Apa yang dimaksud dengan pembukuan dalam akuntansi?

Pembukuan atau biasa yang disebut Bookkeeping adalah proses pencatatan transaksi keuangan usaha ke dalam catatan akuntansi. Transaksi keuangan itu meliputi transaksi penjualan, transaksi pembelian, transaksi pendapatan, dan transaksi pengeluaran oleh perseorangan, organisasi, perusahaan maupun pemerintahan. Pembukuan merupakan tugas akuntansi yang paling dasar dan biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan. Pembukuan berbeda dengan akuntansi. Proses akuntansi biasanya dilakukan oleh seorang akuntan. Akuntan membuat laporan dari transaksi keuangan tercatat yang ditulis oleh ahli pembukuan.

Pengertian Pembukuan dan Manfaatnya Untuk Bisnis

Pembukuan dalam perusahaan bisnis adalah dasar dari sistem akuntansi. Semua jenis bisnis dari skala kecil hingga skala besar perlu untuk membuat pembukuan untuk melakukan pencatatan keuangan. Pencatatan sederhana terkait dengan keuangan bisnis Anda sangat berpengaruh pada perkembangan bisnis Anda.

Melalui pembukuan, Anda dapat melihat kondisi keuangan bisnis, keuntungan, kerugian, dan lain sebagainya dalam perusahaan.

Menurut UU Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 28, pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan.

Komponen Pembukuan di dalam akuntansi itu adalah

  1. Harta,
  2. Kewajiban,
  3. Modal,
  4. Penghasilan, dan
  5. Biaya

Berdasarkan komponen tersebut maka anda dapat dengan mudah menyusun laporan keuangan berupa neraca, laporan laba rugi, laporan cash flow, laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan untuk periode tahun pajak tersebut.

Manfaat Pembukuan bagi Bisnis Anda

Dalam menjalankan bisnis kita membutuhkan sebuah pembukuan karena memiliki beberapa manfaat penting dari aktivitas pembukuan keuangan bagi kondisi bisnis diantaranya yaitu :

  1. Mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian.Hal ini bisa disebut sebagai hal terpenting dalam menjalankan sebuah bisnis. Karena memang dalam menjalankan sebuah bisnis yang dicari ialah keuntungan. Jika terjadi kerugian maka haruslah segera dicari solusi pemecahannya agar tidak selalu mengalami kerugian yang bisa berimbas pada matinya atau berakhirnya bisnis yang telah dijalankan.Dengan mengetahui setiap transaksi yang ada pada setiap harinya serta mengetahui arus distribusi uang dan barang dalam perusahaan, maka Anda dapat mengetahui estimasi untung yang akan didapat atau rugi yang akan diderita.Dari pencatatan setiap transaksi yang ada, maka akan terdapat angka-angka yang bisa menunjukkan bagaimana perkembangan keuangan bisnis
  2. Mengetahui setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.Fungsi primer dari pembukuan adalah untuk mengetahui setiap transaksi yang dilakukan di dalam perusahaan. Tak akan ada satu transaksi pun yang terlewat atau tidak tercatat.Dalam hal ini dibutuhkan ketelitian untuk melakukan pencatatan. Pencatatan yang teliti dan rapi sangatlah memberikan pengaruh terhadap keberlangsungan bisnis yang dijalankan.Dengan mengetahui transaksi apa saja yang ada pada hari itu maka akan diketahui bagaimana distribusi uang pada hari itu, kemana uang itu pergi, dan dari siapa saja uang itu keluar. Tidak hanya distribusi uang namun juga mengetahui distribusi barang.Berapa banyak jumlah barang yang telah dikeluarkan pada hari itu dan berapa banyak pula barang yang telah dimasukkan ke dalam perusahaan. Semua ini bisa dengan mudah diketahui hanya dengan melihat dan mengecek buku keuangan Anda.

Bahan penilaian bisnis.

Pembukuan bisnis ialah sebuah rekaman tentang segala aktivitas yang ada di dalam perusahaan. Dari rekaman ini akan didapat gambaran bagaimana bisnis yang telah dijalankan dalam perusahaan tersebut. Apakah membawa dampak yang baik seperti diperolehnya laba atau justru hanya membawa kerugian.

Jika telah didapat laba maka akan dicari dan disusun strategi untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis agar tetap bisa memberikan keuntungan. Apakah akan tetap memakai cara dan strategi yang lama dengan beberapa kali penyesuaian atau memakai cara dan strategi yang baru.

Begitu juga jika ternyata diperoleh informasi bahwa perusahaan hanya menderita kerugian dari bisnis yang telah dijalankan. Pembukuan ini bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menghindar dari kerugian dan untuk mendapatkan keuntungan.

Acuan terhadap pembukuan ini dilakukan untuk mencari kesalahan dalam strategi perusahaan yang telah dilakukan serta menyebabkan hasilnya hanya memberikan kerugian dan bukan keuntungan.

Lalu akan dicari dan ditemukan cara-cara yang baru atau penyesuaian dengan cara yang lama agar nantinya perusahaan memiliki kesempatan yang lebih banyak atau terbuka untuk memperoleh laba dan tak lagi mengulang terjadinya kerugian.

Pembukuan memiliki manfaat penting dalam sebuah bisnis, untuk itu Anda harus melakukannya dengan baik. Jika Anda tidak begitu memahami cara membuat pembukuan secara manual, kini tersedia berbagai software untuk membantu Anda melakukannya.

pembukuan

Apa itu Pembukuan dan Pencatatan?

Bagi Anda yang terjun di dunia bisnis pasti selalu mendengar istilah pembukuan dan pencatatan. Meski serupa, keduanya merupakan dua hal yang berbeda dan tidak sedikit pelaku bisnis yang belum mengetahui secara pasti perbedaan pembukuan dan pencatatan.

