Show
Karena kondisi keuangan perusahaan harus selalu terpantau dengan jelas, sehingga dapat dijadikan kerangka acuan untuk langkah berikutnya. Dalam akuntansi, pencatatan keuangan dilakukan menggunakan dua kumpulan catatan transaksi, yang sering disebut buku besar umum (general ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). Buku besar merupakan rincian catatan keuangan sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Sementara buku besar pembantu adalah perpanjangan buku besar umum, yang mencatat lebih detail dan spesifik mengenai transaksi tertentu. Baca juga: Pencatatan dalam Buku Besar Pembantu Dikutip dari buku Mempersiapkan Pengelolaan Buku Besar (2019) karangan Widyawati Budiono, berikut pengertian buku besar pembantu: Pengertian buku besar pembantuBuku besar pembantu (subsidiary ledger) adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat perubahan utang atau piutang, dengan memisahkan kreditur maupun debitur yang satu dengan lainnya. Jenis buku besar ini disebut juga buku tambahan. Sebab buku ini berisikan informasi tambahan, guna menjelaskan secara rinci jumlah utang dan piutang yang telah dicatat dalam buku besar utama. Pada buku besar pembantu, satu per satu akun dibuat sesuai pihak yang melakukan pembelian serta penjualan kredit. Pencatatan di buku besar pembantu dilakukan bersamaan dengan pencatatan ke dalam buku jurnal khusus. Seusai mencatat di buku besar pembantu, selanjutnya adalah pembuatan daftar saldo utang atau piutang. Total daftar saldo utang atau piutang harus sama dengan saldo yang ada dalam buku besar pembantu utang atau piutang. Baca juga: Pemindahbukuan dalam Buku Besar Umum Fungsi buku besar pembantuFungsi buku besar pembantu adalah:
Jenis buku besar pembantuDikutip dari buku Pengantar Akuntansi (2017) karangan Samryn, buku besar pembantu dibagi menjadi dua jenis, yaitu: Buku pembantu piutangBuku besar pembantu piutang berisi kumpulan piutang atau tagihan dari langganan kredit. Terjadi ketika perusahaan menjual barangnya dan melakukan transaksi penjualan secara kredit. Dalam buku ini juga terdapat rincian data debitur, nominal tagihan, dan cara pembayaran kredit yang dilakukan tiap tanggalnya. Jenis buku besar ini membutuhkan bukti, seperti faktur penjualan, bukti penerimaan tagihan atau piutang, bukti penerimaan kas, dan nota debit atau kredit. Baca juga: Penyebab Neraca Saldo tidak Seimbang Buku besar pembantu utangAdalah buku yang di dalamnya terdapat simpanan rekaman atas kumpulan akun pihak yang diutangi perusahaan. Fungsi buku besar pembantu utang adalah mencatat rincian utang dagang perusahaan kepada tiap nama kreditur, serta merinci jumlah yang sudah dicatat dalam saldo buku besar utang. Data yang diperlukan dalam buku besar utang adalah faktur, bukti pengeluaran, dan nota yang digunakan sebagai bukti atas pengembalian barang yang dibeli secara kredit. Proses pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu dilakukan secara bersamaan dengan pencatatan jurnal. Sumber pencatatan buku besar pembantuSumber data yang digunakan untuk pencatatan ke buku besar pembantu adalah data yang diperoleh dari sumber langsung atau berdasarkan jurnal khusus. Setelah dicatat dalam jurnal khusus, transaksi tersebut langsung dicatat ke buku besar pembantu. Baca juga: Jurnal Penyesuaian: Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya Sumber pencatatan buku besar pembantu mencakup segala jenis bukti transaksi yang terdapat perubahan nominal akun utang dan piutangnya. Misalnya faktur, nota, bukti penerimaan kas, kuitansi, dan lain sebagainya. Ada dua metode yang bisa dilakukan untuk memasukkan data sumber pencatatan. Cara pertama, dengan mencatat dalam buku jurnal umum, lalu dibukukan ke buku besar. Sementara cara kedua, dengan membuat daftar saldonya di tiap akhir periode tertentu. Daftar saldo ini dibuat berdasarkan akun pada buku besar pembantu tersebut. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Buku besar pembantu adalah buku tempat mencatat informasi lain yang diperlukan, di samping informasi yang terdapat pada buku besar utama. Secara singkat, buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama-nama pelanggan beserta jumlahnya dari perkiraan buku besar umum. Dalam perusahaan dagang terdapat dua macam buku besar, yaitu buku besar utama (ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). Kali Ini saya akan membahas tentang cara penggunaan buku besar pembantu pada nilai akuntansi piutang dagang. Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat data lain disamping data yang terdapat dalam buku besar. Pada umumnya, buku pembantu merupakan bagian dari buku besar, yang merinci lebih lanjut data dalam salah satu akun. Akun di buku besar yang mempunyai buku pembantu disebut akun induk atau akun pengendali (controlling account). Adapun macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut.
Simaklah contoh perkiraan pengendali (buku besar umum) dan buku besar pembantu berikut ini.
Setelah mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus langkah berikutnya adalah memindahkan (posting) ke buku besar, baik buku besar utama maupun buku besar pembantu. Nah, dalam materi kali ini kita hanya akan membahas sumber pencatatan untuk buku besar pembantu piutang dagang dan utang dagang.
Baca juga: B. Bentuk Buku Besar PembantuBentuk buku besar perusahaan dagang sama dengan bentuk buku besar yang lazim digunakan yaitu bentuk perkiraan atau huruf T dan bentuk kolom atau saldo. Sementara itu, pencatatan transaksi ke dalam buku besar pembantu dilakukan setiap terjadi transaksi keuangan, sedangkan untuk buku besar utama, pencatatan dilakukan sebulan sekali tiap akhir bulan. a. Pencatatan Buku Besar Pembantu Piutang DagangPerhatikan data jurnal khusus yang terdiri atas jurnal penjualan dan pengeluaran kas yang diambil dari Pembukuan PD Jadi Makmur, Jakarta berikut ini.
Diminta: 1. Posting ke buku besar piutang dagang dan buku besar pembantu piutang dagang! 2. Susunlah daftar saldo piutang dagang per 31 Januari 2006! Keterangan
Jawab: 1. Posting ke buku besar piutang dagang Piutang Dagang
Toko RAMAYANA
b. Daftar saldo piutang dagang per 31 Januari 2005Penyusunan daftar saldo piutang dagang bersumber dari data akhir (saldo) yang tampak pada buku besar pembantu piutang dagang, sehingga daftar saldo piutang dagang akan dapat disusun sebagai berikut. PD Jadi Makmur
C. Pencatatan Buku Pembantu Utang DagangPerhatikan data jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum yang diambil dari pembukuan PD Jadi Makmur Jurnal Pembelian
Diminta: a. Posting ke buku besar utang dagang dan buku besar pembantu utang dagang! b. Susunlah daftar saldo utang dagang per 31 Januari 2006! Keterangan:
Jawab: a. Posting ke buku besar utang dagangUtang Dagang
Posting ke buku besar pembantu utang dagang PT AMANDA
Penyusunan daftar saldo utang dagang bersumber dari data akhir (saldo) yang tampak pada buku besar pembantu utang dagang, sehingga daftar saldo utang dagang akan dapat disusun sebagai berikut PD Jadi Makmur, Jakarta
Nah begitulah cara memasukkan data akuntansi perdagangan ekonomi dari jurnal umum dan jurnal khusus ke buku besar subsidiary ledger. Semoga membantu kalian para pembaca, akhir kata terimakasih… |