Apa yang dimaksud dengan lingkungan sekolah

2.4 Tinjauan tentang Lingkungan Sekolah

2.4.1 Pengertian Lingkungan Sekolah

Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan atau environtment meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Menurut Munib 2010:76 “lingkungan secara umum dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan terdekat yang ada disekitar individulah yang paling berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan tingkah laku ”. Pengertian sekolah adalah “wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Di sekolah diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan” Tu’u, 2004:18. Sedangkan menurut Munib 2010:76 “lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai factor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan, atau dapat pula dikatakan sebagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan”. Dari paparan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan sekolah adalah lembaga pendidikan kedua setelah keluarga yang berfungsi sebagai lanjutan dari lingkungan keluarga dengan guru sebagai pendidiknya. Dan kegiatan di lingkungan sekolah memungkinkan individu memperoleh ilmu pengetahuan, perubahan pola tingkah laku dan keterampilan hidup.

2.4.2 Indikator Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan kedua yang berperan besar terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Lingkungan sekolah terdiri dari beberapa unsur sebagaimana yang telah dikemukakan Ahmadi 2007:187 sebagai berikut : a. Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah gedung, mebel, dan perlengkapan-perlengkapan sekolah lain. b. Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun faktor-faktor yang menjadi keseluruhan program pendidikan. c. Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas peserta didik, guru, non teaching specialist, dan tenaga administrasi. d. Nilai-nilai, norma, system perarturan dan iklim kehidupan sekolah. Unsur-unsur tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam belajar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Slameto 2010 bahwa unsur-unsur yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik mencakup : a. Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu cara atau tekhnik yang digunakan guru dalam proses pembelajaraan. Metode mengajar guru yang kurang efektif akan mempengaruhi kegiatan belajar peserta didik. Oleh karena itu diperlukan persiapan menguasai bahan pelajaran sehingga dapat menyajikan materi secara jelas dan metode yang digunakan sesuai dengan keadaan peserta didik. b. Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kurikulum menurut UU No. 202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. c. Relasi Guru dengan Siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam prose situ sendiri. Di dalam relasi guru dengan siswa yang baik, siswa akan menyukai gurunya, dan siswa tersebut juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa akan berusaha belajar dengan sebaik-baiknya. d. Relasi Siswa dengan Siswa Hubungan yang terjalin antar peserta didik dapat berupa persaingan sehat, dan tidak sehat. Persaingan yang tidak sehat akan menganggu proses belajar anak. Sebaliknya jika terdapat hubungan yang baik antar peserta didik maka akan membantu meningkatkan hasil belajar, misalnya dengan hubungan kerjasama dalam belajar dan saling membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. e. Disiplin Sekolah Disiplin sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar, dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai atau karyawan dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan atau keteraturan kelas, gedung sekolah, dan lain-lain, kedisiplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta seluruh peserta didiknya dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanannya kepada peserta didik. Dengan adanya kedisiplinan seluruh staf sekolah akan membuat peserta didik bersikap disiplin pula. f. Alat Pelajaran Alat pelajaran merupakan fasilitas yang dipakai dalam proses belajar dan pembelajaraan. Alat pembelajaraan yang lengkap dan tepat akan memperlancar kegiatan pembelajaraan yang diberikan kepada peserta didik. g. Waktu Sekolah Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses pembelajaraan di sekolah. Waktu sekolah akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Sekolah yang dilakukan pada pagi hari akan memberikan hasil belajar yang lebih baik, karena pada pagi hari peserta didik cenderung akan lebih semangat belajar karena energi yang mereka miliki masih penuh, sehingga mereka akan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaraan. h. Standar Pelajaran diatas Ukuran Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik. Guru tidak boleh menuntut penguasaan materi yang terlalu tinggi diatas penguasaan materi peserta didik. i. Keadaan Gedung Keadaan gedung harus memadai, sesuai dengan jumlah peserta didik. j. Metode Belajar Metode belajar yang digunakan guru harus disesuaikan dengan materi pembelajaraan, waktu belajar, suasana, dan keadaan siswa. Jikaguru menggunakan metode belajar yang tepat, maka proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik dan hasil belajar siswa akan optimal. k. Tugas Rumah Guru sebaiknya tidak memberikan tugas rumah yang terlalu banyak karena tugas siswa di rumah tidak hanya belajar tetapi juga membantu orang tua serta bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Tugas rumah hendaknya proporsional siswa mempunyai waktu yang cukup untuk belajar. Sedangkan menurut Sukmadinata 2009:164 “lingkungan Sekolah meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan kampussekolah didalamnya mencakup keadaan sekitar suasana sekolah, fasilitas sekolah seperti sarana prasarana belajar yang ada, lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya, guru-gurunya ”. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa indikator –indikator lingkungan sekolah meliputi : 1. Kurikulum sekolah 2. Letak lingkungan sekolah 3. Relasi guru dengan siswa 4. Relasi siswa dengan siswa 5. Prasarana fisik sekolah Pengambilan indikator-indikator tersebut berdasarkan adanya kesamaan pendapat dari para ahli yang mengemukakan unsur-unsur tentang lingkungan sekolah, dan oleh peneliti dijadikan sebagai indikator lingkungan sekolah guna penyusunan pernyataan dalam instrumenangket.

