Apa yang kalian ketahui tentang alur dalam sebuah cerita

Pasti seluruh penulis tahu kalau pengertian dari alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk peristiwa-peristiwa dalam cerita, yang dilengkapi konflik sehingga cerita tampak lebih mantap.

Apa yang kalian ketahui tentang alur dalam sebuah cerita
ILUSTRASI

Nah, peristiwa-peristiwa tersebut saling berhubungan secara runtut sehingga terjalin sebuah cerita yang utuh, tapi ada alur sebuah cerita yang gantung sehingga sebenarnya ceritanya utuh, namun masih belum diselesaikan oleh penulis, dan biasanya ini adalah cerita yang berseri.

Terlebih dahulu, di sini saya akan menjelaskan beberapa alur dalam sebuah cerita:

1. Alur maju/progresif

Hmmm … alur maju pasti sudah menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara kronologi atau menurut urutan peristiwa. Nah, pada alur maju ini kalian harus memulainya dengan sesuatu yang tidak boleh adanya alur mundur atau flashback, lalu cerita kamu diakhiri dengan tahap penyelesaian.

2. Alur sorot balik/regresif

Kalau dipikir-pikir, alur regresif membuat pembaca mudah menebak sebuah cerita karena pada kalimat pembuka pada bab pertama saja sudah memaparkan sebuah masalah, puncak ketegangan, atau penyelesaian dari masalah di cerita.

Dengan kata lain, alur ini menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara terbalik, juga tidak dimulai dari tahap pengantar, yang berarti membuat pembaca langsung bergejolak ketika—terutama sebuah masalah—membacanya.

3. Alur gabungan

Ini adalah alur yang paling saya suka, begitu juga dengan penulis lain! Sepertinya. Alur ini merupakan gabungan dari alur progresif dan regresif, membuat pembaca pusing alih-alih mengerti isi sebuah cerita. Mungkin.

Selain itu, kita bisa bebas untuk menceritakan masa lalu si tokoh.

  • Bagaimana tahapan membuat alur cerita yang bagus?

Pasti pertanyaan itu muncul setelah membaca sebagian isi artikel ini. Nah, saya akan menjabarkannya sebagai berikut:

1. Pengantar atau pengenalan

Nomor satu ini bisa berupa pengenalan tokoh dalam cerita kalian, juga bisa kondisi sebuah tempat, suasana, atau keadaan si tokoh. Ini bisa menjadi lukisan keadaan yang menuntun pembaca untuk mengikuti jalan cerita.

2. Munculnya sebuah masalah

Jika kalian memunculkan masalah kecil di paragraf awal di bab pertama, maka selesaikan dengan cepat sehingga tidak membuat pembaca mengira itu adalah masalah besar.

Pada poin ini kalian bisa memunculkan masalah lebih besar—jika sebelumnya ada masalah kecil—supaya pembaca makin tertarik untuk membaca cerita kalian.

3. Puncak ketegangan/klimaks

Nah, ini yang paling saya sukai! Pada klimaks, pembaca akan semakin kaget dan ketakutan atas nasib tokoh-tokoh dalam cerita karena sudah menggambarkan masalah di cerita yang semakin mengkhawatirkan dan gawat. Maka dari itu, buatlah klimaks yang benar-benar mendebarkan pembaca.

4. Penyelesaian

Pasti kalian sudah tahu apa arti penyelesaian, yaitu sebuah masalah inti dari cerita yang sudah bisa diselesaikan secara tuntas. Namun, ada cerita yang berseri sehingga ada beberapa masalah ringan—seperti pada novel Harry Potter ke-3, yang menampilkan ke mana sosok Petter Pettigrew pergi—yang membuat pembaca masih penasaran ke seri selanjutnya.

———

Bagaimana, apa kalian semakin paham apa itu alur dalam sebuah cerita? Kalau belum, silakan tanyakan di kolom komentar, atau kirim pertanyaan ke email saya, ataupun baca ulang dan pahami lebih detail isi artikel ini sampai kalian benar-benar paham.

Semoga bermanfaat!

#TIPS

Apa yang kalian ketahui tentang alur dalam sebuah cerita

Perbesar

Ilustrasi Membaca Novel Credit: pexels.com/Leo

Berikut ini ada beberapa jenis-jenis plot yang dapat Anda ketahui, diantaranya:

1. Plot Maju "Progesi"

Plot progresif atau plot maju sangat cocok bagi penulis pemula. Karena lebih mudah dan sesuai dengan kronologi cerita serta tak terlalu berat dalam menyusun transisi waktu. Beri sentuhan peristiwa mengejutkan tak terduga, untuk menjadi bumbu penasaran. plot maju memiliki klimaks di tengah cerita. Peristiwa yang berjalan teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir. Disebut pula plot krognitif, dengan tahapan adalah awal, perumitan, klimaks, antiklimaks, akhir.

2. Plot Mundur "Regresi"

Plot mundur regresi, harus memerhatikan transisi waktu serta punya latar belakang konflik yang kuat. Plot yang menceritakan tentang masa lampau dan menunjukkan klimaks di awal. Menariknya plot mundur, seakan ada rahasia besar yang ingin diungkap. Disusun tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian, dari awal sampai akhir. Disebut pula sebagai plot tak krognitif, dengan tahapan: akhir, antiklimaks, klimaks, peruwitan, awal.

3. Plot Sorot Balik "Flashback"

Sesuai dengan namanya, plot sorot balik, akan membawa Anda masuk ke akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita. Pengarang bisa memulai peristiwa dari klimaks. Kemudian kembali ke awal cerita menuju akhir. Tahapannya: klimaks, antiklimaks, akhir, peruwitan, awal.

4. Plot Campuran "Maju-Mundur"

Macam plot selanjutnya, menggabungkan plot maju dan mundur. Plot yang diawali klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau, dan dilanjutkan sampai pada penyelesaian. Menceritakan banyak tokoh utama, sehingga cerita yang satu belum selesai kembali ke awal untuk menceritakan tokoh lain. Disebut juga plot maju-mundur, tahapannya adalah klimaks, peruwitan, awal, antiklimaks, penyelesaian.

5. Plot Erat

Plot erat adalah cerita yang memiliki hubungan antarperistiwa terjalin sangat padu dan padat sehingga tidak memungkinkan apabila bagian-bagian pembentuk peristiwa itu dilenyapkan. Peristiwa yang dimunculkannya itu semuanya penting.

6. Plot Longgar

Plot longgar adalah cerita yang hubungan antar peristiwanya kurang erat atau renggang sehingga ada bagian-bagian peristiwa yang dapat dihilangkan dan penghilangan itu tidak akan mengganggu jalannya cerita.

7. Plot Terbuka

Jenis plot yang selanjutnya adalah plot terbuka. Dalam plot terbuka, akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita.

8. Plot Tertutup

Jenis plot yang selanjutnya adalah plot tertutup. Dalam plot tertutup, akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Lebih di titik beratkan pada permasalahan dasar.

9. Plot Campuran

Jenis plot yang selanjutnya adalah plot campuran. Plot campuran merupakan gabungan dari plot terbuka dan plot tertutup.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Ilustrasi membuat alur cerita. Foto: Pixabay

Alur cerita merupakan salah satu dari unsur intrinsik yang menjadi bagian dalam sebuah karya sastra. Alur cerita dibutuhkan dalam karya sastra untuk membuatnya menjadi lebih menarik agar dinikmati pembaca.

Sederhananya, alur cerita adalah urutan atau rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Unsur intrinsik yang satu ini terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan urutan waktunya, seperti alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

Alur maju merupakan jalan cerita dengan peristiwa yang dimulai dari awal hingga akhir. Sedangkan alur mundur adalah cerita dengan peristiwa dari akhir ke awal, penulis mengawali kisah dengan konflik, lalu penyelesaian, dan memperlihatkan masa lalu atau disebut dengan kilas balik.

Ilustrasi membaca novel. Foto: Pixabay

Sementara alur campuran merupakan gabungan antara alur cerita maju dan mundur. Alur campuran akan menyuguhkan peristiwa yang dimulai dari tengah cerita seperti The Bourne Identity. Dalam film tersebut, cerita di awali di tengah-tengah, saat Jason Bourne tidak ingat siapa dirinya.

Alur cerita memiliki beberapa skema seperti orientasi atau penentuan peristiwa, rangkaian peristiwa, komplikasi yang memperlihatkan suatu kisah bergerak menuju konflik, serta solusi masalah. Skema alur cerita ini menjadi salah satu cara untuk membuat karya sastra seperti novel.