Apakah hamil perut gantung bisa lahir normal?

Kehamilan merupakan suatu karunia dari Tuhan yang di idam-idamkan oleh setiap wanita. Bahkan sayapun sangat-sangat merasakan bahagia ketika melihat testpack dengan dua garis, lalu mengikuti setiap perkembangan melalui USG, merasakan pergerakan janin (tendangan-tendangannya), bahkan saat mulai membeli perlengkapan untuk kebutuhan si kecil. Tapi saat saya hamil anak kedua, saya merasakan ada sedikit aneh dengan bentuk perut saya dan rasa nyeri pada selangkangan dan kemaluan sepanjang hari.

Yang saya rasakan adalah saat memasuki trimester kedua tepat memasuki usia kandungan 16 minggu. Karena bentuk perut saya lebih kecil dari kehamilan pertama dan agak kebawah, bisa dilihat dari foto yang saya lampirkan, dengan usia kandungan yang sama. Dan ternyata setelah saya konsultasi dengan bidan yang memberi pelatihan yoga kehamilan. Kehamilan kedua saya ini mengalami perut gantung. Mungkin akan terdengar asing untuk sebagian moms.

Apakah hamil perut gantung bisa lahir normal?

Apakah moms pernah mendengar atau mengalami kehamilan dengan perut gantung? Bagaimana mengatasi jika hamil dengan perut gantung? Nah, disini saya akan membahas sedikit berdasarkan informasi yang saya dapat dan memberikan tips bagaimana cara mengatasi permasalahan hamil perut gantung.

Bagaimana bisa terjadi hamil dengan perut gantung?

Saya bertanya kepada bidan dan menurut pandangannya, perut gantung terjadi karena lemahnya broad dan round ligamen (letaknya pada kanan dan kiri) yang berfungsi untuk menopang perut. Di dalam kasus saya ini bisa terjadi dikarenakan:

1. Jarak kehamilan pertama dan kedua yang terlalu dekat
2. Besarnya berat badan janin pada kehamilan pertama

Akibat dari hamil perut gantung yang saya alami adalah

1. Nyeri pada bagian tulang selangkangan dan kemaluan
2. Rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah
3. Tidak ada kontraksi walaupun usia kandungan sudah cukup untuk melahirkan
4. Nyeri pada punggung dan pinggang

Jika moms ada yang mengalami hamil dengan perut gantung, disini saya akan bagikan beberapa tips agar moms dapat mengurangi rasa nyeri yang dialami.

Tips mengurangi rasa nyeri akibat hamil perut gantung

1. Gunakan maternity belt atau bengkung

Ini sangat membantu untuk meredakan rasa nyeri. Dan untuk pemasangannya di area panggul bawah ya moms. Karena akan mencangkup tulang kemaluan dan pangkal paha. Cara menggunakannya untuk saya sendiri lebih nyaman dan pas dengan posisi berbaring.

2. Prenatal Yoga

Rajin melakukan gerakan yoga, sangat membantu untuk mengoptimalisasi posisi janin lho moms. Agar posisi janin dapat masuk kepanggul dengan sempurna. Nah, untuk prenatal yoga ini saya terbilang cukup telat, karena saya mengikuti yoga ini saat usia kandungan sudah memasuki 34 minggu. Dan saya tidak rutin melakukan gerakan tersebut.

Jadi untuk moms yang saat ini sedang mengalami hamil dengan perut gantung, rajin-rajin lah menggunakan maternity belt atau bengkung. Lakukan gerakan yoga yang dapat mengoptimalisasi posisi janin setiap hari. Jangan lupa berikan afirmasi positif agar janin bekerja sama dalam proses kelahiran nanti. Ayo moms berdayakan diri kita karena tidak semua hamil perut gantung harus melalui proses SC.

Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!

Kehidupan di dunia, tentu membuat kita mengalami banyak perubahan, termasuk saat hamil. Ketika hamil, Ibu mungkin merasa tubuhnya tidak lagi seperti dulu.

Kehamilan seringkali membuat Ibu mengalami peningkatan berat badan atau beragam hal lainnya. Saat bercermin, Ibu mungkin akan menemukan beberapa stretch mark pada perut dan hingga melihat ada hal yang berbeda pada bentuk perut.

