Apa yang membedakan sistem file dan folder pada Linux dan Windows berikan beberapa contoh nya

Apa perbedaan manajemen berkas (file) antara Linux dengan Windows? Saya coba menuliskannya sekilas.
Terlebih dahulu kita lihat apa yang ada di Windows. Jalankan Windows XP. Lalu kita buka program file management yang bernama Windows Explorer. Perhatikan kolom bagian kiri. Secaradefault (keadaan semula) terdapat struktur penataan data-data dalam bentuk folder kuning, simbol layar komputer, dan tong sampah. Coba perhatikan nama-namanya. Paling atas adalah “Desktop” bersimbol papan biru, ada “anaknya” (dibawahnya) empat jenis manajemen file yaitu “My Documents” bersimbol folder kuning, “My Computer” bersimbol monitor, “My Network Places” bersimbol monitor dan globe, dan “Recycle Bin” bersimbol tong sampah.(klik pada gambar untuk memperjelas)Saya jelaskan satu-persatu. “Desktop” adalah nama layar utama komputer kita. Lalu “My Documents” adalah tempat kita menyimpan data atau file-file pribadi, serta berbagai konfigurasi layar pribadi kita. Perlu diketahui, dalam Windows XP yang bisa memuat banyak user, diperlukan setting yang berbeda-beda pada masing-masing user. Itu pula yang menyebabkan isi “My Documents” dari setiap pengguna berbeda-beda, walaupun dalam komputer yang sama. Yang berikutnya “My Computer”, isinya bermacam-macam tempat penyimpanan semisal disket, harddisk, dan CD-drive. “My Network Places” berisi file-file milik komputer lain yang bisa kita akses melalui jaringan. Sedangkan “Recycle Bin” isinya data-data atau file-file tidak terpakai (telah dihapus) yang bisa didaur ulang.Sayangnya gambar penataan yang kita lihat di Windows Explorer ini dapat membuat kita bingung untuk mempelajari struktur penataan file yang sebenarnya. Mungkin karena pihak pembuat Windows ingin mempermudah konsumen untuk pemakaian fitur-fiturnya.

Karena “Desktop” berada di struktur tertinggi, mungkin kita mengira bahwa “Desktop” adalah pusat semua pengendalian sistem. Padahal pusat sistem yang sebenarnya adalah di drive [C:]. Di Windows Explorer ditulis dengan label “Local Disk (C:)” atau “nama_buatan_anda (C:)”. Jadi hirarki yang tertinggi seharusnya bukan “Desktop”, melainkan drive [C:]. Drive [C:] ini adalah tempat system pertama kali di-install dan sebagai pusat sistem operasi. Juga sebagai tempat penginstalasian program-program aplikasi jika memilih opsi default.

My Documents yang terlihat di bawah “Desktop” sebetulnya bertempat di bawah drive [C:]. Coba kita buka struktur My Computer > Local Drive (C:) > Documents and Settings > “nama user kita” > My Documents. Isinya sama dengan My Documents yang di atas kan?!(Klik pada gambar untuk memperjelas)Bagi Anda yang pernah belajar sistem operasi DOS, maka hal ini akan mudah Anda pahami. Sebab penataan data di dalamnya hanya terdiri dari drive [A:], [B:], [C:], [D:], dan seterusnya.Nah, kita pahami saja drive [C:] terlebih dahulu. Insya Allah kita akan lebih mudah memahami struktur file yang ada di Linux.Drive [C:] berisi direktori-direktori (folder-folder) penting, tiga di antaranya: “Documents and Settings”, “Program Files”, dan “WINDOWS”.
Drive[A:]Drive[C:]

———>Documents and Settings —–> {file2 setting dan data pribadi users, termasuk administrator}

———>Program Files —–> {file2 program tambahan yang telah diinstalasi}———>WINDOWS —–> {file2 program dasar bawaan Windows)Drive[D:]

Drive[E:]

Walaupun perangkat-perangkat penyimpanan data (storage devices) dikendalikan dari [C:], tetapi pembuatnya (Microsoft)menuliskannya sejajar dengan [C:], tidak di bawahnya. Contohnya drive [A:] untuk disket, drive [D:] untuk harddisk partisi/bagian kedua, drive [E:] untuk CD-drive, dan drive [F:] untuk flashdisk.(Catatan: Untuk huruf pada CD-drive dan flashdisk bisa berbeda-beda tergantung pada hardware komputer Anda.)

Secara manual, penulisan directori di Windows menggunakanbackslash (\). Contohnya apabila kita akan menuliskan direktori Samosir di bawah Documents and Settings, maka penulisannya adalah: C:\Documents and Settings\Samosir\

Di Linux, struktur penataan file-nya berbeda dengan Windows. Struktur tertinggi di Linux adalah “root-directory” yang disimbolkan dengan slash [/], bukan drive [C:\]. Di bawah “root-directory” terdapat direktori-direktori penting, empat di antaranya:

home/, root/, usr/, dan media/.
[/]

—-> home/ ———> {file2 setting dan data pribadi para pengguna (users)}

—-> root/ ———-> {file2 setting dan data pribadi “root-user” (administrator)}*—-> usr/ ———-> {file2 program aplikasi}

—-> media/ ———-> {file2 akses dari alat penyimpanan (storage devices)}**

 *(Catatan: ada beberapa distribusi GNU/Linux yang memasukkan direktori user root/ ke bawah direktori home/)

**(Untuk distribusi GNU/Linux yang tidak mengaktifkan storage device secara otomatis, direktori yang sering dipakai adalah mnt/)

HATI-HATI!
Penyebutan “root-directory” berbeda dengan “root” saja. “Root-directory” adalah direktori tertinggi dari sistem komputer. Sedangkan “root” artinya user bernama “root” yang di Windows sering disebut “administrator”.

Perhatikan, direktori tempat mengakses storage devices tidak ditempatkan sejajar dengan “root-directory”[/], tetapi di bawahnya. Kedudukannya dibuat menjadi “anaknya root-directory”, bukan “saudaranya”. Berbeda dengan Windows yang “root-directory”-nya sejajar/setara dengan storage devices. Seolah-olah jabatan [A:\], [D:\], dan [E:\] setara dengan [C:\]

Penulisan direktori-direktori Linux secara manual juga berbeda dengan Windows. Ketika saya ingin menuliskan direktori Samosir di bawah home/ maka saya harus menuliskannya dengan: /home/Samosir/

Garis miring (slash) yang pertama adalah “root-directory”. Garis miring yang kedua mengikuti penulisan direktori home/. Dan garis miring yang terakhir mengikuti penulisan direktori Samosir/. Garis miring di belakang suatu teks selalu menandakan bahwa teks itu adalah nama direktori.

Sebetulnya ada banyak direktori penting di bawah “root-directory” [/], saya hanya menyebutkan empat saja agar memudahkan perbandingan terhadap Windows.

Ubuntu dan keluarganya (termasuk Edubuntu yang saya pakai) adalah distribusi GNU/Linux yang memakai Nautilus sebagai program manajemen file-nya. Tetapi bila kita baca pada nama jendelanya dituliskan sebagai “File Browser”. Di situ terdapat penataan file yang dibuat seperti Windows Explorer. Perhatikan gambar screenshot di bawah ini. Saya menge-klik kolom kiri kepada teks direktori “File System” sehingga berwarna jingga. Lalu perhatikan pada judul jendela yang berwarna merah. Di situ otomatis menampilkan judul: “/ - File Browser”. Itu artinya “File Browser” sedang menampilkan “root-directory” alias slash (/).

Di program manajemen file ini tidak menampilkan struktur direktori “Desktop” seperti yang ada di Windows Explorer. Direktori “File System” (/) bisa diumpamakan drive [C:] di Windows Explorer. Direktori “Home Folder” dapat diserupakan dengan “My Documents”. Sedangkan direktori bernama “1PRIMARY…”, “7DATA…”, “DATA…”, dan “NT”, mereka bisa diserupakan dengan storage device di Windows Explorer seperti [A:], [D:], [E:] dan sebagainya. Kenapa kok storage device-nya namanya aneh-aneh?Ah, itu kan nama buatan saya. Aslinya bukan itu. Kalo gak salah (lupa2 ingat), aslinya “linux1”, “linux2”, “windows1”, dan “windows2”. Bukan “1PRIMARY…”, “7DATA…”, bla bla bla… :)

Demikian sekilas perbedaan manajemen file antara sistem Linux dengan Windows. Mudah-mudahan bermanfaat


Perbedaan Sistem File Linux dan Sistem File Windows

Apa yang membedakan sistem file dan folder pada Linux dan Windows berikan beberapa contoh nya


Perbedaan Sistem File Linux dan Sistem File Windows - Di Linux, semua file dan direktori ditempatkan dalam struktur mirip pohon. Direktori teratas disebut sebagai root sistem file atau hanya /(tidak menjadi bingung dengan rootpengguna). Mitra dari/dalam sistem Windows mungkin akan C:\. Semua direktori lain di Linux dapat diakses dari direktori root dan disusun dalam struktur hirarkis.


Temukan fitur utama dari sistem file Linux dalam daftar berikut yang juga menyoroti beberapa perbedaan utama antara Linux dan sistem file Windows / DOS:

Menentukan Jalur / Specific Path:

Berbeda dengan Windows, Linux tidak menggunakan backslash untuk memisahkan komponen dari pathname, ia menggunakan garis miring sebagai gantinya. Sebagai contoh, data pribadi pengguna di Windows dapat disimpan di bawah C:\My Documents\Letters, sedangkan di Linux itu akan disimpan di bawah . /home/username/Letters

Partisi, Drive / Perangkat, dan Direktori

Linux tidak menggunakan huruf drive seperti halnya Windows. Dari sekadar tampilan nama path di Linux, Anda tidak dapat mengetahui apakah Anda menangani partisi, drive / perangkat, perangkat jaringan, atau direktori " biasa ".

