jam 6 pagi setiap hari, maka lakukanlah hal yang sama di hari Sabtu dan Minggu.

Migrain dan gangguan tidur adalah dua hal umum yang sering terjadi. Bila Anda mengalami migrain, maka Anda sebenarnya belum tentu akan mengalami gangguan tidur. Begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, bila Anda mengalami salah satunya, segera konsultasikan pada dokter untuk menemukan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

Tidur yang berkualitas bisa mencegah dan mengobati sakit kepala. Saat tidur, maka tubuh bisa memperbaiki diri. Tanpa istirahat ini, orang bisa mengalami gangguan kesehatan, termasuk sakit kepala. Apakah kurang tidur bisa menyebabkan sakit kepala?

Kurang tidur dapat menyebabkan sakit kepala pada jangka pendek tetapi tidak akan menyebabkan sakit kepala kronis. Penelitian menemukan kurang tidur bisa meningkatkan protein dalam tubuh yang berkontribusi pada nyeri kronis. Protein ini dapat memicu sakit kepala migrain. Tidur dengan rapid eye movement (REM/mata bergerak) bisa membuat pernapasan menjadi lebih cepat dan teratur.

Siklus tidur dan sakit kepala
Penelitian 2017 menemukan gangguan tidur dapat memicu sakit kepala tegang dan episode migrain dan pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan tidur. Penelitian ini juga mengaitkan hubungan antara sakit kepala, gangguan tidur, dan depresi, menunjukkan depresi menurunkan ambang rasa sakit seseorang.

Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menahan rasa sakit. Penelitian telah menemukan orang dengan insomnia dan masalah tidur lain mungkin memiliki ambang rasa sakit yang lebih rendah daripada mereka yang tidak mengalami kesulitan tidur.

Mendengkur dan sleep apnea
Seseorang yang mendengkur lebih berisiko tinggi mengalami sakit kepala kronis. Mendengkur adalah salah satu gejala utama apnea tidur obstruktif, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan jeda sementara pada pernapasan saat tidur. Sleep apnea mengganggu tidur dan sering menyebabkan orang terbangun dengan sakit kepala dan perasaan tidak tenang.

Gejala apnea tidur meliputi:
-Berhenti bernapas
-Buang air kecil di malam hari
-Kantuk di siang hari
-Berkeringat di malam hari

Namun, tidak semua orang yang mendengkur mengalami apnea tidur obstruktif. Mendengkur biasanya disebabkan oleh masalah lain, seperti alergi atau hidung tersumbat, juga terkait dengan sakit kepala.

Menggertakkan gigi
Seseorang bisa mengalami sakit kepala yang konstan serta nyeri rahang karena menggertakkan gigi saat tidur. Sering menggertakkan gigi disebut bruxism dan ini bisa menjadi gejala kurang tidur dan stres berlebihan. Namun, bruxism itu sendiri tidak menyebabkan kurang tidur. Kurang tidur dapat merugikan kesehatan fisik dan mental seseorang.

Efek kurang tidur mungkin termasuk peningkatan risiko:
-Mudah murung
-Tingkat produktivitas yang buruk
-Potensi kecelakaan kendaraan bermotor
-Kabut otak
-Cedera

Dalam jangka panjang, masalah medis dapat berkembang akibat gangguan tidur, seperti kegemukan, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kesehatan mental yang buruk.

Apa kurang tidur bisa menyebabkan pusing?

Saat seseorang kurang tidur maka ritme sirkadian tubuh akan terganggu sehingga akan berdampak buruk pada kesehatan (1). Salah satunya adalah sakit kepala hingga migrain.

Kenapa kepala saya sering pusing?

Penyebab Pusing Pusing memiliki banyak kemungkinan penyebab, termasuk gangguan telinga bagian dalam, mabuk perjalanan, dan efek pengobatan. Terkadang pusing juga disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya. Seperti sirkulasi darah yang buruk, infeksi, atau cedera.

Bagaimana ciri ciri orang yang kurang tidur?

Ciri-ciri kurang tidur.
Rentan sakit. Saat tidur, sistem kekebalan tubuh Anda akan memproduksi sitokin, protein yang membantu melindungi tubuh dari infeksi. ... .
Mudah lupa. ... .
3. Depresi. ... .
4. Berat badan naik. ... .
Kulit kusam dan berjerawat. ... .
6. Gangguan pada mata..

Pusing karena kurang tidur apa obatnya?

Analgesik (pereda nyeri) yang dijual bebas seperti ibuprofen atau asetaminofen adalah cara cepat dan sederhana untuk meredakan sakit kepala tegang atau migrain ringan yang disebabkan oleh kurang tidur.