Apa yang terjadi jika hp overcharge

cas hp oppo Anda, hal ini bertujuan agar ponsel Anda terawat sehingga membuat hp menjadi lebih awet. Banyak pula pengguna yang enggan memperhatikan bagaimana Cara Cas HP yang baik dan benar, salah satu hal yang biasanya terjadi adalah mengecas HP terlalu lama. Maka dari itu FanPedia akan membagikan tips mengenai Akibat Ngecas HP Oppo Terlalu Lama.

Akibat Ngecas HP Oppo Terlalu Lama

Nah, apa sajakah yang dapat mengakibatkan bila kita mencharge hp oppo terlalu lama, yuk kita simak penjabaran Apa yang terjadi jika HP OPPO di cas terlalu lama? Berikut penjelasannya:

1. Overcharge

Ngecas HP semalaman mungkin hal ini juga banyak dilakukan oleh sebagian orang-orang, istilah ngecas saat tidur ini juga memiliki istilahnya tersendiri yakni 'overcharge', apakah itu overcharge? Yaitu pengisian baterai yang berlebihan atau kepenuhan, perangkat akan terus mengisi meskipun baterai telah terisi 100%. Namun biasanya ponsel  jenis keluaran terbaru biasanya sudah memiliki chip PMIC (Power Management Integrated Circuit), jadi chip ini akan mengendalikan arus yang keluar dan masuk pada saat proses pengisian baterai. Perlu diingat hal ini tidak berlaku bagi semua jenis HP Oppo Anda dan hanya untuk ponsel keluaran terbaru itupun menjamin. Sehingga alangkah baiknya bila kita menghindari mengecas hp berlebihan.

 

2. Penurunan Usia Baterai

Biasanya bila cas ponsel oppo terlalu lama juga akan mengakibatkan suhu hp menjadi lebih panas, akibat dari hp yang panas tersebut dapat menyebabkan umur baterai lithium-ion di HP lebih cepat dari yang seharusnya.


Tips Ngecas HP Oppo Yang Baik & Benar

Gunakan casan asli atau original bawaan hp oppo Anda, jika besaran daya tidak sesuai akan mempengaruhi umur baterai.

Usahakan juga untuk menghindari penggunaan powerbank, hal ini dikarenakan aliran daya yang dihasilkan powerbank tidak sepenuhnya stabil dan sesuai spesifikasi ponsel.

 

Berapa persen HP Oppo harus dicas?

Tidak ada ukuran pasti, namun sebaiknya cas pada kondisi di atas 10% dan usahakan cabut sebelum seratus persen, jangan lakukan charging sampai 100%. 

Aktivitas mengisi daya smartphone dipenuhi dengan berbagai mitos. Tak jarang kita percaya begitu saja mitos-mitos tersebut tanpa dipertanyakan kembali kebenarannya.

Salah satu mitos charge yang paling umum diterima orang adalah bahaya mengisi daya handphone semalaman. Konsep nge-charge baterai HP semalaman telah memiliki istilahnya sendiri, yakni ‘overcharge’.

Melalui konsep ‘overcharge’, perangkat akan terus memompa arus listrik meski baterai telah terisi 100 persen. Akibatnya, perangkat kamu disebut bakal mengalami pengurangan kapasitas baterai atau bahkan menyebabkan smartphone terbakar.

Meski demikian, konsep tersebut tak relevan lagi bagi smartphone jenis terbaru. Menurut pakar gadget Lucky Sebastian, smartphone keluaran terbaru telah memiliki manajemen arus yang bakal menyesuaikan pengisian daya dengan mengikuti pola kebiasaan charging kita.

“Smartphone sekarang sudah dilengkapi PMIC (Power Management Integrated Circuit), jadi chip ini mengendalikan arus yang keluar dan masuk,” jelas Lucky, saat dihubungi kumparan, Selasa (10/3).

“Tidak masalah smartphone ditinggal tidur, karena dia akan pindah ke (mode) trickle charger saat mendekati 100%, menjaga supaya arus yang masuk tidak melebihi arus yang keluar, atau dayanya saat penuh sangat kecil untuk menjaga keawetan baterai,” sambungnya.

Lucky menambahkan, rata-rata smartphone keluaran terbaru juga dilengkapi dengan aplikasi atau software bawaan yang bakal memperlambat pengisian menjelang baterai penuh. Software ini berfungsi untuk membuat charger cepat mengisi di kondisi baterai lemah, yang nantinya mulai melambat di saat baterai sudah 80 persen terisi hingga penuh.

Namun, sebenarnya ada beberapa kebenaran kecil yang terdapat dalam mitos ‘overcharge’, khususnya perihal masalah penurunan kapasitas baterai. Menurut laporan Android Authority, endapan panas dapat menyebabkan usia baterai lithium-ion di smartphone lebih cepat dari yang seharusnya.

Endapan panas bisa terjadi jika smartphone kamu memiliki case dengan desain yang buruk dan tidak memungkinkan pembuangan panas. Masalah ini juga dapat muncul, jika kamu menaruh ponsel yang sedang diisi daya di bawah bantal.

Apa yang terjadi jika hp overcharge
Apa itu fast charging - overcharging/pricebook/tr.com




Magelang, tr.com - (25/12/2019) Baterai adalah salah satu hal penting pada ponsel, bahkan bisa menjadi alasan memilih ponsel tertentu. Dari mulai daya tahannya sampai dengan durasi pengisian ulangnya.