Yup! Bentuk perut hamil tiap Ibu memang berbeda-beda. Namun, salah satu kondisi yang cukup membuat Ibu khawatir adalah ketika mengalami hamil gantung.

Hamil gantung akan membuat bentuk perut Ibu nampak sangat besar dan turun ke bawah. Meskipun usia kehamilan belum masuk ke trimester 3. 

Hamil gantung tak jarang juga menyebabkan Ibu lebih sering mengeluhkan sakit di area selangkangan hingga ke pinggang. Lalu, seberapa bahayakah hamil gantung? Apakah hamil gantung bisa mengurangi persentase untuk melahirkan normal? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut.

Apakah hamil perut gantung bisa lahir normal?

Melansir Healthline secara keseluruhan, hamil gantung adalah kondisi ketika perut dan lemak di sekitar organ dalam sedang mengembang. Penambahan berat badan selama kehamilan dan otot perut yang tidak dilatih sebelum kehamilan terjadi menjadi penyebab utama yang dicurigai.

Ukuran perut ketika hamil gantung pada tiap wanita tentu berbeda-beda. Ada yang menggantung hingga ke atas area kemaluan hingga paha atas atau bahkan menggantung hingga ke lutut. Hamil gantung seringkali dapat membuat Ibu merasa tidak nyaman. 

Dikutip dari website Bidan Kita salah satu masalah yang dialami oleh para Ibu hamil dengan perut gantung adalah sakit di area punggung bawah. Hal ini karena, hamil gantung bisa menyebabkan otot dan ligamen yang telah meregang jadi melemah (diastasis recti) sehingga tidak dapat menyangga beban dari rahim yang terus membesar.

Hamil gantung juga kemungkinan lebih besar terjadi pada Ibu di kehamilan kedua dengan kondisi berat badan bayi cukup besar. Meski begitu, untuk mengatasi keluhan akibat hamil gantung olahraga seperti yoga dapat membantu dalam mengatasi rasa sakit atau ketidaknyamanan yang Ibu alami selama masa ini. Berikut ini adalah faktor risiko hamil gantung:

  • Riwayat persalinan banyak.
  • Kehamilan kembar.
  • Berat janin yang besar.
  • Usia ketika hamil di atas usia 35 tahun. Semakin tua usia Ibu, maka otot rahim pun menjadi lebih elastis. Hal ini jelas dapat meningkatkan risiko hamil gantung.
  • Adanya riwayat cedera otot perut sebelum hamil.
  • Ibu dengan obesitas atau kelebihan berat badan sebelum dan saat hamil.

Ciri hamil gantung 

Apakah hamil perut gantung bisa lahir normal?

Jika melansir Cleveland Clinic secara keseluruhan hamil gantung yang disebabkan oleh diastasis recti sangat umum terjadi pada kehamilan. Namun, biasanya Ibu hamil baru akan menyadari mengalami hamil gantung saat memasuki trimester 3.

Hal ini karena, pada trimester akhir kehamilan terjadi peningkatan tekanan pada dinding perut. Karena bayi tumbuh dengan cepat selama. 

Sayangnya, banyak Ibu tidak menyadari mengalami hamil gantung dan merasa kondisi ini terjadi akibat berat badan janin yang cukup besar saja. Beberapa ciri hamil gantung yang umum terjadi diantaranya adalah:

  • Perut menonjol berbentuk lonjong tepat di atas atau di bawah pusar.
  • Sering merasa geli dan gatal di sekitar pusar.
  • Asam lambung naik saat kontraksi palsu terjadi.
  • Kesulitan mengangkat benda, berjalan atau bahkan melakukan aktivitas harian.
  • Nyeri saat berhubungan seks.
  • Nyeri panggul atau pinggul.
  • Nyeri punggung bawah.
  • Postur tubuh yang terlihat buruk selama kehamilan.
  • Urine bocor saat bersin atau batuk.
  • Sembelit.
  • Merasa otot bagian perut sangat lemah sehingga membuat Ibu sering menopang perut bawah.

Bahaya hamil gantung

Apakah hamil perut gantung bisa lahir normal?