Sebagai pelaku usaha, pembukuan dan pencatatan merupakan salah satu kegiatan akuntansi yang menjadi dasar bagi dunia bisnis untuk melakukan analisa :

  1. Analisis keputusan terbaik

Sebelum mengambil keputusan, tentunya pebisnis perlu mempertimbangkan berbagai faktor. Salah satunya adalah menganalisa pembukuan dan laporan keuangan.

Maka itu, pembukuan harus selalu up-to-date dan dapat disajikan secara real-time untuk menambah tingkat akurasi keputusan. Terlebih lagi, ketika informasi dari pembukuan dipakai untuk menentukan strategi bisnis yang mendesak dan harus diambil secepatnya.

Dengan begitu, pembukuan Anda harus dirancang berbasis teknologi modern yang dapat diakses secara real-time, untuk memudahkan evaluasi kapanpun dibutuhkan.

Soal manajemen perpajakan, sebagian pebisnis pasti sudah memahami kerumitannya. Maka itu, banyak yang menyerahkan pengelolaan pajak kepada tim finance yang berpengalaman di bidang akuntansi perpajakan. Sayangnya, jika hanya mengandalkan tenaga manual, masih berisiko terjadi kesalahan perhitungan maupun pelaporan pajak.

Jangan sampai kesalahan pengelolaan pajak ini terjadi. Sebab, selain merugikan perusahaan, hal ini juga berdampak pada sanksi denda dari pemerintah. Pembukuan seharusnya bisa dibuat dengan mudah, rapi, dan otomatis memanfaatkan teknologi. Jadi, dapat meminimalisir adanya kesalahan input manual dan perhitungan pajak lebih akurat.

  1. Finansial usaha lebih terkendali

Tujuan utama dari pembukuan adalah mengendalikan keuangan perusahaan. Informasi finansial seperti biaya pengeluaran, perolehan laba atau pemasukan, modal, harta, pajak, dan sebagainya, semua dapat dilihat dalam pembukuan.

Posisi perusahaan dalam memperoleh laba atau rugi juga bisa dilihat dengan pembukuan. Dengan informasi keuangan yang diperoleh dari pembukuan, perusahaan bisa mengevaluasi serta meningkatkan pelayanan produk atau jasanya agar selalu mendapatkan keuntungan.

Sistem Pembukuan

Pengertian Sistem Pembukuan Single Entry

Sama seperti namanya, pengertian dari sistem pembukuan single entry adalah bahwa setiap transaksi yang di catat dalam pembukuan dilakukan dengan entri tunggal.

Akuntansi Laporan Keuangan

Sistem seperti ini biasanya digunakan untuk melaporkan hasil usaha, seperti laporan laba-rugi. Terutama ketika perusahaan ingin melakukan pelacakan atas penerimaan kas serta pembayaran tunai. Sedangkan untuk catatan yang berkaitan dengan kewajiban dan aset, umumnya akan dipisahkan pada bagian lain.

Sistem single entry ini bisa ditemukan dalam buku kas, dimana catatan tersebut berisi pengembangan dari daftar pemerikasaan. Di sana Anda juga akan menemukan kolom yang akan digunakan untuk mencatat penggunaan dan sumber uang tunai. Sedangkan pada kolom bagian atas dan bawahnya akan digunakan untuk menampilkan saldo awal dan akhir.

Pengertian Metode Double Entry

Sistem pembukuan double entry merupakan sistem akuntansi yang saat ini paling banyak dijadikan dasar dari seluruh aktivitas pembukuan, yang di dalamnya terdapat dua kolom untuk diisi, yaitu debit dan kredit.

Metode double entry merupakan metode yang dalam setiap transaksi keuangannya akan menampilkan dua efek secara bersamaan. Efek pertama adalah kolom kredit dan efek kedua adalah kolom debit, yang mana kedua kolom tersebut harus memiliki total nilai yang sama atau seimbang.

Saat ini, sebagian kecil orang masih ada yang salah memahami, bahwa kredit adalah pengurangan dan debit adalah penambahan. Padahal nyatanya tidak selalu demikian, karena debit tidaklah selalu bertambah, dan kreditpun tidak selamanya harus berkurang.

Setiap akun akan mempunyai posisi normal pada kedua sisi kolomnya. Kolom debit akan dicatat ketika ada kondisi aset atau adanya peningkatan biaya dan kolom kredit akan diisi ketika terjadi equitas atau liabilitas yang mengalami peningkatan.

Sistem pembukuan single entry dan double entry merupakan dua jenis sistem pembukuan akuntansi dasar yang keduanya jelas berbeda. Pada dasarnya sistem pembukuan single entry hanya memiliki entri tunggal dan sistem pembukuan double entry memiliki entri ganda yang berisi kredit dan debit yang jumlah total keduanya harus sesuai.

Saat ini, kebanyakan perusahaan menengah ke atas dan pemerintahan lebih cenderung menggunakan sistem double entry karena lebih lengkap dan mudah melacak setiap kesalahan yang terjadi, walau prosesnya cukup rumit dan memakan waktu lama.

Sedangkan sistem pembukuan single entry lebih cenderung digunakan oleh perusahaan kecil yang hanya dimiliki oleh satu orang saja, karena sistem ini akan lebih praktis dan mudah untuk digunakan.

Sampai sini, diharapkan Anda sudah memahami pengertian sistem metode double entry dan single entry dalam dunia akuntansi. Termasuk di dalamnya karakteristik dari masing-masing sistem dan bagaimana pengguanaannya dalam sistem laporan transaksi keuangan.