Apakah benar bayi tidak boleh tidur saat maghrib?

BUNDA, pernahkah mendengar pesan orang tua dahulu bahwa ketika waktu Maghrib tiba anak-anak –khususnya anak bayi– harus segera digendong atau dipangku hingga waktu Maghrib berlalu?

Tentu ini bukan hanya sekadar wejangan (nasehat) orang tua yang berbau mitos, bukan pula tahayul, tapi ini juga sudah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.

Dari Jabir, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda,

َ إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ وَأَغْلِقُوا اْلأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ الله فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ الله وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ الله وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ

“Bila malam menjelang, tahanlah anak-anak kalian karena sesungguhnya setan berkeliaran pada saat itu. Bila malam sudah gelap maka lepaskanlah mereka dan tutuplah pintu serta sebutlah nama Allah karena sesungguhnya setan tidak membuka pintu yang tertutup. Ikatlah (tutuplah) tempat-tempat air dan sebutlah nama Allah. Tutuplah bejana-bejana kalian dan sebutlah nama Allah sekalipun dengan meletakkan sesuatu di atasnya dan padamkanlah lampu-lampu (pendiangan api) kalian.” [HR Muslim no 2756]

Dijelaskan dalam redaksi yang lain bahwa matahari tenggelam di antara dua tanduk setan. Pada saat Maghrib ini dikatakan bahwa setan-setan menyebar mencari tempat untuk berlindung. Nah, kalau pada saat Maghrib rumah-rumah tidak ditutup dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wata’ala, ada kemungkinan besar rumah tersebut bisa dimasuki setan.

Mungkin di antara kita pernah menemui bayi yang menangis terus sejak Maghrib hingga malam. Bayi yang menangis tanpa sebab yang jelas (bukan karena mengompol, haus atau sakit), bisa jadi karena diganggu setan. Alangkah baiknya kita sebagai orang tua membentengi anak kita dari ganguan jin dan setan.

Bagaimana caranya?

Untuk membentengi keluarga dari gangguan jin dan setan, pertama,  bisa dengan membaca 10 ayat di surat Al Baqarah ayat 1-4, ayat kursi dan dua ayat setelahnya dan dua ayat terakhir surat al Baqarah.

Dari Ibnu Mas’ud r.a sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;

مَنْ قَرَأَ عَشَرَ آيَاتٍ أَرْبَعًأ مِنْ أَوَّلِ الْبَقَرَةِ وَآيَةُ الْكُرْسِى وَآيَتَيْنِ بَعْدَهَا, وَخَوَاتِيْمِهَا لَمْ يَدْخُلُ ذَالِكَ الْبَيْتَ شَيْطَانٌ حَتَّى يُصْبِحُ (رواه الطبرانى)

“Barangsiapa membaca sepuluh ayat dari empat ayat pertama dari surat al Baqarah dan ayat kursi, kemudian membaca dua ayat sesudahnya dan akhirnya, maka rumah itu tidak dimasuki setan hingga pagi hari.” [HR Thabrani]

“Barangsiapa yang membaca ayat kursi pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan setan tidak akan mendekatinya sampai Subuh.” [Hadits shahih]

Hadist mengenai menahan anak-anak saat Maghrib inilah yang sering diabaikan orang tua zaman sekarang.

Faktanya yang terjadi, banyak orang tua justru membiarkan anak-anak mereka keluyuran di luar rumah. Mereka kerap membiarkan anaka-anak mereka bermain hingga azan, atau berada di luar rumah saat Maghrib bahkan sampai dini hari. Padahal anak belum bisa membentengi diri dari gangguan-gangguan jin/setan yang sedang berkeliaran di waktu tersebut.

Kedua, menjaukan rumah kita agar tidak seperti kuburan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة

“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877)

Dalam hadis ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung membedakan rumah yang seperti kuburan dan yang tidak. Menurut Nabi, salah satu sifat yang mencolok dari ‘rumah yang  seperti kuburan’ adalah rumah yang tidak pernah dilantunkan suara Al-Quran. Bisa saja rumahnya sekelas hotel, namun jika Al-Quran tidak pernah berkumandang dan tidak pernah dibacakan, ia tetap seperti kuburan. Rumah-rumah seperti ini, menjadi tempat datangnya setan pengganggu.

Hadits ini sekaligus mengajak kita  menjadikan rumah sebagai taman bacaan Al-Quran, dan terus-menerus mengumandangkan Al-Quran.

Jadi mari mulai saat ini, kita amalkan sunah-sunah Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam. Kita sibukkan anak-anak di rumah dengan doa, baca Al-Quran agar rumah dan keluarga kita terhindar dari gangguan jin dan setan.*/Muhammad Bin Muchsin Bin Aqil  

Rep: Admin Hidcom
Editor: -

Maghrib merupakan waktu Shalat tiga rakaat yang dilakukan ketika bumi berpindah waktu dari siang menjadi malam hari. Saat Maghrib tiba, orang tua biasanya menyuruh anaknya untuk masuk ke dalam rumah dan menghentikan aktivitas di luar rumah. Mereka percaya bahwa saat Maghrib tiba, akan banyak setan dan jin yang berkeliaran. Setelah Magrib, mereka kembali membiarkan anak-anaknya untuk bermain di luar rumah.

Bagi umat Islam, larangan ini merupakan mitos yang dipercaya secara turun temurun. Biasanya mereka hanya meneruskan kebiasaan orang tua dan tidak mengetahui bahwa sebenarnya larangan ini ada dalam hadist Nabi. Dalam sabdanya, Nabi SAW mengatakan bahwa ketika Maghrib, akan banyak setan dan jin yang berkeliaran. Ternyata, hadist Nabi ini bisa dijelaskan secara ilmiah.

Dalam hadist Nabi Muhammad SAW bersabda "Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam," (Dari Jabir dalam kitab Sahih Muslim).

Selain itu juga dijelaskan dalam Sahih Muslim Nabi, bersabda: (Jika sore hari mulai gelap maka tahanlah bayi bayi kalian sebab iblis mulai bergentayangan pada saat itu, Jika sesaat dari malam telah berlalu maka lepaskan mereka, kunci pintu pintu rumah dan sebutlah nama Allah sebab setan tidak membuka pintu yang tertutup. Dan tutup rapat tempat air kalian dan sebutlah nama Allah. dan tutup tempat makanan kalian dan sebutlah nama Allah. meskipun kalian mendapatkan sesuatu padanya."

Hadist Nabi SAW ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul The Science Of Shalat yang diterbitkan Qultummedia menjelaskan bahwa menjelang Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum warna yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.

Dalam bukunya dijelaskan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Pada waktu Maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.

Dalam Islam, pada waktu magrib dijelaskan bahwa setan bersamaan dengan datangnya kegelapan mulai menyebar mencari tempat tinggal, karena mereka tersebar dengan pemandangan luar biasa biasa dan jumlah yang tidak ada yang tahu selain Allah. Sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain, sehigga setan harus memiliki sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman.

Maka ia bergerak dengan cepat melebihi kecepatan manusia dengan kecepatan berlipat lipat, beberapa dari mereka berlindung dalam wadah kosong, berlindung ke rumah kosong, dan beberapa dari mereka berlindung kepada sekelompok manusia yang sedang duduk duduk. Mereka tentu tidak merasakannya, mereka ikut menimbrung supaya menjadi aman dari penindasan saudara sesama setan yang juga berkeliaran seperti angin di bumi karena yang boleh hidup hanya yang kuat saja.

Kadang kala setan mengganggu anak kecil manusia untuk dijadikan tempat berlindung. Selain itu setan juga berlindung ditempat yang kotor seperti pada popok bayi yang sudah kotor. Mereka lebih memilih popok bayi karena najis sebagai tempat persembunyian, sehingga mendorong mereka untuk tinggal.

Anda pasti pernah menemukan beberapa anak menjerit tiba-tiba dan beberapa yang menggelapar dalam tidurnya karena gangguan iblis yag merasukinya saat dijadikan tempat berlindung.

Pada waktu maghrib, kita dihimbau untuk menjauh dari hewan, seperti kucing, burung, dan mengurangi kecepatan saat mengemudi mobil karena dikuatirkan menabrak anjing atau hewan lain yang bisa jadi telah dirasuki setan, dan tidak boleh jalan jalan di tempat sepi atau duduk di tempat itu, atau melempar batu ke dalam kamar mandi, kebun dan laut.

Sumber : http://infoyunik.blogspot.com/2015/02/mitos-larangan-keluar-saat-maghrib-bisa.html

Apakah bayi tidak boleh tidur saat magrib?

Saat mereka mendekati usia enam bulan, bayi mulai tidur lebih lama dan beberapa bahkan bisa tidur sepanjang malam. Bayi disebut tidak boleh tidur saat maghrib.

Bolehkah bayi tidur maghrib Menurut Islam?

Kata Ustaz soal Boleh Tidaknya Bayi Tidur saat Maghrib Sebab hukumnya dalam Islam adalah makruh dan bisa menimbulkan banyak kerugian bagi kesehatan dan kesejahteraan. "Hukumnya makruh karena mewarisi junun atau penyakit seperti gila, pikun, atau pelupa.

Mengapa bayi harus digendong saat maghrib?

Pasalnya, waktu magrib adalah waktunya jin dan setan berkeliaran. Itulah sebabnya sebagai orangtua harus menjaga anaknya dari gangguan makhluk tersebut. Dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya.

Apakah tidur maghrib pamali?

Nenek moyang kita, ataupun orang tua pasti akan melarang tidur menjelang waktu Magrib. Menurutnya, bila hal itu dilakukan maka kita yang melakukannya bakal terkena sial, atau dipercaya juga akan terjadi sesuatu yang tidak baik bagi tubuh kita.

Kenapa bayi tidak boleh tidur saat maghrib?

Saat mereka mendekati usia enam bulan, bayi mulai tidur lebih lama dan beberapa bahkan bisa tidur sepanjang malam. Bayi disebut tidak boleh tidur saat maghrib.

Apakah wajib menggendong bayi saat maghrib?

POJOKSATU.id, JAKARTA- Orangtua zaman dahulu berpesan untuk segera menggendong atau memangku bayi hingga maghrib berlalu ternyata tidak ada kaitannya dengan mitos atau tahayul saja. Namun juga merupakan salah satu perintah dari Rasulullah SAW. Pasalnya, waktu magrib adalah waktunya jin dan setan berkeliaran.

Kenapa tidak boleh tidur saat maghrib Menurut Islam?

2. Tidur Setelah Salat Asar Menuju Magrib Memang benar bahwasanya tidur setelah salat Asar hingga menuju waktu Magrib dapat menyebabkan beberapa efek buruk bagi kesehatan. Misalnya, menimbulkan penyakit, memicu stres, bahkan membuat seseorang mengalami linglung.

Mengapa bayi sering menangis saat maghrib?

Perut yang kelaparan ditambah dengan kegelisahan di waktu yang berbarengan bisa menjadi penyebab mengapa bayi sering menangis di sore hari. Fenomena bayi menangis di sore hari atau menjelang maghrib biasanya dikenal dengan istilah jam arsenik atau arsenic hour.