2.5 Tinjauan tentang Minat

Setiap memasuki tahun ajaran baru, setiap sekolah selalu menggelar acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah kepada para siswa baru. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan sekolah?

Pengertian Secara Umum

Secara umum, yang dimaksud dengan lingkungan sekolah adalah lingkungan pendidikan tempat proses belajar mengajar berlangsung.

Pengertian Menurut KBBI

Menurut KBBI, yang dimaksud dengan lingkungan adalah sebagai berikut.

  • daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya
  • bagian wilayah dalam kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa
  • golongan; kalangan semua yang memengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan
  • konfigurasi sumber daya yang tersedia bagi pengguna

Adapun yang dimaksud dengan sekolah menurut KBBI adalah sebagai berikut.

  • bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran
  • waktu atau pertemuan ketika murid diberi pelajaran
  • usaha menuntut kepandaian (ilmu pengetahuan); pelajaran; pengajaran

Dengan demikian, yang dimaksud dengan lingkungan sekolah menurut KBBI adalah daerah, kawasan dan sebagainya yang merupakan tempat untuk belajar mengajar serta memberi dan menerima pelajaran.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun pengertian lingkungan sekolah menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Sukmadinata (2009) menyatakan bahwa lingkungan sekolah memegang peranan penting bagi perkembangan belajar para siswanya.
  • Sabdulloh (2010) menyatakan bahwa sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat seperti harus berjenjang dan berkesinambungan, sehingga disebut pendidikan formal dan sekolah adalah lembaga khusus, suatu wahana, suatu tempat untuk menyelenggarakan pendidikan, yang di dalamnya terdapat suatu proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Teori Lingkungan Sekolah

Secara umum, yang dimaksud dengan lingkungan sekolah adalah lingkungan pendidikan tempat proses belajar mengajar berlangsung. Lingkungan ini jelas berpengaruh pada tumbuh kembang kepribadian seorang anak.

Lingkungan sekolah yang kondusif, aman, dan mendukung kumbuh kembang kepribadian anak akan membuat suasana belajar menjadi nyaman dan membentuk kedisplinan.

Lingkungan sekolah sendiri terdiri dari tiga macam yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan akademis.

  • Lingkungan fisik mengacu pada sarana dan prasarana belajar, sumber belajar, dan media pembelajaran.
  • Lingkungan sosial mengacu pada hubungan yang terjalin antara siswa yang satu dengan siswa lainnnya, siswa dengan guru, guru dengan guru lainnya, siswa dengan tenaga kependidikan lainnya, guru dengan tenaga kependidikan lainnya dan sebagainya.
  • Lingkungan akademis mengacu pada suasana sekolah yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

Faktor Lingkungan Sekolah

Faktor-faktor lingkungan sekolah adalah sebagai berikut.

  • Metode mengajar mengacu pada cara atau jalan yang harus ditempuh dalam mengajar.
  • Metode belajar mengacu pada cara belajar yang tepat dan efektif yang harus dilakukan agar siswa meraih hasil yang maksimal. 
  • Kurikulum mengacu pada sejumlah kegiatan berupa bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.
  • Hubungan guru dengan siswa mengacu pada hubungan yang terjalin antara guru dan siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar.
  • Hubungan sisiwa dengan siswa mengacu pada hubungan yang terjalin antara siswa dengan siswa, baik hubungan yang bersifat pertemanan biasa maupun persaingan.
  • Disiplin sekolah mengacu pada kedisiplinan seluruh komponen sekolah seperti sisiwa, guru, kepala sekolah, pegawai, dan lain sebagainya.
  • Alat pelajaran mengacu pada alat yang digunakan guru dan sisiwa dalam proses belajar mengajar.
  • Waktu sekolah mengacu pada waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah.
  • Standar pelajaran mengacu pada peran guru dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa yang disesuaikan dengan kemampuan siswa masing-masing.
  • Keadaan gedung mengacu pada situasi dan kondisi gedung yang memadai dan mendukung proses belajar mengajar.
  • Tugas rumah mengacu pada waktu belajar siswa di rumah. 

Tujuan Lingkungan Sekolah

Secara umum, yang dimaksud dengan lingkungan sekolah adalah lingkungan pendidikan tempat proses belajar mengajar berlangsung.

Agar lingkungan sekolah menjadi tempat belajar mengajar yang kondusif, lingkungan sekolah yang ada haruslah memiliki tujuan, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Memotivasi siswa untuk lebih giat belajar baik didalam kelas maupun di luar kelas
  • Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan kepada siswa
  • Meningkatkan daya kreatif siswa
  • Meningkatkan prestasi siswa di kelas
  • Meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah