Apa yg disebut kanker hati

Ditulis oleh: Mitra Keluarga

Kanker hati adalah kondisi serius yang termasuk sering terjadi, terutama pada pria yang usianya di atas 40 tahun. Berdasarkan data Globocan tahun 2019, kanker hati adalah jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi nomor 2 pada laki-laki di Indonesia, setelah kanker paru. 

Angka kejadian kanker hati pada pasien laki-laki sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.

Untuk itulah, mengenal penyakit kanker hati merupakan hal yang penting. Jika penyakit ini lebih dini terdiagnosis, maka peluang penderitanya untuk sembuh juga semakin besar.  

Yuk, ketahui lebih dalam mengenai kanker hati, termasuk sejumlah mitos seputar penyebabnya berikut ini.

Baca juga: Fakta Seputar Kanker Paru - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu kanker hati? 

Dalam istilah medis, kanker hati disebut juga sebagai kanker liver (liver cancer) atau hepatoma. Kanker hati adalah tumor ganas yang berasal dari sel hati (hepatosit). Umumnya, kanker hati diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Kanker hati primer: berasal dari sel hati, terjadi ketika kanker hanya terjadi pada organ liver saja. 
  • Kanker hati sekunder: terjadi karena hasil penyebaran sel-sel kanker dari organ lain ke organ hati (metastasis).  

Liver atau hati letaknya di area kanan atas perut, tepat di bawah tulang rusuk serta merupakan organ yang paling besar di perut. Sebagai organ internal terbesar, hati memiliki peran yang sangat penting. 

Beberapa fungsi hati diantaranya memproduksi empedu, yang merupakan zat yang membantu tubuh mencerna lemak, vitamin, dan nutrisi lainnya. 

Selain itu, hati juga membantu tubuh menghilangkan limbah, menyerap nutrisi, dan menyembuhkan luka. 

Ketika kanker berkembang di hati, maka sel-sel di dalam hati dapat hancur dan mengganggu kemampuan hati untuk menjalankan fungsinya. 

Penyebab kanker hati dan mitosnya

Kanker hati terjadi ketika sel-sel hati mengembangkan perubahan (mutasi) dalam DNA-nya. Mutasi DNA ini menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali yang akhirnya membentuk tumor (kumpulan sel kanker).

Namun, apa yang menyebabkan terjadinya mutasi sel tersebut belum diketahui secara pasti.

Terkadang, kanker hati muncul karena infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C kronik. Bisa juga karena kelainan metabolik seperti perlemakan hati, diabetes, obesitas atau konsumsi minuman beralkohol dalam jangka waktu lama. 

Selain itu, ada beberapa mitos dan fakta seputar penyebab kanker hati, yuk cek jawabannya berikut ini: 

Terkait mitos seputar penyebab ini juga bisa Sahabat MIKA saksikan dalam Bincang Sehat MIKA berjudul "Mitos dan Fakta Penyebab Kanker Hati" bersama dr. Suwito Indra, Sp.PD-KGEH, FINASIM melalui tayangan berikut:

Apakah diabetes memicu kanker hati?

Seseorang yang memiliki penyakit diabetes tipe 2, akan semakin tinggi kemungkinannya mengalami bentuk penyakit liver yang lebih parah atau yang dikenal sebagai steatohepatitis nonalkohol (NASH)

Kondisi kelebihan lemak yang disimpan dalam hati ini memicu peradangan dan kerusakan sel hingga kanker hati.

Sayangnya, banyak orang yang memiliki diabetes tapi tidak mengetahui adanya penyakit liver dalam tubuh. Apalagi penyakit liver, termasuk kanker stadium awal, memiliki sedikit gejala, sehingga sulit didiagnosis. 

Benarkah makanan berlemak dan micin dapat menyebabkan kanker hati?

Makanan berlemak dan micin secara langsung tidak berhubungan dengan kanker hati. Namun, jika makanan berlemak dan micin yang dikonsumsi dalam jangka waktu panjang dan terus menerus, maka menyebabkan penyakit hati berlemak (fatty liver). 

Fatty liver ini merupakan faktor munculnya kanker hati. Walaupun penyebabnya karena karbo berlebihan, tetapi makanan berlemak dan jajanan bermicin yang dikonsumsi secara berlebihan juga jadi faktor pemicu fatty liver.

Apakah kurang tidur dapat menyebabkan kanker hati?

Sebenarnya kurang tidur berkaitan dengan penyebab kanker hati. Namun, orang-orang yang kurang tidur akan melepaskan hormon stress yang banyak dibandingkan orang cukup tidur. 

Hormon stress ini berupa glucocorticoid yang pada akhirnya juga sama-sama dapat menyebabkan fatty liver

Semakin bertambah usia, semakin besar juga risiko terkena kanker hati?

Kanker hati memang sering kali ditemukan pada orang usia lanjut. Bahkan, sebagian besar kejadian kanker liver dialami oleh pasien laki-laki dengan usia di atas 40 tahun.

Tetapi sebenarnya, kasus kanker hati yang terjadi saat usia tua merupakan hasil dari kebiasaan dan gaya hidup yang dilakukan saat masih muda. 

Artinya, kebiasaan di waktu muda menentukan apakah di masa tua kita akan mengalami berbagai penyakit, termasuk kanker hati. 

Faktor risiko kanker hati

Setelah mengetahui apa saja penyebab-penyebab dari kanker liver, Sahabat MIKA sebaiknya juga mengenal apa saja faktor-faktor risiko penyakit ini. 

Yuk, simak beberapa faktor risiko kanker hati berikut: 

  • Faktor usia, kanker hati lebih sering terjadi pada orang tua.
  • Penggunaan alkohol berat.  
  • Merokok meningkatkan risiko kanker hati.
  • Infeksi hepatitis B atau C dalam jangka panjang. Hepatitis juga dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti dari darah dan sperma.  
  • Sirosis adalah bentuk kerusakan hati di mana jaringan sehat digantikan oleh jaringan parut.
  • Diabetes tipe 2 meningkatkan risiko kanker hati, terutama jika memiliki faktor risiko lain.
  • Obesitas.
  • Penyakit hati tertentu yang diturunkan.  
  • Paparan aflatoksin atau racun yang dihasilkan oleh jamur yang tumbuh pada tanaman yang disimpan dengan buruk. Tanaman, seperti biji-bijian dan kacang-kacangan, dapat terkontaminasi aflatoksin, yang dapat berakhir pada makanan yang terbuat dari produk ini. 

Gejala kanker hati

Kanker hati yang masih awal biasanya tidak memiliki gejala. Biasanya, seseorang menemukan dirinya menderita kanker hati stadium awal ketika melakukan medical check up dan USG secara kebetulan. 

Ada beberapa ciri-ciri dan tanda kanker hati, diantaranya: 

  • Nyeri pada perut bagian atas
  • Terdapat benjolan di perut kanan atas  
  • Kulit dan bagian putih mata berubah menjadi kuning (jaundice
  • Muntah darah
  • Kehilangan selera makan sehingga membuat berat badan menurun.
  • Sakit perut bagian atas
  • Pembengkakan perut
  • Mual dan muntah
  • Rasa lelah dan lemah
  • Feses berwarna putih dan berkapur
  • Rasa tidak nyaman di perut, nyeri, dan nyeri tekan, terutama di perut bagian atas
  • Mudah memar atau berdarah
  • Demam 

Apakah kanker hati bisa disembuhkan?

Jika terdeteksi lebih dini, tentu penyembuhan kanker hati akan semakin tinggi. Selain itu, dokter juga akan menyarankan beberapa jenis pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya. 

Sahabat MIKA bisa melakukan beberapa hal jika menemukan beberapa gejala yang mengarah pada kanker hati, yaitu: 

Diagnosis

Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kanker hati perlu menjalani skrining sebagai langkah awal untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. 

Dokter akan menyarankan beberapa langkah diagnosis, diantaranya: 

  • Pemeriksaan fisik  
  • USG
  • Tes darah Alpha-Fetoprotein (AFP) 
  • Tes urin
  • Tes pencitraan (imaging test), seperti X-ray, USG, CT scan, atau MRI
  • Biopsi 

Pengobatan lanjutan

Jika hasil diagnosis menunjukan bahwa Anda menderita penyakit kanker hati, maka selanjutnya dokter akan merekomendasikan menjalani pengobatan lanjutan.  

Berikut beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan pada pasien kanker hati:

  • Operasi atau pembedahan   
  • Kemoterapi untuk menghancurkan sel-sel kanker. 
  • Terapi radiasi atau radioterapi
  • Terapi target
  • Transplantasi hati 

Mengatur pola hidup

Sahabat MIKA juga diharuskan untuk melakukan perubahan gaya hidup setelah terdiagnosis kanker. Berikut perubahan pola hidup yang dapat dilakukan oleh pasien kanker: 

  • Minum obat teratur sesuai aturan dokter. 
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter sehingga perkembangan gejala kanker sekaligus kondisi kesehatan secara menyeluruh dapat diketahui.
  • Berhenti merokok dan minum-minuman beralkohol.
  • Perhatikan asupan makanan. Pastikan Sahabat MIKA hanya mengonsumsi makanan bergizi tinggi dan bernutrisi, serta aman untuk penderita kanker hati. 
  • Mulai rajin melakukan olahraga.

Pentingnya melakukan pemeriksaan berkala  

Hampir sebagian besar jenis kanker tidak memiliki gejala pada stadium awal. Untuk itulah, sangat penting melakukan konsultasi rutin dan medical check up. Dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, maka berbagai risiko kesehatan dapat terdeteksi lebih awal.  

Yuk, lakukan Medical Check Up di Mitra Keluarga terdekat yang ada di wilayahmu. 

Punya keluhan kesehatan dan ingin berkonsultasi langsung dengan dokter? Buat janji konsultasi terlebih dahulu secara online melalui website Mitra Keluarga.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Sahabat MIKA! 

Mitra Keluarga,

life.love.laughter

Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Alfaria Elia Rahma Putri

---

Sumber rujukan:  

Cancer Guidelines - Informasi Kanker untuk Umum (2019), from: http://kanker.kemkes.go.id/guidelines_read.php?id=4&cancer=3

Kanker Hati pada Anak(2021), from: https://iccc.id/kanker-hati-pada-anak 

Liver cancer (2021), from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/liver-cancer/symptoms-causes/syc-20353659 

Understanding Liver Cancer -- the Basics (2021), from: https://www.webmd.com/cancer/understanding-liver-cancer-basic-information