Pabrikan ponsel kini berlomba-lomba menggunakan baterai berkapasitas besar pada ponsel buatannya, dan melengkapinya dengan teknologi pengisian cepat. Berikut adalah fakta-fakta mengenai baterai ponsel.

Suhu tinggi bisa merusak baterai
Panas bisa dibilang adalah musuh utama baterai. Baterai yang terpapar suhu tinggi secara terus menerus disebut bakal mempunyai daya tahan yang lebih pendek dari biasanya.


Menurut Isidor Buchmann, pendiri dan CEO Cadex Electronics, sebuah perusahaan teknologi baterai, suhu setinggi 30 derajat celcius sudah cukup mengurangi efektifitas baterai. Maka dari itu, sebaiknya ponsel dijauhkan dari paparan sinar matahari, dan hal lain yang bisa meningkatkan suhunya.

Dalam kasus yang ekstrim, suhu tinggi ini bisa memicu overheat pada baterai dan berujung pada meledaknya baterai tersebut.



Fast charging tak merusak baterai

Tiga atau empat tahun yang lalu, hampir semua ponsel yang ada di pasaran lazimnya menggunakan charger 5 sampai 10 watt. Namun kini, 18 watt seperti menjadi sebuah standar fast charging yang paling rendah.

Beberapa ponsel sudah dilengkapi charger yang bisa menghantarkan daya mencapai 40 atau bahkan 50 watt. Daya sebesar ini membuat baterai ponsel bisa diisi ulang dari kosong sampai penuh dalam waktu 1 jam saja. Apakah berbahaya?

Tidak, sejumlah ahli menyebutkan teknologi semacam ini tidak merusak baterai kecuali ada masalah teknis di baterai atau chargernya. Namun jika semua berfungsi normal, fast charging tidak akan merusak baterai, baik dalam jangka pendek ataupun panjang.


Fast charging tak merusak baterai karena teknologi menyesuaikan sifat baterai. Baterai akan mempunyai beban berat saat diisi ulang, terutama setelah terisi setidaknya 80%, dan beban inilah yang bisa berdampak pada menurunnya daya tahan baterai.

Overcharge itu sangat sulit terjadi

Overcharging, atau mengisi baterai secara terus-menerus setelah baterai penuh, sering dianggap menjadi penyebab rusaknya sel baterai dan berujung pada merosotnya kemampuan baterai ponsel.

Menurut pakar, overcharging ini bisa dibilang adalah hal yang mustahil terjadi. Dengan catatan, semua sistem pada baterai dan charger berfungsi dengan normal.

Menurut Venkat Srinivasan, peneliti baterai di Argonne National Laboratory, sistem manajemen baterai ponsel saat ini sudah desain untuk menyetop arus listrik saat kapasitas baterai sudah terisi penuh, dan menghindari terjadinya overcharging.


"Kecuali ada yang salah dengan sirkuit baterai, Anda tak bisa meng-overcharge sebuah ponsel modern. Mereka punya perlindungan yang tersimpan (pada sistem) untuk menghindari terjadinya hal semacam itu," ujar Srinivasan.



Jangan biarkan baterai ponsel sampai kosong


Pada teknologi baterai jadul, biasanya pengguna disarankan untuk mengosongkan kapasitas baterainya secara rutin yang bertujuan untuk mengkalibrasi baterai. Namun kini, mengosongkan baterai itu tak perlu lagi dilakukan pada ponsel modern.


Faktanya, mengosongkan baterai itu malah akan memicu reaksi kimia yang bisa memperpendek daya tahan baterai. Untuk itulah, sistem manajemen daya ponsel biasanya akan mematikan ponsel secara otomatis saat kapasitas baterai sudah mencapai tahap tertentu.

Dampak ngecas HP semalaman Apakah Berbahaya?

Smartphone yang dicas semalaman tidak akan rusak karena sebagian besar telah menggunakan baterai lithium-ion yang bakal berhenti menerima daya ketika dayanya telah penuh. Artinya, sekalipun HP kamu penuh dan masih dalam posisi mengisi, tidak akan ada daya yang masuk ke HP kita.

Apa yang terjadi jika HP di cas terlalu lama?

Pengisian daya yang terlalu lama dapat membuat HP menjadi panas. Selain itu, ponsel akan menghentikan proses charging ketika daya baterai sudah mencapai 100 persen. Hal ini menyebabkan daya ponsel naik-turun dari angka 99 ke 100 persen, dan sebaliknya.

Bolehkah HP dicas sampai 100 persen?

Tak Disarankan Ngecas HP Hingga 100 Persen Mengecas HP sampai 100 persen malah akan membuat HP tidak awet. Melansir dari KompasTekno, HP kita umumnya sudah menggunakan bahan lithium-ion. Nah, baterai HP yang terbuat dari bahan tersebut akan memiliki usia lebih panjang jika diisi daya dengan tegangan rendah.

Apakah batre 50 boleh di cas?

Anda boleh charge baterai HP saat dayanya sudah dalam posisi 30 persen, 20 persen, 15 persen, bahkan saat masih 50 persen atau 70 persen pun boleh saja jika ingin charge.