Dikutip dari akun Youtube Bidan Ony atau yang akrab disapa Bidan Kriwil secara keseluruhan hamil gantung dapat membuat posisi janin jadi tidak optimal. Bidan Ony menjelaskan bahwa posisi janin bisa saja melintang atau bahkan sungsang. 

Hal ini jelas membuat jalan lahir di kecil dalam kandungan jadi sulit. Sehingga Ibu perlu melakukan banyak cara agar si kecil bisa masuk panggul meskipun dengan kondisi hamil gantung.

Bidan Ony juga menjelaskan, karena posisi bayi tidak optimal maka ia jadi sulit masuk panggul. Nah, ketika posisi si kecil tidak optimal maka hal ini membuat Ibu juga kesulitan untuk bergerak. 

Bahkan Ibu dengan hamil gantung berisiko mengalami keluhan yang lebih parah di area sekitar pinggang dan punggung, bagian perut bawah, area selangkangan, serta area tulang kemaluan. Jelas kondisi ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan Ibu kesulitan beraktivitas.

Padahal, banyak bergerak dan beraktivitas sangat penting dilakukan di trimester akhir kehamilan. Supaya janin bisa segera masuk panggul dan berada di posisi siap lahir.

Pertanyaan berikutnya yang paling banyak ditanyakan adalah, bisakah Ibu dengan hamil gantung melahirkan normal? Bidan Ony pun menegaskan jika Ibu rajin melakukan gerakan yoga khusus hamil gantung dan selalu menjaga postur tubuh untuk tetap tegak, maka kemungkinan melahirkan normal tetap bisa diupayakan.

Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan hal ini pada dokter terlebih dahulu ya, Bu. Hal yang penting dilakukan saat Ibu hamil gantung adalah, tetap perbanyak melakukan aktivitas dan gerakan untuk memutar posisi janin. 

Apakah hamil perut gantung bisa lahir normal?

Jangan terlalu sering bersandar di sofa. Bersandar dapat mengakibatkan perut makin gantung ke depan. Jadi, sebaiknya bantu dengan postur tubuh kita terlebih dahulu supaya janinnya bisa masuk ke panggul. 

Selain itu, saat Ibu menyadari mengalami hamil gantung, maka Ibu bisa menggunakan penyangga perut untuk membantu menjaga rahim supaya tetap berada pada posisinya. Penyangga perut ini juga bermanfaat agar rahim Ibu juga tidak makin jatuh ke depan sehingga memperparah kondisi hamil gantung.

Hamil gantung memang membuat Ibu merasa tidak nyaman selama proses kehamilan. Namun, dengan rajin melakukan prenatal yoga dan gerakan-gerakan khusus yang diinstruksikan oleh para Bidan, biasanya hal ini bisa diatasi. Sehingga kemungkinan Ibu untuk melahirkan normal tetap bisa terwujud.   

Apakah perut gantung bisa melahirkan normal?

Untuk hamil gantung beresiko untuk kelahiran normal. Kalau kasusnya tidak ada pembukaan, panggul kecil dan janin ada kelainan.

Bahaya kah hamil perut gantung?

3. Bahaya hamil gantung Ketika Mama mengalami hamil gantung, Bidan Ony menyebutkan bahwa ini akan secara otomatis membuat posisi janin menjadi tidak optimal, Ma. Tak hanya itu, kehamilan gantung juga membuat jalan lahir si Kecil nanti tidak seperti kehamilan yang normal pada umumnya.

Kenapa perut ibu hamil menggantung?

Penyebab Hamil Gantung Ini adalah kondisi saat perut dan lemak di sekitar organ dalam mengembang karena penambahan berat badan atau kehamilan. Ini mengakibatkan timbunan lemak tambahan di omentum (tempat penyimpanan lemak tubiuh) dan terlihat seperti perut yang menggantung. Ukurannya juga bisa bermacam-macam.

Kenapa perut belum turun saat hamil tua?

Perlu Anda ketahui sebelumnya bahwa jika yang Anda maksud mengenai perut yang belum turun meski usia kehamilan sudah tua, maka kemungkinan bayi belum memposisikan kepala masuk ke dalam panggull sehingga masih melayang . Kondisi yang Anda alami sebenarnya merupakan hal yang wajar.