Mounting dan Unmounting

Perbedaan penting lainnya antara Windows / DOS dan Linux adalah konsep mount dan unmounting partisi, drive atau direktori. Windows mendeteksi partisi dan drive selama proses boot dan memberikan huruf drive kepada mereka. Namun di Linux, partisi atau perangkat biasanya tidak terlihat di pohon direktori kecuali mereka di- mount, itu berarti diintegrasikan ke dalam sistem file di lokasi tertentu di pohon direktori. Sebagai pengguna biasa Anda tidak dapat mengakses data pada partisi atau perangkat kecuali jika dipasang. Namun jangan khawatir — sebagian besar waktu Anda tidak perlu memasang partisi atau perangkat secara manual. Selama instalasi sistem Anda, Anda dapat menentukan partisi yang akan dipasang secara otomatis ketika sistem dimulai. Perangkat yang dapat dilepas biasanya juga terdeteksi dan dipasang secara otomatis oleh sistem Anda — lingkungan desktop seperti KDE atau GNOME akan memberi tahu Anda tentang tampilan perangkat baru.

Meskipun konsep pemasangan dan unmount ini mungkin tampak rumit atau rumit pada pandangan pertama, ini juga menawarkan fleksibilitas yang besar: misalnya Anda dapat dengan mudah memasang direktori dari komputer lain melalui jaringan dan bertindak pada direktori tersebut seolah-olah itu terletak di komputer lokal Anda .

Case-Sensitivity

Linux membedakan antara huruf besar dan huruf kecil di sistem file. Misalnya, apakah Anda nama file test.txtTeST.txtatau Test.txtmembuat perbedaan di Linux. Ini juga berlaku untuk direktori: Anda tidak dapat mengakses direktori yang dinamai Lettersberdasarkan namanya letters.

Ekstensi File / file extension

Berbeda dengan Windows, file di Linux mungkin memiliki ekstensi file, seperti .txt, tetapi tidak perlu memilikinya. Ketika Anda mulai bekerja dengan shell ini kadang-kadang membuat sulit bagi pemula untuk membedakan antara file dan folder, tergantung pada perintah yang Anda gunakan untuk daftar isi direktori. Pelajari lebih lanjut tentang beberapa perintah dasar shell di Bab 8,Dasar-Dasar Shell . Jika Anda menggunakan manajer file grafis di KDE atau GNOME (lihat Panduan Pengguna GNOME dan Panduan Pengguna KDE ), file dan folder disimbolkan oleh berbagai ikon berbeda tergantung pada tampilan yang Anda pilih.

File Tersembunyi / hidden file

Mirip dengan Windows, Linux juga membedakan antara file " normal " dan file tersembunyi yang sering merupakan file konfigurasi yang biasanya tidak ingin Anda akses atau lihat sebagai pengguna biasa. Di Linux, file yang tersembunyi ditandai dengan titik di depan (misalnya, .hiddenfile). Untuk mengakses file tersembunyi, Anda dapat beralih tampilan di manajer file seperti yang dijelaskan di Bagian "Mengelola Folder dan File dengan Konqueror" (Bab 1, Memulai dengan Desktop KDE , ↑ Panduan Pengguna KDE) atau gunakan perintah tertentu pada shell seperti yang dijelaskan dalam Bagian 8.2.2, "Menggunakan Perintah dengan Opsi" .

Izin Sistem File / file system permission

Karena Linux adalah sistem multiuser, setiap file dalam sistem file Linux milik pengguna dan grup. Hanya pemilik file atau direktori (atau, tentu saja, root) yang dapat memberi izin kepada pengguna lain untuk mengaksesnya. Linux pada dasarnya membedakan antara tiga jenis izin akses: menulis izin, membaca izin, dan mengeksekusi izin. Anda hanya dapat mengakses file atau folder jika Anda memiliki setidaknya membaca izin untuk itu. Ada beberapa cara untuk mengubah izin akses file dan folder: baik secara tradisional melalui shell atau dengan bantuan file manager desktop Anda (lihat Bagian “Mengubah Izin Akses” (Bab 1, Memulai dengan Desktop KDE , ↑ Pengguna KDE Panduan)). Jika Anda memilikiroot hak istimewa, Anda juga dapat mengubah pemilik dan grup file atau folder. Baca cara melakukannya dalam shell di Bagian 8.5, “Memodifikasi Izin File” .

Untuk informasi lebih detail tentang izin sistem file, lihat Bagian 7.3, “Izin Akses File” . Terlepas dari konsep izin tradisional untuk objek sistem file ada juga ekstensi yang tersedia yang menangani perizinan lebih fleksibel. Baca selengkapnya di Daftar Kontrol Akses Bab  di Linux (↑ Referensi).